*********Hei sahabat de'arys
Para readers ... jangan lupa ya tetap berikan like dan komennya di novel karya ke empat saya ini.
Yuk berikan vote dan rate nya supaya saya tetap semangat dan lebih kreatif lagi dalam pembuatan cerita ini ... ciayooooo.
Thank you all ... love you ❤ de'arys❤
**HAPPY READING******
Aku dan Dirga pun segera mencari tiket untuk segera pulang ke tanah air. Rencanaku yang akan pulang seminggu lagi akhirnya di percepat.
Kami langsung berbenah menyiapkan barang barang yang akan kami bawa pulang. Dirga hanya membawa beberapa barang yang penting saja sedangkan aku membawa banyak barang karena dari semula niatku pulang karena sudah selesai kuliahku.
Aku mengepak barang barang milikku dan ternyata ada 2 koper besar yang harus aku bawa pulang. Untunglah ada Dirga yang akan membantuku membawa koper.
Setelah selesai menyiapkan semuanya kamipun mencoba untuk beristirahst tetapi otak kami sudah mengembara ke tanah air dan menjelajah apa yang terjadi disana. Bagaimana bisa terjadi kecelakaan dan bagaimana kondisi kaksknya saat ini.
Aku pun keluar kamar menuju ruang tamu untuk menonton tv karena pikiranku tidak mau diajak kompromi untuk istirahat walaupun tubuhku sudah merasa letih sekali. Kulihat Dirga juga tidak bisa tidur.
Kami pun mulai mengobrol dan menonton tv tapi karena kelelahan kamipun akhirnya tertidur di sofa.
Aku terbangun dan langsung membangunkan Dirga. Kamipun langsung bersiap siap lalu sarapan dan menuju bandara.
"Balik lagi ... balik lagi kata Dirga pada ku."
"Ya ... mau gimana lagi ... untung ada duit kalau tidak ya ... disini aja kataku."
"Kak sudah menghubungi Ara belum kata Dirga padaku."
"Dari tadi susah dihubungi kata ku." "Mungkin masib ngurusin mama dia."
"Ya ... sudahlah ... kasihan pula kit ganggu Ara."
Pesawat yang mereka naiki pun akhirnya lepas landas dan akan membawa mereka kurang lebih 18 jam kembali ke tanah air. Perjalanan panjang dan sangat melelahkan.
Dirga langsung tertidur pulas di pesawat selama perjalanan. Tubuh dan pikirannya merasa sangat lelah.
Aku tiduran sambil mendengarkan musik.
Semoga tidak terjadi hal yang sangat parah doaku dalam hati.
Setelah kurang lebih 18 jam perjalanan pesawat kami pun mendarat di bandara kota M kota kelahiran kami. Betapa bahagianya hatiku menyadari bahwa kami sudah sampai.
Kami pun langsung mengurus barang barang kami sebelum pulang ke rumah.
Setelah kami mengecek barang barang bawaan kami semua sudah lengkat kami pun keluar ke area penjemputan. Pak Jamal rencananya yang akan menjemput kami. Kami pun menunggu cukup lama.
Akhirnya yang ditunggu tunggu datang.
"Maaf den agak lama ... bapak balik dulu tadi sampai simpang mengambil pesanan neng Ara untuk nyonya kata pak Jamal menjelaskan keterlambatannya."
Pak Jamal memasukkan barang barang tuannya ke bagasi mobil.
"Maaf den kita mampir ke rumah sakit dulu ya. Ini mau ngantar pesanan non Ara kata pak Jamal."
Pak Jamal langsung menjalankan mobil menusu rumah sakit Esa Manunggal tempat di mana Angga di rawat.
Akhirnya pak Jamal datang membawakan selimut dan bantal pesanan Naira.
"Kok lama bener sih pak ... bawanya kesini kata Naira"
"Ini non, tadi jemput tuan Mahes dan tuan Dirga dulu ke bandara ......
Belum selesai pak Jamal berbicara Naira sudah lari memeluk kakak kakaknya.
"Kak Mahes ... kak Dirga .... kata Naira sambil memeluk aku dan Dirga bergantian."
"Gimana keadaan kak Angga ra ... tanya ku dan Dirga berbarengan."
"Kakak lihat sendiri ... kak Angga masih koma kata Naira menangis."
Naira mengambil bantal dan meletakkannya dibawah kepala mama dan menyelimutinya.
"Kenapa mama ra tanya ku."
"Mama pusing kak ... mama ga bisa ngelihat anaknya seperti itu kata Naira sambil menyeka tangisnya."
"Sudah kakak pulang aja istirahat ntar sore kesini gantiin aku jagain kak Angga kata Naira merayu ku dan Dirga."
"Ok ... la kalau begitu. Kami pulang dulu ra kataku."
Ayo ... lah Dirga ... pak Jamal kita pulang duluan kataku."
"Ra ... kamu bisa jagain mereka sendirian kataku sedikit agak cemas."
"Tenang kak ... jangan kuatir ... sekarang kakak pulanglah ... kata Ara adikku tersayang."
Tubuhnya tampak lusuh dan kecapean.
"OK ... kami pulang kataku sbil mengelus elus pucuk kepalanya."
"Kalau ada apa apa telepon kami kata Dirga."
"Bye ... kataku dan Dirga."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments