Han mengerti. "Baik, Ayah. Aku akan memikirkannya. Aku juga akan mempersiapkan diri untuk bertapa di bukit bunga kristal. Terima kasih telah mencarikan cara agar aku bisa keluar dari perbatasan hutan." Han pun berterima kasih kepada ayahnya.
Sebagai orang tua tentu tidak tega melihat putra semata wayangnya dilanda rindu akan seorang gadis pujaan. Sehingga raja mendatangi penjaga bukit bunga kristal untuk mencarikan alternatif lain agar sang putra bisa keluar perbatasan hutan dengan aman. Sang penjaga bukit pun memberikan persyaratan kepada raja. Alhasil raja bisa memberikan kabar gembira untuk putranya. Raja tidak ingin putranya terluka kembali karena mencoba menerobos dinding perbatasan hutan. Ia amat menyayangi putranya.
Aku harap Han benar-benar memikirkannya dengan matang. Kesempatan ini belum tentu datang dua kali di masa mendatang. Sedang menunggu Liona datang sendiri itu kecil kemungkinan terjadi. Semoga saja dia bisa memperhitungkan semuanya. Aku berharap yang terbaik untuknya.
Lantas raja pun memercayakan semuanya kepada Han. Ia berharap yang terbaik untuk putranya.
Di pasar Rusmania...
Liona sedang berjalan-jalan di pasar bersama ratu. Dan untuk yang pertama kalinya ia melihat keramaian di pasar yang ada di negeri ini. Ratu pun membelikan Liona beberapa pakaian dari toko baju. Ratu juga membelikan perhiasan untuk Liona agar tampil lebih cantik lagi. Dan tentu saja sikap ratu kepada Liona menjadi sorotan rakyatnya. Tak sedikit yang memuji kebaikan hati ratu kepada pelayannya.
Ratu Nia dikenal sebagai ratu yang ramah dan baik hati. Ia juga suka berderma kepada rakyat yang membutuhkan. Tapi belasan tahun kemarin ratu harus terkurung di istana. Ia dikabarkan menderita penyakit yang tidak biasanya. Yang mana sebagian rakyat turut prihatin dengan keadaan dirinya. Namun, sebagian juga memercayai rumor yang beredar tentangnya. Jika ratu telah terkena penyakit gila.
Kini Ratu Nia mematahkan semua argumen yang mengatakan jika ia telah gila. Ratu tampak sehat dan bugar mengelilingi pasar Rusmania. Ia juga menyapa rakyatnya. Yang mana membuat rakyatnya terkejut seketika. Ratu mereka telah pulih kesedia kala.
"Liona, aku ingin membelikan pakaian istimewa untuk ayah dan ibumu. Mungkin bisa dipakai saat mereka datang ke istana," tutur ratu ke Liona. Mereka melihat-lihat pakaian yang ada di toko busana.
"Terima kasih, Yang Mulia. Anda sungguh baik hati sekali." Liona pun berterima kasih.
Ratu tersenyum. "Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan jasamu. Mari, pilihlah sesukamu."
Ratu pun mempersilakan Liona untuk memilihnya sendiri. Tampak keduanya begitu dekat yang membuat para pelayan toko terkesima. Ratu memperlakukan Liona bak putrinya sendiri.
"Jadi itu tabib muda istana yang katanya bisa menyembuhkan ratu?" Seseorang berbisik dari kejauhan.
"Benar. Tidak salah lagi. Dia yang mengobati ratu sampai sembuh dari penyakitnya. Jadi pantas saja ratu berbuat baik kepadanya," sahut wanita lain.
"Oh, begitu. Tapi dari mana asalnya? Perasaan aku baru melihatnya." Wanita berbaju hijau penasaran.
"Entahlah. Lebih baik kita nantikan saja kabar selanjutnya. Kudengar Ratu Blonde tidak menyukai ada orang asing yang masuk ke istana," tutur wanita berbaju biru.
"Ya. Kurasa sebentar lagi akan terdengar kabar yang mengagetkan." Wanita berbaju hijau pun mengakhiri percakapannya.
Kedua wanita itu adalah karyawan di toko tersebut. Mereka membiarkan ratu dan Liona bergerak leluasa di sana. Semua tak lain sebagai bentuk penghormatan mereka agar ratu tidak merasa risih saat memilih. Karena jika diikuti akan membuat tidak nyaman. Pagi ini ratu dan Liona pun menghabiskan waktu bersama di pasar. Ratu membelikan Liona banyak pakaian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments