Episode 5 (Pelajaran)

“jangan sembunyi-sembunyi terus ayah, ku yakin Andheera tak akan menentangnya kok." Andromeda meyakinkan ayahnya agar mau mengungkap hubungan yang selama ini selalu ia sembunyikan dari kedua anaknya.

“iya iya baiklah, beri ayah waktu akan ayah diskusikan dengan Hyunjie.” Reza menutup obrolannya lalu pergi membawa sisa roti yang belum sempat dimakan untuk ia lanjutkan makan ditengah perjalanan.

Dreed.. dreed..

Ponsel Meda bergetar dimeja makan, dengan malas ia membuka layar kunci diponselnya kemudian muncul nama yang tak asing mengirim pesan padanya.

#kedepannya mungkin kita tidak akan bisa bertemu lagi untuk beberapa waktu, bisakah kakak luangkan waktu untuk kali ini saja. Ku mohon.

Taman bunga jam 10, akan kutunggu sampai kak Meda datang.#

“ini memang salahku aku terlahir sangat tampan, membuat dia tergila-gila padaku seperti ini huftttt.” ocehnya sangat percaya diri kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku celana tak berniat untuk membalas pesan Tsuyu.

“den Meda tidak ke kantor?” tanya bi Dharma yang datang untuk membereskan meja makan.

“aku masuk siang bi.” jawab meda yang masih mengunyah makanan nya.

“begitu, oh iyaa, acara kartunnya sudah dimulai den..” bi dharma mengingatkan kalau-kalau Andromeda terlupa.

“benarkah?

Waaaah aku hampir lupa.” seru Andromeda kemudian berlari menuju ruang TV dengan sangat antusias setelah meneguk sekali air minumnya.

***

Kirin school Jakarta.

Merasa sangat bosan dan kesepian Andheera malah tiduran saat kelas dimulai, ia tak mendengar apalagi memperhatikan guru, Andheera tertidur sembari memandangi keluar jendela, ia melihat anak kelas lain tengah berolahraga dilapang luar.

“apa seseru itu memiliki banyak teman?” batin Andheera lalu menghela nafasnya sejenak.

Tanpa Andheera sadari meski dari luar Vivian terlihat sangat cuek dan tidak perduli terhadap dirinya, namun Vivian sesekali masih suka mencuri pandang kearah karibnya itu, tak bisa dipungkiri hati kecilnya menolak untuk meninggalkan Andheera sendirian.

“tidak..tidak (Vivian menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya) setidaknya aku harus memberinya sedikit hukuman dengan begitu dia akan belajar dari kesalahannya.“ gumam Vivian sepelan mungkin.

Anha sang ketua murid, yang duduk di bangku sebelah Vivian, merasa aneh dengan sikapnya yang tiba-tiba geleng-gelang kepala  juga raut wajah yang mengkhawatirkan.

“kau kenapa?” akhirnya Anha memutuskan untuk bertanya.

“aah tidak.” sangkal Vivian memaksakan diri untuk tersenyum.

Anha kembali fokus mendengarkan guru menerangkan tentang sejarah di depan.

1 jam berlalu, bell istirahat berbunyi murid-murid berhambuan keluar menuju kafetaria (kantin sekolah) karena sudah merasa kelaparan.

Sedari pagi sudah disuguhkan pelajaran sejarah yang sedikit membosankan, hingga membuat para murid mengantuk. Saking semangatnya berlari, sampai ada beberapa murid yang tersandung membuat gelak tawa para murid lainnya.

Beda dengan Andheera, gadis penyendiri itu memilih berjalan santai  hingga membuatnya beberapa kali tertabrak oleh murid yang berjalan dengan cepat, karena langkah Andheera begitu lambat seperti siput.

“aiishh, laripun tak membuat makanannya berubah menjadi steak, tetap saja kalian akan memakan makanan yang sama.” gerutu Andheera dalam perjalanannya menuju kafetaria, sebab hari ini ia lebih awal berangkat, jadi kakak lelakinya tidak sempat membuatkan bekal siang untuknya.

-Kafetaria.

Setelah Andheera mengambil makanannya dari perasmanan, ia mengedarkan pandangan  untuk mencari meja makan yang kosong.

Kedua mata sipitnya mendapati Vivian yang tengah makan sendirian, buru-buru Andheera berjalan mengahampiri Vivian sebelum ada yang menempati bangku kosong di depan teman baiknya itu.

“dari banyak nya tempat dikafetaria kenapa harus disini?” protes Vivian saat Andheera menaruh makanannya di meja dan belum sempat duduk.

“kau akan terus marah seperti ini?

Apa kau tak terlalu berlebihan padaku, ini tidak seperti dirimu Vian.” perlahan Andheera mencoba duduk dengan hati yang tak karuan, kalau-kalau Vivian akan meledakan amarah yang selalu ia pendam.

“memangnya dulu aku seperti apa?!” Vivian memberanikan diri untuk menatap kedua mata Andheera.

“apapun yang kulakukan kau tetap disisiku, sekarang kau benar-benar meninggalkanku hanya karena kesalahpahaman?

Seharusnya kau jujur dari awal, dan aku pun tak akan berakhir menyakitimu seperti ini bukan?” lagi-lagi Andheera melakukan pembelaan atas dirinya membuat Vivian murka.

“kenapa sekarang kau malah menyalahkanku?!

Kau tahu, kau adalah teman terburuk yang pernah ku temui, kau bahkan tak tahu caranya meminta maaf, berterimakasih dan meminta tolong."

"Kau melakukan semua hal yang menurutmu menyenangkan, tanpa berfikir hal yang kau lakukan itu dapat merugikan orang lain.”

Seakan terpancing oleh perkataan Andheera, Vivian tak bisa lagi mengendalikan dirinya, ia membiarkan dirinya yang lain menguasai akal sehatnya kali ini.  

“Jika kau ingin mencari hiburan atau hanya ingin bersenang-senang cari peliharaan bermain dengan anjing atau kucing itu juga menyenangkan, kau juga bisa nonton acara komedi atau jika kau ingin melampiaskan sesuatu dalam dirimu kau bisa berteriak dan menangis sekencang-kencangnya. Jangan kau gunakan hati seseorang untuk bersenang-senang Andheera.“

Puas sudah mengeluarkan unek-unek yang selama ini hanya bisa ia pendam, ia pun lantas bangkit seraya membawa wadah makannya namun tangan Andheera lebih dulu menahannya.

“maaf.. maafkan aku, aku tak tahu, selama ini kau tak pernah mengatakannya, kukira kau nyaman saja berteman denganku.

Baiklah aku akan mencoba lebih berhati-hati dengan sikapku, kau duduklah dan habiskan makananmu.” tampak kedua mata Andheera berkaca-kaca dengan senyum hangatnya untuk Vivian, Andheera mengalah pergi dan tak jadi menyantap makan siangnya.

“apa aku terlalu kasar padanya (gumam Vivian perlahan duduk kembali dikursinya) kau bahkan belum makan sesuap pun.” Vivian memperhatikan langkah Andheera yang berjalan keluar kafetaria setelah meletakan wadah makannya ditempat wadah kotor lainnya.

“kenapa aku merasa jadi aku yang terlihat jahat disini.” lanjut Vivian lagi yang sudah tak berselera untuk makan lantaran ia terus memikirkan Andheera yang mungkin hatinya sangat terluka karena perkataan dirinya barusan.

***

Atap Kirin school Jakarta.

Karena masih tersisa waktu istirahat yang cukup untuk menenangkan dirinya, gadis manis itu memilih menghabiskan waktu istirahatnya dengan merenungkan perbuatannya diatap sekolah.

Andheera meregangkan kedua tangannya setelah sampai di atap, seraya berjalan menuju dinding pembatas untuk sekedar melihat-lihat pemandangan dibawah.

“kalau dia tak mau berteman denganmu, bagaimana denganku saja?” tiba-tiba terdengar suara yang tak asing dari arah samping.

Andheera melihat Brian yang tertidur dibangku atap, kemudian ia menghampiri Brian yang akhirnya terbangun agar Andheera bisa duduk di sebelahnya.

“mau yogurt?” seperti yang terakhir kali Brian lakukan, yogurt strawberry itu selalu muncul dari dalam saku celananya.

“Waaaah.. hanya karena kakak tahu aku menyukai rasa strawberry, kakak selalu memberikanku rasa yang sama?” ujarnya seraya mengambil yogurt dari tangan Brian kemudian menancapkan sedotan dan meminumnya.

“kukira mungkin jika aku memberikan rasa yang lain kau tak akan meminumnya.” timpal Brian.

“iya sih.” Responnya datar.

“kenapa kau kesini, kau tak makan?” tanya Brian.

“aku hanya..

Tak memiliki selera untuk mengisi perutku, kakak sendiri?” paparnya seraya menatap lekat kedua mata bulat Brian.

“aku juga, ada seseorang menyebalkan yang membuat moodku turun.” Kata Brian.

“begitu, hmm kalau difikir-fikir kak Brian seperti kakak ku yang selalu muncul saat aku merasa frustasi.” gumamnya.

“frustasi kenapa?

Hhahaa kau baru masuk SMA dan umurmu paling baru 16 tahun, apa sih yang menjadi masalah terbesarmu, palingan cinta monyet.” Brian meledek Andheera.

“sudah ku duga pasti kak Brian akan merespon seperti itu, andai saja aku memiliki humor sederhana sepertimu dan bisa memiliki banyak teman, hidupku akan lebih baik bukan.” lirihnya sembari terus menyedot yogurt strowbery yang sebenarnya sudah habis dari tadi.

“kau mau kuajarkan bagaimana caranya memiliki banyak teman yang menyenangkan?” ucap Brian setengah berbisik ke telinga Andheera.

“enggak tuh, dekat-dekat dengan kak Brian sekarang, itu hanya akan membuatku dalam masalah, ku dengar ada beberapa senior yang membentuk club penggemar kak Brian.” timpal Andheera.

“aah club itu, entahlah aku aja tidak tahu siapa yang mencetuskan untuk membuat club konyol seperti itu.” sahutnya.

“akhir pekan ini kak Brian ada waktu?” tanya Andheera.

“tiba-tiba, kenapa?

Kau ingin mengajakku kencan hihi.” Tebak Brian.

“aku cuma ingin menepati janji terakhirku dulu, kalau tidak mau ya sudah.” sambung Andheera.

“eeyy.. kau ini tidak sabaran sekali, tentu waktuku sangat banyak untukmu.“ Brian merangkul bahu Andheera untuk mengungkapkan rasa bahagianya saat ini, tapi sayangnya lengan Brian langsung ditepis oleh gadis kasar itu.

“oh iya, btw.. saat aku tahu kau masuk ke sekolah yang sama denganku, aku sangat senang kufikir ini benar-benar takdir aku bisa bertemu kembali denganmu." ungkap Brian.

"Ketua osis adalah temanku, jadi aku bisa melihat semua daftar nama siswa baru, tak kusangka aku bisa menemukan namamu disana.

Aku sempat mencarimu namun kau lebih dulu muncul dihadapanku hhahaa, tidakah kau berfikir ini benar-benar takdir diantara kita.” pungkasnya lalu mencubit kedua pipi Andheera yang menggemaskan.

“sudah kubilang aku masuk kesini karena ayahku yang mendaftarkannya (Andheera menepis lagi kedua tangan Brian) bukan karena ingin mengikuti kak Brian.” Andheera menegaskan agar lelaki tampan yang memilki box smile itu tidak salah paham.

“iyaa iyaa baiklah, aku mengerti.” Brian mengalah untuk terdiam.

“apa kau mengenal Vivian?” tiba-tiba saja Andheera menanyakan hal yang membuat Brian sedikit terkejut.

“iya.“ jawab Brian singkat tanpa ingin menceritakan lebih lanjut, Andheera langsung menatap serius wajah Brian berharap penjelasan lebih lanjut.

“hhahaa, nanti kuceritakan saat kita bertemu akhir pekan ini. Byee.” Brian pergi meninggalkan Andheera yang masih dihantui rasa penasaran, sebenarnya apa hubungan antara Vivian dengan kak brian.

“kak Brian akan membuatku terus penasaran sampai akhir pekan!

Kakak jahat sekali.” Kecam Andheera yang tak terima seraya mengikuti langkah Brian dari belakang.

“jam istirahat sudah berakhir beberapa menit yang lalu, kau takan masuk ke kelasmu?” balasnya mencoba menghindari Andheera dengan dalih waktu istirahat telah berakhir.

“tapi..

Yak!! kak Brian!” Andheera berhenti mengikuti Brian karena arah kelas mereka berlawanan, ia mengalah lalu dengan malas berjalan menuju arah yang benar.

***

Bersambung

 

Episodes
1 Episode 1 (Permulaan)
2 Episode 2 (Hari pertama masuk sekolah)
3 Episode 3 (Bertemu kembali dengan Mantan)
4 Episode 4 (Kekasih Ayah)
5 Episode 5 (Pelajaran)
6 Episode 6 (Pamit)
7 Episode 7 (Monster)
8 Episode 8 (Kepergian Tsuyu)
9 Episode 9 (Apa impianmu??)
10 Episode 10 (Gadis angkuh)
11 Episode 11 (Menyebalkan)
12 Episode 12 (Berisik)
13 Episode 13 (Kembali baikan)
14 Episode 14 (Mengancam)
15 Episode 15 (Rencana kejutan untuk Andromeda)
16 Episode 16 (Bersennag-senang)
17 Episode 17 (Luka masa lalu Andheera)
18 Episode 18 (Penghilang stress)
19 Episode 19 (Bolos)
20 Episode 20 (Salah paham)
21 Episode 21
22 Episode 22 (Video call)
23 Episode 23 (Bakat terpendam)
24 Episode 24 (Kenangan)
25 Episode 25 (Rencana Vivian)
26 Episode 26
27 Episode 27 (Hari sia*l)
28 Episode 28
29 Episode 29 (Menyelamatkan dr. Lyra)
30 Episode 30 (Saat-saat kritis dr. Lyra)
31 Episode 31 (Luka yang tidak tampak lebih menyakitkan daripada yang terlihat)
32 Episode 32 (Aku juga tidak baik-baik saja)
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90 End
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 (Permulaan)
2
Episode 2 (Hari pertama masuk sekolah)
3
Episode 3 (Bertemu kembali dengan Mantan)
4
Episode 4 (Kekasih Ayah)
5
Episode 5 (Pelajaran)
6
Episode 6 (Pamit)
7
Episode 7 (Monster)
8
Episode 8 (Kepergian Tsuyu)
9
Episode 9 (Apa impianmu??)
10
Episode 10 (Gadis angkuh)
11
Episode 11 (Menyebalkan)
12
Episode 12 (Berisik)
13
Episode 13 (Kembali baikan)
14
Episode 14 (Mengancam)
15
Episode 15 (Rencana kejutan untuk Andromeda)
16
Episode 16 (Bersennag-senang)
17
Episode 17 (Luka masa lalu Andheera)
18
Episode 18 (Penghilang stress)
19
Episode 19 (Bolos)
20
Episode 20 (Salah paham)
21
Episode 21
22
Episode 22 (Video call)
23
Episode 23 (Bakat terpendam)
24
Episode 24 (Kenangan)
25
Episode 25 (Rencana Vivian)
26
Episode 26
27
Episode 27 (Hari sia*l)
28
Episode 28
29
Episode 29 (Menyelamatkan dr. Lyra)
30
Episode 30 (Saat-saat kritis dr. Lyra)
31
Episode 31 (Luka yang tidak tampak lebih menyakitkan daripada yang terlihat)
32
Episode 32 (Aku juga tidak baik-baik saja)
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!