Bab 15

"Krish, dengar Mommy." Kiran menangkup kedua pipi putranya, menatap manik berwarna cokelat seperti ayahnya. "Hari ini Mommy kerja sampai malam, kamu jangan kemana-mana jangan nakal. Nurut apa kata bibi Neha," ucap Kiran pada putranya.

Dia berharap kali ini anaknya akan nurut dan tidak buat masalah, apa lagi kalau sampai kembali pergi ke kota. Dia pergi bekerja kali ini karena Kiran mengharapkan upah yang lebih besar, biasanya dia akan mendapatkan bayaran lebih dari pemilik hotel dia bekerja.

"Iya, Mommy." Krish mengangguk. "Tapi pulang nanti bawakan aku daging," pintanya.

"Iya, Mommy akan bawakan makanan enak dengan jumlah yang banyak," janji Kiran.

Karena hari ini bertugas dengan acara pernikahan pasti banyak makanan yang tersisa, karena yang sudah-sudah pun seperti itu.

"Baiklah, Mommy berangkat sekarang. Mommy antar kamu ke rumah bibi Neha." Kiran menuntun putranya sampai ke rumah Neha.

Tapi, saat dalam perjalanan, ada saja yang membuat hatinya tercubit. Kiran memiliki tetangga yang selalu usil dan ikut campur dengan urusannya, seperti saat ini. Jika Kiran pergi bekerja makan orang itu akan selalu mengeluarkan kata-kata pedasnya.

"Kiran, mau sampai kapan kau itu merepotkan, Neha, hah?! Kau pikir Neha tidak punya kerjaan? Jangan mentang-mentang dia selalu membantumu terus kau dengan seenaknya menitipkan anakmu itu yang sering kabur, sekali-kali ajak putramu. Apa kau takut terganggu, hah?!"

Kiran selalu diam dan tidak pernah meladeni omongan wanita itu, selama dia tidak menyusahkan nya Kiran tidak akan terpancing. Dia hidup dengan jerih payahnya sendiri, dia juga tidak meminta pada Neha untuk membiayai hidupnya juga bersama putranya.

"Mommy, kenapa Mommy diam saja saat orang itu selalu merendahkan, Mommy," kata Krish.

"Jangan meladeni orang gila sepertinya, Krish. Masih banyak urusan yang lebih penting dari pada mengurusi orang sepertinya," ucap Kiran.

"Wah, sombong sekali kau itu, Kiran. Lihatlah, Krish! Apa yang kau banggakan dari ibumu itu, hah?! Apa kau tidak pernah bertanya di mana ayahmu? Apa mungkin dugaanku selama ini benar bahwa setiap malam kau itu bukan kerja di restoran? Buktinya kau punya anak tanpa ayah."

Hilang sudah kesabaran Kiran saat ini, dia menatap wanita paruh baya itu dengan tajam. Lalu, dia melempar sandal tepat di hadapan wanita itu. "Sekali lagi kau menghina anakku, akan ku robek mulutmu itu!" ancam Kiran.

Tetangganya itu langsung ketakutan dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Krish tersenyum melihat ibunya yang sudah mulai berani.

"Aku suka dengan gayamu, Mommy," bangga Krish.

Krish tidak pernah bertanya mengenai ayahnya. Karena dia tidak ingin membuat ibunya bersedih. Cukup sekali dia bertanya mengenai hal itu, dan itu malah membuat ibunya menangis.

"Kamu tidak perlu daddy, Mommy masih mampu membesarkan mu."

Krish selalu mengingat kata-kata itu, dan dia percaya bahwa ibunya mampu menjadi ibu sekaligus ayah baginya. Perjuangan ibunya tidak pernah akan dilupakan semasa hidupnya.

Tibalah mereka di rumah Neha. Wanita itu tidak pernah keberatan jika Krish dititipkan bersamanya, justru Neha senang karena adanya Krish dia tidak kesepian.

"Neha, aku harus berangkat sekarang. Aku pasti pulang malam, aku titip Krish. Jangan sampai dia pergi," pesan Kiran. "Ingat, Krish. patuh pada Bibi Neha!" tegas Kiran sekali lagi. "Mommy kerja untukmu."

"Iya, Mommy."

***

Hari ini Kiran mulai bekerja dari pagi sampai acara selesai. Seperti biasa, dia hanya menjadi tukang cuci piring. Namun, pihak hotel meminta salah satu dari mereka untuk menjadi pelayan di dalam acara gedung. Lalu, kepala staf menunjuk Kiran. Karena hanya dia yang memiliki tubuh ramping.

"Kiran, kau ganti baju dan ikutlah dengannya," kata kepala staf di dapur sana.

Kiran mengangguk, tidak pernah dia membantah karena dia butuh pekerjaan ini. Kiran sudah mengganti bajunya dan segera mengambil nampan untuk diisi dengan gelas-gelas kecil untuk diantarkan ke setiap meja tamu yang hadir.

Sampai akhirnya, aktivitasnya terhenti kalau mendengar sebuah lagu yang sudah mulai berdendang. Kiran hafal betul suara itu. Namun, dengan biasa dia kembali bekerja. Dev hanya masalalu, lelaki itu sudah bahagia dengan pasangannya. Kiran lebih memilih menutup mata dan telinga. Sebisa mungkin dia menjaga jarak dengan pria yang masih berstatus kekasihnya itu.

Dengan merdu, Dev bernyanyi. Dia begitu meresapi setiap lirik. Selama ini dia tersiksa dan dihantui rasa bersalah dengan kejadian lima tahun silam. Sudah berbagai macam cara dia lakukan untuk mencari keberadaan Kiran, tapi wanita itu bagaikan ditelan bumi.

Saat Kiran sibuk, nyatanya Dev melihat ke arahnya. Dia merasa mengenal siapa yang menjadi pelayan di sana. Sampai akhirnya, Dev berhenti bernyanyi dan langsung menghampiri pelayan di sana.

Saat tiba di sana, sosok itu menghilang.

___

Sambil nunggu mampir di sini juga yuk.

Penulis : Kirana Pramuka

Judul : Dreamy Girl VS Bad Boy

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kiran msh di sekitar hotel dev cari trus jgn menyerah dev...

2023-05-01

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

lanjut Thor bulak balik belum up juga🤭😁🙏💪

2023-04-30

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

Thor lanjut dong

2023-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!