Perselisihan

Di istana Rusmania...

Istana besar dan megah menjadi saksi ketidakterimaan Ratu Blonde terhadap Raja Rus yang ingin pergi dari kamarnya. Tampak Ratu Blonde yang berusaha melarang raja.

"Baginda, Anda tidak bisa tidur di kamarnya. Malam ini Anda tidur di kamarku." Ratu Blonde melarang raja untuk tidur di kediaman Ratu Nia.

"Kau sudah berani melarangku, Blonde." Raja pun tak terima dilarang Blonde.

Blonde bersedih. "Yang Mulia, kenapa Anda berubah padaku. Biasanya setiap malam tidak pernah bisa lepas dariku. Tapi kenapa sekarang Anda berubah? Apakah aku sudah tidak memuaskan Anda lagi?" tanya Blonde kepada raja.

Raja mengenakan jubahnya. "Nia sudah lama menderita. Dan saat ini dia sudah berangsur pulih kembali. Aku harus bersikap adil kepadanya. Karena dia juga istriku," tutur sang raja.

"Tap-tapi--"

"Jika kau tidak terima, silakan pergi ke ruang pejabat Li untuk mengambil kompensasi selama ini." Raja pun bergegas meninggalkan Ratu Blonde.

"Baginda!" Blonde masih tidak terima, tapi raja terus pergi saja.

Sialan! Ini semua karena gadis itu yang telah mengobati Nia. Andai dia tidak ada, tentu baginda masih bertekuk lutut di depanku. Aku harus menyingkirkan tabib muda itu!

Blonde tidak terima manakala raja tidak tidur lagi bersamanya. Raja lebih sering pergi ke kediaman Ratu Nia untuk tidur di sana. Yang mana hal itu membuat Blonde marah. Ia pun menyalahkan Liona sebagai penyebab atas berubahnya raja. Ia akan membuat perhitungan dengan Liona.

Esok harinya...

Pagi-pagi Liona pergi ke ruang pengobatan istana untuk mengambil akar-akaran yang diperlukan. Ia akan membuat ramuan rapet wangi untuk ratu hari ini. Namun, sebelum sampai di ruangan, sosok pangeran tampan menghalangi jalannya. Ia pagi-pagi sudah bangun dan berdandan rapi untuk menemui Liona. Ia juga sudah harum bak siap memikat hati Liona. Ialah Ran yang pagi ini tampan sekali.

Dia ini!

Saat Liona ingin jalan ke kanan, Ran juga ke kanan. Saat Liona ke kiri, Ran juga ke kiri. Liona terus saja dihalangi oleh Ran yang membuat tabib muda itu kesal. Lantas Liona pun menendang Ran.

"Aduh!" Seketika Ran tampak kesakitan karena terkena tendangan Liona.

"Rasakan! Kau selalu saja menggangguku!" Liona pun kesal bukan main kepada Ran.

Ran terjatuh karena mendapat tendangan dari Liona. Ia tampak lemah di hadapan sang gadis. Ran pun beranjak berdiri. Ia tak terima diperlakukan Liona seperti ini. Ia sudah berdandan rapi dan wangi hari ini. Tapi Liona malah menendangnya. Ran pun berusaha menahan kesabarannya. Tampak keduanya jadi perbincangan para penghuni istana yang melihatnya.

"Lihat! Lihat!" Pelayan-pelayan istana yang sedang hilir mudik melihat kejadian itu dari jauh.

"Ada apa?" tanya pelayan lainnya.

"Lihat, tabib muda itu begitu berani sekali kepada pangeran. Dia tidak takut terkena hukuman," tutur salah satu pelayan.

"Kau benar. Ratu Blonde masih belum melihatnya saja. Kalau sudah, dia pasti akan dipasung," timpal pelayan lainnya.

"Dia itu sekarang sudah jadi pelayan sekaligus tabib kepercayaan ratu pertama. Pastinya tidak akan mudah juga untuk menghukumnya," kata yang lain.

"Kita lihat saja nanti. Pastinya istana ini akan ramai jika kedua ratu mempermasalahkan mereka." Pelayan istana menantikan.

Pelayan-pelayan itu kemudian pergi. Mereka pun meneruskan pekerjaannya kembali. Sementara Liona dan Ran masih bertengkar di dekat ruang pengobatan istana. Ran juga tidak mau mengalah.

"Kau ini jutek sekali." Ran mencela Liona.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!