Terpendam

Kau indah, Liona. Seperti bunga mawar itu.

Ya. Liona diam-diam telah mencuri hati Ran dan membuatnya jatuh cinta. Namun, saat ini larangan keras telah diterimanya. Ran tidak lagi bisa mendekati Liona. Lantas ia pun mencoba memalingkan pandangannya dari Liona. Ia bergegas ke depan istana untuk menyambut tamu kehormatan istana. Liona pun melihat Ran yang berjalan menuju pintu gerbang istana. Liona tampak memerhatikannya.

Dia tidak melihatku di sini? Atau dia habis dimarahi?

Diam-diam Liona pun memerhatikannya. Tapi Liona lekas-lekas mengalihkan pandangannya dari Ran. Ia kembali memetik bunga mawar untuk ratu berendam siang ini. Ratu akan menjalani perawatan kecantikan dengan ramuan yang Liona buatkan. Tentunya Liona pun harus segera mengerjakannya. Ia membiarkan Ran berjalan di sana.

Malam harinya, di bukit bunga kristal...

Udara dingin mulai menyelimuti sekeliling puncak bukit malam ini. Terlihat di langit, bulan masih berbentuk sabit. Tampak di sana juga seorang putra mahkota kerajaan serigala tengah bertapa di bawah pohon besar yang ada di puncak bukit. Ia masih menunggu kedatangan seseorang yang dinantinya. Ialah Han yang menanti penunggu bukit tersebut. Tak lama tanda-tanda kehadirannya pun dapat dirasakan oleh Han.

Sebuah cahaya turun dari langit bak meteor yang jatuh ke bumi. Sosok pria berjubah putih dengan janggut panjang sedada menampakkan dirinya di hadapan Han. Han yang sedari tadi memejamkan matanya pun mulai tersadar. Ia segera membuka mata untuk melihat kehadiran sosok itu. Yang mana tak lama keadaan sekitar berubah membeku. Seperti waktu terhenti sejenak untuk bertemu.

"Pangeran Han." Sosok itu pun menyebut Han.

Han langsung berdiri. "Dengan apa aku harus memanggilmu?" tanya Han sambil berdiri di tempatnya. Jarak keduanya hanya sekitar lima meter saja.

"Aku adalah kakek buyutmu. Maka panggil saja aku kakek. Apa yang kau inginkan, Cucuku?" tanyanya pada Han.

Han memerhatikan sosok yang mengaku kakek buyutnya. "Aku butuh kekuatan untuk menjadi manusia seutuhnya. Apakah Kakek bisa memberikannya?" tanya Han kepada sosok pria berjanggut putih tersebut.

Pria berjanggut putih itu tanpak mengerti keinginan Han. "Sudah kuduga kau akan mencari alternatif lain untuk menjadi seorang manusia." Pria itu mengangguk-angguk.

"Aku ingin menjemput gadis yang kusukai. Dia sekarang berada di istana Rusmania. Tapi aku tidak bisa keluar dari perbatasan karena dinding tembus pandang itu. Maka dari itu aku memberanikan diri bertapa di sini. Aku ingin mendapat kekuatan lebih," tutur Han kembali.

"Baiklah." Kakek tua itu mengerti. "Kau bisa berubah wujud menjadi manusia seutuhnya tapi ada beberapa syarat yang harus kau penuhi," kata kakek tua itu lagi.

"Apa?" tanya Han segera.

"Yang pertama, kau tidak boleh memakan daging-dagingan. Karena aroma dari daging itu akan membuatmu kembali menjadi seekor serigala. Dan yang ke dua, kau tidak boleh berciuman. Jika itu terjadi, energimu akan terserap oleh gadis yang berciuman denganmu dan kau akan kekurangan energi untuk tetap menjadi manusia. Kau harus memenuhi persyaratan itu." Kakek tua menjelaskan.

Han memikirkan baik-baik persyaratan itu.

Sepertinya tidak ada masalah bagiku untuk tidak memakan daging-dagingan. Aku bisa memakan sayur-sayuran dan juga olahan kedelai.

"Baik. Aku sanggup." Han pun menyanggupinya.

"Bagaimana dengan syarat yang ke dua?" tanya pria berjanggut putih lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!