PART 5

Bel istirahat berbunyi, semua siswa siswi SMA Darmawangsa keluar kelas untuk menghabiskan waktu istirahat. Bella dan Manda berjalan menuju kantin dan memesan beberapa makanan.

 

“Eh Mand, gue ada berita. Mau denger gak lo?” tanya Bella dengan kebiasaannya di mana pun ia selalu banyak cerita dan gosip.

 

“Apaan lagi?” jawab Manda singkat dan datar.

 

“Semalem gue scroll instagram nih, dan gue liat si Intan itu lagi deket sama kaka kelas, lo tau ga?” tanya Bella.

 

“Engga.” jawab Manda singkat.

 

“Masa lo gak tau sih? Padahal udah di upload sama si cowo nya.” Bella tak berhenti nyerocos sambil kekeh scroll layar di hpnya.

 

“Gak tau. Lo aja yang suka ngurusin hidup orang Bell” bantah Manda dengan menyantap bakso kesukaannya.

 

“Idihh palingan bentar lagi lo juga kepo Mand." Bella tetap tak mau kalah dengan Manda yang suka menjawab dengan datar dan singkat.

 

“Yaa lo kepo terus aja siapa tau lo juga ketarikmasalah mereka." manda tetap menasihati sahabatnya yang super kepo itu.

 

Tiba tiba gerombolan cowo incaran para cewe di sekolah itu memasuki area kantin dan duduk di meja Bella dan Manda.

Mereka memang sudah akrab dari pertama masuk ke SMA Darmawangsa, jadi banyak sekali yang iri pada kedekatan persahabatan mereka.

 

“Ini dia cewe tercantik seantero SMA Darmawangsa. Si kepo Bella." terdengar suara seperti menirukan MC acara terdengar dari mulut Robin

 

“Eh lo semua pada udah tau berita belum?” tanya Bella dengan nada gosipnya seperti biasa.

 

“Baru aja gue diem udah ada kenyataan di depan mata.” celetuk Robin sembari mengelus elus kepala Bella.

 

“Ish apaan sih lo, gak usah sok pendiam lo. Sebenarnya yang tukang gosip di sini itu lo, tapi sayangnya ketutup sama wajah ganteng lo.” Bella dengan sigap langsung menepis tangan Robin yang mengelus kepalanya.

 

“Udah deh makan dulu buruan.” ajak Thomas yang sedari tadi melihat tingkah Robin sangat jail.

 

Dan David tetap memainkan game di benda pipihnya, sedangkan Arka? Sama saja, mereka berdua sangat terobsesi dengan game jadi tidak heran kalo mereka tidak pernah lepas dari benda pipihnya.

Sebenarnya Robin juga sangat terobsesi dengan game, tapi ia masih suka jail. Maka semuanya di lakukan dengan takaran fifty fifty, agar bisa merasakan semuanya di masa sekolah.

 

“Arka, besok gimana? Jadi?” tiba tiba Bella membuka suara di sela sela mereka semua menikmati bakso hangat.

 

“Jadi.” jawab Arka singkat.

 

“Ciee yang weekend mau jalan jalan.” canda Robin tak ada habisnya.

 

“Langsung ketemu di perpustakaan kota.” jawab Arka dengan singkat dan seperti perintah.

 

“Wooww ini mau ngapain kalian berdua?” kepo Robin tiada hentinya.

 

“Mau belajar kelompok.” jawab Bella datar dan singkat. Dari pada memperburuk situasi maka ia jawab seadanya.

 

“Lo hanya berdua?” David langsung buka suara. Bagi David jarang sekali di pertemanan mereka ada kegiatan belajar kelompok.

 

“Iya.” singkat Arka.

 

“Kita boleh gabung gak?” tanya Thomas secara tiba tiba membuat semua mata tertuju pada Arka.

 

“Gak usah.” singkat Arka.

 

“Yahh gak seru lo berdua.” keluh Robin.

“Yaudah kita maksa ikut aja.” imbuh Robin dengan di selingi minum jus jeruk kesukaannya.

 

“Gak usah. Yang ada situasi malah tidak kondusif.” jelas Arka dengan menyantap baksonya tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun dari baksonya.

 

“Yaudah next time kita belajar bareng lagi.” kata David melerai perselisihan di antara mereka.

...****************...

Sepulang sekolah, Bella bersiap untuk beberes diri dan mengemasi barang apa aja yang di butuhkan belajar kelompok dengan Arka. Tak lupa dengan memakai hoodie kesayangannya tanpa warna lain selain warna hitam.

Ia hanya menguncir rambutnya berbentuk ekor kuda. Setelah semua di rasa siap, Bella langsung memesan taksi dan berangkat menuju perpustakaan kota.

 

For arka :

“Ka gue uda sampe."

 

Selang beberapa menit

 

“Tunggu.”

 

Tak lama kemudian, Arka datang langsung menuju meja di mana Bella sedang duduk dan mendengarkan music di earphonenya.

 

“Arka bikin laget aja, kenapa gak manggil kalo udaj dateng." Bella kaget dengan kedatangan Arka yang langsung duduk di sampingnya tanpa banyak bicara.

 

“Lo aja yang gak kedengeran.” Arka tetep dengan cueknya dan mengeluarkan beberapa buku dari dalam tasnya.

 

“Lo mau belajar apa dulu?” tanya Arka ke Bella yang sedari tadi sibuk mencari keberadaan bolpoin di dalam tasnya.

 

“Terserah lo deh.” jawab Bella dengan kebingungannya.

 

“Lo cari apa?” tanya Arka.

 

“Bolpoin gue kok gak ada Ka, perasaan tadi udah gue siapin semuanya deh.” jawab Bella dengan nada bingung dan berusaha mengingat kembali.

 

“Nih pake punya gue, dari pada waktu lo habis buat cari bolpoin." Arka langsung menyerahkan satu bolpoin dari dalam tasnya.

 

“Makasih Ka, gue pinjem dulu.” Bella langsung fokus membuka buku yang akan di pelajari bersama Arka.

 

Keadaan hening di antara mereka berdua, di saat Bella mulai fokus mempelajari dan mengerjakan latihan soal di buku, tiba tiba semuanya pecah sebab ada pertikaian di perpustakaan tersebut.

Arka masih tetap fokus tidak bergeming sama sekali. Bella menyaksikan dari kejauhan.

Tenyata ada 2 seorang cewe dan cowo di mana mereka sedang berdebat kecil entah masalah apa. Pertikaian dengan nada agak keras membuat semua pengunjung di sana mengalihkan pemandangan pada mereka ber empat.

Tetapi tidak dengan Arka, ia lebih memilih tetap fokus dengan apa yang di pelajarinya.

 

“Itu ada apa ya.... Kok rame banget?” tanya Bella dengan berdiri dan menyaksikan dari kejauhan.

 

“Fokus aja sama latiahn soal lo.” jawab Arka dengan singkat.

 

“Tapi gue kepo juga Ka." Bella ingin mendekati tontonan tersebut. Tetapi Arka menghalangi dengan kalimat singkatnya.

 

“Pengen cepet pulang gak?” tanya Arka singkat.

 

“Eeh i-iya deh Ka, bener lo juga.” Bella langsung mengurungkan niatnya. Sebab mengetahui bahwa Arka tidak suka dengan sikap kepo.

 

Seketika Bella kembali duduk dan melanjutkan semuanya, di tengah tengah mengerjakan soal bella mangalami kesulitan dan Arka siap membantu.

Memang Arka dan Bella sudah berteman sedari duduk di bangku SD, jadi mereka sudah mengerti satu sama lain.

 

“Ka ini yang nomer 10 gimana caranya?” tanya Bella dengan menunjukkan soal pada bukunya yang di anggap susah.

 

“Coba liat." Arka mendekatkan kursinya dan badannya ke arah Bella sembari melihat soal pada buku yang di kerjakan Bella.

 

Arka dengan cueknya tapi masih tetap menjelaskann dengan caranya sendiri membuat Bella mudah mengerti. Bella langsung kembali mengerjakan soa lainnya yang ada di bukunya.

Setelah belajar kelompok antara Bella dan Arka telah selesai, mereka berdua pun kembali kerumah masing masing karena hari juga sudah mulai malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!