Ken kini telah berada di ruang Lobby, dia menanyakan kepada resepsionist tentang barangnya yang tertinggal, namun sayangnya resepsionist tidak mengetahui barang yang dimaksud, karena memang itu bukanlah kelalaian dari resepsionist, melainkan kelalaian dari Ken sendiri yang teledor dalam menjaga barangnya.
Ken yang kebingungan meminta tolong kepada resepsionist, untuk melihat rekaman kamera cctv yang berada di ruang Lobby, sang resepsionist pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, dan meminta Ken untuk mengikutinya ke ruang keamanan, karena itu adalah kewenangan dari kepala pos keamanan hotel.
Saat rekaman cctv di tayangkan, di situ terlihat barang yang dimaksud oleh Ken yang ternyata oleh bell boy di letakkan di dalam trolly milik Sayaka, kini Ken sudah tahu kemana dia harus menemukan barangnya yang tertinggal, bergegas dia meminta maaf dan mengucapkan banyak terima kasih kepada resepsionist dan kepala keamanan hotel, lalu meminta kepada resepsionist untuk menunjukkan dimana letak kamar Sayaka, kemudian resepsionist memeriksa di komputer untuk mencari lokasi kamar Sayaka, dan Ken pergi menuju ke kamar Sayaka ditemani oleh salah seorang staff resepsionist hotel.
Sayaka yang saat itu tengah tertidur dikamarnya, di kagetkan dengan suara ketukan pintu kamar hotelnya, dengan mata yang masih berat dia membuka pintu, dan terkejut karena dia melihat kekasihnya yang telah tiada berdiri di depan pintu kamarnya, tanpa banyak kata-kata Sayaka langsung memeluk erat dan menangis sejadi-jadinya kepada Ken yang di kiranya adalah kekasihnya yang telah tiada.
Ken tidak bisa berkata apa-apa, dia pun hanya bisa terdiam dan memeluk balik lembut Sayaka, seraya berusaha menenangkan Sayaka agar menghentikan tangisannya.
Dari kejadian itu, Ken mulai bisa menerka dan memahami perasaan Sayaka, dan apa yang sedang terjadi antara Sayaka dengan kekasihnya itu, melalui tangisan dan ocehan Sayaka saat dia memeluknya, Ken tahu betapa besar perasaan cinta Sayaka kepada kekasihnya dan betapa sakit di tinggalkan oleh seseorang yang sangat mencintainya, hanya saja Ken belum tahu penyebab Sayaka ditinggal pergi oleh kekasihnya karena hal apa.
Sementara itu petugas resepsionist pun hanya terdiam berdiri, dia kaget dan kebingungan harus berbuat apa dengan kejadian yang terjadi di depan matanya, perlahan petugas resepsionist itu menyentuh pundak Ken untuk mengingatkannya.
Sesaat kemudian, Sayaka akhirnya tersadar bahwa yang di peluknya itu bukanlah kekasihnya, melainkan Ken, sosok yang memang sekilas mirip dengan kekasihnya, dengan wajah penuh malu Sayaka melepas pelukan itu dan mundur perlahan sembari menundukkan kepalanya.
“Maafkan aku, maafkan aku.” Ucap Sayaka sembari menundukkan kepala dan membungkukkan punggungnya dalam-dalam.
“Ah, tidak apa-apa, tenangkan dirimu Sayaka, aku kesini hanya ingin mengambil salah satu barangku yang terbawa di dalam trolley mu.” Ucap Ken kepada Sayaka.
“Benarkah? tunggulah sebentar aku akan mencari di dalamkamar.” Ucap Sayaka.
Tak lama kemudian, Sayaka kembali menemui Ken sembari memberikan barang yang dimaksud kepada Ken, “inikah barang yang kamu maksud?” ucap Sayaka sembari tangannya memberikan sebuah tas kamera berwarna hitam kepada Ken.
Dan tiba-tiba saja Ken teringat akan foto yang dia temukan didalam lift, kemudian Ken mengeluarkan foto itu dari kantong jaketnya sembari mengambil tas kameranya dari tangan Sayaka, “Oh iya, benar sekali ini adalah tas kamera yang aku maksud, dan ini aku kembalikan foto milikmu, aku menemukannya di dalam lift tadi.” Ucap Ken sembari memberikan foto milik Sayaka.
Betapa terkejutnya Sayaka melihat foto itu berada di tangan Ken, dan betapa salah tingkahnya Sayaka setelah Ken tahu bahwa wajah kekasihnya mirip dengan Ken.
Ken lalu berpamitan kepada Sayaka dan petugas resepsionist, dan bergegas kembali menuju kamarnya.
Sayaka yang malam itu begitu bercampur-campur perasaanya hanya bisa terdiam berdiri mematung di balkoni kamarnya, kini dia mulai bingung dengan perasaanya yang mulai resah memikirkan Ken, padahal dirinya telah bersumpah untuk tidak lagi jatuh cinta kepada orang lain selain kepada kekasihnya yang telah tiada.
Ken sekilas begitu mirip dengan Tetsuya, dia adalah kekasih dan penyemangat hidup Sayaka yang telah meninggal sebulan yang lalu, hanya saja keramahan dari Ken adalah hal yang tidak dimiliki oleh Tetsuya.
Sementara Ken sendiri didalam kamarnya mulai merasa gelisah memikirkan Sayaka, entah ada sesuatu apa yang tiba-tiba muncul di dalam benaknya, kini pikirannya melayang-layang tidak karuan memikirkan Sayaka, hingga Dinda sang kekasih yang telah menemaninya selama beberapa tahun, perlahan mulai terlupakan tergeser oleh Sayaka, gadis Jepang yang baru saja dia temui dan sudah memberikan suatu kesan yang sangat berarti.
Malam berganti menjadi pagi, kini mereka berdua harus besiap-siap untuk berangkat menuju ke kapal tempat mereka bekerja, tetapi sebelum kendaraan penjemput tiba, mereka pergi sarapan pagi terlebih dahulu di restaurant hotel, saat itu Sayaka dengan kaos putihnya tampak begitu cantik dan mempesona siapapun yang melihatnya, sedangkan Ken yang hanya seorang pemuda biasa yang tidak tahu bagaimana caranya berdandan, hanya mengenakan jaket army kesayanganya dan membuat siapapun yang melihatnya akan merasa sangat biasa dan tidak ada daya tariknya sama sekali.
Mata Sayaka memandang ke semua penjuru mencari keberadaan Ken, kini perasaan suka mulai tumbuh di dalam hati Sayaka kepada Ken, mereka sarapan pagi bersama dan mulai terlibat obrolan kecil yang menyenangkan.
“Apakah kamu suka dunia photography?” Tanya Sayaka kepada Ken yang sedang melahap sarapannya.
“Iya, tentu saja aku menyukai dunia photography, namun bukan itu yang paling aku sukai, bagaimana denganmu?” ucap Ken kepada Sayaka.
“Aku juga suka, namun aku lebih suka menjadi modelnya daripada menjadi photographernya.” Jawab Sayaka sambil tersenyum.
Sejenak Ken melihat dengan seksama dari atas kebawah tubuh Sayaka. “Iya, kamu lebih pantas menjadi model daripada menjadi photographernya, karena akan merugi sekali dunia photography jika bidadari secantik dirimu terlewatkan begitu saja.” Ucap Ken memuji, yang membuat Sayaka tersipu malu.
Seorang petugas penjemput dari perusahaanpun datang, dan memberitahukan kepada mereka berdua untuk segera bersiap-siap, karena sebentar lagi mereka akan menuju ke kapal pesiar tempat kerja mereka.
Ken dan Sayaka kemudian bergegas mengambil barang-barang mereka di lobby, kemudian mereka berjalan bersama menuju ke mobil jemputan.
Singkat cerita, kini mereka telah tiba di pelabuhan Baoshan Shanghai, mereka berdua begitu takjub melihat kemegahan kapal pesiar yang berada di hadapan mereka, walaupun ini bukan kali pertama bagi Ken bekerja di kapal pesiar, namun ukuran kapal pesiar yang berada di hadapannya saat ini benar-benar berbeda dan lebih besar di bandingkan ukuran kapal pesiar sebelumnya.
Proses imigrasi telah selesai mereka lakukan, kini mereka berdua telah berada di
dalam kapal pesiar itu, Sayaka menjadi seorang staff HR sedangkan Ken
menjadi seorang pelayan restaurant di kapal pesiar tersebut.
Kamar tempat mereka tinggal juga bisa dibilang tergolong cukup jauh, karena pembagian kamar di dasarkan kepada pembagian strata pekerjaan, semakin tinggi strata pekerjaan dan jabatannya, maka semakin berada di lantai atas pula kamarnya,, sebaliknya semakin rendah strata pekerjaan dan jabatannya, makaakan semakin berada di lantai bawah kamarnya.
Sayaka dengan seragam putih dan tanda pangkat di pundaknya, kini tampak begitu cantik dan anggun, semua staff, crew dan perwira banyak yang terpesona dengan penampilannya, dia mulai berjalan menyusuri lorong-lorong didalam kapal menuju ke tempat kerjanya yang beradatidak jauh dari tempat restaurant Ken bekerja.
Seorang perwira kapal bernama Pedro tampak langsung jatuh hati kepada Sayaka pada saat pandangan
pertama, tak henti-hentinya Pedro menatap wajah dan tubuh Sayaka dari atas kebawah, Ken yang menyaksikan hal tersebut dari tempat kerjanya, merasa begitu risih dan khawatir dengan Sayaka.
Ken membuntuti dan mengikuti kemana langkah Pedro pergi, dia khawatir jika Pedro akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan kepada Sayaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Liu Zhi
ahhhh setia
2023-04-19
0