Sakura Yang Menangis

Sakura Yang Menangis

Bab 1 Pertemuan Di Shanghai

Begitulah mungkin yang dirasakan oleh banyak orang,  cinta tak pernah memandang perbedaan fisik,  materi,  rupa dan Bahasa

 Kisah perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda bangsa dan Bahasa,  di pertemukan dalam sebuah perjalanan bahtera panjang mengarungi samudra yang luas.

Pagi itu, hari yang bahagia bagi Ken,  sebuah jadwal keberangkatan yang ia tunggu-tunggu akhirnya tiba juga,  sebuah surat jaminan kerja untuknya telah diaterima via email.

Singapura adalah tujuan keberangkatannya,  segera dia mencari tahu lebih pasti tujuan mana saja yang akan di lalui oleh kapal pesiaryang akan menjadi tempatnya bekerja nanti.

Malaysia,  Singapura,  Thailand,  Taiwan,  Hongkong,  China dan Jepang,  kini senyum bahagia tersimpul di bibirnya. Ken bergegas mengambil koper dan merapikan pakaiannya serta apa saja yang akan diabawa untuk berangkat berlayar.

Dinda kekasih Ken begitu bercampur perasaanya,  antara suka dan tidak suka dia harus merelakan orang yang dikasihinnya,  pergi jauh untuk meninggalkannya sementara waktu,  memang ini bukan kali pertama bagi Dinda pergi jauh ditinggal bekerja oleh Ken,  namun setiap kali Dinda mendengar kabar keberangkatan Ken,  pastilah perasaan bimbang sedih dan bahagia itu akan datang menggelayuti hati dan pikirannya.

Bergegas kemudian Ken berpamitan kepada orang tua dan kekasihnya untuk segera berangkat menuju kantor agency perusahaannya di Jakarta, dengan kereta api Ken berangkat menuju Jakarta.

Sementara itu di sisi kota yang lain,  di sebuah negara yang berjarak ribuan mil dari tempat Ken berada saat ini,  seorang wanita terlihat duduk melamun di sebuah kursi taman kota,  didekat sebuah stasiun di daerah selatan Jepang,  sebuah kota yang cukup tenang dan nyaman bagi penduduknya,

Sebuah notifikasi e-mail muncul dilayar ponselnya,  senyum mulai mengembang di bibir Sayaka,  sebuah panggilan kerja menantinya. Shanghai adalah kota tujuannya,  segera dia melihat tujuan dari setiap kota yang akan disinggahi oleh kapal pesiarnya. Tampak Jepang menjadi salah satu destinasi tujuan singgah kapal itu.

 Segeraia beranjak dari tempatnya duduknya,  dan mengayuh sepeda untuk bergegas pulang menuju ke rumahnya yang berjarak cukup jauh dari tempat dia berada sekarang,  dengan perasaaan senang bercampur sedih dia mengayuh sepeda,  rasa senang karena dia akan segera berangkat bekerja berkeliling dunia bercampur dengan rasa sedih karena di tinggal pergi oleh kekasihnya untuk selama-lamanya.

Kembali kepada Ken yang kini sudah berada di kantor perwakilan perusahaannya,  segera dia mengambil semua dokumen-dokumen keberangkatan yang diperlukannya. Namun Ken dikejutkan oleh pemberitahuan dari kantor agencynya yang memberitahukan bahwa kontrak kota tujuan kapalnya berpindah, dari Singapura menuju ke Shanghai.

 Segera Ken bergegas memburu waktu untuk melengkapi beberapa dokumen keberangkatannya yang harus dirubah,  karena kontrak keberangkatannya berubah dari Singapura menuju ke Shanghai,  tak banyak waktu tersisa baginya untuk bergegas menyiapkan segala sesuatunya

 Akhirnya usaha kerasnya tidak sia-sia,  dia berhasil melengkapi beberapa dokumen tambahan yang dia butuhkan untuk kontrak keberangkatannya.

Dengan taxi dia menuju ke bandara,  tak lupa dia menelpon Dinda kekasihnya,  dan mengatakan bahwa dia akan kembali sesegera mungkin. “Tunggulah kedatanganku,  Sembilan bulan tak akan lama.”  ucap Ken kepada Dinda. Tak banyak kata yang bisa Dinda ucapkan,  hanya harapan agar Ken bisa kembali lagi bertemu dengannya nanti.

Sebuah pesawat Boeing membawanya terbang menuju ke Shanghai,  dengan segala cerita baru yang telah menantinya,  dan tidak seorangpun yang tahu akan apa yang terjadi nanti.

Disisi kota yang lain,  Sayaka sudah berada di kantor agency perusahaan di kota Tokyo, dan dia juga sudah bersiap dengan segala kelengkapan dokumennya,  untuk terbang menuju ke Shanghai,  sambil menunggu panggilan dari head office,  dia duduk menunggu sambil menggengam gelang pemberian dari kekasihnya yang telah tiada,  dengan suara yang lirih,  dia mengucapkan janji untuk tetap setia menjaga perasaanya kepada kekasihnya yang telah tiada.

Berangkatlah Sayaka dengan menaiki bus dari kantor perusahaan,  yang membawanya menuju ke bandara untuk terbang ke Shanghai,  tampak setiap kenangan bersama sang kekasih yang selalu membayanginya,  suka dan duka selama beberapa tahun bersama menjadi sebuah cerita yang tak akan pernah bisa hilang dengan mudahnya.

Sebuah pesawat Airbus membawanya terbang jauh ke Shanghai dengan sejuta cerita yang telah menunggunya.

Kabut tipis pagi itu di langit bandara Pudong Shanghai perlahan turun mengiringi pesawat yang dinaiki oleh Sayaka,  roda pesawat kini telah mendarat sempurna di landasan bandara Pudong dan tangga penumpang mulai merapat ke pintu pesawat diiringi derap langkah parapenumpang yang turun dari pesawat.

Tak lama kemudian,  pesawat yang dinaiki oleh Ken juga kini telah tiba di bandara Pudong Shanghai.

Sayaka berdiri sambil melihat jam tangannya,  seraya menanti jemputan dari perusahaan tiba untuk menjemputnya,  dari arah berlainan terlihat Ken berjalan menuju ke arah Sayaka,  kini Ken berdiri tepat di samping Sayaka,  mereka berdua saling berdiri berdampingan namun tak saling menegur sapa satu sama lain.

Hingga akhirnya mobil jemputan yang mereka nanti telah tiba,  dan  seorang petugas penjemputan turun dari kendaraan untuk memperkenalkan dirinya kepada Ken dan Sayaka,  seraya mengeluarkan sebuah map merah yang berisi tabel nama crew untuk dijemput.

Petugas itu kemudian memanggil sesuai dengan nama yang tertera di dalam map itu, “Sayaka Megumi dari Jepang dan Riken Fauzan dari Indonesia?” Tanya petugas penjemput itu kepada mereka,  mereka berdua pun mengangguk sambil mengangkat tangan mereka.

Dari situ,  Sayaka kemudian mulai memperhatikan Ken yang ada di sebelahnya,  dia mencuri pandang berkali-kali yang membuat Ken menjadi salah tingkah, Ken juga mulai memberanikan dirinya untuk balik memandang wajah Sayaka,  tampak kini Sayaka begitu salah tingkah ketika Ken balik menatap Sayaka,  senyum manis keluar dari mulut Ken menyapa Sayaka.

Perasaan Sayaka semakin tak karuan,  apalagi setelah dia menyadari bahwa Ken begitu mirip dengan kekasihnya yang telah tiada,  namun seolah tak memperdulikan Sayaka yang terus memperhatikannya,  Ken buru-buru memasukkan koper miliknya ke dalam bagasi mobil,  dan menawarkan kepada Sayaka untuk membantunya memasukkan koper milik Sayaka kedalam bagasi mobil.

Sebuah sedan melaju menembus kota Shanghai yang berkabut saat itu,  menuju ke hotel di dekat pelabuhan Baoshan Shanghai,  kini Ken dan Sayaka berada bersama dalam satu kendaraan,  dan lagi-lagi Sayaka dengan malu duduk bersebelahan dengan Ken.

Ken yang sedari tadi,  merasa bahwa dirinya terus saja di perhatikan oleh Sayaka,  berusaha untuk mencairkan suasana dengan mengajaknya bicara.

“Hai perkenalkan namaku adalah Riken Fauzan,  panggil saja aku Ken,  kamu siapa?” ucap Ken ramah.

“Namaku Sayaka Megumi,  kamu bisa memanggilku Sayaka,  senang bisa bertemu denganmu.” Ucap Sayaka dengan ramah,  kini suasana akhirnya menjadi cair dan hangat,  terlihat tidak ada lagi rasa canggung di antara mereka.

Percakapan demi percakapan yang menarik menemani mereka sepanjang perjalanan itu,  hingga akhirnya tidak terasa Hotel tempat mereka menginap,  sudah terlihat di depan mata mereka.

Tibalah mereka di lobby Hotel,  masing-masing menunjukkan identitasnya kepada resepsionist hotel,  Ken mendapatkan kamar di lantai Sembilan,  sedangkan Sayaka mendapatkan kamar di lantai enam,  mereka berdua kini bergegas menuju ke kamar masing-masing dengan diantar oleh seorang bell boy menggunakan lift tamu.

Didalam Lift,  Sayaka secara tidak sengajamenjatuhkan foto kekasihnya dan meninggalkannya di dalam lift,  sementara itu Ken yang menggunakan lift,  kini telah sampai di kamar hotelnya, sejenak dia menata barang-barangnya,  merasa kalau ada yang kurang,  Ken menata kembali barang-barangnya,  akhirnya Ken terkejut dengan tas kameranya yang tidak ada,  setelah dia mencoba untuk mengingat kembali, Ken baru menyadari bahwa barangnya tertinggal di Lobby hotel.

Segera Ken beranjak pergi menuju ke lobby hotel untuk mengambil barangnya tersebut,  hingga tanpa sengaja dia menggunakan lift yang tadi digunakan oleh Sayaka.

Di dalam lift itu dia terkejut menemukan sebuah foto yang begitu mirip dengan dirinya,  tergeletak di lantai lift,  dan setelah melihat lebih jelas lagi,  dia menyadari bahwa foto itu adalah milik Sayaka,  gadis yang baru saja dia kenal,  karena gambar di foto itu adalah antara seorang wanita yaitu Sayaka dengan seorang lelaki yang mirip dengan

dirinya.

Sejenak Ken memandangi foto itu dengan seksama,  dan tiba-tiba saja perasaannya mulai merasa gelisah tak menentu.

Terpopuler

Comments

Liu Zhi

Liu Zhi

cm beda 3 lantai

2023-04-19

0

Liu Zhi

Liu Zhi

bnr kl cinta sejati

2023-04-19

0

Ayano

Ayano

Halo kak, ini ceritanya cukup menjanjikan nih

Paragraf nya nanti dibenerin ya
Aku suka banget komen di novel orang jadi nanti revisi perbaikan paragraf ya biar nyaman ngomennya 🤣🤣🤣

2023-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!