Suara handpone milik Bella berbunyi, cewe cerewet itu sedang mengeringkan rambut setelah berkeramas di hari minggu. Mumpung weekend jadi ia bisa berendam lama untuk menghilangkan penat yang dirasa.
Bella: halo...??.
Manda: hallo bella, lo hari ini mau kemana?.
Bella: gue mau nganter mama ke rumah tante, ada apa mand?.
Manda: gue minta tlomg bisa?.
Bella: apaan?.
Manda: minta tolong bawain gue pakaian ganti sama makan, skrg gue nginep dirumah sepupu gue yang jahat itu.
Bella: lo ngapain kesana kan uda ga dianggap juga.
Manda: ceritanya panjang, pliss yaa. Nanti robin jemput lo, tadi robin mau kearah sini juga katanya.
Bella: iyaaa.
Manda: makasihh belllaa.
Bella: iyaa.
Bella mematikan sambungan telfon dan melanjutkan aktivitas berikutnya yaitu perawatan diri untuk menghilangkan penat untuk merawat diri agar merasa lebih senang dan lebih fresh.
Bella telah bersiap siap menunggu Robin di teras rumahnya. Mereka akan ke rumah Manda lebih dulu untuk mengambil beberapa pakaian ganti Manda.
Mobil berwarna putih memasuki pekarangan rumah Bella. Dengan sigap ia langsung menuju mobil itu dan Robin keluar dari mobil.
“Udah siap?” tanya Robin.
“Udah, ayo keburu malam.” sahut Bella.
Dalam perjalanan ke rumah Manda yang lumayan deket, mereka mampir untuk membeli martabak di pinggir jalan. Request dari nyonya Manda yang minta ini minta itu.
“Berapa Bang?” tanya Bella pada penjual martabaknya.
“30 ribu Neng.” jawab Abangnya.
“Ini ya Bang, makasih.”
...****************...
Setelah itu, mereka tiba di rumah Manda dan di sambut oleh Tante Vivi. Sebelumnya Manda telah menelpon mamanya untuk menyiapkan segalanya, jadi ketika Bella datang sudah siap semuanya.
Mereka disambut hangat oleh Tante Vivi dan di persilahkan masuk untuk menunggu sejenak. Mereka semua mengobrol sejenak untuk mengurangi rasa canggung.
“Halo Bella... Apa kabar?” sapa Tante Vivi dengan memeluk tubuh gadis rambut panjang itu.
“Hallo Tantee apa kabar juga? Alhamdulillah Bella sehat Tante." jawab Bella dengan senyuman.
“Tante sehat nak, ayo masuk dulu. Masih di siapkan sama Bi Ijah. Ehh ini Robin ya?” tanya Tante Vivi pada Robin yang berdiri di belakang Bella.
“Iya Tante.” jawab Robin dengan senyuman sembari menyalami tangan Tante Vivi.
“Haduhh udah pada gede ya kalian semua, udah pada cantik sama ganteng, ayo masuk dulu.” ajak Tante Vivi
“Tante bisa aja hehe.” jawab Bella dengan senyum nyengirnya.
Robin yang menyaksikan menahan tawa karena melihat muka Bella yang panas kemerahan akibat tersipu malu.
Mereka bertiga ngobrol sembari menunggu Bi Ijah menyiapkan pakaian ke dalam koper. Entah apa yang di inginkan gadis feminim itu sampai semua pakaiannya menggunakan koper. Emang mau nambah nginep lagi atau mau minggat?.
“Ini sudah siap ya Bella, terimakasih ya udah mau di repotin Manda. Dia itu anaknya pendiam tapi ya gitu, masih sering ngrepotin orang, maaf ya Bella, Robin” ucap Tante Vivi.
Memang Tante Vivi mengerti siapa saja teman dekat Manda, jadi sudah biasa kalo teman dekat Manda ke rumah tanpa ada Manda.
“Iya Tante sama sama, santai saja tante. Manda kan temen dekat Bella jadi sudah biasa tante.” jawab Bella sembari menyalimi tangan Tante Vivi dan diikuti oleh Robin.
“Hati hati ya nak." nasihat Tante Vivi
“Iya Tante, kami pamit dulu Tante." pamit Bella.
“Iya nak” sahut Tante Vivi.
Bella dan Robin menuju rumah sepupu Manda yang lumayan cukup jauh. Selama perjalanan mereka berdua saling bercerita dan bercanda, mereka memang satu frekuensi. Bella yang cerewet dan Robin yang suka usil.
“Eh Rob, lo tau gk ternyata Sinta bendahara kita itu pernah di sukai sama cowo satu kelas kita.” ucap Bella di tengah topik pembicaraan.
“Siapa Bell? Kok gue gak tau. Lo mengada ngada kan?” Robin tak percaya dengan ucapan Bella itu.
“Gak lah, tapi itu udah lama sih” sahut Bella.
“Emang siapa?” tanya Robin dengan kepo nya.
“Thomas haha.” jawab Bella di lanjutkan dengan tertawa cengengesan.
“Anjirr masa iya? Wah parah nih bakal heboh nih besok." ucap Robin kegirangan.
“Udah gak usah cerita siapa pun Rob, toh itu juga udah lama bangetttt” larang Bella, takutnya akan mengingat masa lalu kembali.
“Iya gue bakal diam aja kok.” jawab Robin santai.
“Eh btw lo ada gak cowo yang lo suka?” tanya Robin tiba tiba membuat Bella kaget bercampur menahan tawa.
“Lo kenapa sih mikir percintaan mulu wkwk.” jawab Bella dengan tawa, bagi Bella itu topik yang di luar nalar.
“Siapa tau lagi ada yang cocok Bell." jawab Robin menghela nafas melihat Bella malah tertawa.
“Eh lo ada acara ke arah sini?” tanya Bella penasaran.
“Iya gue mau kumpul sama temen temen bahas acara ulang tahun Arka." jelas Robin.
“Kapan itu?” selidik Bella. Saat ini ia belum mendengar kabar apapun tentang itu. Biasanya Manda sudah cerita setelah cewe pendiam itu di beri info sama David.
“2 minggu lagi.” sahut Robin.
“Ooo yaudah rencanain gih.” imbuh Bella.
“Ya makanya gue mau nyusun rencana." ujar Robin.
“Okelah besok kalo udah fiks kabari gue.” perintah Bella. Dia ingin membelikan hadiah buat teman pendiam itu.
“siap." jawab Robin singkat.
Tak lama kemudian, mereka berdua telah sampai di rumah sepupu Manda. Bella pun mengetuk pintu rumah besar itu. Manda sendiri lah yang keluar rumah dan semua perlengkapannya di serahkan ke Manda.
Lalu, Robin pamit kepada Bella dan Manda karena ia sudah di tunggu oleh teman teman nya.
“Gue pamit dulu ya Bell, Mand” pamit Robin.
“Iya Rob, makasih banyak ya maaf udah ngrepoti lo." jawab Manda.
“Makasih ya Rob." jawab Bella dengan melambaikan tangannya ke arah Robin.
Bella dan Manda pamit juga kepada Tantenya Manda dan pulang dengan memesan taksi online.
“Kita langsung ke rumah aja ya, gue capek banget hari ini” keluh Bella karena sedari pagi ia sudah bepergian ke sana kemari.
“Iyaa makasih banyak Bell and i'm so sorry Bell." ucap Manda sembari memeluk Bella di taksi. Membuat Bella risih. Sopir taksi itu membuat senyuman seperti melihat sepasang kekasih LGBT.
“Udah lepasin minggir lo, risih gue.” jawab Bella sembari melepaskan pelukan Manda yang begitu erat.
“Malu tau, lo apaan sih lebay banget." celoteh Bella merasa malu banget.
"Iyaa iya tapi memang lo teman terbaik gue, makasih banyak ya Bell" ucap haru Manda sedikit meneteskan air mata.
"Iyaa masama, udah gak usah dramatis lo. Sekarang waktunya pulang dan istirahat di rumah, pasti lo banyak pikiran." nasihat Bella.
Meskipun Bella cerewet, tapi ia juga baik hati dan tidak sombong serta siap membantu temannya dalam kesusahan.
"Oke bos Bell." sahut Manda sambil mengacungkan jempol tangan nya.
Setelah itu merekaa berdua sampai di rumah masing masing. Dan melanjutkan aktivitas masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments