Para prajurit pun segera membantu Kaisar Yu Qing San untuk bangkit, kemudian membawanya menuju ke istana merak surgawi yang merupakan tempat tinggal dari orang nomor satu di kekaisaran Feniks emas itu.
Wajah Kaisar Yu Qing San semakin menghitam, mengingat perlakuan dari permaisuri Huang Yue Li yang telah menolak dan juga mempermalukan dirinya di depan para prajurit dan pelayan yang ada di paviliun phoenix.
***
Prang...
Prang...
Prang...
Saat ini terdengar kegaduhan dari paviliun mawar yang ditempati oleh ibu Suri Yun Jian, sepertinya wanita tua itu benar-benar merasa sangat kesal hati, karena ternyata niatnya untuk menindas dan juga terus mempermalukan Huang Yue Li kini mulai berbalik ke arahnya.
Menantu buruk rupanya itu kini telah berubah menjadi sangat cantik, bahkan kecantikannya bisa meruntuhkan sebuah kekaisaran. Jika di masa lalu Huang Yue Li selalu menurut apapun yang dia katakan, namun kali ini sepertinya menantunya itu mulai memiliki keberanian untuk menunjukkan taring di hadapannya.
Sehingga membuat ibu suri Yun Jian semakin membenci permaisuri Huang Yue Li, dia ingin segera menyingkirkan wanita itu dari istana kekaisarannya, walau bagaimanapun wanita tua itu tidak ingin posisinya sebagai orang yang dipercaya dan juga merupakan orang yang terpenting bagi Kaisar Yu Qing San tergantikan.
Apalagi saat ini dia melihat jika permaisuri Huang Yue Li mulai menunjukkan kecerdasannya, dia tak lagi bodoh seperti di masa lalu, bahkan dalam beberapa hari terakhir ibu suri selalu saja mendapatkan masalah dari wanita itu.
"Xuaaan!" teriak ibu suri pada pelayannya.
"Hamba yang mulia." ucap pelayan itu sambil segera melangkahkan kakinya ke hadapan ibu Suri Yun Jian.
"Cepat beli racun yang paling mematikan dan ingat untuk memasukkannya ke dalam makanan yang akan dikirimkan menuju paviliun phoenix! pastikan juga jika Permaisuri Huang Yue Li memakan makanan yang dikirimkan." ucap ibu suri Yun Jian seraya melempar kantung yang berisi koin emas kepada Xuan.
"Baik yang mulia." ucap gadis pelayan itu seraya menyambar kantong yang berisi koin emas dan langsung bergegas untuk meninggalkan paviliun mawar, dia harus segera pergi ke pasar untuk membeli racun yang diinginkan oleh ibu suri.
Sementara Wei Wei yang sejak tadi menguping pembicaraan ibu suri Yun Jian langsung segera melangkah dengan sangat cepat menuju ke paviliun phoenix untuk melapor pada permaisuri Huang Yue Li.
Brak...
Gadis pelayan itu membuka pintu paviliun phoenix dengan sangat kencang, hingga mengagetkan Lin dan juga Lan yang saat ini tengah memijit tangan dan juga kaki permaisuri Huang Yue Li.
"Ada apa Wei Wei?" tanya Huang Yue Li sambil menatap wajah pelayan kesayangannya itu, yang saat ini tengah mengatur nafasnya. Mungkin sejak tadi Wei Wei berlari dari Paviliun mawar Milik ibu suri yang berjarak cukup jauh dari paviliun phoenix yang ditempati oleh permaisuri Huang Yue Li.
"Gawat yang mulia." ucap Wei Wei sambil mendekat, kemudian gadis pelayan itu pun segera menyampaikan apa yang tadi didengarnya, saat sedang menguping di paviliun mawar yang ditempati oleh ibu suri.
Mendengar hal itu, kedua pelayan baru Huang Yue Li langsung memelototkan matanya, mereka tak menduga jika selama ini ibu suri Yun Jian begitu membenci permaisuri Huang Yue Li, sehingga menghalalkan segala cara untuk bisa menyingkirkan permaisuri Huang Yue Li dari dalam istananya.
Sedangkan Huang Yue Li hanya tersenyum tipis, sepertinya dia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh wanita tua itu, sehingga saat di pengasingannya dulu, dia dengan sengaja mengajak Wei Wei untuk terus-menerus mengkonsumsi racun selama 1 bulan terakhir, agar tubuh keduanya kebal terhadap racun apapun.
"Baiklah, biarkan saja makanan itu mendatangi kita." ucap Huang Yue Li.
Wanita itu tidak menunjukkan rasa takut sama sekali setelah mendengar laporan yang diucapkan oleh Wei Wei, bahkan saat ini wajahnya terlihat menyunggingkan senyuman tipis, namun jika orang yang menyadari, itu bukanlah sebuah senyuman melainkan sebuah seringai yang tercetak di wajah cantik Huang Yue Li.
"Bagaimana ini yang mulia?" tanya Lin dan juga Lan, sepertinya kedua orang pelayan baru permaisuri Huang Yue Li itu merasa sangat khawatir dengan keadaan majikan mereka, apalagi setelah mendengar cerita dari Wei Wei bahwa saat ini Xuan telah pergi untuk mencari racun yang paling mematikan, untuk diberikan kepada junjungannya.
"Biarkan kami saja yang memakan racun itu, yang mulia." ucap Lin dan juga Lan, kedua pelayan itu sepertinya sangat takut jika terjadi sesuatu pada permaisuri Huang Yue Li, sehingga menawarkan diri mereka untuk menggantikan posisi Huang Yue Li untuk memakan racun yang dikirimkan oleh ibu suri.
Huang Yue Li hanya menggelengkan kepalanya pelan, dia sangat senang dengan kesetiaan yang ditunjukkan oleh kedua orang pelayan barunya itu, namun ini terlalu beresiko jika diambil oleh kedua pelayan yang lemah itu.
Sementara dirinya dan juga Wei Wei telah memiliki kekebalan tubuh terhadap racun apapun, sehingga keduanya tidak memiliki kekhawatiran sedikitpun tentang makanan itu.
Kau tak perlu mengkhawatirkan itu Lin, Lan. Aku sangat senang dengan pelayanan kalian selama ini, lagi pula jika hanya racun, aku dan Wei Wei masih bisa menanganinya dengan cepat, kalian tak perlu terlalu mengkhawatirkannya, saat ini yang terpenting kalian berdua juga harus menjaga diri, jangan sampai ada para pelayan Ibu suri yang menindas kalian berdua." ucap Huang Yue Li sambil menatap teduh kedua orang pelayan barunya itu.
Selama ini Huang Yue Li memang selalu memperlakukan kedua pelayan barunya dengan sangat baik, bahkan keduanya juga ditempatkan di salah satu kamar yang ada di paviliun phoenix, tepat berdampingan dengan kamar yang ditempati oleh Wei Wei.
Sehingga membuat kedua pelayan itu merasa sangat bahagia, mereka melayani permaisuri Huang Yue Li dengan sepenuh hati, tanpa pernah memikirkan untuk berkhianat sedikit pun.
Apalagi semenjak mereka bekerja untuk permaisuri Huang Yue Li, keduanya selalu diperlakukan seperti saudara, bahkan permaisuri juga sering kali memberikan makanan yang sama untuk keduanya.
Tentu saja hal itu membuat Lin dan Lan bersimpati, mereka sangat takut kehilangan orang yang sangat baik seperti permaisuri Huang Yue Li, sehingga dengan sekuat tenaga, keduanya berjanji akan selalu berusaha untuk bisa melindungi majikan mereka dari siapapun yang berniat buruk terhadapnya.
.
.
.
"Apakah semuanya sudah siap?" tanya seorang pria yang menggunakan zirah kebanggaannya.
"Sudah jendral." jawab prajuritnya.
"Bagus, jika seperti itu segera suruh pasukan untuk beristirahat! dan ingat! Malam ini juga, kita akan segera berangkat untuk menyerang kekaisaran Feniks emas seperti yang diperintahkan oleh yang mulia." jawab pria yang dipanggil jendral itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
senja
mbok permaisuri entar lama lama tak jejelin racun mulut mu lo
2024-07-12
3
Nailott
jngn mimpi ya kaisat macan putih ,untuk menyingkirjan putri permaisuri.
2024-05-25
5
Sania Tok
Aduh kira2 siapa yang menang y
2024-03-03
3