Seperti biasa, hari ini akan tetap sama dengan hari hari sebelumnya. Membuat Bella malas melakukan aktifitas itu saja.
Di pagi hari yang cerah, Bella dengan langkah santainya memasuki area sekolah dan membawa beberapa tumpukan buku di tangannya.
Secara tidak sengaja saat mendekati kelas, Bella bertemu dengan Sasa dan temannya. Mau tidak mau Bella pun menyapa Sasa dan temannya.
“Haii Kak Sa.” sapa Bella dengan senyum hangat di wajahnya.
“Eh Bella haii. Baru berangkat ya." Sasa menyapa balik Bella dengan senyum manis di wajahnya.
“Iya Kak. Kakak mau keluar?” tanya Bellla basa basi.
“Iya ini mau nganter Putri ke toko depan cari dasi. Di koperasi habis soalnya.” jelas Sasa dengan nada lembutnya.
“Oh iya Kak kalo gi—“ tiba tiba ucapan Bella terputus saat ada seorang cowo memanggil nama Sasa dan menghampirinya. Sontak Bella kaget setelah melihat siapa cowo yang menghampiri Sasa.
Dan ternyata Ricky. Cowo yang pernah menyukai Bella entah masih sampai sekarang atau tidak tapi itu membuat Bella malu.
Karena Ricky tidak langsung mengutarakan perasaannya ke Bella. Demi menghindari perasaan yang lebih Bella pun selalu menghindari Ricky.
“Saa tunggu."Ricky berlari kecil menghampiri Sasa dan Putri.
“Kenapa Rick?” tanya Sasa dengan senyum penuh arti dan melirik ke arah Bella. Namun yang di lirik tetap menundukkan kepalanya.
“Ya gue ikut lo, gue mau ca—ri.” tiba tiba perkataan Ricky terputus ketika melihat Bella di depannya dengan menundukkan kepala karena merasa malu.
“Kenapaaaa kakak Ricky” tanya Sasa dengan nada panjang dan senyum candaan membuat Putri tertawa.
“Bella, ini Ricky kalian udah kenal kan?” tanya Sasa spontan. Membuat Bella langsung mendongakkan kepala melihat ke arah Ricky.
“Ee- i-iya kak, udah pernah ketemu waktu di acara konser dies natalis waktu itu.” jawab Bella dengan sedikit senyum canggung membuat Ricky tersenyum sipu malu.
“Oo udah pernah ketemu to pantesan." jawab Sasa dengan senyuman dan kata kata yang membuat mereka berdua malu tak berkutik sama sekali.
“Maaf kak aku duluan ya, mau ngumpulkan tugas soalnya.” pamit Bella dengan sedikit tergesa gesa dan langsung pergi meninggalkan Sasa, Ricky dan Putri.
“Ricky Ricky.... Lo bener bener ya. Kalo suka langsung bilang aja, dari pada lo gantung nanti dia di ambil orang loh.” ejek Sasa jengkel dengan sikap Ricky yang hanya menyukai dalam diam.
“Kasian deh akhirnyaa." Putri pun ikut mengejek Ricky dengan tertawa terbahak bahak.
Dengan senyum malunya, Ricky dan kedua temannya itu pergi untuk membeli dasi karena jam pertama sebentar lagi akan di mulai.
Di sepanjang jalan menuju kelasnya, Bella tak henti hentinya mengipaskan tangan kearah wajahnya yang merasa kepanasan dengan detak jantung yang tak beraturan.
Sesampainya di kelas, Bella langsung menuju bangku di mana Manda sudah rapi mengerjakan beberapa latihan soal di bukunya.
Dengan secepat kilat Bella langsung duduk dan menghadap ke arah Manda dengan wajah datarnya.
“Apahh?” tanya Manda malas sembari menbuka lembar bukunya per halaman.
“Lo tau gak barusan gue ketemu sapa?” tanya Bella dengan main tebak tebakkan ke Manda.
“Bu Dian?” jawab Manda asal asalan.
“Kak Ricky” jawab Bella datar.
“Haa? Serius lo?” Manda kaget penasaran, seketika langsung menghentikan aktifitasnya.
“Sama Kak Sasa juga.” tambah Bella dengan nada lemah.
“Terus lo gimana Bell?” selidik Manda dengan penasaran.
“Yaudah gue diem aja biasa terus gue pamit dah." jelas Bella sembari meletakkan tasnya.
“Wah wah wahhh ada yang salting nih.” tiba tiba Robin datang menghampiri Bella dan Manda.
“Bella Bella lo itu lucu ya kalo udah terlibat masalah tentang cowo.” ledek Thomas dengan tertawa.
Akhirnya mereka semua saling bercanda dan meledek Bella. Namun ia mempunyai jiwa yang kuat dan kokoh tak membuat Bella lemah, justru ia serang balik teman temannya itu yang suka nganggu aja.
...****************...
Setelah jam pulang sekolah, Bella dan teman lainnya berencana akan ke toko kue untuk memesan kue ulang tahun buat sahabat tercintanya.
Setelah semuanya selesai, Bella dan yang lainnya pulang ke rumah masing masing. Saat Bella sampai di rumahnya, mendadak benda pipihnya berbunyi menampilkan siapa orang di seberang sana yang menelponnya.
Kring kring kring
Bella: halo.
Arka: halo bell.
Bella: eh Arka, ada apa Ka.
Arka: lo di mana sekarang?.
Bella: di rumah, kenapa?.
Arka: gue ke sana, tunggu.
Seketika Arka mematikan telfonnya. Hal itu membuat Bella bingung, ada apa dengan temannya itu? Padahal Arka terkenal tak pernah menelponnya kecuali itu urusan sekolah, tugas dan hal penting yang mendesak.
Ting tung
Bella mendengar bell rumah berbunyi langsung turun ke bawah menuju pintu utama. Dan benar Arka sudah berdiri di depan pintu rumah Bella.
“Ada apa Ka, tumben lo kesini.” tanya Bella dengan kebingungan.
“Gue mau ngasih lo buku kimia ini. Tadi gue cari cari buku sekalian ini buat lo.” jelas Arka membuat Bella bengong tak menyangka ada apa dengan temannya yang satu ini.
“Haa? lo mimpi apa semalem sampe bawain gue buku, tumben banget lo." jawab Bella dengan wajah bingung.
“Ya gue bantu lo. Selama ini lo masih kesulitan untuk pelajaran kimia. Jadi ini buat lo.” jelas Arka dengan santai.
“Ya udah deh gue terima lagian pas banget minggu depan ada ujian kimia, makasih ya Ka.” ucap Bella dengan menerima buku kimia pemberian Arka tersebut.
“Oh iya lo ga masuk dulu? mampir dulu napa.” Bella menawarkan Arka untuk mampir ke rumahnya dulu sembari santai.
“Gak Bell. Gue langsung aja masih ada urusan juga. Gue pamit dulu.” pamit Arka langsung melangkah menuju mobilnya yang tengah di parkir di halaman rumah Bella.
“Iya Ka hati hati dan makasih juga.” ucap Bella dengan melambaikan tangannya ke arah Arka. Spontan membuat Arka kembali menoleh ke belakang dan tersenyum tipis.
Setelah Arka pulang, Bella langsung kembali ke kamarnya dan mempelajari buku kimia pemberian Arka itu. Tak terasa hari semakin sore dan Bella memutuskan untuk segera beberes diri dan makan.
Lanjut setelah semuanya selesai, Bella langsung mempelajari mata pelajaran yang gak disukai banyak orang itu.
Ia merasa senang karena bisa belajar sampe paham. Buku itu ternyata sangat lengkap dengan berbagai macam penjelasan membuat Bella menjadi lebih mudah untuk mempelajarinya.
Tak terasa ternyata Bella belajar hingga larut malam. Kemudian ia memutuskan untuk melanjutkan esok lagi dan tidur karena besok harus berangkat pagi lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments