Satu

Callista masuk kedalam ruangan UGD. Ia mengintip pada kaca bulat. Terlihat sang dokter sedang menangani seorang lelaki muda yang berbaring tak berdaya. Ditemani dengan dua orang suster yang membantunnya.

Callista menatap nanar pada pria tersebut. airmatanya mengalir tanpa diminta. Sudah satu minggu Callista mengunjungi rumah sakit hanya sekedar ingin melihat keadaan adiknya. Namu selama itu pula tidak ada perkembangan sedikit pun yang ia dengar. Yang dikatakan dokter hanya seputar koma yang entah kapan akan terbangun kembali.

# Flashback on #

Malam hari ketika kejadian tragis menimpa adiknya.

Callista mencoba menghubungi adiknya melalui telpon. Namun tak ada satu pun panggilan yang dijawab. Callista juga sudah mencoba mengirim pesan singkat, berharap adiknya membaca pesannya tersebut. Namun sudah beberapa jam tetap tidak ada notif atau apapun yang menunjukkan pesan itu dibaca.

Callista mulai khawatir. perasaannya seakan berkecambuk tak karuan. Pikirannya sudah kacau berantakan. Sejak pagi tadi adiknya pergi dengan meminta izin untuk les piano. Callista tentu mengizinkannya. Les piano sudah ditekuni adiknya sejak lama. Dan biasanya hal tersebut hanya berlangsung dua sampai tiga jam. Tapi hari ini adiknya tak kunjung pulang dari les tersebut. Padahal malam yang sudah semakin larut.

Callista mencoba menghubungi teman dekat adiknya. Berharap adiknya pergi bermain kerumah temannya setelah selesai dari les. Namun hal yang sama terjadi pada teman adiknya yang coba dihubungi Callista. Responnya tetap sama. Tak ada sautan sama sekali.

Sampai sebuah dering ponsel mengalihkan fokusnya. Callista menatap notif yang muncul dilayar ponsel yang digenggamnya. Sebuah notif pesan yang muncul dari teman dekat adiknya. Callista mulai membaca apa isi pesan singkat tersebut.

Maaf baru membalas kak Call. David sekarang memang bersamaku. Kami tadi hendak pulang. Aku hendak mengantarkan David kerumah. Namun saat diperjalanan mobil kami bertabrakan dengan truk. Dan sekarang David dalam keadaan tak sadarkan diri. Kami ada ditepi jalan raya.

Callista membelalakan matanya terkejut. Airmatanya mengalir tanpa disadari.

"David sayang, semoga kau baik baik saja" Ujar Callista mengusap airmatanya. Terdengar kembali notif pesan pada ponselnya. Callista kembali melihat pesan tersebut. Sebuah pesan lokasi yang diberikan temannya David. Callista lantas melangkah cepat keluar rumah. Ia mengemudikan mobil dengan kecepatan full. Tujuannya terarah pada lokasi yang dilihatnya tadi.

Setelah beberapa menit Callista sampai ditempat yang ditujunya. Ia memarkirkan mobilnya cepat ditepi jalan itu. Callista keluar dengan berlari panik menghampiri dua pemuda yang dikerumuni banyak orang disekitar. Gadis itu mencoba masuk pada kerumunan tersebut. Mulutnya mendadak bungkam tak berkutik. Callista tak percaya dengan kondisi adiknya yang separah ini. Callista mencoba mendekat pada tubuh adiknya yang bersimbah darah. Ia memangku kepala David dipangkuannya. Airmatanya kembali mengalir deras.

"David, kenapa kau bisa seperti ini sayang? Bertahanlah. Aku akan menyelamatkan mu bagaimana pun itu!" Ucap Callista memegang pipi adiknya yang telah dipenuhi darah. Lalu mengalihkan pandangannya menatap pria disampingnya dengan luka lebam disekujur tubuhnya.

"Apa luka mu juga parah?" ucap Callista pada teman David. Pria itu hanya meresponnya dengan menggelengkan kepala.

"Aku baik baik saja kak Call. Hanya sedikit luka lebam" Ucap Kenzi temannya David.

"Masuklah ke mobilku. Aku akan membawa kalian kerumahsakit" ujar Callista lagi. Namun Kenzi menggelengkan kepalanya menolak.

"Tidak kak Call. Aku tidak bisa merepotkan mu. Aku sudah sangat menyesal membuat David jadi seperti ini. Mana mungkit aku harus merepotkan mu?" ucap Kenzi dengan wajah sedih penuh penyesalan.

"Kau sama sekali tak merepotkan ku. Semua ini terjadi bukan keinginanmu bukan?. Dan bagaimana mungkin aku meninggalkan mu dengan luka lebam seperti ini?. Kau harus ikut bersamaku dan David kerumahsakit" bujuk Callista lagi.

"Tidak kak Call. Aku akan pulang dan mengobati luka ku sendiri. Kau bawa saja David kerumahsakit. Aku takut dia mengalami hal yang serius jika terlambat ditangani" Perkataan Kenzi seketika membuat Callista berfikir sejenak.

Memang benar. Aku takut terjadi hal yang serius jika aku sampai terlambat membawa David kerumahsakit. Batin Callista. Kembali menatap Kenzi disampingnya.

"Baiklah. Jika kau mau pulang, tapi berhati hatilah. Jangan sampai hal sama terjadi lagi. Aku akan membawa David kerumahsakit dengan segera. Tapi kau harus berjanji. Jika sudah sampai dirumah kau harus segera mengobati lukamu" ucap Callista penuh khawatir. Ia sudah menganggap Kenzi sebagai adiknya sendiri. Sedangkan Kenzi yang mendengar perkataan Callista hanya mengangguk mengiyakan.

"Beritahu aku tentang apapun yang terjadi pada David" menampilkan wajah khawatir.

"Tentu. Aku akan memberitahu mu segalanya. Kau pulanglah. Dan lebih berhati hati lagi saat mengendarai mobilnya. Jika terjadi apapun beritahu aku!" Callista membalas ucapan Kenzi dengan senyum meyakinkan. Lalu meminta bantuan warga sekitar untuk memopang David masuk kedalam mobil. Sementara Kenzi sudah lebih dulu pulang mengendarai mobilnya yang sudah tergores dan sedikit rusak pada bagian depan mobilnya. Namun masih dapat menyala.

Callista lalu pergi mengemudikan mobilnya setelah berucap terimakasih pada salah satu warga yang sudah membantunya memopang David. Callista menuju rumahsakit dengan laju mobil yang lebih cepat dari biasanya. Dengan perasaan panik yang sudah bercampur aduk, Callista mencoba tegar menghadapi kondisi ini.

"Semoga kau baik baik saja. Kakak akan merasa bersalah jika kau terluka sedikit saja. Aku sudah berjanji dan mengambil sumpah untuk selalu menjagamu disaat Ayah dan Ibu akan meninggal" Callista menatap sedih pada David yang terkulai lemas disampingnya. Seketika airmatanya kembali mengalir deras.

# Flashback of #

Terpopuler

Comments

yosh

yosh

msih nyimak...

2021-02-07

1

Dede r Ruhiyat

Dede r Ruhiyat

kasian david

2021-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!