PART 13

Di sela sela Robin dan Chan berlarian main kejar kejaran, Thomas dan David datang dengan membawa daging kelinci.

Thomas langsung tertawa melihat tingkah Robin dan Chan yang kejar kejaran seperti anak kecil, sedangkan David tersenyum dan menyerahkan daging kelinci yang sudah di sembelih.

Langsung Bella dan Manda membersihkannya dan memotong potong untuk di bakar.

Setelah mencari daging kelinci, Thomas dan David langsung menyiapakan bakaran sambil menonton adegan dua anak kecil sedang bermain.

Tiba tiba Nisa dan Intan datang. Suasana menjadi tegang, entah situasi macam apa ini. Robin dan Chan langsung menghentikan bermainnya.

Thomas dan David langsung menghentikan aktifitasnya. Sedangkan Aeka hanya melihat kedatangan mereka sejenak setelah itu melanjutkan tugasnya.

"Hae gaess." sapa Nisa turun dari mobil Intan.

"Sorry ya gue telat. Oh iya ini gue bawain camilan. Gue gak tau kesukaan kalian apa jadi gue ambil semuanya." Nisa mengeluarkan beberapa camilan yang cukup banyak membuat semuanya terdiam sejenak.

"Haii semuanya. Duhh sorry ya kita telat." Intan menyusul dengan ucapan maafnya.

"Oh ya ini gue bawain dessert juga. Lebih enakkan kalo ada makanan penutupnya." Intan juga mengeluarkan beberapa dessert untuk semuanya.

Arka yang melihat itu merasa seperti membuang buang uang tak berguna. Memang rencana kita hanya untuk berkumpul bermain bersama dan makan seadanya.

"Oh iya Sa, Tan, makasih banyak ya. Kenala lo semua pada repot repot. Kan ini acara cuman kumpul, sama senang senang bersama gak perlu mewah yang penting kebersamaannya." Bella spontan menjawab secara jujur membuat semua tersentak.

"Eeiii Bell santai aja. kita gak masalah kok, justru kita berterimakasih karena udah memeperbolehkan kita gabung." Intan dengan santainya ngomong seperti itu.

"Padahal kan dia sendiri yang nyelonong ikut." Manda mendekat dan berbisik ke Bella.

"Arka gue bantuin ya." Intan langsung duduk di samping Arka.

"Nisa sini ayo bantuin Arka juga." Intan mengajak Nisa untuk duduk di dekat Arka untuk membantunya.

"Gak usah tan. Lo bisa nyiapin peralatan makan sama nasi di belakang sama Mbok Irah." tolak Arka dan berusaha pindah posisi dari mereka berdua.

"Ya kan di belakang udah ada mbok Irah Ka. Gue bantuin lo ya." Intan tetap kekeh untuk membantu Arka. Namun semuanya langsung berubah ketika Bella membuka suara.

"Eh Intan lo itu udah dateng telat, mending lo bantuin tugas yang lainnya aja. Tugas sama Mbok Irah belum ada yag bisa ngerjakan. Lo sama Nisa pas berdua bantuin Mbok Irah." celoteh Bella dengan memainkan pisaunya.

"E-eh oke Bell gue ke belakang sama Nisa. Ayo Sa." Intan langsung berdiri dan mengajak Nisa untuk ke belakang membantu Mbok Irah.

"Rasain lo makanya jangan sok jadi orang." cerocos Manda dengan tersenyum.

"Wahh hebat lo Bell bisa ngusir mereka." Robin langsung menghampiri Bella.

"Mereka ketakutan saat Bella memainkan pisau tadi, kaya psikopat." Thomas menjawab dengan kekehan kecil.

"Lo belajar dari mana Bell ilmu pisau itu." David membuka suara karena penasaran Bella bisa sehandal itu ketika menggunakan pisau untuk memoting daging.

"Gue belajar dari saudara. udah dulu sih. Gue pernah ikut ngebantu jualan daging di pasar gitu waktu liburan di kampung nenek." jelas Bella.

"Oo pantesan kaya psikopat." Robin mencari perkara dengan Bella. Namun ia langsung menjauh karena tau Bella akan menghajar cowo resek satu itu.

"Apa lo bilang? Awas lo Rob, sini lo." tantang Bella membuat semua tertawa.

"Tapi kayaknya salah satu dari merek ada yang suka sama Arka deh." tiba tiba Chan si ketua heboh membuka suara.

"Gue rasa juga gitu. Dari gelagatnya udah keliatan. Entah itu Nisa atau Intan." Thomas pun membuka suara berasumsi sama seperti si Chan.

"Tapi Arka tetap gak peduli tuh." David melihat ke arah Arka yang tengah sibuk dengan dagingnya.

"Besok lo pada bakal tau sendiri lah." Manda menambahi kalimat yang membuat semuanya bingung. Seakan Manda udah tau apa yang terjadi sebenarnya.

"Maksud lo Mand?" si Robin langsung kepo.

"Wahh pasti ada cerita di balik batu ini. Share dong." si Chan langsung mendekat ke arah Manda.

"Lo semua ngapain kepo. Noh si Arka aja santai. Langsung tanya ke Arka, siapa yang udah menyatakan perasaannya kepada Mas Arka." Bella menyahut dengan menghentikan aktifitasnya.

"Siapa Ka yang udah nyatain perasaannya ke lo?" tanya Bella ke Arka dengan tatapan kepo. Namun Bella malah salting ketika Arka melihat balik ke arah Bella.

"Gak ada. Gue gak suka sama mereka berdua. Lo semua gak usah nyebarin fitnah." Arka melihat ke arah Bella dengan tatapan hangat sehingga membuat sang ahli pisau itu salting.

Seketika ancaman Arka membuat mereka semua terdiam, karena memang Arka lah ketua dari pertemanan mereka.

"Iya deh gue gak kepo lagi." si Chan langsung melanjutkan aktifitasnya lagi.

Mereka semua kembali melakukan tugas masing masing. tak terasa semuanya telah selesai. Nisa keluar menuju teras Thomas di mana semuanya kumpul di sana.

Nisa membawa beberapa nasi, di susul Intan yang membawa peralatan makan.

Thomas sebagai tuan rumah mengetahui bahwa peralatan makan yang di bawa cukup banyak, langsung ia masuk ke dapur dan ikut membantunya.

"Wahhh udah lengkap semua nih. Hmm kurang apa ya." Bella mengamati satu persatu makanan, minuman serta dessert sampai camilan yang sudah di hidangkan. Apakah sudah lengkap atau ada yang kurang.

"Udah lengkap Bell, tenang aja." David mencoba ikut mengamati satu persatu membantu Bella.

"Arka sini." Thomas mengajak Arka untuk duduk bersebelahan.

Tiba tiba Intan menarik tangan Nisa untuk duduk dekat Arka. Sontak membuat Bella tersedak saat minum karena melihat adegan lucu itu.

"What?" Robin keceplosan dengan nada kagetnya. Membuat semua mata tertuju ke arah robin.

"Kenapa Rob?" tanya Intan dengan nada tak tahu malu.

"Lo ngapain di situ." Robin langsung menyemprot dengan nada agak keras.

"Ya kan emang kita duduk di sini." jawab Intan tanpa dosa dengan ekspresi menyebalkan.

"Gak papa ya Rob gue di sini." Nisa mencoba bertanya pada Robin dengan wajah cari perhatian alias caper.

"Serah lo deh. Udah tau itu tempat cowo malah main nyelonong aja." kesal Robin dengan nada marah dan memilih duduk di sebelah Bella.

"Udah udah ayo duduk melingkar." ajak Bella mengintrupsi semuanya agar duduk melingkar untuk makan bersama.

Setelah itu mereka semua memulai acaranya, menikmati acara yang mereka adakan.

Tak lupa di iringi dengan senda gurau serta saling bercerita berbagi pengalaman bersama. Membuat suasana semakin menyenangkan.

Meskipun acara sederhana, tetapi semangat dari mereka semua membuat suasana menjadi bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!