Suatu Saat

Ketika pelajaran selesai seorang gadis datang menghampiri Romy dan bertanya, "Kamu suka gunung?" tanya seorang gadis teman sekelasnya bernama Novi.

Romy menjawab dengan senyum, "Ya, aku sangat suka gunung. Aku ingin sekali menikmati pemandangan yang indah dari puncak gunung dan juga melukisnya."

Novi semakin tertarik dengan jawaban Romy dan kemudian bertanya lagi, "Kamu sudah pernah naik gunung sebelumnya?"

Romy menggelengkan kepala, "Belum, aku belum pernah naik gunung. Tapi aku ingin mencobanya suatu hari nanti," jelas Romy kepada Novi.

Novi tersenyum, "Aku suka naik gunung Loh! Gimana kalo suatu saat kita coba naik gunung bareng?" tawar Novi.

Romy sangat senang mendengar ajakan Novi dan berkata, "Wah boleh juga! Itu pasti akan menjadi pengalaman yang menyenangkan! Makasih ya udah berbagi pengalamanmu dengan aku, Nov!" ucap Romy.

Novi hanya membalas ucapan Romy dengan senyuman manisnya. Ia pun sangat bahagia karena menemukan teman yang sama-sama sangat mencintai gunung.

Dari momen tersebut Romy merasa lebih termotivasi untuk mengejar mimpinya sebagai seorang pendaki gunung dan seniman. Dia juga menemukan teman baru yang bisa membantunya dalam mengejar impian tersebut.

Romy dan Novi kini menjadi sepasang sahabat. Mereka sering membahas tentang gunung. Novi sudah berpengalaman dalam mendaki gunung. Gunung yang sudah ia daki adalah gunung salak dan rinjani. Ia menjelaskan kepada Romy bahwa naik gunung adalah hal yang sangat menyenangkan.

Romy sangat tertarik dengan cerita Novi dan semakin ingin mencoba mendaki gunung. Namun, ia merasa masih belum cukup siap dan perlu berlatih lebih dulu sebelum benar-benar mendaki gunung yang lebih tinggi. Novi pun memberikan beberapa tips dan trik agar Romy bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendaki gunung.

Mereka juga sering berdiskusi tentang seni lukis. Novi ternyata juga memiliki hobi seni lukis dan mereka sering saling berbagi teknik dan karya seni mereka. Romy merasa sangat terinspirasi oleh Novi dan mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk melukis di taman atau di rumah Novi.

Dalam perjalanan mengejar mimpinya, Romy merasa beruntung memiliki sahabat seperti Novi yang selalu mendukungnya dan membantunya mengatasi rintangan. Bersama-sama, mereka akan terus berjuang untuk mewujudkan impian mereka

Terkadang mereka menjadi bahan ejekan temannya karena sering berduaan.

"Ciee kalian pacaran ya?" ledek salah satu teman mereka.

"Ih, apaan sih! Aku sama Romy cuma temenan ya gak lebih!" sanggah Novi.

"Serius juga gak apa-apa kok Nov! Haha!" ledek salah satu temannya kembali.

"Kalian itu suka banget gosip ya!" sanggah Novi dengan nada sedikit tinggi. Ia sungguh sangat tidak suka apabila hubungannya dengan Romy menjadi konsumsi publik.

Novi dan Romy memiliki kesamaan minat terhadap gunung, sehingga mereka sering menghabiskan waktu bersama dan membicarakan mimpi mereka

Teman-teman Novi mungkin hanya bercanda ketika mereka mengatakan bahwa Novi dan Romy berpacaran. Namun, ejekan semacam itu dapat membuat Novi merasa sangat tidak nyaman.

"Romy kamu gak usah dengar mereka ya! Mereka cuma bisa gosip!" ucap Novi. Ia melanjutkan ceritanya tentang bagaimana indahnya gunung Rinjani kepada Romy.

"Iya tenang aja Nov!" Romy mengangguk setuju dan tersenyum pada Novi. Ia sangat menghargai persahabatan mereka dan selalu senang mendengarkan cerita-cerita Novi tentang gunung. Mereka saling mendukung dan memotivasi satu sama lain untuk mencapai impian mereka.

Novi bercerita dengan antusias tentang pengalaman mendakinya Gunung Rinjani dan Salak. Ia menceritakan bagaimana ia dan teman-temannya menyiapkan diri mereka dengan latihan fisik yang intensif dan mengumpulkan perlengkapan yang diperlukan untuk perjalanan pendakian.

Mereka melewati hutan lebat, sungai, dan padang rumput hijau yang indah. Saat sampai di puncak gunung, mereka disambut oleh pemandangan matahari terbit yang menakjubkan.

Bagi Novi, pengalaman mendaki gunung adalah pengalaman yang menakjubkan dan membanggakan. Ia merasa sangat terhubung dengan alam dan merasakan kepuasan ketika berhasil mencapai puncak gunung. Ia juga merasa terinspirasi oleh kekuatan dan kebersamaan yang dibangun bersama teman-teman lainnya selama perjalanan pendakian tersebut.

"Jadi kapan kita bisa naik gunung bareng Rom?" tanya Novi kepada Romy.

Romy tersenyum dan mengangguk setuju. "Ayo kita rencanakan untuk naik gunung Nov! Kita bisa mencoba pendakian ke Gunung Merbabu atau Gunung Semeru. Bagaimana?" ujarnya dengan semangat.

Novi merasa senang mendengar rencana tersebut. "Bagus, Romy! Aku siap kapan saja. Kita harus mulai merencanakan persiapannya itu gak mudah Rom," jawabnya.

Mereka mulai berdiskusi tentang rencana mendaki gunung, termasuk persiapan fisik, peralatan, dan logistik. Mereka saling memberikan saran dan ide, serta memperhitungkan waktu dan biaya yang dibutuhkan.

Bagi Novi dan Romy, perjalanan mendaki gunung bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tetapi juga tentang menghadapi tantangan dan meraih pencapaian yang membanggakan. Mereka selalu bersemangat untuk mencoba rute dan gunung baru, serta memperluas pengalaman pendakian mereka.

Dengan persahabatan yang kuat dan semangat yang tinggi, Novi dan Romy siap untuk menghadapi perjalanan mendaki gunung selanjutnya dengan penuh semangat.

"Hmmm tapi kayanya aku harus ijin dulu sama orang tuaku Nov!" ucap Romy.

Novi mengangguk setuju. "Ya, pasti. Kita harus meminta izin orang tua kita terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan diri dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang rute dan gunung yang akan kita daki. Hal ini akan membantu kita menghindari risiko dan memastikan keselamatan kita selama perjalanan Rom," ucap Novi yang menjelaskan secara detail.

"Tapi apa orang tua kamu bakal setuju kamu naik gunung bukankah ayahmu gak setuju dengan hobi mu?" tanya Novi kembali.

Romy sedikit terdiam, "Iya, sebenarnya ayahku memang tidak terlalu setuju dengan hobiku mendaki gunung. Tapi aku sudah berbicara dengan ibuku dan meminta bantuannya untuk membujuk ayahku. Aku juga akan memberikan penjelasan yang jelas tentang keselamatan dan persiapan yang harus dilakukan sebelum mendaki gunung. Aku yakin dengan komunikasi yang baik, ayahku akan memahami dan mendukung hobiku ini." Romy mencoba meyakinkan Novi bahwa ia akan mendapatkan izin dari orang tuanya.

Novi mengangguk, "Benar, Rom. Komunikasi yang baik dengan orang tua sangat penting loh. Kamu jelasin yang detail sama orang tua kamu. Kita naik gunung juga safety kok. Kita persiapkan matang-matang dulu sebelum naik. Semoga mereka paham ya! Ucap Novi sambil tersenyum.

Romy setuju, "Betul, Nov. Kita harus memperhatikan segala risiko dan memastikan bahwa kita siap secara fisik dan mental sebelum melakukan pendakian. Kita juga harus selalu menghargai alam dan menjaga kebersihan lingkungan selama perjalanan di sana ya!" Jawab Romy.

Dengan semangat dan persiapan yang matang, Novi dan Romy siap untuk menjalani perjalanan mendaki gunung selanjutnya dengan penuh keberanian dan kehati-hatian. Mereka berjanji untuk selalu berkomunikasi dengan baik, saling membantu, dan memastikan keselamatan selama perjalanan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!