🍂🍂🍂🍂🍂
"Aish, kamu kenapa?" tanya ibu yang melihat putrinya meletakkan lagi gelas yang di pegangnya itu.
"Gak apa apa, Bu."
"Ada masalah di tempat les, hem?" selidik wanita baya tersebut yang langsung di jawab gelengan kepala.
Aisyah Nura yang berarti gadis cantik yang penuh dengan cahaya itu, kini sedang bingung harus menjawab apa tentang pertanyaan ibu, karna ia tak tahu pasti yang sedang di rasakan nya secara mendadak ini. Hatinya yang tadi nampak biasa malah justru mencelos tanpa sebab.
Ya, tanpa sebab karna ia baru saja sampai di rumah usai mengajar, Aisyah yang seorang guru taman kanak-kanak dan lanjut di salah satu tempar les privat memang banyak menghabiskan waktu bersama para malaikat kecil, jadi tak salah jika ia memiliki hati yang lembut dan juga baik.
"Ya sudah, istirahat sana, tak perlu bantu ibu masak sore ini untuk makan malam bersama," titah Ibu yang menebak putrinya itu kelelahan.
Aisyah yang bekerja dari jam 8 hingga jam 3 sore bukan hanya menguras tenaga tapi juga rasa sabar karna selalu berhadapan dengan drama anak-anak yang berbeda setiap hari. Tapi gadis berumur 23 tahun itu sangat senang dengan pekerjaan yang di tekuni nya saat ini, padahala bapak sudah menawari putrinya itu untuk menjadi Admin di Pondok Pesantren.
"Iya, Bu. Aish ke ke kamar dulu," jawabnya sambil bangun dari duduk dan berlalu ke kamarnya di lantai dua. Tapi, langkah kaki Si bungsu terhenti saat ia melewati ruang tengah.
"Semoga kamu baik baik saja ya, dan pastinya bahagia dengan keluargamu," ucap lirih Aisyah yang ingat dengan sosok Sagara, pemuda yang ia tolong beberapa waktu dalam keadaan tak sadarkan diri di tengah jalan saat ia pulang dari pasar.
Meski keduanya jarang sekali mengobrol tapi Aisyah sedikit tahu tentang Sagara entah karna pemuda itu cerita sendiri atau juga dari yang ia dengar dari Bapak.
Malang memang, dan Aisyah tak bisa membayangkan jika ia yang ada di posisi Sagara, di usia remaja harus kehilangan sosok orangtua yang masih sangat ia butuhkan.
.
.
.
Rumah Utama
"Apa kamu kenal Aisyah?" tanya Sagara dengan tatapan penuh rasa penasaran, ia harap ini adalah jalan untuk ia tahu sedikit tentang gadis bercadar itu.
"Aisyah atau Aish?" tanya balik Olla.
"Hem, dia bercadar sepertimu," sahut Sagara, sayangnya ia hanya tahu nama panggilannya saja.
"Aish mungkin ya, tapi Aisyah ada dua disana, tapi yang bercadar hanya Aish yang guru TK," balas Olla.
Sagara yang menjentikkan jarinya sontak membuat Olla kaget dan itu malah membuat Sagara tertawa dan pastinya sambil meminta maaf juga.
"Iya, itu maksudku, Aish yang guru TK," sahut Sagara yang perasaannya kini begitu lega.
"Oh, itu. Kamu tinggal di rumahnya?" tanya Olla yang tak menyangka sepupunya bisa kenal dan bahkan di tolong oleh temannya sendiri meski keduanya tak begitu akrab, hanya tegur sapa biasa saja saat bertemu di Pondok Pesantren.
"Iya, aku disana, kamu ada nomer ponselnya? bisa ku minta," mohon Sagara sampai menangkup kedua tangannya sendiri.
"Ada, tapi aku izin dulu karena--," ucap Olla yang kebingungan sendiri.
"Karena apa?" tanya Sagara penasaran, jantung nya berdetak hebat seakan tak sabar dengan yang akan di lanjutkan oleh sepupunya tersebut.
.
.
.
Setahuku, dia sudah punya calon suami..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Sugi Arto
jadi aisyah lebih tua dari sagara
2024-01-13
1
susi 2020
🥰🥰🤓
2023-10-04
0
susi 2020
😘😘
2023-10-04
0