"Dev, kau sudah kembali?" tanya Rohit saat melihat Dev pulang.
Tak ada wajah ramah dari diri seorang Dev, dia segera menghampiri Rohit dan meraih kerah baju lelaki itu.
"Hey, apa kau mabuk? Apa yang kau lakukan?" Rohit terkejut ketika mendapat perlakuan yang tak biasanya dari seorang, Dev. Mereka sangat dekat melebihi persahabatan, bahkan Dev menganggap Rohit saudaranya. Tapi apa balasannya?
"Cukup sandiwara mu, Rohit! Apa kau yang merekayasa ini semua?" Suara Dev naik satu oktaf.
"Maksudmu?" Rohit tidak mengerti apa maksud Dev karena dia tidak tahu apa yang baru saja terjadi.
"Jangan pura-pura lagi, Rohit! Kau bilang Kiran menikah dengan pilihan orang tuanya, tapi kenyataannya dia diusir oleh keluarganya sendiri, apa yang kau tau dan yang tidak ku tau, hah? Atau, jangan-jangan ini rencana busuk mu karena ingin memisahkan ku dengan, Kiran, hah?!"
Tebakan Dev sepertinya benar, buktinya Rohit tak bisa menjawab. Lelaki itu bak orang gagu.
"Emm, mmm." Rohit benar-benar tidak bisa menjawab.
Dev sudah berada dalam batas sabar, dia tidak menyangka bahwa Rohit tega melakukan ini.
"Kau benar-benar keterlaluan, Rohit! Perlakuan mu tidak pantas dimaafkan. Kiran mengandung darah daging ku dan teganya kau memfitnahnya." Tanpa berbasa-basi Dev melayangkan bogeman mentah tepat di wajah manager nya itu.
Rohit meringis karena serangan itu sangat membabi buta dan penuh amarah. Lelaki itu babak belur, Dev memukulnya tanpa pun.
"Maafkan aku, Dev. Aku tau aku bersalah, aku akan menebus semua kesalahanku."
Penyesalan memang datang belakangan, tapi sayang. Dev sudah tidak sudi lagi bersama dengan pengkhianat, dia lebih baik kehilangan lelaki itu dari pada harus menjadi orang bodoh karena terus dibohongi.
"Mulai sekarang kau ku pecat." Tanpa ampun Dev membuat Rohit jatuh miskin, selama ini dia bukan siapa-siapa tanpa Dev. Bahkan Rohit menggantungkan hidupnya pada, Dev.
***
"Kiran, Kiran."
Neha berteriak memanggil Kiran karena tempat yang ditinggalinya tidak aman. Rumah sekitar warga sudah habis dilahap si jago merah. Bahkan rumah Neha pun sudah sebagain terbakar.
Kontrakan milik Kiran berada di ujung sehingga belum terjangkau oleh kobaran api itu. Kiran tengah mencuci sehingga dia tidak merasakan gerah sedikit pun, bahkan asap berwarna hitam sudah terlihat.
Selain mencuci Kiran juga menyetel sebuah lagu hingga wanita itu dengan damai bersama cuciannya. Merasa anteng karena anaknya baru saja diberi asi dan sekarang tengah tidur dengan pulas.
"Akram, ambil Krish. Aku akan menemui Kiran." Tidak ada banyak waktu lagi bagi mereka, Neha harus serba cepat.
Tiba-tiba lagu yang berdendang itu mati karena konslet akibat kebakaran di sana.
"Apa yang kau lakukan, Neha? Kau selalu saja menggangguku," protes Kiran saat radionya mati.
"Ayo keluar dari sini, tempat tinggal kita sudah terbakar," ujar Neha tanpa ragu.
"Hah? Terbakar? Krish!" Kiran langsung panik, yang diingatnya hanya anaknya.
"Krish sudah dibawa Akram, ayo cepat keluar dari sini!" Neha menarik tangan Kiran tanpa ragu.
Benar saja, si jago merah sudah beraksi. Rumah Neha yang berada di ujung sana sudah benar-benar terbakar. Kiran dengan sekuat tenaga berlari bersama Neha, padahal Kiran baru beberapa hari melahirkan. Tentu kondisi tidak baik-baik saja, tapi bersyukur mereka selamat. Hanya saja tidak ada harta benda yang bisa diselamatkan.
Kiran langsung meraih tubuh mungil Krish yang berada dalam gendongan Akram. Menciumi bayi merah itu bertubi-tubi, begitu banyak cobaan yang datang menghadang.
Pemadam kebakaran berhasil memadamkan kobaran api itu. Kiran bersyukur selalu dilindungi oleh orang-orang baik seperti Neha dan suaminya. Lagi-lagi dia berhutang budi.
***
"Kita akan kemana sekarang?" tanya Neha pada suaminya.
"Delhi, kita ke Delhi," jawab Akram.
New Delhi adalah kota kelahiran Akram, mereka bisa memulai hidup baru di sana. Akram memiliki rumah kecil di sana, dan untuk sementara waktu bisa menampung mereka.
Kiran terus menciumi anaknya, dia bingung dan tidak tahu harus kemana.
"Kau akan ikut bersama kami," ucap Neha.
Kemana pun dia pergi, Kiran dan anaknya akan selalu terus bersamanya. Kiran tersenyum.
"Terima kasih, Neha. Semoga kebaikanmu di balas oleh, Tuhan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Indah Alifah
ini wujud sineha di dunia nyata krisis banget yg rela menerima dan berkorban untuk karin dan anaknya padahal bukan siapa2nya 😥😥
2023-06-29
3
Puja Kesuma
bagus dev kau pecat aja rohit gk tau diri dan jgn lupa kau tendang juga pacar kamu si ulet keket krn sandiwara udah selesai..skrg kau cari kiran
2023-05-01
0
Nazwa Azzahra
next
2023-04-28
0