Peluh keringat mengucur deras, rasa sakit tidak tertahan. Kiran terus meringis menahan sakit yang teramat luar biasa di bagian perut, sesekali dia menggigit bibir bawahnya. Rasanya kematian ada di depan mata, dalam hati dia terus berdoa semoga anak yang ada dalam kandungannya baik-baik saja.
"Sus, siapkan tempat bersalin," ucap salah satu dokter yang telah memeriksa Kiran.
"Kiran mau melahirkan, Dok?" tanya Neha. Dia ikut menemani setelah dipersilahkan masuk.
"Iya, tapi sepertinya akan lahir prematur. Kalau ada kendala terpaksa harus operasi," kata dokter.
"Apa? Operasi? Tidak, Dok. Saya tidak mau operasi!" tolak Kinar.
Uang dari mana? Sedangkan biaya operasi pasti sangatlah besar, dia tak ingin operasi. Selain biayanya yang mahal, setelah operasi pun harus tetap membutuhkan biaya.
"Neha, aku tidak ingin operasi," kata Kiran pada Neha. "Dokter lakukan apa saja asal jangan operasi," sambungnya pada dokter.
Ada pembukaan, tapi tak ada dorongan untuk mengeluarkan si jabang bayi. Tidak apa-apa walau harus terus menerus diberi obat perangsang, yang penting anaknya lahir ke dunia. Kiran tak mempedulikan keselamatannya karena tak ada pilihan, yang jadi masalahnya adalah perekonomian.
"Kita lihat saja nanti," ucap dokter.
Tim medis langsung menyiapkan alat persalinan, Kiran pun dibawa ke ruang bersalin. Neha terus ikut menemani karena hanya wanita itu yang berada bersama nya saat ini.
***
Setelah selesai manggung, Dev kembali ke basement. Bukan hanya Kiran yang merasakan sakit, hati Dev pun merasakan sakit. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Kiran tengah mengandung, benih dari pria lain. Tanpa berpikir dia malah membawa Madhuri ke dalam hidupnya, tak ada cinta pada wanita itu karena dia hanya ingin membalas rasa sakit hati yang telah ditorehkan Kiran padanya.
Dan akhirnya dia menyesal karena telah menjadikan Madhuri sebagai kekasihnya, yang nyatanya itu hanya pelampiasan semata. Dev merasa sangat risih karena Madhuri seperti ulat keket yang terus menempel di tubuhnya.
Sesekali, dia melepaskan tangan yang terus melingkar di pinggangnya, padahal mereka saat ini tengah duduk di mobil karena tengah berada dalam perjalanan pulang. Gadis itu selalu ikut kemana pun Dev pergi, sampai akhirnya gosip mendera keduanya ada hubungan spesial. Dan hari ini Dev mengumumkan bahwa gadis itulah yang kini menjadi pasangannya.
"Aku tidak menyangka kalau kamu seromantis ini, Dev. Diam-diam ternyata kamu membalas cintaku," ucap Madhuri.
Dev tidak menjawab karena ini memang kesalahannya, tak ada niat dia akan menjalin kasih dengan seorang wanita yang satu profesi seperti dirinya, terlebih dia tahu wanita yang bergaul di dunia modeling itu seperti apa.
Rohit yang berada di kursi penumpang depan sesekali melirik ke belakang, dia tersenyum karena sudah membuat Dev mampu melupakan Kiran bahkan sudah mencari pengganti wanita itu. Itu artinya Dev telah melupakan Kiran, dia berhasil membuat keduanya tak lagi saling merindukan satu sama lain. Bahkan sampai saat ini dia tidak lagi bertemu dengan Kiran.
Tak lama dari situ, Dev sampai di tempat tinggalnya yang berada di tengah kota. Sengaja memilih tempat tinggal di tempat itu karena itu memudahkannya ke tempat kerjanya. Selain itu, Rohit juga senang karena Dev tak jadi menempati rumah yang sudah dia beli untuk di tempati bersama Kiran.
Rohit benar-benar gerak cepat, setelah ide briliannya yang menyabotase surat dari Kiran waktu itu telah mengubah segalanya.
Tiba di rumah, Dev langsung menyuruh Rohit mengantar Madhuri pulang. Wanita itu sempat menolak karena wanita itu inginnya selalu mengisi hari-hari dan malam-malam kesepiannya Dev.
Terpaksa Rohit mengajak Madhuri keluar dan mengantarnya pulang. Setelah kepergian mereka, Dev menuju tempat bar yang ada di dalam rumah. Dia minum sampai mabuk dan meracau nama Kiran, tak berselang lama Rohit pun kembali dan mendapati Dev yang tengah mabuk.
"Hentikan, Dev. Besok kau ada perform secara live, kalau kau mabuk bisa kacau." Rohit menghentikan aksi Dev lalu membawanya ke kamar.
"Kiran hamil, dia sudah menikah, Rohit. Dia benar-benar mengkhianati ku," kata Dev. Dia berjalan sempoyongan menuju kamar.
Rohit sampai terdiam saat mendengar penuturan Dev. Dia dalang dari semuanya, dia juga tahu kalau Kiran tidak menikah. Sampai dia berpikir bahwa anak yang di kandung Kiran pasti anak dari Dev.
"Tidak, mereka tidak boleh bertemu kalau seperti ini," gumam Rohit.
"Siapa yang tidak boleh bertemu, Rohit?" Dev setengah sadar.
"Maksudku kau tidak boleh lagi memikirkannya, wanita seperti dia tidak pantas denganmu."
***
Kiran benar-benar berjuang antara hidup dan mati, dia sudah lemas tak bertenaga. Neha yang terus mendampingi sampai ikut merinding. Bahkan dokter menyarankan Kiran untuk operasi, tapi Kiran tetap kekeh yang tidak ingin melahirkan secara instan.
"Aku masih kuat, Dok. Aku pasti bisa!" Berulang kali Kira meyakinkan dokter, padahal kondisinya sudah sangat lemah. "Sekali lagi beri aku suntikkan," pinta Kiran.
"Tapi," protes dokter.
"Ku mohon, lakukanlah." Kiran menyiapkan diri, ini adalah kesempatannya yang terakhir. Dia harus bisa melahirkan secara normal, kalau tidak selamanya dia akan terus merepotkan Neha.
"Kiran, kalau pun harus operasi aku masih punya tabungan untuk membantumu. Kau jangan memaksakan diri seperti ini," kata Neha.
"Tidak, Neha! Kau terlalu baik padaku, aku tidak bisa membalas kebaikkan mu. Lakukan saja, Dok. Sekali ini saja," pinta Kiran.
Akhirnya dokter melakukan apa yang dipinta oleh pasien, dia menyuntikkan cairan ke dalam tabung infusan. Kiran kembali ngeden, dan terus berusaha melahirkan anaknya.
Sampai setengah jam kembali berjuang, akhirnya dia berhasil melahirkan bayi laki-laki yang sangat tampan.
Tangisan bayi memenuhi ruangan bersalin itu, Kiran tersenyum sambil menangis. Sampai detik berikutnya, Kiran tak sadarkan diri karena tenaganya terkuras habis.
"Kiran, Kiran," panggil Neha. Tapi wanita itu tak kunjung merespons. "Dokter, Kiran kenapa?" tanya Neha.
Dokter langsung memeriksa pasien dan menyuruh Neha menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Dewi Kasinji
si Rohit jahat banget
2024-09-22
0
Suherni 123
duh Kiran, perjuangan mu🥹🥹🥹
2023-09-13
0
Indah Alifah
ini si Rohit mau dilempar ke Palung marina
2023-06-29
1