“Aku sedang patah hati, dan itu rasanya sakit sekali.” Ucap Naomi yang sudah berada dibawah pengaruh hipnotis Mayumi.
“Asal tahu saja, aku sudah lama suka dengan Firman, bahkan aku selalu berusaha untuk bisa tetap satu kapal dengannya, walaupun aku harus berjuang keras untuk itu.” Terang Naomi lagi.
Betapa terkejutnya Mayumi mendengar pernyataan dari Naomi, dia benar-benar tidak menyangka jika sahabatnya
jatuh cinta kepada orang yang sama dengannya.
Chiharu juga tidak kalah terkejutnya, bahkan justru Chiharu yang saat ini tampak kebingungan, dia takut hal ini akan menyebabkan hubungan persahabatan mereka yang baru seumur jagung akan retak.
“Lalu sekarang bagaimana sikapmu kepada Mayumi? Apakah engkau menjadi benci kepadanya setelah tahu bahwa Firman menjadi kekasihnya?” tanya Mayumi dengan nada lirih.
“Aku tidak membencinya, bagaimanapun juga Mayumi sudah aku anggap seperti adikku sendiri… kebahagiaannya adalah kebahagiaanku juga.” Ucap Naomi sambil menitikkan air mata.
Mayumi kini menjadi benar-benar terharu setelah mendengar jawaban dari Naomi, secara tiba-tiba Mayumi melepaskan pegangan tangannya dari pundak Naomi. Hal itu membuat Naomi perlahan kembali tersadar.
“Apa yang terjadi Mayu? Kenapa engkau menangis?” ucap Naomi heran, Naomi benar-benar tidak sadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan kepada Mayumi tentang perasaannya.
Mayumi kemudian memeluk erat Naomi tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia menangis sejadi-jadinya. Naomi yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam mematung sambil berusaha menenangkan Mayumi.
Chiharu yang berada disamping mereka juga mulai meneteskan air mata, dia merasakan betapa besar hati Naomi yang merelakan perasaannya tersakiti, demi kebahagiaan sahabatnya.
“Maafkan aku Naomi, maafkan aku telah membuatmu patah hati… maafkan aku telah menyakiti perasaanmu.” Ucap Mayumi sambil terus memeluk erat Naomi.
Naomi terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Mayumi, mata Naomi menuju kepada Chiharu yang berada
di sebelahnya, seolah menanyakan apa yang terjadi dengan bahasa isyarat, Chiharu menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
Kini Naomi paham, bahwa Mayumi sudah mengetahui akan perasaannya kepada Firman, dan rasa patah hatinya kepada Firman.
“Sudahlah Mayu, kamu tidak bersalah sama sekali, jadi kenapa engkau harus meminta maaf.” Ucap Naomi sambil berusaha menenangkan Mayumi yang masih saja terus menangis.
“Perasaan tidak bisa dipaksakan, apalagi kalau kita bicara masalah hati… pilihanmu dan pilihan Firman itu sudah menjadi suatu suratan takdir, bahwa kalian memang ditakdirkan untuk bersama.” Terang Naomi sambil mengusap air mata Mayumi.
“Jagalah Firman, aku yakin dia adalah laki-laki baik yang tidak akan pernah menyakiti perasaan orang yang benar-benar dicintainya,” ucap Naomi lagi sambil memberikan pesan kepada Mayumi untuk menjaga hati mereka
agar tetap selalu bersama.
Mayumi menganggukkan kepalanya dan mulai mengusap air matanya yang berlinang, “Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengan orang sepertimu Mi, kamu sudah menganggapku menjadi saudaramu sendiri.” Ucap Mayumi tersenyum bahagia.
“Baiklah, bagaimana kalau kita membeli beberapa makanan kecil?” ucap Chiharu memecah suasana.
“Okey aku setuju, dan aku yang akan mentraktir kalian untuk kali ini.” Ucap Mayumi sambil mengangkat tangannya.
Ciharu dan Naomi mengangguk tanda setuju, dan mereka bergegas menuju ke crew store untuk membeli beberapa makanan kecil dan minuman ringan.
“Sebenarnya ada masalah apa, sehingga kita harus bertemu?” tanya Mayumi penasaran.
“Nanti akan aku beritahu saat kita sudah berada di Open Deck.” Jawab Chiharu.
Kini mereka sudah berada di Open Deck, suasana di sana saat itu tidak terlalu banyak orang dan sungguh suatu
kebetulan sekali, mereka bertemu dengan Gandhi yang kebetulan sedang berada disana seorang diri.
Naomi kemudian memanggil Gandhi mengajaknya untuk bergabung dengan mereka, mereka ingin meminta tolong kepada Gandhi untuk bisa menghubungi Hendri.
“Baiklah Mayu, jadi tujuanku mengajakmu bertemu, karena aku ingin meminta pendapatmu tentang sikap kita kepada Ken dan Sayaka.” Ucap Chiharu dengan nada serius
“Dan aku rasa kita harus meminta tolong kepada Gandhi untuk menghubungi Hendri… karena aku yakin kita memerlukan itu.” Ujar Naomi sambil menepuk bahu Gandhi.
“Baiklah kalau begitu, aku setuju sekali dengan saran yang diberikan oleh Naomi, kita harus menghubungi Hendri.” Ucap Mayumi diikuti dengan pernyataan setuju yang lainnya.
Gandhi kemudian meminta waktu kepada yang lain untuk mengambil ponsel yang tertinggal di kabin kamarnya.
Saat Gandhi tiba di kamarnya, betapa terkejutnya Gandhi karena melihat Sayaka dan Ken sedang tidur seranjang. Gandhi yang bingung harus berbuat apa, memutuskan untuk membiarkan mereka berdua begitu saja dan bergegas kembali ke Open Deck.
Wajah Gandhi kini begitu pucat pasi, Chiharu yang melihat ekspresi wajah Gandhi menjadi heran dan penasaran.
“Apa yang terjadi denganmu Gandhi, kenapa wajahmu tampak begitu pucat sekali?” ucap Chiharu penasaran.
“Oh… aku tidak apa-apa kog, aku hanya lelah saja karena tadi harus berlari cepat, dari kamarku menuju kesini.” Jawab Gandhi berusaha untuk tenang.
“Baiklah akan aku coba untuk menghubungi Hendri, semoga saja dia tidak sedang sibuk.” Ucap Gandhi sambil membuka ponselnya dan menghubungi Hendri.
Tak berselang lama kemudian, Gandhi berhasil menghubungi Hendri dan meminta waktunya untuk bisa melakukan percakapan sambungan telepon dengan Gandhi dan yang lainnya.
“Halo Hen, ada yang ingin aku sampaikan kepadamu tentang Ken.” Ucap Gandhi.
“Baik katakanlah Gandhi, aku akan mendengarkannya.” Ucap Hendri dengan ramah.
“Hai Hendri, ini aku Chiharu… apakah kau masih ingat?” ucap Chiharu.
“Chiharu!... tentu saja aku masih ingat, bukankah engkau yang terakhir kali melakukan video call denganku kan… baik katakan ada apa?” jawab Hendri dengan ramah.
“Aku ingin memperkenalkanmu dengan Mayumi, dia adalah teman karib Sayaka… tolong katakan dan ceritakan kepadanya bagaimana hubungan Ken dan Dinda yang sebenarnya.” Ujar Chiharu meminta Hendri untuk menjelaskan semuanya kepada Mayumi.
Hendri yang mendengar permintaan dari Chiharu itu pun lantas menyanggupi permintaannya, Hendri menjelaskan kepada Mayumi tentang hubungan Ken dan Dinda yang sebenarnya, bahkan dengan apa yang telah diperbuat Ken kepada Dinda sebelumnya.
Mayumi yang mendengar keterangan dari Hendri tersebut, membuatnya benar-benar terkejut bukan main, bahkan kini dia semakin yakin untuk menjauhkan Ken dan Sayaka, karena menurutnya jika Ken berani meninggalkan orang yang mencintainya dengan tulus selama bertahun-tahun, berarti suatu saat nanti dia akan meninggalkan Sayaka juga.
Mayumi kini menjadi geram dengan Ken, dia mengatakan kepada Hendri akan membantu mengembalikan hubungan Dinda dan Ken seperti dulu, dan mengakhiri percakapannya dengan Hendri.
“Kalau begitu, kita tidak bisa membiarkan Ken tetap bersama Sayaka, karena Suatu saat nanti Ken pasti akan meninggalkan Sayaka seperti dia meninggalkan Dinda.” Terang Mayumi dengan geram.
“Kamu betul Mayumi, jangan sampai kita terlambat mengingatkan Sayaka… sebelum hubungan mereka semakin dalam.” Ucap Naomi menegaskan lagi.
Namun disaat semua sedang merasa geram dan ingin memisahkan antara Sayaka dengan Ken, Gandhi perlahan-lahan berusaha untuk membuka suara dan menceritakan apa yang dilihatnya di kamar tadi.
“Maaf kawan-kawanku, aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian semua.” Ucap Gandhi perlahan.
“Apa yang ingin kamu katakan Gandhi, katakanlah jangan malu-malu.” Ucap Mayumi dengan tegas.
“Sebenarnya, aku tadi melihat Ken dan Sayaka sedang…” belum sempat Gandhi menyelesaikan ucapannya, tiba tiba saja dari pintu belakang mereka, Ken dan Sayaka muncul bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ayano
Gue curiga asli
Kalo gak kissing ya.... 😓
2023-05-12
0
Ayano
Bener. Ken tuh gak punya pendirian. Perasaan Sayaka harus diselamatkan
Sebagai teman, lakukan tugas kalian 😠
2023-05-12
0
Ayano
Untung novel. Kalo di dunia nyata bisa bunuh-bunuhan 😓😓
Asli nyesek banget pasti ini. Bohong kalo gak sakit hati banget mah
2023-05-12
0