Setelah itu mereka semua memulai acaranya, menikmati acara yang mereka adakan.
Tak lupa di iringi dengan senda gurau serta saling bercerita berbagi pengalaman bersama. Membuat suasana semakin menyenangkan.
Meskipun acara sederhana, tetapi semangat dari mereka semua membuat suasana menjadi bahagia.
Setiap kali intan mengajak Arka untuk ngobrol, begitu pun dengan nisa juga. Meskipun Arka hanya menjawab dengan jawaban pendek. Sedangkan Bella dan Manda asyik bercanda dengan Robin dan Chan.
"Eh Bell gue ada sesuatu buat lo." tiba tiba Robin mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Yaitu berupa box yang di bungkus kertas kado warna biru polos tanpa motif.
"Apa ini Rob?" Bella kebingungan melihat sikap Robin yang tiba tiba memberinya hadiah tanpa ada angin tanpa ada hujan.
"Buka aja dulu." Robin memerintah sambil melihat pergerakan Bella untuk membuka hadiah tersebut.
"Cieee Bella dapat hadiah dari cowo sang onar." ejek Manda menyenggol lengan Bella.
Sontak David dan Thomas menghentikan gamenya dan memperhatikan mereka. Pandangan Arka pun tertuju ke arah Bella dan Robin.
Intan dan Nisa hanya melihat sekilas lalu melanjutkan ngobrol dengan Arka, namun si Arka tidak meresponnya sama sekali.
"Idihh acara apaan tuh si Robin pake ngasih Bella hadiah segala." Intan spontan melontarkan kalimat nyinyir di barengi ekspresi wajah yang menyebalkan.
"Mungkin hanya prank." lanjut Nisa yang tak mau kalah juga nyinyirannya serta ekspresi yang menyebalkan.
"Eh Arka tadi sampe mana kita ngobrolnya." Intan melanjutkan topik pembicaraan dengan Arka. Namun si lawan bicara tidak merespon sama sekali hanya fokus ke arah Bella dan Robin.
"Kaa woy Arkaa." Nisa melambaikan tangan di depan mata Arka, takut Arka melamun dengan pikiran kosong.
"Eh soryy gue lupa." jawab Arka spontan dan singkat.
"Lo fokus amat lihat ke Bella. Emang lo ada apa sama Bella?" tanya Intan pensaran dengan sikap Arka sedari acara mulai hanya melihat maupun melirik ke arah Bella.
"Sorry gue lupa obrolan kita sampe mana tadi." Arka tidak menjawab pertanyaan Intan. Alibi ia hanya sorry to say.
Di sudut lain, Bella dan Robin masih sibuk dengan hadiah box misterius itu. Bella ingin membukanya namun ia takut kalo isinya sesuatu yang aneh dan ternyata hanya prank.
"Ayo buka Bell. Gue jadi penasaran juga apa isinya." Manda sudah tidak sabar ingin melihat isi dari box besar misterius itu.
"Pasti isinya uang milyaran itu Bell." sahut Chan membuat semuanya tertawa oleh jawaban si Chan di luar nalar.
"Buka lo aja Mand, gue takut kalo isinya hewan atau prank." Bella menyerahkan box itu ke depan Manda.
"Eiitss gak boleh Bell. Ini harus lo sendiri yang buka." Robin mencegah kotak itu tergeser dan di arahkan kembali pada Bella.
"Awas ya sampe lo ngeprank atau pun yang lainmya. Gue gak suka dan bakal membenci lo Rob." ancam Bella dengan tegas. Ia sudah was was khawatir dengan Robin jika hanya ngeprank.
Setelah itu Bella langsung membuka box itu dengan sangat pelan dan hati hati. Sesekali ia selalu menggoyangkan box itu untuk mendengarkan isi dari box, takut jika ada hewan atau pun hal yang lainnya.
Bella membuka tutup boxnya dan taraaaa....... Ternyata Robin memberi hadiah berupa hoodie berwarna hitam. Entah alasan apa yang membuat Robin memberi hadiah untuk Bella.
Arka sontak langsung menghampiri mereka. Meninggalkan Intan dan Nisa yang memanggil Arka secara terus menerus. Namun Arka menghiraukan panggilan mereka.
Thomas dan David langsung heboh dan menghampiri mereka juga.
"Wihhh bau bau apa nihh." Thomas mendekat ke arah Robin dengan kalimat ejekan.
"Apaan sih lo. Ini cuman sekedar hadiah biasa." bantah Robin dengan malu malu.
"Perasaan gue gak lagi ulang tahun. Kenala lo ngasih ini." tanya Bella penasaran dengan melihat hoodie itu.
"Gak papa Bell. Kemarin gue sama adik lagi shopping terus lihat ada hoodie bagus, langsung gue ambil. Ternyata gue baru sadar kalo modelnya untuk cewek. Bingung mau gue kasih ke siapa, akhirnya buat lo aja." jelas Robin panjang lebar.
"Kenapa gak lo beri ke yang lain aja atau buat adik lo kan bisa." Bella penasaran alasan Robin memberinya hoodie secara tiba tiba.
"Hadiah ulang tahun lo. Tapi udah kelewat sebulan yang lalu. Sorry." Robin mengingat tanggal ulang tahun Bella. Tak di sangka ternyata Robin masih ingat ulang tahun Bella.
"Wihhh gue juga lupa Bell mau ngasih lo hadiah." Thomas pun mengingat apa sudah memberi hadiah untuk Bella apa belum.
"Udah tenang aja Thom. Santai aja." Bella memang tidak menerima banyak hadiah. Namun ada beberapa temannya yang memberi hadiah ulang tahun untuk Bella.
"Eh Robin makasih banyak ya." Bella mengucapkan terimakasih seraya memasukkan hoodienya ke dalam box lagi untuk di bawa pulang nanti.
"Tenang Bell." Robin dengan santainya melanjutkan gamenya.
Namun, Arka merasakan perasaan yang berbeda. Di mana hatinya seperti sakit ketika melihat Bella mendapatkan hadiah dari Robin.
Arka pun belum memberi hadiah untuk Bella. Ia lupa waktu itu. Setelah melihat kejadian tersebut, Arka langsung mencari hadiah untuk Bella sepulang dari rumah Thomas.
"Arka nanti gue bareng lo ya? Si Intan mau ada acara jadi gue gak bisa pulang bareng dia." tiba tiba Nisa menghampiri Arka dan mengajak untuk pulang bersama.
Sontak semua mata teruju ke arah Nisa dan Arka, sedangkan Intan malah membuat drama dengan akting yang cukup bagus.
"Iya Ka. Gue nanti mau ada acara langsung ke rumah tante. Jadi sorry gak bisa ngajak Nisa pulang bareng. Gue titip Nisa ya Ka." tiba tiba belum ada persetujuan dari Arka, si Intan langsung nyelonong dengan kata kata seperti menyuruh bukan minta tolong.
"Sorry gue gak bisa Tan, Sa. Gue nanti mau jemput kakak gue." tolak Arka santai dengan alasan yang logis.
"Gak papa Ka nanti gue sekalian ikut jemput kakak lo. Pasti kakak lo juga ngerti kok kalo nanti lo ngajak gue." Nisa tanpa punya rasa malu kekeh ingin pulang bersama Arka.
Melihat hal itu membuat Manda serasa ingin muntah. Ada aja akting mereka berdua.
"Eh lo berdua. Udah di bilangin kalo gak bisa malah lo maksa buat ikut? Helloo emang lo itu sebenernya anak ratu ya." Bella mengejek mereka berdua dengan nada bercanda.
Suasan pun menjadi sedikit menegangkan. Perang dunia ke empat segera di mulai. Bella merasa risih dengan sikap dan tingkah alay Intan dan Nisa.
Semua anak cowok hanya bisa terdiam melihat perang berlangsung. Nisa dan Intan pun juga tak mau kalah dengan Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments