bab 07

Reza menyergit saat pintu masih tertutup rapat. Kemudian dia mendorong pintu itu tetapi masih terkunci lalu Reza merogoh tas miliknya untuk mengambil kunci cadangan kemudian ia membukanya.

" Apa Aisyah tidak ada di rumah?"

Keadaan rumah begitu sangat sepi sekali bahkan lampu di bawah begitu redup dan Reza melihat arah meja makan tak ada hidangan sama sekali berbeda seperti hari-hari sebelumnya. Lalu Reza kembali mengunci pintu dengan wajah yang lesu Reza berjalan menuju sofa dan mendaratkan tubuhnya di sana untuk menghilangkan rasa lelahnya itu.

Bunyi keroncongan dari perutnya terdengar pertanda bahwa dirinya lapar karena tidak sempat untuk makan malam di luar tadi, lantaran harus lembur di kantor.

" Laper, apa Aisyah bener-bener gak masak sama sekali." Reza berjalan menuju dapur. Dia membuka rak lemari penyimpan makanan kering tidak ada apa-apa disana. Lalu Reza berjalan menuju lemari dingin kemudian membukanya.

" Tidak ada makanan juga? Bahkan bahan masakan aja tidak ada, apa Aisya gak beli apapun stok makanan di rumah."

Reza mencari bahan yang bisa di masak, dia hanya menemukan telur saja di dalam lemari dingin itu..

" Ya sudahlah, dari pada gak makan." Kemudian Reza mulai memasaknya padahal dirinya sendiri tidak mengerti cara memasak itu bagaimana hantaran Reza tidak pernah memasuki dapur apalagi memasak.

Dia mengambil hp kemudian membuka YouTube agar bisa melihat cara memasak telur.

Saat dirinya sibuk mencari teflon, Aisyah keluar dari kamar. Reza menyergit, dia pikir istrinya itu berada di luar karena tidak memasak apapun di rumah.

" Kamu lagi apa?" Tanya Asiyah, dia mengambil air minum.

" Aku laper, jadi aku mau masak telor saja," jawab Reza sambil menunjuk dua butir telur.

" Oh. " Aisyah hanya menjawab oh saja tanpa ingin membantu Reza memasakkan telur itu.

" Kenapa kamu gak masak? Dan stok bahan makanan di rumah sudah habis apa kamu belum membelinya?" Tanya Reza.

" Males," jawab singkat Aisyah. Kemudian dia berjalan hendak kembali ke kamar sambil membawa gelas yang sudah diisi air putih.

" Oh iya, kalau sudah selesai masak tolong dibereskan lagi ya, aku capek karena terus membersihkan rumah." Setelah mengucapkan kata itu Aisyah kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar tanpa memperdulikan Reza yang membantu menatapnya sambil memegangi sebutir telur di tangan.

" Ada apa dengannya? Bahkan dia membiarkan aku masak sendiri dan membersihkan rumah." Reza keheranan dengan sikap istrinya yang tak biasa.

Bunyi dalam perutnya kembali terdengar keroncongan, dengan terpaksa Reza pun memutar kembali video dari YouTube cara memasak telur ceplok.

" Auw ..." Diam meringis kepanasan saat cipratan minyak mengenai tangannya Reza sedikit menjauh dari teflon itu.

" Kenapa minyaknya bisa keluar sih? Panas." Sambil mengusap tangannya yang terasa panas Reza mencoba mematikan api di kompor yang menyala sangat besar hingga telur mati sapinya berubah menjadi hitam.

" Kenapa warnanya hitam atau memang seperti ini?" Umumnya melihat telur yang seharusnya putih malah berwarna hitam alias gosong.

Reza pun mencicipinya dan rasanya begitu pahit sehingga raja harus melepehkan yang ada di mulutnya.

" Pahit!" Reza mengambil air minum.

Reza tidak jadi makan melihatnya saja tidak berselera bagaimana bisa perutnya menerima telur hitam yang sangat pahit itu. Dan saat dirinya hendak membersihkan dapur banyak sekali cipratan minyak di kompor maupun di lantai Reza pun mengambil lap lalu membersihkannya walaupun tidak sebersih sebelumnya setidaknya dia sudah berusaha.

" Apa saja yang dilakukan oleh Aisyah kenapa dia benar-benar tidak memasak!" Kesal karena perut lapar tapi tidak ada makanan di rumah Dia pun berjalan menuju kamar Aisyah kemudian mengetuk nya.

" Asiyah." Panggilannya sambil menggedor-gedor.

" Ada apa! Tumben?" Tanya Aisyah malas dia membuka pintu.

Reza tidak menjawab dia terus memperhatikan Aisyah dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Mas, hallo. Mas!" Aisyah melambaikan tangan lantaran Reza malah bengong.

" Eh, i-iya." Dia malah gelagapan.

" Ada perlu apa Mas? Aku sudah mengantuk," tanya Aisyah dia mengusap.

" A-aku mau tanya kenapa kamu gak masak hari ini? Apa mungkin karena stok bahan makanan tidak ada apa uang bulanan sudah habis?" Tanyanya sambil garuk-garuk kepala entahlah melihat sikap reja yang seperti ini membuat Aisyah menaikkan sebelah alisnya agak sedikit berbeda.

" Masih banyak kok, tapi aku cuma males aja untuk berbelanja. Lagian juga setiap belanja selalu saja terbuang sia-sia, dari pada mubazir mending tidak usah lagi beli," ujarnya.

" Loh, kenapa?" Tanya Reza.

" Karena setiap kali aku masak tidak ada yang mau makannya jadi terpaksa aku buang karena sudah basi!" Dengan nada ketus Aisyah menjawab.

Sebenarnya ada apa dengan laki-laki ini tumben-tumbenan sekali bertanya soal masakan toh selama dirinya masak tidak pernah dilirik sama sekali.

" A ..." Reza terdiam, dia tidak membantah soal itu karena dirinya memang tidak pernah memakan masakan dari istrinya tersebut.

Aisyah menguap kembali. " Aku ngantuk, sudah kan? Kalau begitu aku tidur duluan ya, assalamualaikum." Asiyah menutup pintunya sebelum Reza menjawab.

" Waalaikumsalam." Reza pergi ke kamarnya tanpa memakan apapun. Laper nya tiba-tiba menghilang saat mendengar tutur kata istrinya tadi mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memakan masakannya. Dia jadi merasa tidak enak.

Reza memang malas ingin makan bersama dengan Aisyah di rumah jadi dia selalu berbohong bahwa dirinya sudah makan di kantor atau akan makan di kantor saja, karena Reza sebenarnya memiliki niat lain yaitu ingin makan bersama dengan Adibah di rumah sakit.

Dia duduk bersandar di tempat tidur sambil memikirkan Aisyah.

" Apa yang aku pikirkan, sadarlah Reza." Reza mukul-mukul di kedua pipinya antara memikirkan hal yang kotor.

" Tapi kenapa dia berpakaian seperti itu? Apa dia tidak sadar untuk menutupinya atau sengaja." Reza kembali memikirkan apa yang dia lihat tadi.

" Ah, sial. Kenapa aku terus memikirkan dia sih? Sepertinya aku harus mandi agar pikiranku menjadi tenang dan bisa tidur dengan nyenyak." Reza bangkit dari tempat tidurnya lalu dia berjalan menuju kamar mandi untuk kembali mandi lagi dengan air.

Reza menyiram tubuhnya dengan air dingin kemudian dia memejamkan mata lagi-lagi bayangan Aisyah melintas dalam pikirannya sontak membuatnya kembali membuka kedua matanya.

" Astaghfirullahaladzim, kenapa dia tidak bisa pergi dari pikiranku. Ini semua gara-gara Aisyah yang memakai baju seksi, bukan salahku jika memikirkan dirinya dengan pikiran kotor."

Ternyata yang membuat Reza memiliki kotor seperti sekarang ini lantaran Aisyah tadi memakai baju tidur yang sangat seksi dan tidak memakai jilbab hingga membiarkan rambut panjang hitam itu tergerai. Asiyah pun terlihat sangat cantik sekali di matanya. Ini baru pertama kalinya dia melihat penampilan istrinya setelah tiga bulan lebih mereka menikah.

Aisyah memang belum pernah memperlihatkan aurat tubuhnya pada Reza. Dan malam ini entah keberuntungan atau nasib sial dia melihat tubuh indah istrinya walaupun tidak sepenuhnya terbuka tetapi Reza dapat menilai jika dibalik gaun tidur tipis dan seksi itu jauh lebih indah sehingga pikiran kotor selalu mencuci otaknya.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

ha...ha..ha...rasain lu reza ngeres ngeres deh...

2024-03-09

0

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

jangan nyesel kl adiyah dah pergi

2024-02-22

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

betuuul setujuu sm Aisyah

2024-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!