Saat istirahat berlangsung, Bella langsung menarik Manda mengajaknya ke taman sekolah yang terletak agak jauh dari kelas. Bella akan mewawancarai Manda yang telah melakukan aksi kemarin di hari weekend.
“Bell kita mau kemana?” tanya Manda curiga tetapi mengikuti langkah Bella sembari tangan di genggam Bella.
“Udah diem aja lo." jawab Bella singkat.
Setelah sampai taman, Manda pun menceritakan semua nya yang telah terjadi di hari weekend. Dan Bella menceritakan akan mendekati hari acara ulang tahun Arka.
Niat hati membelikan kado buat Arka dengan si Manda yang pendiam itu namun nihil, Manda harus ikut mamanya ke rumah sakit untuk menemani papa nya berobat.
“Gimana kejadiannya? Kok bisa lo di suruh nginep di sana, biasanya kan baru sampe pagar udah di usir lo.” tanya Bella selidik.
“Ya gimana lagi Bell, awalnya gue di rumah eh tiba tiba Rio telfon gue, dia bilang mama nya sakit dan minta tolong gue buat nginep di sana jagain Era adiknya.” jelas Manda dengan wajah datar.
Manda dan para sepupunya itu tidak akur, sebab mereka iri dengan keluarga Manda yang entah karena apa.
“Terus lo langsung mau gitu?” tanya Bella penasaran, ia tau kalo Manda itu bukan tipe yang langsung mau kalo sudah sakit hati.
“Awalnya gue nolak, tapi mama papa yang nyuruh gue, alasan nya ya karena kita itu masih saudara, itu sepupu kamu lah, bla blaa blaaa.... Pokoknya ketika bujuk gue butuh waktu 3 jam lebih.” jelas Manda dengan panjang lebar.
“Tapi lo gak papa kan?” Bella begitu penasaran nya, dia khawatir sahabatnya itu akan di tampar atau yang lain.
Bella pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri kalo Manda pernah di tampar sama Tante Vina di depan Rio, Ratna dan Era.
“Gak. Gue udah nyiapin kamera buat bikin vlog sekalian, tpi mereka juga gak tau. Jadi niat mau ngerekam jika terjadi kekerasan, nyata nya nihil.” jelas Manda dengan menguncir rambutnya.
“Syukurlah kalo gitu. Gue udah overthinking, takut nya nanti lo bakal di siksa. Jujur Mand, setelah gue liat sendiri kejadian tempo lalu gue jadi ikut takut." jelas Bellanmerasa takut dan kasihan pada sahabatnya itu.
“Uda tenang aja, sekarang mereka gam berani jahat lagi ke gue.” jelas Manda berusaha menenangkan sahabatnya yang gampang overthinking.
“Bagus deh. Oiya bentar lagi Arka mau ulang tahun." Bella memberi info agar sahabatnya bisa mempersiapkan hadiah buat Arka.
“Oiya, gue tau tanggal berapa, tapi lupa kalo uda hampir mendekati hari H.” jelas Manda.
“Balik kelas yuk, bentar lagi bell masuk berbunyi." ajak Bella.
...****************...
Akhir akhir ini Bella merasa frustasi dengan nilai ulangan nya. Selalu mendapat nilai kurang, entah Bella kurang fokus atau memang gak bisa mengerjakan soal ulangannya.
Bella langsung mengambil benda pipihnya dan menghubungi Arka untuk kursus agar nilai Bella bisa terselamatkan.
“Halo Arka.”
“Iya Bell, gimana?”
“Gue minta tolong lo bisa?”
“Apa?"
“Mentori gue Ka, nilai gue kurang semuanya, gue gamau di suruh les di luar."
“Kenapa?”
“Yang ada gue gak bisa fokus, gue gak suka sama guru lesnya."
“Alasan lo gak suka?”
“Yaelah Ka, emang harus di jelasin sampe ke akar akarnya juga ya?”
“Yaudah, lo bisa kapan?”
“Besok minggu gimana?”
“Oke.”
...****************...
Hari ini sepulang sekolah Bella ingin menghabiskan waktu di rumah dengan menonton drama korea kesayangannya. Tak lupa dengan berbagai macam camilan yang tertata rapi di meja depan kasur Bella.
Namun, secepat kilat Mama Rita menyuruh anak perempuan yang super bawel ke rumah Tante Syifa untuk membayar arisan rutinan yang di ikuti mamanya.
Dengan langkah malas gemulai, Bella menuruti perintah mamanya. Sebenarnya ia tak mau ketemu dengan si Robin super jail itu.
“Nak Mama minta tolong ya, boleh nak?” panggil Mama Rita memasuki kamar Bella.
“Apa Ma? Kalo bisa nanti Bella bantu Ma." jawab Bella dengan tetap menonton drakor kesayangannya.
“Mama minta tolong anterin uang arisan ke rumah Mama Syifa nak, Mama mau nganter cake ke rumah Nenek nak.” jelas Mama Rita dengan lembut.
“Iya Mama, gak papa kok. Lagian Bella juga mau ke toko buku.” jelas Bella dengan mulai beranjak dari kasurnya.
“Tapi inget ya jangan terlalu malam kalo pulang, Mama khawatir." perintah Mama Rita, memang anaknya suka pulang agak telat kalo sudah fokus dengan dunia perbukuan novel.
“Siap Mama cantik.” ucap Bella sembari mempraktekkan sikap hormat sembari masuk ke kamar mandi.
“Tapi Bella mau siap siap dulu Ma.” ucap Bella keluar sebentar mengambil handuknya.
“Iyaa nakk.” Mama Rita pun keluar meninggalkan kamar putri tercintanya.
...****************...
Bella menekan tombol bel rumah Robin, firasat Bella sedari tadi tentang temennya satu ini bakal kembuat keusilan diluar nalar. Seorang cowok mengenakan kaos oblong dan celana pendek membuka pintu rumah dengan rambut acak acakkan dan muka bantal.
“Ada apa lo kesini?” tanya Robin dengan mengukur rambutnya yang tidak gatal tanpa ekspresi malu atau kaget dengan kehadiran Bella di rumahnya.
“Mau ketemu sama Mama lo.” jawab Bella dengan nada datar.
Bella kaget dengan tampilan Robin saat ini. Laki laki yang biasanya suka jail ternyata seperti ini jika di rumah, memang random banget.
“Yaudah masuk." jawab Robin sembari meninggalkan Bella di euang tamu.
Beberapa menit Bella menunggu sembari melihat lihat foto keluarga Robin di ruang tamu. Spontan Robin menghampiri Bella dengan menggunakan pakaian yang agak sopan. Tanpa malu dengan Bella yang di depannya, ia tetap mewawancarai cewek super bawel itu.
“Bell, lo mau gak ikut gue?” tanya Robin sembari mendekatkan dirinya di samping Bella yang sedang memainkan hpnya.
“Kemana?” Bella tidak menghiraukan kedatangan Robin. Sebab, ia sedang fokus dengan gamenya.
“Jalan jalan dong, kan gue gak punya pacar. Dan lo juga jomblo.” ucap Robin dengan sedikit ejekan.
“Minggir lo, ngapain deket deket gue, awas ya lo macem macem sama gue.” Bella seketika sadar dengan tubuh Robin yang sudah di dekat Bella dengan memandangi wajah cewe manis nan cantik itu.
“Yaaelah masak gak boleh deket deket Bell.” jawab Robin dengan sengaja memanyunkan wajahnya.
“Gak usah sok alay lo. Udah deh gak usah banyak omong ya lo.” seketika Bella langsung berdiri dan berpindah kursi di sebelahnya.
“Mau gak lo?” tanya Robin terus menerus.
“Guue gak bisa Rob, sorry ya.” tolak Bella dengan halus, sebab Bella lagi malas keluar.
“Hmm yaudah deh. Gue gak bakal maksa juga kok.” jawab Robin dengan santai.
Akhirnya Mama asyifa datang menemui Bella dan Robin yang sedang mengobrol sedari tadi. Bella langsung menyelesaikan semua urusannya dengan Mama Syifa dan segera ke toko buku untuk mencari buku yang di nanti telah terbit.
Setelah selesai dengan semua urusannya, Bella pun pamit untuk pulang karena ada urusan lagi. Dan Bella langsung menuju toko buku dan mencari buku yang telah di nantikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments