Asiyah terlalu fokus sedang menonton film drakor kesukaannya. Hingga membuat dirinya malas untuk bergerak jadi membiarkan rumahnya itu berantakan berantem karena tak ingin ketinggalan film drama Korea yang sudah tayang.
Tapi biasanya dia tidak pernah seperti itu, sebelum drama Korea dimulai dia lebih dulu membersihkan rumah menyiapkan segala keperluan untuk dijadikan cemilan saat menonton nanti. Tapi kali ini Entah mengapa dirinya sangat malas sekali sejak mengetahui Reza sering menemui kakaknya di rumah sakit membuat hidupnya seperti tak bersemangat dan ingin terus bermalas-malasan seperti ini dan memilih mengabaikan suaminya dan juga tugasnya sebagai seorang istri.
Ya walaupun membersihkan rumah, beres-beres rumah bukan hal kewajiban bagi seorang istri. tetapi karena tak ada yang membersihkannya jadi dirinya terpaksa harus membersihkan rumah itu seorang diri.
Aisyah duduk dengan tegang, sambil memeluk bantal sofa dan juga memakan buah kelengkeng kesukaannya. Pandangan mata lurus ke depan pikirannya fokus ke alur cerita drama Korea itu yang bergenre pembunuhan.
Aisyah tidak menyadari bahwa saat ini suaminya sudah pulang dari kerja akan kita berada di dalam rumah sangking fokusnya nonton drama Korea itu apalagi saat ini sedang lagi tegang-tegangnya di mana pemeran utama hendak dibunuh oleh penjahat tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya.
" Aisyah."
Sontak membuat Aisyah terkejut dan langsung menelan kelengkeng itu bulat-bulat beserta biji di dalamnya hingga membuatnya langsung tersedak. Aisyah sempat memukul-mukul dadanya tetapi buah kelengkeng itu tidak mau keluar dan dia hampir saja kehabisan nafas karena saluran pernapasannya tersumbat.
" Aisyah!" Untunglah Reza langsung bergegas menyelamatkan dirinya.
Laki-laki itu menekan perutnya ke atas dari belakang hingga beberapa kali. Kemudian menepuk-nepuk punggung belakangnya dan berhasil membuat buah kelengkeng sebesar kelereng itu keluar dari rongga mulutnya.
Aisyah langsung batuk-batuk, bergegas Reza memberikan minum padanya.
" Kamu nggak apa-apa?" Tanyanya cemas. Aisyah dapat melihat bahwa laki-laki itu cemas pada dirinya.
" Aku gak apa-apa, terima kasih karena sudah menyelamatkan aku." Dengan tubuh yang gemetar Aisyah masih begitu lemas. Dia bersyukur Allah masih memberikan nafas pada dirinya.
Reza menuntun Aisyah ke sofa, kemudian Aisyah duduk bersandar dengan tubuhnya masih lemas.
" Kenapa bisa sampai tersedak seperti ini?" Tanya Reza, laki-laki itu duduk di samping Aisyah.
" Kamu yang membuat aku tersedak. Tiba-tiba ada di rumah seperti hantu, tanpa memberi kabar, tanpa memberi salam. Bikin kaget saja," oceh nya ketus.
" Kamu yang terlalu fokus nonton di film sampai-sampai aku masuk rumah ini tidak sadar. Gimana jika orang lain termasuk tadi," katanya. Laki-laki itu membuka jasnya kemudian meletakkannya di ujung sofa.
" Seperti itulah aku terkejut makanya sampai tersedak, aku pikir tadi malam yang masuk ke rumah." Aisyah tak mau kalah dia terus saja menjawab.
" Lagian kamu teman-teman pulang jam segini, biasanya kan malam!" Aisyah melihat jam di dinding masih pukul 05.00 sore.
Sangat terkejut melihat suaminya ada di rumah di jam seperti ini, Apa tidak pergi ke rumah sakit pikir Aisyah. Tapi kenapa? Hatinya bertanya. Yang memandang suaminya.
" Lagi gak ada kerjaan di kantor," sahut Reza.
" Oh." Aisyah tahu Reza berbohong, jadi dia tidak ingin meladeni lagi suaminya itu. Mending dirinya kembali melanjutkan nonton film, sayang sekali adegan tadi terlewatkan begitu saja. Dia sangat kesal karena sudah melewatkan part yang menegangkan.
Reza melirik istrinya yang sudah kembali fokus pada televisi tanpa menghiraukan kehadirannya. Saat Aisyah sedang mengambil buah di meja baru menyadari bahwa saat ini istrinya itu tengah berpakaian seksi.
Seketika wajahnya langsung merah, tubuh Aisyah yang begitu indah nampak sangat jelas karena wanita itu sedang memakai tanktop tali satu dan hot dan pendek. Kali ini rambutnya tidak tergerai melainkan dikuncir satu seperti ekor kuda hingga membuatnya terlihat imut dan menggemaskan.
Tiba-tiba darah segar menetes dari hidungnya, Reza mimisan karena terus memperhatikan lekuk tubuh Aisyah. Bahkan Reza dapat melihat belahan dada istrinya itu sangat jelas dari pandangan matanya. Spontan Reza langsung menutup hidungnya dengan tangan lantaran semakin deras darahnya mengalir. Dia buru-buru membuang arah pandangannya ke samping karena tidak tahan untuk terus memandanginya karena di bagian bawah dasar tubuhnya sudah sangat tegang. Berdiri tapi bukan keadilan.
" Aku bisa gila," gumamnya sambil mengelap darah mimisannya.
" Emm, kamu ngomong apa?" Tanya Aisyah.
" Nggak ada," jawab Reza cepat.
" Ya Allah Mas, hidung kamu berdarah." Aisyah langsung mengambil tisu lalu mengelap darah di hidungnya.
Reza menatap wajah istrinya, lalu pandang matanya turun ke bagian dada. Padahal sudah berusaha untuk menahan matanya agar tidak memandang ke arah sana. Tapi mata nakalnya itu sangat sulit diatur, sudah tahu tidak kuat memandang. Tapi tetap saja mau dipandang. Akhirnya darah mimisan itu kembali mengalir lagi.
" Loh kok semakin deras?" Heran Aisyah.
" Itu karena kamu!" Kata Reza, Dia memalingkan wajahnya tetapi matanya tetap saja melirik. Sayang jika diabaikan kata matanya, bukan kata Reza.
" Kok aku?" Aisyah masih belum menyadarinya.
Reza kembali menoleh ke arah istrinya dan lagi-lagi matanya terus memandang kebagian dada yang sedikit menonjol itu.
Wajahnya kembali memerah dan darah segar itu kembali mengalir hingga membuat Aisyah mengikuti arah pandangan mata suaminya dan ternyata sedang melihat kebahagiaan dadanya.
" Kyaaa, dasar mesum." Sontak Aisyah memukul Reza dengan tinjunya hingga sebelah mata Reza membiru.
Aisyah menjauhkan dirinya sampai ujung sofa lalu menutupi tubuhnya dengan bantal sofa sambil meringkuk. Dia baru sadar sedari tadi ternyata dirinya seperti ini.
" Kamu ini mantan pemain tinju ya? Sakit banget," keluh Reza merasakan kesakitan di bagian matanya yang cenat-cenut. Dia tidak menyaka ternyata tenaga istrinya itu begitu kuat.
" Lagian salah siapa melihat aku begitu. Dasar mesum!" Jawabnya kesal.
" Kamu sendiri kenapa pakai baju seperti itu. Sengaja ya mau menggoda aku?" Ujar Reza, dia mengambil es batu dalam minuman Aisyah lalu meletakkannya ke dalam sapu tangannya dan mengompres matanya agar tidak bengkak.
" Dih PD gila, lagian dirumah ini kan gak ada siapa-siapa. Gak ada salahnya aku memakai pakaian seperti ini, lagipula mana tau kalau kamu pulang cepat. Kan biasanya pergi kerumah sakit dulu baru pulang!" Ceplos Aisyah.
Reza langsung seketika menatap istrinya itu, ternyata Aisyah mengetahui jika dirinya selalu pergi kerumah sakit setelah pulang kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
tumben x thor bkn temen" typo
2024-03-26
0
Sulati Cus
aduh knp jd temen2 harusnya tumben2an thor
2023-05-25
1
Sulati Cus
kan di kunci bambang suka heran deh
2023-05-25
0