🍂🍂🍂🍂🍂
Akhir pekan yang ditunggu oleh keluarga Pradipta pun datang. Sagara yang sudah bersiap sejak pagi seakan tak sabar untuk segera pergi bahkan ia dengan cepat menghabiskan sarapan paginya. Dan itu membuat orang yang kini mengelilingi pemuda tersebut merasa keheranan.
"Jadi pergi sama Kak Bumi?" tanya Papa Zico.
"Dia ada urusan, mungkin lain kali," jawab Daddy Riko yang kemudian menyesap minumannya.
Ya, yang tadinya mereka akan pergi bersama nyatanya hanya keluarga inti saja yang pergi ke kesana, padahal seberapa Olla pun ingin ikut tapi ia ada kegiatan lain yang tak bisa di tinggalkan begitu saja.
Sedangkan Sagara rasanya tak perduli dengan siapa saja ia akan ke kota itu, karna yang ingin ia lakukan adalah mencari tahu tentang kebenaran tentang Aisyah yang katanya sudah punya calon suami.
"Bisa kita pergi sekarang?"
"Hem, tentu," jawab Papa Zico, ia kini sebisa mungkin memfokuskan diri pada putranya lebih dulu walau kenyataannya Sagara tetap tak acuh padanya.
Satu persatu semua bangun dari duduk termasuk Mommy Ameera, ia ikut serta karna Sang suami tak mungkin meninggalkan wanita yang masih terlihat cantik itu sendiri dirumah meskipun itu tak mungkin sebab Mommy pasti akan menghabiskan harga suaminya yang mantan duda tersebut.
Sagara berjalan lebih dulu ke arah garasi, Daddy Ricko yang melihat kelakuan cucunya hanya bisa menyenggol lengan Papa Zico.
"Anakmu kenapa?"
"Entah, buru buru banget, kaya orang mau jemput jodoh aja," kekeh Si Duda.
Mommy Ameera yang melihat itu langsung terenyuh hatinya, sudah sangat lama sekali ia tak melihat ada segaris senyum dari bibir anak tunggal laki lakinya itu, dan kini bukan lagi senyum tapi terdengar gelak tawa kecil dari Zico.
Mobil di kendarai oleh Sagara, sedangkan papanya duduk di depan dan Mommy Daddy di belakang seperti biasa, ia biarkan anak dan papanya itu lebih akrab untuk mengobrol sepanjang perjalanan meski rasanya tak yakin.
"Kamu beneran udah tahu jalannya?" tanya Daddy Ricko.
"Iya, Dadd. Aku udah tanya sama Pak supir, nyasar juga gak kemana-mana," sahut Sagara masih dengan nada santai padahal hatinya kacau karena banyak yang ia rasakan. Mulai dari penasaran dan pastinya rindu pada Si gadis cantik bercadar.
"Jangan ngebut, kamu bawa nyawa manusia bukan nyawa kecoa," pesan Mommy Ameera yang hapal betul kelakuan cucunya itu.
Jika tak sedang terpaksa, Mommy jarang mau ikut dengan Sagara karna seperti sedang menguji adrenalin nya. Sama seperti Sang keponakan yaitu Air RaMeZa Rahardian Wijaya, keduanya memang pecinta jalan aspal.
.
.
.
Jarak yang cukup lumayan menghabiskan waktu dan tenaga akhirnya terbayar saat kendaraan mewah yang di tumpangi keluarga konglomerat itu sampai di halaman depan rumah kayu berlantai dua tersebut.
"Ini tempatnya?" tanya Mommy dengan tatapan takjub.
"Iya, ini rumah Bapak, Mom."
Sagara langsung turun tanpa basa basi apapun lagi, ia benar-benar terlihat tak sabar sampai tak mengajak Papa, Daddy dan Mommy nya.
"Assalamu'alaikum," sapa Sagara saat sudah berada di depan pintu yang terbuka salah satunya.
"Assalamu'alaikum, Pak, Buk, Mas Fatih," ulang Sagara lagi, meski ia pernah tinggal disana beberapa waktu tak membuatnya lancang untuk masuk tanpa izin.
"Ada orangnya gak?" tanya Papa Zico.
"Ada, nih buktinya pintunya terbuka," jawab Sagara yang sedikit melongokkan kepalanya ke dalam.
Hampir lima menit menunggu, akhirnya sosok wanita paruh baya keluar dengan langkah tergesa.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Nak Sagara," ucap Ibu tak percaya dan masih sedikit kaget dengan siapa yang datang kerumahnya tersebut.
"Ibu apa kabar?" tanya Sagara sambil meraih tangan Ibu untuk di cium secara takzim.
"Alhamdulillah, Nak. Ibu tadi di belakang makanya sedikit lama keluar," jawab Ibu yang langsung menatap satu persatu orang di belakang Sagara.
Sagara yang sadar dengan tatapan wanita di depannya pun langsung memperkenalkan satu persatu anggota keluarganya.
"Maaf, Bu. Sagara kemari tak sendiri melainkan bersama Papa, Daddy dan Mommy," ucap Sagara sambil tersenyum simpul menambah ketampanan pemuda itu.
Ketiganya lansung mengucapkan salam dan bersalaman pada Ibu, mereka pun di persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu yang selalu nampak bersih dan rapih tersebut.
"Pada kemana, Bu?" tanya Sagara saat ia merasa rumah itu sangat sepi.
"Bapak belum pulang, Fatih lagi ada urusan sedangkan Aish--," jawab Ibu yang malah manjeda ucapannya dan itu membuat Sagara sangat penasaran.
"Kemana Aish, Bu?" selidik pemuda 19 tahun tersebut.
.
.
.
Dia pergi juga dengan seseorang....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Kak Yuniah
aku amati nma2 novel ini sekarang inget pernah baca inget air bumi satunya cahaya ya thor klu ngk salah kembar 3
2023-11-29
2
susi 2020
🤩🤩
2023-10-04
0
susi 2020
🙄🙄
2023-10-04
0