Liona tersentak kaget. " Bagaimana Yang Mulia bisa tahu?" tanya Liona segera.
Ratu terkekeh. "Dia itu memang suka memberi harapan kepada banyak perempuan. Bukan hanya kepada kalangan putri kerajaan saja. Tapi juga kalangan pelayan istana. Jadi pintar-pintarlah menanggapinya bicara. Jangan sampai termakan rayunya." Ratu berpesan pada Liona.
Liona mengangguk. "Baik, Ratu."
"Kalau begitu bantu aku berdandan. Aku juga ingin datang ke sana."
Pada akhirnya ratu meminta Liona untuk mendandaninya. Liona pun menuruti permintaan ratu. Liona segera mengambilkan gaun yang akan ratu pakai lalu mulai merias dengan keahliannya. Sedang Liona merias dirinya sendiri setelah ratu. Tampak ratu yang menyandingkan wajahnya dengan wajah Liona di cermin. Ia pun tersenyum kepada Liona.
"Kita mirip," kata ratu kepada Liona. Saat itu juga Liona tersipu malu.
Acara pesta di istana timur...
Istana timur adalah istana yang terletak di bagian timur dari istana utama yang berada di tengah. Di mana di sini terdapat sebuah gedung pertemuan yang biasa dipakai untuk acara pesta ataupun pertemuan pejabat penting. Dan kini Ran sedang mengadakan acara pesta di sana. Yang mana berkenaan dengan hari lahirnya. Ran tepat berumur dua puluh tahun saat ini.
"Baiklah. Jalan di dekatku saja, Liona."
Ratu pun meminta Liona untuk berjalan dekat dengannya. Tampak ratu dan Liona yang seperti kakak adik. Wajah ratu kini lebih awet muda berkat ramuan yang Liona buatkan. Sedang di ujung sana tampak Ran yang melihat kedatangan mereka.
"Salam untuk Yang Mulia Ratu."
Para pelayan, prajurit maupun pejabat yang hadir di acara pesta tampak memberi hormat kepada ratu. Begitu juga dengan Ran yang segera menghampiri ratu dan menyambut kedatangannya. Tapi mata Ran seolah-olah tidak ingin berpaling dari Liona malam ini.
Dia cantik sekali.
Ran pun bergumam sendiri di dalam hati saat melihat Liona memakai gaun pemberian darinya.
"Mana ibumu?" Tapi ratu segera menanyakan Ratu Blonde kepada Ran.
"Em, ibu ... sedang bersama ayah di belakang." Ran mengatakannya.
Tampak ratu wajah ratu yang tak senang. "Apakah acaranya belum bisa dimulai? Aku ingin berdansa dengan suamiku." Ratu pun menuturkan.
"Segera dimulai, Ibu." Ran pun tampak hormat kepada ratu.
Ratu mengangguk. Ia kemudian duduk di kursi yang telah disediakan. Liona juga ikut mendampinginya. Ia berdiri di dekat ratu. Sedang Ran tampak memerhatikan Liona. Ia terpesona dengan tabib muda istana.
"Cepat mulai acaranya!"
Ran pun meminta pembawa acara untuk segera memulainya. Ia tidak lagi memikirkan Ratu Blonde yang belum datang ke pesta. Ran salah tingkah melihat Liona berada di sana. Bunga-bunga asmara itu mulai bersemi di hatinya.
Setengah jam kemudian...
Acara pesta perayaan ulang tahun Ran berjalan khidmat setelah diadakan doa bersama dan juga mendengarkan sambutan raja. Ternyata raja datang tanpa didampingi ratunya. Raja seperti enggan bersama istri ke duanya. Dan kini raja memilih duduk bersama istri pertamanya. Ia juga meminta Liona untuk duduk bersama.
"Hadirin dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang telah disediakan. Dimulai dari para prajurit yang ada di sebelah kanan. Silakan." Pembawa acara pun mempersilakan prajurit untuk menyantap makanan.
Sebagai seorang panglima, tentu saja Ran lebih memprioritaskan prajuritnya ketimbang keluarga kerajaan. Karena sehari-hari ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan para prajuritnya. Maka dari itu prajurit istana dipersilakan untuk mencicipi hidangan duluan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
LalaLolita
Wah, ratu pertamanya baik... Dan si ratu blonde, jahatkah dia?
2023-04-25
1