Salah Paham

...Liona...

...Ran...

.........

"Aku mau beristirahat. Selamat malam." Liona pun beranjak pergi meninggalkan Ran.

"Tunggu!"

Tapi, saat itu juga Ran menahannya. Ia memegang tangan Liona agar tidak pergi darinya. Liona pun melihat tangannya yang dipegang oleh Ran.

"Bisakah ... bisakah kita lebih dekat lagi?" tanya Ran yang membuat Liona terbelalak seketika.

Embusan angin malam menjadi saksi ucapan Ran yang meminta untuk lebih dekat lagi kepada Liona. Liona pun terdiam di tempatnya. Ia tak mengerti mengapa Ran sampai berkata demikian. Namun, di hatinya berusaha berpikiran positif tentang apa yang dikatakan Ran. Mungkin Ran hanya sekedar bercanda saja. Liona pun ingin balik mencandainya.

"Aku hanya ingin pria gentle. Bukan yang suka bergonta-ganti pasangan," kata Liona lalu melepaskan tangan Ran darinya.

Liona begegas pergi. Ia meninggalkan Ran sendiri. Tampak Ran yang memikirkan perkataan Liona. Sesaat kemudian ia pun tersadar akan artinya.

"Dia ingin aku hanya miliknya?"

Ran pun bertanya-tanya. Sedang Liona semakin menjauh darinya. Ran kemudian tersenyum sambil memerhatikan Liona dari jauh. Senyum manis itu terlukis dari wajahnya. Ia pun kembali ke istana.

Ternyata dia memang benar-benar menyukai Liona.

Sementara itu Ratu Nia melihat sendiri apa yang terjadi di gazebo istana dari lantai dua kediamannya. Ia pun melihat gerak-gerik Ran yang menyukai Liona. Saat itu juga pikiran buruk terlintas di benaknya.

Jika mereka sampai menjadi kekasih, tentu Blonde tidak akan pernah merestui hubungan keduanya. Bisa jadi Liona akan jadi bulan-bulanan kejahatan Blonde sendiri. Aku harus melindungi Liona. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Sebagai seorang wanita, naluri keibuan itu muncul pada dirinya. Ratu Nia meyakini jika Liona adalah putrinya. Sehingga sebisa mungkin ia melindungi Liona dari bahaya tak terduga. Ratu Nia cukup tahu bagaimana Ratu Blonde selama ini. Dan ia tidak mungkin membiarkan Liona disakiti. Ia harus melindungi Liona sebagaimana seorang ibu melindungi putrinya. Kasih ibu sepanjang masa dan tak pernah lekang oleh waktu.

Esok harinya...

Pagi-pagi Liona sudah berdandan rapi untuk menemani ratu keluar istana. Ia tampak mengenakan gaun berwarna merah muda yang cerah. Liona juga menata rambutnya dengan digulung indah. Ia mendapatkan peralatan rias dari Ratu Nia yang meminjamkannya. Dan kini ia sudah siap saja.

"Yang Mulia?"

Liona pun segera mencari ratu di kediamannya. Tapi ternyata ratu sudah tidak berada di sana. Liona pun jadi bertanya-tanya sendiri di mana gerangan ratu berada. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari kediaman ratu yang berada di lantai dua istana. Liona bergegas mencarinya.

Sementara itu Ratu Nia sendiri tampak sedang menemui Ran di belakang istana. Ia sedang berbicara serius kepada Ran tentang Liona. Tampak Ran pun yang kaku untuk menjawabnya.

"Aku melihat kalian semalam berduaan di gazebo istana. Apakah kalian mempunyai hubungan khusus?" tanya Ratu Nia dengan tegas kepada Ran.

"Ibu Suri, kami hanya bercakap-cakap sebentar," terang Ran kepada Ratu Nia.

"Dengan memegang tangannya?" tanya ratu lagi yang membuat Ran terdiam di tempatnya. Ia menelan ludahnya.

"Tolong jangan permainkan hatinya. Dia adalah tabibku. Dia juga yang telah membuatku sehat kembali. Aku berutang budi padanya. Pikirkan kembali jika kau ingin mempermainkannya. Dan tolong jangan dekati dia lagi. Kau mengerti, Pangeran Ran?" tanya ratu kepada Ran.

Terpopuler

Comments

LalaLolita

LalaLolita

Halangan pertama utk Ran: restu ibu suri..

2023-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!