Sembilanbelas

Tak lama ketika mereka sedang berbincang. Seorang pelayan wanita datang dengan membawa nampan yang berisi pesanan masing masing. Mereka menyantap hidangan dengan riang. Tawa menghiasi suasana diantara mereka ketika sedang mengunyah makanan.

"Kak Er, apa setelah makan kita akan kembali kerumah?" ucap Fiona menatap Erland.

"Tidak. Kita akan pergi ketaman hiburan" ujar Erland. Fiona yang mendengar apa yang diucapkan Kakaknya bersorak riang. Senyum terukir lebar dibibirnya. Lalu yang lainnya kembali fokus pada makanan mereka.

_____________________________________________

Setelah makan siang berakhir. Erland bersama yang lainnya beranjak menuju mobil. Erland mengemudikan mobilnya menuju taman hiburan.

"Kak Er, apa bisa menepi dulu? Aku ingin membeli minum. Tenggorokanku rasanya kering. Cuaca diluar sangat panas" ujar Fiona disela perjalanan mereka.

"Kakak akan menepi diminimarket depan" balas Erland. Lalu Fiona mengangguk senang.

Tak lama mobil pun berhenti tepat diparkiran minimarket. Fiona keluar dengan cepat dan hendak berlari. Namun suara David menghentikan langkahnya.

"Fio, aku akan menemanimu" ujar David. Fiona tersenyum lalu mengangguk mengiyakan. Sementara didalam mobil hanya tersisa Erland dan Callista.

"Apa kau ingin membelin sesuatu?" seru Erland menatap Callista disampingnya. Namun tatapan Callista menatap kearah luar.

"Tidak" singkat Callista.

"Jika kau ingin membeli sesuatu, kau bisa mengatakannya padaku" seru Erland lagi.

"Sudah ku katakan aku tidak ingin membeli apapun!" tegas Callista menekan setiap ucapannya. Lalu tak lama Fiona dan David kembali memasuki mobil.

"Fio, apa kau bisa kembali keminimarket? Kakak ingin membeli minuman soda. Tadi Kakak lupa mengatakannya" ujar Erland menatap Fiona dibalik kaca spion depan.

"Baiklah. Berikan uangnya" ujar Fiona. Lalu Erland mengeluarkan uang seratus ribu dan menyerahkannya pada Fiona. Fiona mengambil uang itu lalu kembali melenggang pergi bersama David.

Setelah kepergian Fiona. Erland menatap sekilas wajah Callista yang menatap jalanan. Lalu kembali memalingkan wajahnya ketika mendengar Fiona membuka handel pintu mobil.

"Ini" ujar Fiona menyerahkan sebotol minuman soda pada Erland. Erland meraihnya dan meminum cepat. Lalu meletakkan botol itu disamping kursinya.

Tak lama ketika mereka sedang dalam perjalanan. Erland memarkirkan mobilnya ketika sudah sampai di taman hiburan. Lalu keluar dan membukakan pintu untuk Callista. Callista keluar mobil yang diikuti David dan Fiona dibelakangnya. Mereka berjalan menuju kursi ditaman itu.

"Kak Er, aku ingin naik wahana itu" seru Fiona dengan girang. Gadis itu menujuk wahana kereta. Erland melirik sekilas wahana itu. Lalu menatap Fiona dan mengangguk.

"Kita semua akan naik wahana itu" ujar Erland, dan berhasil membuat Fiona bersorak senang. Lalu mereka berjalan beriringan menuju wahana itu. Mereka membeli tiket terlebih dulu sebelum naik wahana.

"Apa Kak Call akan ikut?" ujar David menatap Callista.

"Kakakmu akan ikut. Memangnya kenapa?" seru Erland menyela.

"Kak Call takut wahana. Sejak kecil ia selalu menangis ketika menaiki wahana" jelas David menatap Callista dan Erland secara bergantian. Lalu Erland menatap Callista yang berada disampingnya.

"Kau tidak akan ikut jika kau takut" seru Erland.

"Tidak. Aku akan ikut bersama kalian" ujar Callista cepat. Lalu Erland hanya mengangguk mengiyakan. Kemudian penjaga wahana itu mengumumkan bahwa penumpang selanjutnya akan segera naik. Erland dan yang lainnya lantas bergegas menaiki wahana itu. Erland duduk bersama Callista didepan. Lalu David duduk bersama Fiona dibelakang mereka. Mereka memasang atribut keamanan pada tubuh masing masing. Lalu tak lama wahana itu mulai melaju pelan. Callista yang merasakan wahananya sudah melaju memejamkan matanya takut. Ia memegang kuat kedua tangannya yang saling bertautan. Lalu lambat laun wahana yang mereka naiki menjadi cepat dalam melaju. Semakin cepat dan lebih cepat hingga Callista benar benar tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Erland yang melihat tubuh Callista yang seakan bergetar akhirnya mendekatkan tubuhnya pada tubuh Callista. Lalu meraih tangan Callista dan menggenggamnya erat. Callista yang memang membutuhkan pegangan akhirnya menerima tangan Erland dan menggenggamnya sangat kuat. Lalu memeluk tubuh Erland dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Erland. Erland yang melihat tindakkan Callista menampilkan senyum senang.

Setelah beberapa menit. Wahana yang mereka tumpangi pun berhenti. Fiona dan David turun dengan segera. Berbeda dengan Callista yang masih memeluk erat tubuh Erland dan memejamkan matanya.

"Wahananya sudah berakhir" seru Erland. Lalu Callista menjauhkan tubuhnya dengan cepat. Dan turun dari wahana itu, kemudian menghampiri David dan Fiona yang berdiri tak jauh dari mereka. Disusul dengan Erland yang yang juga menghampiri Callista.

"Kak Er aku akan bermain bersama David dan berkeliling. Jika kau akan pulang beritahu aku" ujar Fiona. Erland mengangguk mengiyakan. Lalu Fiona dan David berjalan bersama dengan tangan yang saling menggenggam.

"Ayo duduklah" seru Erland menuntun lengan Callista menuju kursi taman dan duduk disana.

"Apa kau baik baik saja?" seru Erland melihat tangan Callista yang terus bergetar. Sementara Callista tidak memberi respon apapun. Erland yang sedikit kesal karena Callista tak menjawab perkataannya dan tak melihat kearahnya ketika sedang berbicara.

"Ikut aku!" seru Erland menarik paksa lengan Callista menuju tempat yang sepi. Lalu Erland menyandarkan tubuh Callista pada tembok disana.

"Mengapa tak menjawab perkataanku?" seru Erland. Namun Callista tetap tidak menggubrisnya dan melihat kebawah menatap tangannya yang bergetar.

"Callista!" tekan Erland. Kedua tangannya sudah mengepal kuat.

"Aku masih takut. Seakan akan aku masih menaiki wahana itu. Aku takut wahana. Aku takut ketinggian. Apa kau tau itu?" ujar Callista dengan tubuhnya yang bergetar hebat. Suaranya terdengar lirih. Lalu buliran kristal menggenang dipelupuk matanya. Kemudian Erland menatap dalam wajah Callista. Tangannya menarik dagu Callista hingga sedikit mendongak. Perlahan Erland mendekatkan bibirnya pada bibir Callista. Lalu menempelkan bibir itu dengan lembut. Tangannya memeluk erat pinggang Callista. Lalu melanjutkan ciumannya dengan sangat dalam. Disela pergerakannya Erland meraih lengan Callista dan menyimpannya pada tekuknya. Lalu kembali melanjutkan aksinya dengan posisi tangan Callista yang memeluk tengkuk Erland. Tak lama Erland hanyut dalam ciumannya. Lalu Callista mendorang tubuhnya agar menjauh dan Erland terpaksa menghentikan ciumannya. Erland menatap wajah Callista dan mengusap bibir yang basah itu dengan ibu jarinya. Lalu berbisik pelas ditelinga Callista.

"Apa ketakutanmu sudah hilang?" bisik Erland. Dan Callista mengangguk kecil mengiyakan. Erland tersenyum dan mencium lembut kening Callista. Lalu keduanya kembali duduk dikursi taman.

"Apa Kau mau es krim? Aku akan membelikannya untukmu jika kau mau" seru Erland melihat penjual eskrim didekat mereka.

"Aku akan membelinya sendiri" ujar Callista. Lalu Erland mengangguk dan memberi Callista uang. Callista beranjak dan menuju penjual es krim.

"Aku minta satu es krim coklat" ucap Callista pada penjual es krim itu. Lalu terdengar sebuah suara dari arah samping. Callista menoleh dan mendapati segerombolan pria muda yang sedang berkumpul.

"Hai Nona manis! Apa kau sendirian ketempat ini? Sayang sekali, wanita cantik sepertimu tidak ditemani siapapun" ucap salah satu pria yang sesekali tertawa. Callista yang mendengar perkataan itu tidak menggubrisnya sama sekali.

"Nona jika kau butuh teman, aku siap menemanimu" ucap pria yang lainnya. Callista masih tetap tak menggubris dan fokus pada penjual es krim yang sedang menuangkan es krim ke mangkuk kecil.

"Nona duduklah bersama kami. Kami akan membuatmu senang" ucap salah satu pria lagi.

"Nona kau tak perlu jual mahal. Ayo duduklah bersama kami. Kami mempunyai minuman. Apa kau mau?" ucap pria itu lagi. Callista yang mendengar perkataan itu menjauhkan tubuhnya dari segerombolan pria disampingnya. Namun sebuah tangan berhasil menarik tubuh Callista hingga mendekat. Dan Erland menatap tindakan itu dari kejauhan. Lalu ia menghampiri Callista dengan matanya yang memerah panas. Dan tangannya yang sudah terkepal kuat siap dihantamkan.

Erland mendekati posisi Callista. Lalu menghantamkan pukulan yang sangat keras pada wajah pria yang berani memegang tubuh Callista. Callista yang melihat tindakkan Erland membulatkan matanya tak percaya.

Saat Erland hendak melayangkan pukulannya kembali, tiba tiba tangan Callista mengghentikannya. Callista menggenggam tangan Erland untuk menahan pukulannya.

"Callista lepaskan!" seru Erland mengeraskan rahangnya kuat.

"Tidak akan ku lepaskan. Kau akan melukainya. Sudah hentikan!" teriak Callista.

"Jika kau tidak mau melepaskannya, pukulan ini akan mengenaimu!" seru Erland kembali. Tangannya terkepal semakin kuat. Namun Callista tetap keukeuh tidak mau melepaskan tangan Erland.

"Lebih baik kau melukaiku daripada melukainya!" tekan Callista. Lalu sebuah tangan melayang keras ingin mengenai wajah Callista. Callista dengan cepat memejamkan matanya kuat. Tapi tidak terasa pukulan mendarat diwajahnya. Perlahan Callista membuka wajahnya dan melihat Erland menahan tangannya didepan wajah Callista.

"Kenapa kau lakukan ini? Kenapa kau membelanya? Kau tau betul bahwa aku tidak akan bisa melukaimu" seru Erland menatap Callista.

"Kau sudah melukaiku sejak awal! Kau hanya tidak menyadarinya" seru Callista tersenyum miris.

"Callista" panggil Erland.

"Kau sudah merusak segalanya. Kau sudah merenggut semua yang aku punya. Tidak akan terasa sakit jika sekarang kau memukulku. Aku sudah terbiasa dengan rasa sakit yang kau torehkan untukku" ujar Callista. Lalu tak lama airmata turun membasahi pipinya.

"Tak perlu menghapusnya. Airmata ini tercipta karena dirimu"

Terpopuler

Comments

yosh

yosh

bwang bertebarann..

2021-02-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!