🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Aisyah..
Sagara yang asing dengan nama tersebut sambil mengingat ingat kejadian beberapa waktu yang ia alami sampai ada di sebuah rumah yang entah ini dimana.
"Maaf, saya merepotkan kalian," ucap Sagara tak enak hati dan mencoba untuk bangun, tapi apa yang terjadi ia malah meringis kesakitan.
Tubuh yang bagai rontok tulangnya itu membuat ia menarik napas panjang saking sakitnya. Bapak dan Fatih pun ikut panik begitu juga dengan Aisyah yang baru saja datang. Ia yang melihat hal tersebut langsung mendekat dengan sedikit berlari.
"Ada apa, Pak?" tanya Aisyah.
"Biasa, abis kecelakaan kan seperti ini," jawab Fatih menenangkan adiknya yang terlihat sangat panik.
"Apa nda dibawa ke rumah sakit saja, Pak?" saran Aisyah.
Sagara yang mendengar hal itu langsung menggeleng kan kepala seolah pertanda jika ia tak mau kesana. Dan itu sedikit membuat bingung ketiga orang yang sedang bersamanya.
"Nak, biar Bapak bawa kerumah sakit saja ya. Benar yang Aisyah bilang, kami takutnya kamu ada luka dalam," ujar Bapak yang masih di jawab dengan gelengan kepala.
"Tidak, Pak. Terimakasih banyak."
Tentu, Sagara tak akan pernah mau lagi menginjakkan kakinya di rumah sakit karna rasa trauma yang masih ia rasakan. Apalagi jika bukan meninggalnya Sang Mama di sana. Itu adalah luka paling dalam yang tak akan mudah ia lupakan bahkan ia sembuhkan sampai detik ini. Bangunan itu bagai mimpi buruk bagi Sagara masih sangat butuh pelukan seorang ibu di usianya yang masih remaja.
"Kalau gitu, panggil kan tukang urut saja, Pak," saran Aisyah lagi.
Dan kini, wanita yang cantik matanya itupun jadi pusat perhatian tiga pria sekaligus yang tentu Sagara adalah salah satunya. Jika yang memandangnya itu hanya Bapak dan Masnya tentu tak masalah tapi kali ini ada pria lain yang bukan muhrimnya yang langsung membuat Aisyah menundukkan pandangan.
"Betul itu, Pak," timpal Fatih yang di iyakan oleh Bapak lewat anggukan kepala.
Pria itu pun langsung meminta anak sulungnya untuk memanggil tukang pijat di kampung mereka tersebut. Tanpa penolakan sama sekali Fatih segera pergi karna ia pun cukup khawatir dengan Sagara. Tak lama kepergian Si sulung, Bapak yang di penggil oleh Ibu karna ada panggilan telepon kini meninggalkan Aisyah berdua dengan Sagara di ruang tengah.
Jarak yang tentunya tak dekat membuat keduanya hanya diam untuk beberapa saat hingga satu kalimat akhirnya terlontar dari mulut Sagara.
"Apa kamu yang menolongku?"
"Aku hanya melihat mu terkapar di tengah jalan usai di tabrak Truk, Mas Fatih yang menolongmu setelah aku menghubunginya untuk segera datang," jelas Aisyah yang tak berani mendongakkan pandangan.
"Hem, apa pun itu, aku sangat berterima kasih," ucap Sagara lagi.
Rasa sakit pada tubuhnya ternyata tak membuat ia lepas untuk tidak memperhatikan Aisyah yang duduk dengan cara bersimpuh dengan tangan di atas pahanya. Balutan baju gamis panjang merah muda membuat kesan manis namun tetap elegan pada wanita tersebut.
"Iya, sama-sama. Semoga lekas sembuh."
"Namamu Aisyah?" tanya Sagara.
"Iya, nama saya Aisyah, tapi sering di panggil Aish," jawabnya pelan namun beruntungnya masih bisa di dengar oleh Sagara hingga obrolan tetap bisa berlanjut.
Aisyah sedikit banyak menceritakan efek yang di rasakan seseorang usai kecelakaan tapi Sagara malah tertawa kecil mendengarnya hingga membuat Aisyah keheranan.
"Jadi, kamu sering jatuh dari motor seperti ini?" tanya Aisyah mulai penasaran.
Sagara hanya mengangguk lalu tersenyum meski senyum itu tak di lihat Aisyah.
.
.
.
Ya..... karna mungkin ini jalan untuk bertemu dengan Mama...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Lilisdayanti
ga baik loh putus asa,, apalagi putusin pacar 😥
2023-11-19
2
Ragil Saputri
astaghfirullah jgn gitu Saga, perjalanan hidupmu masih panjang, ikhlaskan mama supaya beliau ditempatkan di surga Allah.....belum saatnya kamu nyusulin mana😥
2023-08-18
2
Ika Sulistyarini
😭😭 ksian sagara kangen mama.. ntar ada aisyah yg ngobatin gara😍
2023-07-17
1