“Hai teman-teman… kenapa kalian nggak ngabarin aku kalau mau kumpul-kumpul?” ucap Sayaka.
Semua orang terkejut dengan kedatangan Sayaka dan Ken yang tiba-tiba, terutama Gandhi yang kini menjadi bimbang antara harus bilang atau tidak.
“Eh Sayaka… darimana kamu… aku tadi nyariin kamu tapi nggak ada” ujar Chiharu sambi menatap sinis Ken.
“Benarkah kamu habis nyariin aku?... aku habis dari crew shop” ucap Sayaka sambil menunjukkan barang belanjaannya.
“Hah Crew Shop!... benarkah yang kamu katakan itu?” ujar Gandhi terkejut. Sontak semua jadi memandangi Gandhi dengan penuh rasa bertanya-tanya.
“Kenapa engkau harus terkejut seperti itu Gandhi, apakah ada yang salah dengan Sayaka?” ucap Chiharu penasaran.
“Oh iya bukankah engkau tadi ingin mengatakan sesuatu, sekarang katakanlah” ucap Naomi menyuruh Gandhi untuk melanjutkan ucapannya.
“Eh tidak… aku rasa mungkin lain kali saja… atau lupakanlah” ucap Gandhi kebingungan. Mayumi yang melihat ada yang janggal dengan Gandhi, mencoba memberikan isyarat kepada Chiharu untuk membaca pikiran Gandhi.
Namun disini Chiharu tidak mengikuti isyarat yang diberikan oleh Mayumi, dia lebih memilih untuk pergi meninggalkan Mayumi dan yang lainnya.
“Aku rasa, aku harus pergi sekarang… ada pekerjaan yang harus aku lakukan” ucap Chiharu sinis seraya beranjak pergi meninggalkan mereka semua.
Mayumi dan yang lainnya kini saling berpandangan satu sama lain, mereka heran dengan sikap Chiharu yang tiba-tiba saja berubah menjadi sinis.
Gandhi dan Naomi menyusul pergi kemudian, kini hanya Mayumi, Ken dan Sayaka yang tersisa, Mayumi bingung harus bagaimana, karena perasaannya juga sangat tidak nyaman saat berhadapan langsung dengan Ken.
“Mayu, apakah kamu baik-baik saja?” ucap Sayaka.
“Eh… iya aku baik-baik saja kog, aku hanya sedang memikirkan sesuatu.” Ucap Mayumi sembari menggigit jarinya.
“Mayu, ada temanku yang ingin kenal sama kamu” ucap Ken ramah.
“Teman kamu. Siapa?” ucap Mayumi sinis.
Sayaka kini menjadi heran, kenapa teman-temannya sedari tadi selalu melihat Ken dengan tatapan sinis. “Apakah ada sesuatu tentang Ken yang mereka tutupi dariku?” gumam Sayaka didalam hati.
“Mayumi bolehkah kita berbicara sebentar?” ucap Sayaka dengan tatapan serius.
Mayumi kini berada dalam posisi bimbang harus bagaimana, dia terkejut melihat tatapan serius dari Sayaka, sementara itu teman-temannya sudah pergi meninggalkannya sendiri.
“Apa yang ingin kamu tanyakan Sayaka?” ucap Mayumi dengan nada ragu.
Sayaka kemudian meminta Ken untuk meninggalkannya berdua bersama Mayumi, Ken mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Sayaka dan Mayumi.
“Ada apa sebenarnya, aku percaya kamu pasti akan selalu jujur padaku?” ucap Sayaka memohon.
Mayumi nampak kebingungan, kini dia benar-benar berada di dalam pilihan yang sulit. “Andai aku jujur tentang semuanya, apakah aku akan merusak kebahagiaan Sayaka?” ucapnya didalam hati.
“Kenapa kamu hanya diam saja Mayu… ayo katakanlah padaku” ucap Sayaka sambil menepuk pundak Mayumi.
Mayumi menghirup nafas panjang tanpa mengucapkan sepatah katapun, sambil terus menatap mata Sayaka yang mulai berkaca-kaca mengeluarkan air mata.
“Aku tidak menyangka, ternyata semua yang aku anggap saudara begitu teganya menyembunyikan sesuatu dariku” ujar Sayaka mulai menangis.
“Bukan begitu Sayaka… Tapi…” belum selesai Mayumi menyelesaikan ucapannya, Sayaka sudah bergegas pergi meninggalkannya. Mayumi yang terkejut dengan sikap Sayaka, tak bisa berbuat banyak, “andai aku mengejarnya, lalu apa yang bisa aku katakan kepadanya nanti?” gumam Mayumi di dalam hatinya bimbang.
Sayaka kini telah jauh meninggalkan Mayumi, dia berlari pergi menjauh dari teman-temannya yang begitu menyayanginnya. “Baiklah jika memang kalian seperti itu, maka aku juga bisa seperti itu.” Ucap Sayaka didalam hati.
Mayumi menghampiri Chiharu dan yang lainnya, dia mengatakan bagaimana Sayaka kecewa terhadapnya dan juga yang lainnya, Sayaka merasa telah dikhianati oleh teman-temannya sendiri.
“Hah!... kenapa bisa begitu?” ucap Naomi terkejut bukan main.
“Kalian juga salah, kenapa tiba-tiba meninggalkanku begitu saja… aku kan jadi bingung harus bilang apa.” Ucap Mayumi kesal.
“Iya maafkan kami Mayu, aku sebenarnya tidak bermaksud meninggalkanmu tadi, tetapi aku merasa kesal jika harus melihat wajah Ken tadi.” Ucap Chiharu sambil memegangi tangan Mayumi.
“Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Mayumi kesal.
Chiharu kemudian memberikan suatu ide kepada mereka, “Bagaimana kalau kita buat Ken mengaku sendiri saja.” ucap Chiharu bersemangat.
“Bagaimana maksudmu?… aku tidak paham” Tanya Naomi penasaran.
“Mayu, bukankah engkau punya kemampuan untuk menghipnotis seseorang, hipnotis saja Ken agar berkata jujur di depan Sayaka.” Jawab Chiharu dengan wajah penuh senyum.
“Aku rasa itu ide yang menarik, tapi bagaimana kalau Ken nanti malah jujur benar-benar mencintai Sayaka?” tanya Mayumi.
Diantara diskusi itu, Naomi tampak kebingungan dengan apa yang diucapkan oleh Mayumi dan Chiharu, karena dia tidak mengetahui kelebihan yang dimiliki oleh Mayumi dan juga Chiharu.
“Sebentar, kalian sedang bercanda atau sedang serius?” tanya Naomi bingung.
“Ya kita sedang ngobrol serius lah Mi, memangnya kenapa?” tanya Chiharu.
“Lalu yang kalian maksud dengan hipnotis Mayumi itu apa?” ujar Naomi kebingungan.
Chiharu dan Mayumi akhirnya tersadar, mereka lupa memberitahu Naomi tentang kelebihan yang dimiliki oleh mereka berdua kepada Naomi.
“Maafkan aku Mi, aku lupa memberitahumu.” Ucap Chiharu tersipu malu. Lalu Chiharu memegang tangan Naomi dan membaca apa yang sedang dia pikirkan, Naomi yang tidak mengerti hanya terdiam saja melihat apa yang dilakukan oleh Chiharu kepadanya.
Sesaat kemudian, Chiharu menjelaskan kepada Naomi tentang apa saja hal-hal yang dipikirkan oleh Naomi dengan tepat, Naomi terkejut setelah tahu kehebatan Chiharu dalam membaca pikiran seseorang.
Chiharu menjelaskan kepada Naomi tentang kehebatan Mayumi dalam melakukan hipnotis, Naomi yang masih setengah tidak percaya kemudian di perlihatkan kepadanya sebuah video rekaman, bagaimana Mayumi telah menghipnotis Naomi sebelumnya untuk mengatakan perasaan Naomi yang sebenarnya tentang Firman.
Kini Naomi benar-benar tercengang dan merasa kagum kepada kedua orang temannya itu, “Kalian berdua adalah orang hebat.” Ucap Naomi kagum sembari mengangkat dua jempol tangannya.
“Tapi jangan katakan hal ini kepada orang lain ya Mi, ini adalah rahasia kita.” ucap Chiharu, Naomi mengangguk dan berjanji tidak akan mengatakan hal ini kepada orang lain.
Kini mereka bertiga mulai memikirkan cara untuk membuat Sayaka bisa membenci dan menjauhi Ken, karena mereka bertiga benar-benar kecewa dengan Ken yang telah membohongi mereka.
“Bagaimana dengan Gandhi? Bukankah dia tadi ingin mengatakan sesuatu kepada kita.” Tanya Mayumi.
“Aku sudah tahu apa yang ingin dia katakan… tadi aku telah membaca pikirannya.” Ucap Chiharu dengan nada berat.
“Lalu apa yang kamu ketahui darinya?” ucap Mayumi penasaran.
Chiharu seperti enggan untuk mengatakan apa yang dia lihat didalam pikiran Gandhi, karena ini menyangkut privasi Sayaka, “Apakah aku harus mengatakannya kepada kalian?” ucap Chiharu yang enggan mengatakannya.
Naomi dan Mayumi yang penasaran, terus mendesak Chiharu untuk mengatakannya, namun mulut Chiharu seperti terkunci untuk mengatakannya, akhirnya dia meminta Mayumi untuk menghipnotisnya agar bisa berbicara jujur kepada mereka.
Betapa terkejutnya Naomi dan Mayumi yang mendengar pengakuan dari Chiharu, lemas sudah tubuh mereka bertiga, terasa tembok besar sudah melintang di depan mereka yang begitu sulit untuk dilewati.
“Aku rasa, kita sudah terlambat untuk mengingatkan Sayaka… sebaiknya kita biarkan Sayaka dan perasaannya.” Ucap Mayumi.
“Iya… aku rasa itu adalah jawaban yang terbaik.” Ucap Chiharu disertai anggukan kepala dari Naomi yang setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments