***********Hei sahabat de'arys
Para readers ... jangan lupa ya tetap berikan like dan komennya di novel karya ke empat saya ini.
Yuk berikan vote dan rate nya supaya saya tetap semangat dan lebih kreatif lagi dalam pembuatan cerita ini ... ciayooooo.
Thank you all ... love you ❤ de'arys❤a
**HAPPY READING********
Mahes menggunakan kesempatan menangnya untuk bisa dekat dengan Dea.
Mahes menemukan ide bahwa Dea harus menemaninya seharian karena kekalahannya.
Besok kamu temani aku sehrian Dea kataku mengagetkan Dea yang sedang makan.
Dea pun terbatuk batuk karena tersedak.
Sebelum dia berbicara dan protes aku langsung bilang.
"Kita harus fair kan."
Dea pun tak bisa berkata apa apa dan hanya diam.
Kamu tunggu aja besok kabarnya. Jangan matiin ponselmu ... kata ku tegas."
"Baiklah ... jawab Dea manyun."
Dirga yang melihat muka Dea pun akhirnya tertawa.
"Yuk pulang kak ... suami aku sudah nungguin di rumah kata Naira."
"Yuk ... kata Dea."
"Sudah kamu bayar dulu sana kata ku pada Dirga."
"Aku pulang dulu ya ra, kak ... kata Dea."
"Hati hati ya De ... kata Naira."
"Mana Dea ... tanya Dirga."
"Sudah pulang duluan dia ... kenapa ... kamu suka sama dia kata ku."
"Lucu ... menggemaskan sih ... goda Dirga ke aku."
"Sudah ... ayo pulang ... kasihan Naira sudah capek kata ku."
"Kalian hati hati pulangnya kata ku. Aku nunggu pak Jamal jemput."
Bareng kita aja kak ... kata Naira."
"Aku masih ada kerjaan yang harus aku ambil di kantor ... kata ku."
Sudah sana ... jangan kuatirkan aku ... I'm fine ... kata ku."
"OK la ... bye ... kami pulang duluan."
Hari yang di nantipun tiba, hari ini Mahes sengaja mengosongkan semua agendanya di kantor.
Hari ini Mahes mau pergi jalan jalan dengan Dea.
Mahes mulai menelepon Dea ... tapi tidak ada jawaban. Sudah beberapa kali Mahes menelepon dan mengirim pesan Dea tapi tetap tak ada jawaban bahkan di bacapun tidak.
"Ini anak sengaja ya mau ingkar janji. Awas saja nanti kalau dia bener bener mau ingkar janji batin Mahes."
#Dea
Kuliah hari ini sungguh melelahkan, Dea langsung pingin ke kantin karena lapar.
"Ra ... ayolah kita ke kantin ajak ku."
"OK ... ayolah."
Heloooo ... kalian mau ke kantin juga ga ... kata Naira mengajak geng dompreng yang lain."
OK ... Kata anggota geng dompreng yang lainnya.
"Ada yang traktir ga nih ... hari ini kata Yoel sambil tertawa."
"BMM .... kata ku sambil tertawa."
"Apa itu De ... BMM ... tanya Intan dengan muka sok imutnya."
"Bayar Masing Masing ye .... maunya minta traktiran plus gratisan ... lama lama bisa bangkrut ... kata ku tertawa."
Akhirnya mereka makan dan membayar makanannya masing masing.
"Wah ... kenyang sudah aku, kataku tersenyum."
Yuk pulang kita kataku pada geng dompreng.
"OK ... let's go home kata Rayyan semangat."
Kami pun langsung menuju parkiran.
"Hei ... gadis kasar plus galak ... apa kabar siang ini kata kak Dirga padaku."
"Eeeee bisa ga sih ... panggil namaku dengan baik dan sopan kataku emosi setiap ketemu kakak Naira yang satu ini."
"Gimana ya ... habisnya ga bisa sih ... kara kak Dirga ketawa."
Geng domprengpun ikut tertawa membuatku semakin emosi.
Akupun meninggalkan mereka menuju mobilku.
"Aku pulang duluan ya kataku."
"Eeee Dea ... yang baik ... gimana dengan janjian hari ini ... ingat kan ... kata Dirga sedikit menyindir."
Aku menghentikan langkahku dan menoleh ke kak Dirga.
"Janjian apaan sih ... kataku bener bener tak tahu."
"Itu lo Dea ... kamu kan ada janji kalah taruhan sama kak Mahes kata Naira mengingatkan."
"Aduh ... aduh ... gimana ini ... aku kok lupa kata ku panik dan kebingungan.
"Siap siap aja De ... kata Dirga menakut nakuti."
"Siap siap kena makaaaaan .... hahahahaaa tawa Dirga ketas."
"Sudah sana bubar ... cepetan semua pulang kataku gusar dan masuk ke dalam mobil."
Merekapun akhirnya bubar dan pulang ke rumah masing masing.
Aku benar benar lupa akan perjanjian itu. Hari ini ponsel sengaja aku silent karena ingin fokus ke pembelajaran materi mata kuliah.
Aku pun membuka ponselku dan terkejut melihat banyak sekali misscall dan pesan dari kak Mahes.
Aku pun berkali kali mencoba meneleponnya tapi tak ada satupun yang diangkatnya.
Akhirnya akupun memutuskan untuk pulang saja ke rumah.
Aku memarkirkan mobilku di halaman rumah. Kulihat ada mobil disana. Mobil siapa ini batinku tanpa curiga lalu aku masuk ke dalam rumah.
"Bunda langsung menghampiriku.
Dari mana saja Dea ... ini ada temanmu yang dari tadi nungguin kamu kata bunda tersenyum. "
"Kak ... Mahes ... kok kakak bisa ada di rumah Dea ... kata Dea terkejut."
Mahes yang di tanya hanya tersenyum saja.
Kok punya pacar ganteng ga pernah cerita cerita bisik bunda sambil duduk kembali dan ngobrol dengan Mahes.
"Lo kak Mahes kok ga bilang bilang kalau mau main ke rumah tanya Dea."
"Oya ... nak Mahes ... tante tinggal dulu ya karena Dea sudah datang kata bunda tersenyum ke Mahes dan langsung meninggalkan mereka berdua."
Ngapain sih kakak ke rumah segala ... memangnya g bisa ketemunya diluar saja kata Dea kesal."
"Kamu sudah lihat ponsel kamu ... tanya Mahes langsung tanpa basa basi."
"Iya ... jawab Dea."
"Teruas ... kata Mahes sambil menatap Dea tajam."
"Terus apaan sih kak ... sudah deh g usah muter muter bilang langsung aja kata Dea dengan nada tinggi."
"Aku kan sudah bilang jangan matikan ponselmu dan jangan ingkar janji kata kak Mahes tegas."
"Aku kan ga matiin ponsel cuma .... silent aja kata Dea."
"Bagi ku itu sama saja ... tegas Mahes."
"Ingat besok aku jemput kamu jam 10 ... jangan ingkar janji bisik Mahes di telinga Dea sambil pamit pulang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi👍
2020-07-08
1