14.Layani Aku

Gio hanya bisa tertunduk lesu, pria ini tidak tahu harus seperti apa sekarang karena memang dirinyalah yang bersalah. Tanpa menunggu jawaban Gio, kedua orang tua Anes berlalu begitu saja tanpa menghiraukan Gio yang saat ini sedang frustasi.

"Anes, maafkan aku sayang." Gumam Gio sambil mengusap wajahnya kasar. Pria ini pun pergi dari rumah Anes dengan perasaan campur aduk.

Sementara di tempat yang berbeda, sepasang kekasih kini tengah asik bercinta di atas ranjang.

"Akh.......terus baby....terus.....sebentar lagi sepertinya aku akan keluar!" Desah seorang wanita yang tak lain adalah Anes.

David semakin mempercepat gerakan maju mundurnya sehingga membuat Anes merintih kenikmatan karena terus dihujam.

"Akh......uuuh.......Akh......enak baby!"

"Apakah kau puas dengan punyaku?" Tanya pria yang bernama David.

Anes mengangguk. "Tentu saja, aku sangat puas." Ucap Anes dengan senyum lebarnya.

"Sayang, kapan kau akan siap ku nikahi?" Tanya David.

"Sayang, tunggulah sebentar. Sampai masalah ini selesai, barulah aku akan siap menikah denganmu!"

David tersenyum kecut, sudah biasa seperti ini Anes selalu menolaknya dengan alasan tujuannya belum tercapai.

"Aku yakin kau masih mencintai kekasih mu itu!" Ujar David.

"No. Aku hanya mencintaimu, David. Kau tahu sendiri aku hanya memanfaatkan Gio. Jika bukan karena uangnya, mana mungkin aku ingin menjadi kekasihnya!" Ucap Anes.

"Gio itu laki-laki bodoh! Dia pikir aku serius ingin menikah dengannya, padahal sama sekali aku tidak mencintainya." Sambung Anes.

"Tapi, kau kan orang kaya. Kenapa kau memanfaatkan Gio hanya karena hartanya?" Tanya David.

"Baby, sudahlah jangan dibahas. Aku muak membahas laki-laki bodoh itu!"

"Iya baby. Aku tidak akan membahasnya lagi!"

Kedua manusia menjijikan ini kembali melakukan hubungan suami istri kembali. Hanya dengan David lah Anes merasa puas melampiaskan hawa nafsunya. Sebenarnya bukan karna harta Anes mendekati Gio, melainkan karena wanita ini haus akan **** hingga membuatnya berburu laki-laki untuk di jadikan pemuas nafsu. Saat menjalin hubungan bersama Gio, pria itu sama sekali tidak pernah menyentuhnya sebelum menikah terlebih dahulu. Sebenarnya Anes sudah lama ingin mengakhiri hubungannya dengan Gio tapi karena ia terlanjur mencintai Gio akhirnya ia tetap mempertahankan hubungannya. Bahkan tanpa sepengetahuan Gio, wanita menjijikan ini sering melakukan hubungan suami istri dengan pria lain yang berbeda-beda.

*

Tengah malam Gio baru menginjakkan kakinya di rumah. Pria ini pulang dalam keadaan mabuk, Zea yang mengintip dari balik pintu kamarnya merasa penasaran apa yang terjadi dengan suami kejam nya itu. Bau alkohol menyeruak memenuhi seisi ruangan.

"Sepertinya dia sedang mabuk berat." Gumam Zea. Wanita ini kembali menutup pintu kamar dan menguncinya. Dengan pelan ia naik ke atas ranjang lalu merebahkan tubuhnya yang masih terasa sangat perih. Wanita ini hanya bisa menangis tanpa suara. Ia menghapus air matanya kasar saat mengingat obat yang di berikan kakak iparnya. Buru-buru ia membuka laci nakas dan mengambil obat tersebut lalu dengan susah payah ia mengoleskan ke bagian punggungnya.

"Aku tahu ini kau hanya bisa mengobati memar di tubuhku, tapi aku harap kau juga bisa mengobati luka-luka di punggungku ini," Ucap Zea.

Setelah selesai mengolesi luka di punggungnya, ia kembali meletakkan obat tersebut ke tempat semula. Ia kembali merebahkan tubuhnya. Baru saja ia hendak memejamkan matanya, ia mendengar suara pintu kamarnya digedor dengan sangat keras.

Zea merasa ketakutan sebab itu pasti adalah Gio. Ia takut jika suami kejamnya itu akan menyiksa dirinya lagi.

"Cepat buka pintunya...!!!" Teriak Gio dari arah luar.

Zea semakin meringsut ketakutan, wanita ini tidak ada niatan untuk membukakan pintunya.

"Jika sampai hitungan ke tiga kau tidak membukakan pintunya, aku akan membunuhmu, wanita sialan..!" Teriak Gio lagi dengan suara seraknya.

Dengan segenap perasaan takut, Zea bangun dan berjalan ke arah pintu lalu membuka pintu dan tampaklah Gio dengan seringai wajah menyeringai membuat Zea semakin ketakutan.

"Tu-Tuan..!" Ucap Zea gugup.

Namun masih sama, Gio hanya menatapnya dengan seringai menyeramkan. Gio masuk ke dalam kamar Zea kemudian dengan sekuat tenaga ia mengangkat tubuh Zea dan melemparnya ke atas ranjang. Zea merintih kesakitan saat punggungnya menghantam dipan.

Zea semakin ketakutan saat melihat Gio yang sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, Zea mengalihkan pandangannya hingga membuat Gio menertawakannya.

"Kau malu, kenapa malu? Bukankah kau sudah biasa melihat laki-laki seperti ini?" Tanya Gio diiringi tawanya.

"A-apa maksudmu?"

"Kau itu seorang pelacur! Hai, pelacur cepat layani aku, aku akan membayar mu berapapun!"

Ucapan Gio sangat melukai hati Zea. Bahkan tuduhan Gio jauh lebih sakit daripada luka di punggungnya. Lagi, wanita ini hanya bisa menangis.

"Layani aku seperti kau melayani tamu mu..!" Ucap Gio sembari terus merangkak naik ke atas ranjang di mana Zea berada.

"Aku bukan pelacur seperti yang kau katakan!"

Ucapan Zea justru membuat Gio tertawa terbahak-bahak.

"Dasar wanita jala*Ng yang tidak bermoral! Masih saja tidak mengaku, cuih!" Hina Gio.

Gio lalu melucuti pakaian Zea, keduanya sudah sama-sama polos sekarang. Gio menindih tubuh Zea. Tanpa basa-basi, Gio mendaratkan bibirnya pada bibir Zea, ********** dengan sangat rakus.

"Buka mulutmu atau aku akan menggigitnya sampai berdarah!" Ancam Gio.

Zea semakin merapatkan mulutnya agar pria itu tak memiliki celah untuk menikmatinya. Hembusan nafas terdengar begitu liar tentu saja hal ini membuat Zea semakin ketakutan.

"Rupanya kau menantang ku." Ucap Gio yang semakin tertantang dengan penolakan Zea.

"Lepaskan aku, ku mohon lepaskan aku!" Pinta Zea dengan Isak tangisnya.

Pria ini tidak kehabisan akal, ia meletakkan satu tangannya di atas gundukan kenyal milik Zea kemudian ia meremasnya hingga membuat Zea meringis.

Kesempatan itu digunakan Gio untuk menerobos masuk ke dalam mulut Zea dan mengabsen satu persatu yang ada di dalam mulut Zea. Cara Gio menyentuh Zea begitu kasar seakan pria itu menyalurkan setiap amarah yang bergejolak dalam dirinya.

Sekuat apapun wanita berontak, tapi tetap saja ia kalah, apalagi Gio malam ini tampak beringas karena pengaruh alkohol.

"Tolong lepaskan aku, ku mohon jangan lakukan hal itu padaku." Wanita ini terus memohon, tapi apa daya Gio sama sekali tak mau mendengarkannya.

Air mata terus mengalir membasahi pipi, Zea yang sudah lemah tak berdaya hanya bisa pasrah menerima rasa sakit yang menyerang dirinya. Setiap inci tubuhnya hanya menyisakan luka dan perih. Sementara Gio, pria ini masih melancarkan aksinya seakan tak peduli betapa menderitanya wanita yang berada di bawahnya.

Hingga malam yang kelam telah berganti pagi, pria ini terbangun sebab mendengar suara tangisan seorang wanita yang tak lain adalah Zea.

Terpopuler

Comments

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

bnr2 km gio raja iblis km yah tuh liat cewe yg km bangga2in ternya hiperseks doyan batang Sana sini semoga j matamu kebuka lebar biar km sadar gio low g sadar juga sini ku getok kepalamu pk palu

2023-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!