PART 2

Hari ini seperti biasa, Bella dan Manda menghabiskan waktu di dalam kelas meskipun jam istirahat. Karena mereka mendapat tugas membuat cerpen dengan satu kelompok terdiri dua orang, akhirnya merek sekelompok.

Alhasil mereka berdua fokus menyelesaikan tugas tersebut karena jam terakhir waktu pulang sekolah semua tugas cerpen sudah harus terkumpul di ketua kelas yaitu Chan.

 

“Gimana nih Bell, masih kurang banyak gak?” tanya Manda dengan kebingungan. Memang tugas itu sangat mendadak dan deadline terlalu cepat diluar dugaan.

 

“Gak tau Mand, ini gue uda berusaha semaksimal mungkin buat mikir endingnya.” ucap Bella dengan memainkan bolpoin di tangannya.

 

“Udalah buat happy ending aja. Lagian deadline sebenernya kan lusa, tapi ini malah pake acara mendadak segala.” keluh Manda merasa frustasi dengan Pak Eko yang selalu seenaknya memberi dan menarik tugas Bahasa Indonesia.

 

Tiba tiba Arka dan teman temannya masuk kelas seusai istirahat tiba. Mereka berempat memang sudah selesai dengan semua tugas tugas nya, mereka memang anak rajin semua meskipun agak sedikit aneh.

 

“Wahh wahhh ada yang belum selesai nih.” sindir Robin mendekat pada Bella dan Manda yang sibuk menulis cerita di bangkunya.

 

“Dieem lo.” jawab Manda ketus.

 

“Udah lah mending copas aja dari internet.” Thomas dengan santainya keceplosan tentang tugas copas, alhasil Thomas dan Robin ketahuan bohong.

 

“Ssstttt diem lo, napa harus buka aib sih.” Robin langsung mencubit tangan Thomas untuk tetao diam menjaga rahasia. Namun nihil, mereka semua sudah tau tingkah Robin dan Thomas.

 

“Sudah gue tebak, emang lo berdua gak mungkin dan gak bisa kalo di kasih tugas apapun itu. Memang licik ya lo.” cerocos Bella dengan memainkan bolpoinnya.

 

“Ehh lo salah paham, maksut gue mending lo cari referensi dari internet aja.” sambung Thomas dengan gugup akibat ketahuan bohong dalam pengerjaan tugas.

 

“Halah basi lo berdua. Memang laknat lo berdua, awas aja gue laporin ke pak eko.” ancam bella dengan senyuman membingungkan.

 

“Jangan lah Bell plisss...... Sekali ini saja." mohon Robin dengan menggunakan jurus ampunan tangan di depan wajahnya dengan agak menunduk.

 

“Iya Bell, lo tau sendiri kalo kita beda sama Arka dan David.” imbuh Thomas dengan wajah melasnya. Mengeluarkan jurusnya agar siapa pun yang melihatnya akan merasa iba.

 

“Bodo amat, lo sendiri yang udah masukin diri lo ke jurang. Makanya latian mandiri dong. Lagian lo aneh pengen pintar tapi dengan cara instan” celoteh Bella dengan melanjutkan menulisnya.

 

Sedangkan Arka dan David dengan santainya duduk di meja samping Bella dengan memainkan benda pipihnya tanpa memperdulikan Robin dan Thomas.

 

“Makanya jadi orang tuh lebih banyakin belajarnya daripada gombal sana sini.” imbuh Manda dengan tangan kasian deh lo.

 

“Lo udah tau semua ini kan Ka, Dav?” tanya Bella.

 

“Uda” jawab Arka singkat.

 

“Haduhh image kita gimana nih.” keluh Thomas dengan sesal dan mengukur rambutnya yang tidak gatal itu.

 

...****************...

Bel sepulang sekolah berbunyi, semua tugas sudah dikumpulkan pada Chan si ketua kelas yang super akrab dengan siapa pun.

Dia type anak yang tidak ikut geng sana sini meskipun di dalam kelas banyak sekali siswa siswi yang mebuat geng satu sama lain.

 

“Udah semua ya, gue kumpulkan sekarang. Oke?” tanya si Chan pada semua teman kelasnya.

 

“Iyaa udah." jawab mereka sekelas serempak.

 

Bella berjalan keluar sekolah menuju halte depan sekolah untuk menunggu taksi atau angkutan umum yang ada. Manda sudah pulang duluan, jadi ia akan pulang sendiri. Tetapi Bella berniat tidak langsung pulang melainkan akan mampir ke toko buku yang seperti di kunjunginya seminggu yang lalu.

 

...****************...

“Permisi kak, mau nanya untuk buku latihan soal kimia kelas X sebelah mana ya kak?” tanya Bella sopan pada salah satu pegawai toko di sana.

 

“Oiya kak, di sebelah meja lorong nomer 7 ya kak.” jawab pegawai toko dengan menunjukkan arah lorong yang dimaksud.

 

“Oke terimakasih kak.” Bella mengucapkan terimakasih seraya tersenyum ke pegawai itu.

 

“iya kak sama sama.” jawab pegawai toko.

 

Bella mencari cari buku yang ingin di belinya, entah mengapa akhir akhir ini nilai bella pada pelajaran larutan cairan itu agak menurun.

Meskipun Bella suka bertingkah petakilan, bodo amat, dan semaunya sendiri, tapi kalo masalah nilai ia tetap memikirkannya.

 

“Duhh banyak banget bukunya, terus gue pilih yang mana ini. Semuanya juga penting.” keluh Bella sambil melihat dan memilih buku di lorong itu.

 

“Ini deh kayaknya, apa bener ini ya?” tanya Bella pada dirinya sendiri, ia bimbang meilih. Memang ia membutuhkan buku agak banyak untuk mata pelajarannya Bu Pipit itu.

 

Tanpa sengaja, ia bertemu Arka memasuki lorong buku khusus sains tingkat SLTA atau SMA/SMK. Bella langsung menyapa cowo pendiam itu, karena ia tau meskipun Arka pendiam tapi kalo Bella menyapanya, pasti juga gak di abaikan.

“Eh Arka. Lo cari buku juga?” tanya Bella menghampiri Arka.

 

“Iya. Lo sendirian aja?” tanya Arka balik sambil memegang buku yang telah diambilnya.

 

“Iya, Manda udah pulang duluan tadi, eh lo nyari buku apa?” kepo Bella. sedari tadi ia tidak melihat Arka memilih buku. Dengan cepatnya malah si Arka sudah membawa buku pilihannya.

 

“Mau nyari buku latihan soal fisika, sekalian kimia juga.” jawab Arka singkat.

 

“Gak sekalian biologi sama matematikanya? Sekalian paket komplit  banget." tebak Bella dengan mengamati Arka yang notabennya cowo pendiam dan kutu buku.

 

“Hmm boleh juga ide lo." jawab Arka dengan senyuman tipis di wajahnya yang jarang terpancar.

 

“Emang lo nyari buku apa Bell?” tanya Arka balik melihat Bella memegangi buku di tangannya.

 

“Gue nyari buku latihan soal kimia, tapi gue bingung mau milih buku yang mana. Semuanya juga butuh buat gue belajar. Masak iya gue harus beli semuanya, lama lama jadi sultan buku nih gue” cerocos Bella ketika kebingungan melandanya tidak membuat arka heran.

Karena dari dulu Bella memang agak panik jika berurusan dengan sesuatu yang penting dan si overthinking banget.

 

“Sini gue bantu.” tawar Arka sembari berjalan mendahului Bella yang tengah menyandarkan tubuhnya pada rak buku disampingnya.

 

Bella mengikuti menuju arka, setelah itu mereka mencari dan memilih milih buku yang mana pas buat Bella belajar.

 

Setelah Arka bertanya ke Bella tentang bab apa yang ingin dipelajarinya, nilai pada bab apa yang menurun, mereka pun menemukan buku yang cocok di butuhkan Bella untuk belajar.

 

Mereka menemukan 2 buku untuk Bella dan 1 buku untuk Arka, setelah itu mereka menuju kasir untuk membayar buku mereka masing masing.

 

Setelah membayar, mereka berjalan keluar toko beriringan dan saling cerita satu sama lain.

 

“Makasih ya Ka, kalo gak lo bantuin dah gue beli semuanya mungkin. Pusing juga ya mikirin kimia itu.” celoteh Bella mengeluhkan tentang pelajaran dari Bu Pipit itu.

 

“Iya sama sama Bell, kalo lo butuh bantuan bisa hubungi gue. Tapi jangan ajak temen temen lo." tawar Arka.

Memang Bella dan Aeka satu sekolah dari SD hingga SMA saat ini, jadi bagi Arka sudah biasa saja. Meskipun sikap Bella yang apa adanya tidak membuat arka menjauhi Bella.

 

“Okedeh, berarti gue bisa hubungi lo kapan aja? Dan dimana pun?” tanya Bella dengan selidik untuk memastikan temen nya itu tidak bohong.

 

“Yoi” jawab Arka singkat.

 

“Oke.” sahut Bella.

Bella tau, Arka sudah satu sekolah dengannya dari SD hingga SMA, jadi Arka bersikap biasa saja pada dirinya. Dan Arka tidak gampang untuk bisa akrab dengan cewe lain selain yang sudah dikenalnya cukup lama.

Meskipun di luar sana banyak cewe yang mengejar cintanya dan ingin dekat dengan si cowo pendiam, cool dan kutu buku itu.

 

“Lo pulang sama siapa?” tanya Arka.

 

“Gue naik taksi. Ini juga mau pesan.” sahut Bella sembari mengeluarkan benda pipihnya dari dalam tas hitamnya.

 

“Ayo gue antar. Dari pada nunggu kelamaan keburu sore.” ajak Arka dan langsung berjalan menuju parkiran motor mendahului Bella.

 

“Tapi Ka---“ belum sempat Bella menjawab, Arka sudah berjalan menuju parkiran motor.

Bella tak ingin merepotkan temannya itu, tapi Bella tetap ikut dengan Arka yang sudah menuju parkiran terlebih dahulu.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!