Melihat Reza yang terdiam, Aisyah bergegas mengambil baju gamisnya yang tersedia di belakang kursi. Dengan cepat Aisyah memakainya dan tak lupa dengan jilbab.
" Jangan terlalu buru-buru, aku sudah melihatnya, untuk apa sekarang di tutup lagi!" Kata Reza mencoba untuk sedikit menggoda, dia mengabaikan ucapan Aisyah yang mengenai rumah sakit.
Aisyah sudah memakai baju gamis dan jilbabnya. Reza tidak menyangka jika dibalik gamis yang agak kebesaran itu, Aisyah memiliki tubuh indah yang begitu seksi hingga membuat tubuhnya bereaksi sangat cepat.
" Dasar mesum, enak di situ gak enak di saya lah," sahut Aisya judes lalu dia kembali menonton film nya. Sudah beberapa part dia lewatkan.
Reza tertawa, ini baru pertama kalinya dia tertawa bersama Aisyah. Selama menikah dengannya dia tidak pernah tertawa seperti ini, berbicara saja mereka sangat jarang hanya yang penting -penting saja. Setelah di perhatikan Aisyah ternyata lucu juga, Reza tersenyum.
" Jiah, aku melewatkan saat dia memecahkan kasus. Semua gara-gara kamu sih gangguin aja," celetuknya kesal lantaran dirinya sudah melewatkan part yang paling ditunggu-tunggu.
Reza kembali tertawa kemudian dia menggeleng-geleng kepala. ". Ya ampun sampai segitunya," ucapnya.
" Mending kamu melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat, membersihkan rumah misalnya." Kata Reza.
Aisyah langsung menatapnya sinis. " Sudah PW, nanti saja," jawabnya santai. Mata kembali fokus ke televisi.
" Ya udah kalau begitu gimana kalau masak saja perut aku udah laper loh," ucapnya lagi. Tetapi Aisyah tidak mendengarkan ucapannya, dia masih fokus pada televisi.
" Aisyah, Sya ..." Reza mencolek lengan Aisyah.
" Iis, diem deh jangan ganggu." Istrinya itu malah mengabaikan dirinya.
" Aku laper, Sya. Bikinin makanan ya," pintanya. Dan Aisyah kembali mengabaikan dirinya.
" Sya, kamu dengerin aku ngomong gak sih?" Mulai kesal.
" Aku sibuk!" Jawab Aisyah datar tanpa menoleh.
" Sibuk ngapain? Cuma nonton tv doang, gak ada manfaatnya."
Aisyah menatapnya sinis, tapi dia tidak mengatakan apapun dan kembali fokus pada filmnya dan malah kembali mengabaikan suaminya itu dengan cuek.
Reza membuang nafasnya kasar, seharusnya dirinya yang bersikap dingin dan cuek seperti itu pada Aisyah. Tapi sekarang kenapa malah justru sebaliknya. Dan di cuekin ternyata sangatlah tidak enak rasanya, dia baru tahu sekarang dan menyesali karena sudah sering kali bersikap acuh dan dingin pada istrinya itu.
" Sya. Kalau kamu gak mau denger aku cium nie." Reza mengikuti apa yang sering Aisyah katakan saat dirinya bersikap cuek.
" Bisa diam nggak? Suara TV jadi nggak-nggak kedengeran gara-gara suara bising kamu!" Ketusnya. Dan Aisyah tak mau kalah dia juga mengikuti apa yang diucapkan oleh suaminya itu salat dulu dirinya ingin diperhatikan.
Bukannya tersinggung malah Reza tersenyum, Dia memegang dagu Aisyah hingga membuat istrinya itu menoleh arahnya, dan cup ... Entah dorongan dari mana Reza mengecup bibir tipis berwarna merah itu begitu saja.
Aisyah terbelalak kaget, cepat -cepat dia mendorong tubuh suaminya lalu menutup mulutnya dengan tangan. Aisyah menatapnya tajam.
Reza tersenyum." Kan aku sudah bilang, kalau kamu hak denger aku bakalan cium," ucapnya.
" Sekarang aku lapar, cepat buatkan aku makanan." Kemudian menyuruh seenaknya saja.
" Tanpa protes apapun, ingat aku ini suami kamu loh. Menolak perintahnya akan di laknat sama Allah." Dengan senyuman licik, Reza yakin Aisyah tidak bakalan protes apalagi menolak.
Ya walaupun wajahnya nampak kesal sambil memanyunkan bibirnya, tapi dia sudah bangkit dari tempat duduknya dan berjalan dengan patuh menuju dapur diiringi dengan hentakan kakinya. Reza tersenyum lebar penuh kemenangan, dengan cara ini sudah tentu berhasil.
" Nyebelin, giliran di bikinin makanan aja mana pernah di sentuh. Giliran sekarang lagi males, malah di suruh-suruh. Nie laki maunya apa sih?" Celetuk Aisyah mengomel saat membuatkan makanan. Dia mencari sesuatu yang bisa di masak, tetapi di dapur tidak ada stok makanan sama sekali, kemudian Aisyah melihat mie instan, dengan senyum senang dia raih sebungkus mie instan itu lalu memasaknya.
" Kebetulan ada ini, pas banget deh jadi gak terlalu repot," ucapnya.
Reza mengganti cenel tv, dari arah dapur Aisyah berteriak.
" Jangan diganti drakor aku!" Teriaknya.
" Iya, iya." Reza kembali mengganti saluran televisi itu ke semula. Dia menonton drama drakor itu, baru sebentar saja dia sudah merasa bosan.
" Apa bagusnya film ini." Reza melihat adegan romantis dari film itu, kemudian Reza menyentuh bibirnya.
" Apa aku sudah gila!" Ucapnya baru sadar jika tadi dirinya bener-bener mengecup bibirnya istrinya itu untuk pertama kalinya. Walaupun tidak ada ******* hanya menempelkan saja bibirnya ke bibir Aisyah, tetap saja kerasa.
Tak lama kemudian Aisyah datang seraya menenteng nampan dan sebuah mangkok di atasnya.
" Nah, silahkan dimakan," ucap Aisyah meletakkan mangkok di atas meja tepat di hadapan Reza.
" Mie instan?" Tanyanya.
" Bersyukur masih ada makanan di luar sana masih banyak yang kelaparan. Kalau nggak mau ya udah sini buat aku," ketusnya kesal, sudah untung di buatkan makan. Masih saja protes.
Reza langsung mau makan mie instan kuah bikinan Aisyah walaupun simple tapi rasanya cukup lumayan enak. Entah karena efek lapar atau memang masakan Aisyah yang benar-benar enak sehingga satu mangkuk mie instan itu habis bersih tanpa sisa.
" Minum nya mana?" Tanyanya, Reza kepedasan karena Aisyah memberi beberapa potongan cabe di dalamnya.
"Tempat air minum masih ada di tempatnya, tidak pindah kemanapun, jadi kamu bisa ambil di sana," ujar Aisyah cuek.
Reza langsung bangkit, dia segera lari untuk mengambil air minum. Aisyah tertawa kecil ternyata dia sengaja memasukkan potongan cabe ke dalam mie tersebut.
" Pedas. Berapa banyak kamu kasih cabe, Aisyah?" Reza mencari gula di dapur.
" Nggak banyak kok, cuma 5 biji aja," sahutnya sambil menahan senyum. Dia tahu jika Reza tidak kuat makan pedas.
" Astaghfirullah, 5 biji itu banyak Aisyah." Pantas saja dia merasa kebebasan jangankan 5 biji satu biji cabe saja dia tidak tahan.
" Segitu mah dikit Mas kamunya aja nggak tahan," ejek Aisyah, dia pun memakan kembali buah kelengkeng tapi kali ini hati -hati.
Saat Aisyah sudah selesai mengupas buah kelengkeng itu, Reza menarik tangan Aisyah lalu memasukan buah kelengkeng itu ke dalam mulutnya.
" Kamu sengaja ya ingin membuatku sakit perut," ucapnya.
" Nggak sampai sakit perut sih, paling mencret." Aisyah pun langsung tertawa sambil memegangi perutnya. Inilah cara dirinya membalas dendam karena suaminya itu seringkali bersikap dingin cuek dan mengabaikan dirinya.
Reza masuk ke kamarnya, dia mandi dan berganti pakaian santai dengan memakai kaos ketat berwarna putih dan celana pendek selutut. Aisyah mengakui jika suaminya itu memang sangat tampan, tapi sayangnya tidak mencintainya.
" Ayok!" Ajaknya.
" Ayok kemana?" Heran Aisyah tiba-tiba suaminya itu bilang ayok saja.
" Kita pergi berbelanja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
dihhh sekarang aj maen paksa kemarin ngapain aj mas istri masak ga di sentuh belain pergi ke rs buat nemuin cintamu yg penyakitan itu
2024-03-26
0
Jeni Safitri
Mampus.. Mimisan kalau lg on semoga aja ngk bisa sentuh aisyah😂😂
2024-03-08
0
harwanti unyil
hargai lh selagi masih ada
2024-02-08
3