Tut ... tut ...
Ponsel Rita berdering, ketika ia baru saja melangkah masuk ke kamarnya. Seseorang sedang mengirim pesan. Tapi siapa? Rita pun mengacuhkannya, karena ia enggan menerima panggilan maupun pesan dari orang tak di kenal. Merasa diabaikan, Hendry terus berusaha melakukan panggilan. Namun tetap saja Rita tak memperdulikannya. Hendry tak patah semangat. Ia terus berusaha menghubungi Rita.
Rita merasa terganggu, akhirnya menjawab panggilan yang terus- menerus mengusik ketenangan itu.
Rita:"Maaf dengan siapa ini?"
Hendry:"Ta, kenapa ga di angkat sih? Blum tidur?"
Rita:"Ini, baru aza mau rebahan, eh tiba-tiba kamu berisik tengah malam."
Hendry:"Maaf, maaf. Ta, saya kangen."
Rita:"Kamu kok bisa tahu no saya Hen?"
Hendry:"Tanya sama Mama. Rindu kamu Ta."
Rita:"Ha ... ha ... ha ..., bukannya Kita baru ketemuan?"
Hendry:"Iya, tetap aza masih kangen, Ta."
Rita:"Hen, saya istirahat ya, sudah malam nih."
Hendry:"Okay, good night, have a nice dream. Ta, bawa saya dalam mimpimu yah."
Rita:"Met malam, Hen."
Mereka masing-masing melanjutkan istirahat.
Keesokan harinya, ...
Hendry pagi-pagi sudah berada di depan rumah Rita.
"Rita ... Rita ... " panggil Hendry sembari mengetok pintu.
"Iya, sebentar!" sahut Rita sambil berlari membukakan pintu untuk Hendry.
"Pagi, Rita."
"Pagi, hah ... Kalau boleh tahu Bapak cari siapa?" Rita ngeprank Hendry.
"O ... Aku mau menemui istriku, Bu?"
"Gila ..." umpat Rita ngomel-ngomel.
"Ta, kita sarapan yuk," ajak Hendry sambil berjalan ke arah meja makan, meletakkan kantong di tangannya, mengeluarkan container box berisi makanan untuk Rita yang sedang berjalan ke arah lemari, mengambil sendok untuk mereka berdua.
Hendry yang sudah tak sabar menunggu hingga pagi tiba, agar ia bisa menemui Rita lagi. Ia bela-belain membelikan sarapan untuk Rita dan Orangtuanya di hotel.
Mereka sargi bersama.
"Hen, nasinya enak, beli di mana? tanya Rita memancing topik pembicaraan.
"Aku beli di warung dekat hotel, yang jual itu ternyata teman masa kecil Mama," katanya menjelaskan pada Rita. Rita pun mengangguk mengerti.
Mereka terus melanjutkan sarapan sambil bercengkrama, seperti pasangan yang sedang di mabuk asmara pada umumnya. "Kenyang, Hen. Makasih yah."
"Udah mandi, blum?"
"He ... he ... belum??
"Gi, mandi sana. Ini biar saya yang beresin." Hendry pun berbenah sedangkan Rita meninggalkan Hendry di sana dan pergi mandi.
Usai mandi, Rita segera berbusana rapi ia segera berangkat kerja.
"Hen, Kamu gimana?"
"Aku bareng Kamu pergi ke Cafetaria ya, Ta?"tanya Hendry memelas.
Hendry berjalan mendekati Rita, lalu menarik tubuh wanita itu jatuh pelukkannya. Ia mengecup bibir sexy Rita. Mereka melakukan adegan mesra itu dengan durasi yang cukup lama.
Rita berkali-kali berusaha mendorong Hendry menjauh darinya, namun usahanya sia-sia. Ia tidak berdaya melawan pria bertubuh kekar di hadapannya. Hendry melampiaskan perasaannya yang sudah tak bisa ia bendung lagi.
Tubuh mereka menyatu, tak ada lagi jarak di antara keduanya. Hendry merasakan irama jantung Rita yang berdetak begitu kencang, bahkan ia begitu menikmati lekuk tubuh Rita. Kedua benda kenyal milik Rita kini menempel di dada bidang Hendry, naik turun seiring hentakan irama nafasnya yang Ia terhembuskan.
Dengan perjuangan yang keras, Rita berhasil melepaskan diri dari cengkraman pria itu. Hendry tidak tega melihat Rita yang sedang galau akibat ulahnya itu.
"Aku telat ... aduh ... Hen." Rita menggerutu dengan wajah cemberut. Rita pun segera mengunci pintu dan berjalan ke arah Cafe Ceria tempatnya berkarya.
Hendry segera menyusul, mereka berjalan kaki bersama menuju cafe itu.
Setiba di sana, mereka di sambut oleh Desy si rempong yang terus menggoda Rita.
"Cie ... cie ..., yang lagi kasmaran, pagi-pagi begini udah lengket aza kayak prangko. "Goda Desy dengan suara genitnya yang bikin meriang. Hendry tersenyum menanggapi ocehan Desy sebaliknya Rita malah salting dengan wajah merona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Laurencya Liu
ya, thor🥰
2024-05-23
0
Bilqies
akhirnya bisa lepas juga Rita
lega rasanya
2024-05-22
1