Part 20

🍂🍂🍂🍂🍂

Flashback..

Aisyah yang masih membereskan semua barangnya di hampiri oleh anak perempuan manis berlesung pipi di bagian kanan. Ia tersenyum saat Aisyah menoleh padanya.

"Ibu, kita jadi pergi sekarang kan?" tanya anak itu, ia adalah salah satu murid taman kanak-kanak bernama Intan.

"Iya, Sayang. Ayahmu juga sudah menunggu," jawab Aisyah sambil mengusap kepala Intan yang seorang anak piatu. Ibunya meninggal saat melahirkannya karena pendarahan hebat yang di alami.

"Asiiik, nanti kita main ayun ayun ya, Bu."

Aisyah hanya tersenyum di balik cadar coklat mudanya, meski begitu Intan tahu jadi ia pun membalasnya jauh lebih lebar.

Aisyah bangun dan menuntun Intan keluar dari kelas. Sudah banyak yang tahu jika Sang guru itu memang ada hubungan dengan ayah salah satu murid disana tapi masih belum pasti kemana arah hubungan mereka karna sepertinya masih jalan di tempat.

Intan yang melihat ayahnya dari kejauhan langsung berlari untuk memeluk Si pria berkacamata yang seorang Dosen di salah satu Universitas di kota tersebut.

"Ayaaaaaah--, udah lama? aku tadi nunggu Ibu dulu," jelasnya langsung yang melupakan sesuatu yaitu salam.

"Assalamu'alaikum, Mas," sapa Aisyah yang sedikit menunduk.

"Waalaikum salam, jadi kita pergi?" tanya Pria itu yang bernama Haris.

"Iya, kan Intan yang minta antar," jawab Aisyah yang jarang sekali menolak ajakan Si anak kecil itu.

Haris lalu mengangguk, ia kemudian membuka pintu mobil bagian depan untuk putrinya dan pintu belakang untuk Aisyah atau kedua wanita itu justru sama-sama berada di belakangnya.

Bagi Aisyah, duduk di samping Haris yang masih bukan siapa-siapa itu termasuk sangat dekat apalagi ada di dalam mobil, jadi tersinggung atau tidak Aisyah akan tetap memilih di belakang sendiri ataupun berdua dengan Intan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju salah satu mall di kota tersebut ketiganya sengaja datang ke sana untuk membeli satu gaun yang akan dikenakan oleh Intan di acara ulang tahun temannya besok sore.

Anak itu nampak senang karena tangannya kini digenggam oleh dua orang yang sangat ia sayangi satu tangan kanan oleh ayah dan satu tangan kiri oleh Ibu Aisyah guru sekaligus wanita yang selalu ia inginkan untuk jadi ibu sambungnya kelak.

jika yang tak tahu mungkin akan mengira mereka adalah keluarga yang begitu harmonis meski kenyataannya Aisyah dan Haris tak memiliki hubungan apapun meski semua orang tahu mereka cukup dekat selama ini.

Salah satu toko pun dipilih oleh Aisyah, dengan sangat telaten dan penuh perhatian ia mencoba satu persatu gaun yang pas di tubuh anak kecil berusia 5 tahun tersebut. Kadang ada gelak tawa, rasa kesal, kecewa dan juga gelengan kepala yang dilakukan oleh Intan sebagai bentuk ekspresi atau jawaban yang ia berikan kepada Aisyah sedangkan Haris hanya tersenyum simpul melihat dua wanita kesayangannya itu masih sibuk memilih baju.

"Sudah belum?" tanya Haris.

"Sudah, Mas, Intan memilih yang warna putih ini untuk ia kenakan nanti," jawab Aisyah.

"Baiklah kamu dan Intan tunggu di sini biar bayar dulu."

Haris pun bergegas ke meja kasir kasir untuk melakukan transaksi pembayaran sebelum akhirnya mereka keluar dari toko tersebut kini langkah ketiganya menuju area foodcourt untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar dan setelahnya barulah Aisyah dan Haris menemani Intan ke area playground yang ada di mall tersebut untuk bermain sebentar.

Seperti biasa Haris akan memesan makanan untuk mereka bertiga, dan tanpa bertanya pada Aisyah ia sudah tahu apa yang di ingin kan oleh Si wanita bercadar tersebut. Sedikit banyak Haris paham akan semua yang di sukai dan tak disukai hanya dengan mengamatinya saja.

.

.

.

Hampir satu jam memanjakan lidah dengan berbagai menu makan hingga cukup lumayan kenyang, kini mereka beralih ke area bermain anak anak. Intan memang suka kesana hingga tak pernah sekali pun terlewat olehnya.

"Kita tunggu disini saja, biarkan Intan bermain," ujar Haris pada Aisyah.

"Iya, Mas."

"Aish, kita sudah buka satu dua kali pergi bersama seperti ini, Intan sudah sangat nyaman denganmu. Aku single dan begitu pun denganmu, bisakah aku menghalalkanmu dengan cepat?"

Jangan kan untuk pergi, untuk bicara seperti ini saja sepertinya Haris pun sudah berkali-kali tapi ia belum mendapatkan jawaban yang pasti dari Aisyah. Wanita cantik itu seolah hanya mendengar saja tanpa mau buka suara.

"Apalagi yang kamu ragukan dariku, aku menyayangi orang yang disayangi putriku, Aish," lanjut Haris, jika ia bisa rasanya ingin sekali meraih tangan Aisyah untuk lebih meyakinkan wanita tersebut, tapi sayangnya itu tak mungkin terjadi karna untuk menatap matanya secara sengaja dan lama saja sangat lah sulit.

"Maaf, Mas. Aku belum punya jawaban. Selama ini jujur saja aku hanya membantu Intan karena ia meminta tolong padaku."

"Tapi kamu tak hanya menolong tapi juga sudah mengisi kekosongan dalam hatinya yang haus kasih sayang seorang ibu," ujar Haris.

Aisyah benar-benar bagai pelita dalam kehidupan Haris dan Intan semenjak jantung rumah mereka tak ada, tutur kata yang lembut, pelukan hangat serta perhatian yang begitu besar membuat Intan memiliki rasa yang lain pada ibu gurunya itu. Yang awalnya pergi tanpa sengaja kini berlanjut dengan rencana meski dengan tujuan yang jelas dan siang hari yang pastinya harus di tempat yang ramai juga termasuk Mall.

"Tapi bisakah besok kamu menemani Intan ke acara ulang tahun itu? aku ada urusan di jam yang sama," pinta Haris.

"Biar ku beri jawaban malam nanti, aku minta izin Bapak dan ibu dulu, Mas."

"Baiklah, aku tunggu malam nanti dengan harapan kamu mau pergi bersama Intan, aku hanya percaya padamu, Aish."

Belum juga wanita itu menjawab, suara tangis begitu sangat mereka kenal terdengar cukup keras hingga Aisyah dan Haris bangun dari duduk secara bersamaan.

"Intan!" pekik keduanya secara reflek saat benar-benar yakin jika itu memang suara Si bocah berlesung pipi.

Dengan cepat Aisyah berlari di susul juga oleh Haris yang masuk ke area bermain. Disana mereka menyaksikan langsung Intan memang sedang menangis sambil mengamuk, dan jalan satu-satunya Aisyah harus lebih dulu menenangkan Intan yang mulai tantrum dengan cara menjerit hingga berguling di lantai.

Dari inilah yang kadang membuat Haris berpikir berkali-kali untuk menikah lagi sebab ia cukup tahu diri jika putrinya memiliki sifat kurang bagus saat merajuk kesal atau marah. Ia tak yakin ada wanita yang bisa menerima adat dan sifat Intan dan sialnya itu justru adalaha Aisyah....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-10-04

0

susi 2020

susi 2020

😘😘

2023-10-04

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

Saga hrs gercep dikit dong ....Pepet trus Aish nya 😍😍

2023-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 part 03
4 part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 20
16 Part 16
17 part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Draft
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 74
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 draft
80 draft
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part #90
91 Part# 91
92 Part # 92
93 Part # 93
94 Part #94
95 Part #95
96 Part #96
97 Part #97
98 Part #98
99 Part # 99
100 Part #100
101 Part #101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part #104
105 Part #105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 part 131
132 Part 132
133 part 133
134 Season 2
135 Season 2
136 Season 2
137 Season 2
138 Season 2
139 Season 2
140 Season 2
141 Season 2
142 Season 2
143 Season 2
144 Season 2
145 Season 2
146 Season 2
147 Season 2
148 Season 2
149 season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 Season 2
156 season 2
157 Season 2
158 Season 2
159 Season 2
160 Season 2
161 Season 2
162 Season 2
163 Season 2
164 Season 2
165 Season 2
166 Season 2
167 Season 2
168 Season 2
169 Season 2
170 Season 2
171 Season 2
172 Season 2
173 Season 2
174 Season 2
175 Season 2
176 Season 2
177 Season 2
178 Season 2
179 Season 2
180 Season 2
181 Season 2
182 Season 2
183 Season 2
184 Season 2
185 Season 2
186 Season 2
187 Season 2
188 Season 2
189 Season 2
190 Season 2
191 Season 2
192 Season 2
193 Season 2
194 Season 2
195 Season 2
196 Season 2
197 Season 2
198 Season 2
199 Season 2
200 Season 2
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
part 03
4
part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 20
16
Part 16
17
part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Draft
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 74
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
draft
80
draft
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part #90
91
Part# 91
92
Part # 92
93
Part # 93
94
Part #94
95
Part #95
96
Part #96
97
Part #97
98
Part #98
99
Part # 99
100
Part #100
101
Part #101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part #104
105
Part #105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
part 131
132
Part 132
133
part 133
134
Season 2
135
Season 2
136
Season 2
137
Season 2
138
Season 2
139
Season 2
140
Season 2
141
Season 2
142
Season 2
143
Season 2
144
Season 2
145
Season 2
146
Season 2
147
Season 2
148
Season 2
149
season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
Season 2
156
season 2
157
Season 2
158
Season 2
159
Season 2
160
Season 2
161
Season 2
162
Season 2
163
Season 2
164
Season 2
165
Season 2
166
Season 2
167
Season 2
168
Season 2
169
Season 2
170
Season 2
171
Season 2
172
Season 2
173
Season 2
174
Season 2
175
Season 2
176
Season 2
177
Season 2
178
Season 2
179
Season 2
180
Season 2
181
Season 2
182
Season 2
183
Season 2
184
Season 2
185
Season 2
186
Season 2
187
Season 2
188
Season 2
189
Season 2
190
Season 2
191
Season 2
192
Season 2
193
Season 2
194
Season 2
195
Season 2
196
Season 2
197
Season 2
198
Season 2
199
Season 2
200
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!