Seminggu terakhir ini adalah waktu terbaik untuk Romy dan Novi dalam mempersiapkan diri mendaki Gunung Merbabu, salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah, Indonesia.
Bel istirahat di sekolah pun berbunyi. Romy masih tampak sibuk dengan tugas sekolahnya. Tiba-tiba dari arah luar terdengar suara gadis yang ia kenal yaitu Novi.
“Romy sini!” Panggil Novi dari luar kelas.
Romy yang sedang mencatat tugas pun bergegas menghampiri Novi.
“Kenapa Nov?” Jawab Romy kepada Novi.
“Ini aku udah catat perlengkapan apa aja yang harus di bawa nanti, terus kita nanti bakal lewat jalur mana buat ke puncak, jadi kan kita pergi minggu depan?” Ucap Novi.
“Jadi dong! Tapi ini aku lagi ngerjain tugas sekolah dulu ya sebentar.” Jelas Rommy kepada Novi. Bagaimanapun Romy selalu teringat dengan nasihat kedua orang tuanya bahwa belajar adalah tetap nomor 1.
“Aku sudah hubungi temanku di sana, namanya Mas Anto, kebetulan dia juga mau muncak minggu depan. Kita bareng dia aja ya!” Ajak Novi kepada Rommy.
“Boleh, atur aja Nov!” Seru Romy.
“Oke kalo udah selesai kita diskusi lagi ya!” Ajak Novi kepada Romy.
“Sip!” jawab Romy sembari kembali ke dalam kelas dan melanjutkan mengerjakan tugasnya.
Seusai mengerjakan tugas sekolah. Romy dan Novi mulai berdiskusi lagi tentang rencana mereka untuk mendaki Gunung Merbabu. Pertama-tama, mereka membahas tanggal dan waktu yang tepat untuk pergi. Mereka mempertimbangkan cuaca dan kepadatan pendaki di Gunung Merbabu untuk memilih waktu yang tepat.
“Jadi kita berangkat minggu depan tanggal 10 ya?” Tanya Novi kepada Romy.
“Iya betul!” Jawab Romy singkat.
Kemudian, mereka membicarakan persiapan apa yang dibutuhkan untuk mendaki gunung. Mereka membicarakan tentang perlengkapan, pakaian hangat, obat-obatan, dan makanan. Mereka juga membahas tentang keamanan dan keselamatan selama perjalanan, dan membuat daftar darurat yang berisi nomor kontak penting jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kalo tenda dan lain-lain gimana Nov?” Tanya Romy.
“Tenang, semua dari mas Anto jadi kita bawa perlengkapan sendiri aja Rom.” Jelas Novi kepada Romy.
“Oh Oke.” Jawab Romy.
Selain itu, Romy dan Novi juga membahas tentang rute pendakian yang akan mereka ambil, dan membuat rencana perjalanan yang terperinci. Mereka mempertimbangkan tingkat kesulitan rute, kondisi jalur, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai puncak.
“Kita nanti mau pakai jalur yang mana Nov?”Tanya Romy dengan sedikit penasaran.
Novi Menjawab, “Kayaknya kita pakai jalur Suwanting aja gimana? Jalurnya lumayan menantang sih.” Jalur pendakian Suwanting terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jalur ini memiliki rute yang lumayan menantang dan memakan waktu sekitar 8-9 jam untuk mencapai puncak.
Nanti kita pahi-pagi naik bus ke Magelang. Mas Anto nanti jemput kita di terminal. Gimana?” Tanya Novi kembali kepada Romy.
“Oke deh, aku ikut saja Nov. Karena ini juga kan pertama kali aku naik gunung.” Jelas Romy sambil mengiyakan ucapan Novi.
Terakhir, mereka berbicara tentang tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam selama pendakian, dan berencana untuk membawa kantong plastik untuk memungut sampah selama perjalanan.
Setelah membahas semua hal tersebut, Romy dan Novi merasa lebih siap dan percaya diri untuk mendaki Gunung Merbabu
“Romy, kamu siap?” Ucap Novi dengan bersemangat.
“Siap Nov, Ini mimpiku!!” terang Romy kepada Novi.
“Oke, pulang sekolah aku tunggu kamu di taman kompek ya! kita olahraga setiap hari.” Jelas Novi kepada sahabatnya itu.
“Oke siap!” Jawab Romy dengan wajah yang sangat gembira.
Romy dan Novi merencanakan pendakian ke Gunung Merbabu dengan sangat matang.
Setelah pulang sekolah, mereka berusaha untuk tetap aktif dan sehat dengan berolahraga setiap hari. Dimulai sore ini mereka berlari dan berolahraga ringan di taman dekat rumah mereka. Mereka ingin memperkuat otot dan meningkatkan stamina mereka agar bisa mengatasi tantangan yang akan dihadapi saat mendaki Gunung Merbabu.
"Pokoknya Kita harus benar-benar siap untuk mendaki Gunung Merbabu Nov!" kata Romy pada Novi. "Kita harus berlatih dan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar perjalanan kita aman dan sukses!" Mimpi Romy untuk mendaki gunung memang tidak main-main.
Novi menjawab. "Aku setuju, Romy. Kita harus melakukan yang terbaik untuk persiapan kita! Sekarang kita mulai pemanasan otot dulu ya!” Ucap Novi. Ia benar-benar sudah sangat berpengalaman, ia mengajarkan beberapa gerakan olahraga ringan kepada Romy. Romy pun sangat antusias mengikuti arahan Novi.
Romy dan Novi tahu bahwa pendakian ke Gunung Merbabu bukanlah perjalanan yang mudah. Mereka mempersiapkan kondisi fisik dengan berolahraga secara rutin akhir-akhir ini, seperti jogging, dan bersepeda. Mereka juga mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta menghindari makanan yang tidak sehat atau berat.
Seusai olahraga, Romy pulang ke rumahnya dan ia diam-diam mulai mempersiapkan perlengkapan apa saja yang akan ia bawa. Romy memastikan bahwa ia akan membawa peralatan mendaki yang lengkap dan memadai. Peralatan yang mereka bawa antara lain jaket, celana hiking, sepatu hiking, pakaian hangat, topi, sarung tangan, kacamata hitam, tas punggung, dan senter kecuali tenda karena sudah di sediakan oleh Mas Anto teman Novi di sana.
“Sedang apa nak?” Tiba-tiba sang ibu masuk ke dalam kamar Romy.
“Aduh Ibu aku sampai kaget, kenapa gak ketuk pintu dulu?” Tanya Romy dengan sangat khawatir ketahuan oleh sang ibu.
“Habis di panggil dari tadi gak nyahut?” seru sang ibu.
“Kamu mau pergi ke mana nak?” Tanya sang ibu dengan sangat penasaran karena melihat ROmy sedang membereskan pakaiannya.
“Eh enggak kok bu, Romy Cuma beresin barang-barang yang udah lama aja.” Jawab Romy dengan sedikit canggung.
“Yasudah, makan lah nak. Kamu belum makan habis olahraga kan?” Tanya sang ibu.
“Iya bu, Romy mandi duu bu habis itu turun ke bawah ya.” Jelas Romy.
“Jangan lama-lama ya nak, kita makan bersama, sebentar lagi ayah pulang dari kantor.” Ucap sang ibu.
“Iya bu, ini sebentar lagi aku selesai.” Jawab Romy.
Ibunya hanya tersenyum lalu menutup kembali pintu kamar Romy. Sebetulnya ibunya pun mulai curiga melihat Romy mengemasi barang-barangnya. Ibunya bertanya-tanya di dalam hati hendak pergi ke mana anaknya itu. Namun ia hanya menyimpan pertanyaannya di dalam hati.
Romy kembali mengemasi barang-barangnya. Ia pun mempersiapkaan persediaan makanan dan air yang cukup untuk perjalanan pendakian mereka. Ia membawa makanan ringan yang mudah dicerna dan bernutrisi seperti roti, buah-buahan, kacang-kacangan, dan coklat. Mereka juga membawa air yang cukup dan membawa peralatan untuk memurnikan air jika diperlukan.
Dengan persiapan yang matang dan cermat, Romy dan Novi yakin bahwa mereka siap untuk mendaki ke Gunung Merbabu dengan aman dan lancar. Mereka berharap bisa menikmati pemandangan indah dan menyelesaikan perjalanan mereka dengan sukses
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments