Kembali ke Jakarta

Setelah mendapat kabar duka bahwa Novi telah meninggal dunia, Romy merasa sangat sedih dan terpukul. Dia merenungkan kenangan indah bersama Novi dan meratapi kepergian sahabatnya itu.

Namun, sebagai seorang dokter, Romy harus tetap melanjutkan tanggung jawabnya untuk membantu pasien dan menjalankan praktiknya di Jakarta. Meskipun hatinya masih terasa berat, Romy akan mencoba untuk fokus pada pekerjaannya dan mengikuti rutinitas harian.

"Hari ini kembali ke Jakartanya Nak?" Tanya sang ibu kepada Romy. 

"Iya bu, aku harus kembali." Jawab Romy sambil membereskan barang bawaanya. 

"Kamu yang sabar ya nak." Ucap sang ibu yang sedikit khawatir melihat keadaan anaknya. 

"Iya bu, makasih ya ibu dan ayah jaga kesehatan ya!" Ucap Romy. 

“Iya nak, kamu juga di Jakarta hati-hati jaga diri ya sayang, sehat.” Pesan sang Ibu kepada anaknya.

Romy menangguk mendengar perkataan ibunya. Kemudian Romy berpamitan kepada ibu dan ayahnya untuk kembali melaksanakan tugasnya sebagai dokter di salah satu rumah sakit di jakarta ia  pun bergegas berangkat dengan mengendarai mobil pribadinya. Walaupun hatinya masih sakit atas kepergian Novi namun tanggung jawabnya sebagai seorang dokter adalah yang utama.

Ia kembali ke Kota Jakarta, dimana tugas dan tanggung jawabnya sudah menanti di sana. Sesampainya di rumah sakit Romy bertemu dengan banyak pasien yang membutuhkan bantuan dan perhatiannya. Ia berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan memastikan bahwa pasien merasa terlayani dengan baik. 

Di sela-sela kesibukannya, Romy juga mencoba untuk merawat kesehatannya sendiri. Ia berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat agar tetap bugar dan energik dalam menjalankan tugasnya. Ia melakukan segala cara agar bisa sedikit melupakan kesedihannya saat kehilangan sahabat sejatinya, Novi.

Walaupun masih terbayang-bayang kenangan indah bersama Novi, Romy berusaha untuk menerima kenyataan bahwa Novi telah tiada dan menjalani hidupnya dengan semangat yang positif. Ia terus menghadapi tantangan dan perjuangan dalam hidupnya sebagai seorang dokter, dan berharap bisa memberikan manfaat bagi banyak orang yang membutuhkan bantuan dan perhatiannya.

Romy mengalami masa sulit karena ia merasa sangat kehilangan Novi, sahabatnya. Ia merasa sangat menyesal karena tidak dapat memenuhi janjinya untuk mendaki gunung bersama Novi sebelum dia meninggal. Hal ini membuat Romy sering merenung dan meratapi kehilangan Novi.

Hari- hari pun berlalu seperti biasa. Rumah sakit yang selalu penuh sesak dengan pasien- pasien terkadang membuat Romy sedikit suntuk. Namun ia tetap berusaha semaksimal mungikin dalam pelayanannya. 

Pada saat jam makan siang di rumah sakit tiba-tiba ada seorang wanita datang menghampirinya. 

"Pak Romy, sudah makan siang kah?" Tanya nya dengan sedikit genit. Wanita itu adalah seorang dokter kecantikan di rumah sakit tersebut. Ia pun merasa tertarik dengan ketampanan Romy dan ingin Romy menjadi kekasihnya. 

"Oh iya, maaf sekali tapi saya sedang sibuk." Ucap Romy tegas. 

Wanita tersebut merasa sedikit kesal karena ajakannya kepada Romy di tolak mentah-mentah. 

"Oh oke baik lah!" Ucapnya sambil segera meninggalkan Romy.

Romy terkenal sebagai sosok yang sangat cuek kepada lawan jenisnya. Meskipun banyak suster dan dokter lain yang tertarik dengan Romy karena kegantengannya dan kharismanya sebagai dokter yang berwibawa, Romy tetap memilih untuk fokus pada karir dan tanggung jawabnya sebagai dokter. Baginya, pekerjaan dan pasien selalu menjadi prioritas utama.

Romy memahami bahwa hubungan asmara bisa memengaruhi fokus dan konsentrasi dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, dia lebih memilih untuk fokus pada pekerjaannya sebagai dokter dan menjaga profesionalismenya.

Romy juga tidak menutup diri untuk bertemu dengan orang yang tepat di waktu dan tempat yang tepat. Dia percaya bahwa jika sudah saatnya, dia akan menemukan pasangan yang tepat yang bisa memahami dan mendukungnya dalam kariernya sebagai dokter.

Namun alasan terbesarnya belum bisa membuka hati untuk wanita lain adalah Novi. Setiap kali Romy mencoba untuk membuka hati tiba-tiba sosok bayangan Novi selalu muncul di kepalanya. Ia tak bisa melupakan Novi secepat itu.

Sementara itu, Romy terus bekerja keras dan menjalankan tanggung jawabnya dengan baik. Dia mengabdikan dirinya untuk membantu pasien dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Romy juga berusaha untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya sebagai dokter, agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Meskipun Romy sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter, dia tidak bisa melepaskan pikirannya dari Novi. Terutama, keinginannya untuk menyelesaikan hutang yang belum terbayar lunas yaitu mendaki gunung bersama sahabatnya itu.

Romy merasa sudah terlalu lama terjebak dalam rutinitas sehari-hari di rumah sakit. Sebagai seorang dokter, ia merasa bahwa pekerjaannya yang terus-menerus menuntut perhatian dan ketelitian membuatnya semakin bosan dan tidak terinspirasi. Untuk itu, ia memutuskan untuk mengambil cuti dari pekerjaannya dan melakukan pendakian ke gunung Merbabu, sebuah gunung yang selalu menjadi kenangan terindah untuk Romy dan sahabatnya dahulu, Novi.

Romy tahu bahwa mendaki gunung bukanlah hal yang mudah dan memerlukan persiapan yang matang. Namun, dia tetap mempertimbangkan untuk meluangkan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan hutangnya dengan Novi.

Dalam sela-sela kesibukannya, Romy mencari informasi kembali dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendaki gunung. Dia mengikuti latihan fisik dan mental, serta mempelajari rute dan jalur pendakian yang tepat.

Romy juga menghubungi teman-teman yang sudah berpengalaman dalam mendaki gunung untuk meminta saran dan masukan. Dia memastikan bahwa persiapan dan perencanaannya sudah matang agar bisa menyelesaikan hutangnya dengan Novi dengan aman.

Ia kembali menghubungi Mas Anto, teman mendakinya dahulu bersama Novi. Mas Anto sangat bahagia mendengar kabar dari Romy, Namun, ia pun merasa sedih mendengar Novi telah tiada. Mas Anto memberikan nasihat dan tips untuk Romy yang akan melakukan pendakian kembali ke gunung Merbabu.

“Maaf ya Romy, saya tidak bisa menemani ke Merbabu karena sekarang saya sudah pindah kota.” Jelas Mas Anto kepad Romy.

“Tak apa Mas, saya juga berencana untuk mendaki sendiri mas.” Jelas Romy.

“Oke, hati-hati ya Romy!” Saran Mas Anto kepada Romy.

“Baik Mas, makasih ya mas udah kasih saran dan tips buat ke Merbabu lagi.” Ucap Romy berterimakasih.

“Sip sama-sama ya!” Jawab Mas Anto.

Setelah melakukan persiapan dan latihan yang matang, Romy akhirnya memutuskan untuk mendaki kembali Gunung Merbabu. Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang terkenal di Indonesia, terletak di antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.145 meter di atas permukaan laut dan menyuguhkan pemandangan alam yang sangat indah.

Romy menyusun rencana pendakian yang matang, termasuk persiapan fisik, mental, dan logistik seperti pakaian dan perlengkapan pendakian. Dia juga mempelajari rute dan jalur pendakian yang tepat, serta menghubungi teman-teman yang sudah berpengalaman dalam mendaki gunung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!