Terasa Berbeda

Keesokan harinya…

Pagi hari yang terasa sangat berbeda. Sepulang dari Merbabu, Romy bangun tidur dengan perasaan yang sangat bahagia. Ia merasa puas dengan pencapaian yang telah ia raih saat mendaki gunung tersebut. Romy merasa bangga karena telah berhasil menaklukkan puncak Merbabu yang terkenal dengan keindahan pemandangannya.

Romy kembali melihat foto-foto yang ia ambil selama pendakian dan ia tersenyum. Ia merasa senang karena berhasil membuat kenangan yang indah selama pendakian bersama teman-temannya.

Namun, Romy juga merasa sedih karena ia merindukan teman-temannya yang telah ia tinggalkan di Merbabu. Ia merasa terhubung dengan mereka selama pendakian dan merasa sedih karena sekarang mereka harus berpisah.

Saat sedang melihat-lihat foto di handphone nya tiba-tiba Romy terkejut ketika mendengar ketukan pintu kamar dan suara ibunya memanggilnya.

“Bangun Nak. Udah siang, kamu sekolah gak?” Tanya sang ibu sambil terus mengetuk kamar Romy.

"Iya, Bu! Ini mau mandi," jawab Romy cepat.

Romy segera beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Ia mencoba untuk mempercepat mandinya agar tidak terlambat ke sekolah.

Setelah selesai mandi, Romy merasa segar dan siap untuk melanjutkan aktivitasnya. Ia keluar dari kamar mandi dan menemui ibunya di ruang makan.

"Sudah mandi, Bu!" ucap Romy dengan senyum.

Ibu Romy tersenyum puas melihat anaknya yang sudah mandi dan bersih.

“Makan dulu nak, udah siang ini nanti kamu terlambat ke sekolah!” Ucap sang Ibu.

"Iya, Bu!" ucap Romy dengan senyum bahagia

Setelah menghabiskan sarapannya, Romy buru-buru bersiap-siap dan langsung menuju ke motor kesayangannya untuk pergi ke sekolah.

Ia berteriak pada ibunya, "Bu, maaf aku buru-buru ya!" dan segera melaju pergi.

"Iya nak hati-hati! Jangan pulang terlambat ya!” teriak sang ibu.

"Iya, Bu! Romy pasti pulang tepat waktu," jawab Romy dengan senyum lebar.

Romy yang berangkat ke sekolah dengan perasaan sedikit khawatir karena ia tahu ia akan terlambat jika terjebak macet. Dengan hati-hati dan berusaha menghindari kemacetan. Sesampainya di sekolah ia sedikit merasa lega karena bel sekolah belum berbunyi.

Dengan hati gembira ia memasuki ruangan kelas walaupun badannya terasa lelah setelah mendaki Gunung Merbabu. Ia mencari temannya Novi. Namun, ia tidak menemukan Novi di tempat biasanya. Romy mencoba mencari di sekitar kelas dan area lain di sekolah, tetapi Novi tetap tidak ada.

Pada awalnya Romy memutuskan untuk tidak khawatir dan berasumsi bahwa Novi mungkin ada urusan penting yang membuatnya tidak dapat hadir ke sekolah. Romy memilih untuk menghabiskan hari-harinya dengan belajar dan mengikuti kegiatan sekolah seperti biasa.

Karena penasaran akhirnya Romy memutuskan untuk mengirim pesan teks kepada Novi, "Kamu gak sekolah? Sakit?" Romy ingin memastikan keberadaan Novi dan mengetahui apakah ia sakit sehingga tidak bisa hadir di sekolah. Namun, ketika Romy tidak mendapat balasan dari Novi, ia merasa khawatir dan memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang keadaan Novi.

Setelah Romy tidak berhasil menemukan Novi di sekolah dan tidak mendapat balasan dari pesan teks yang dikirimkan, ia mencoba untuk bertanya kepada teman kelas lainnya apakah ada yang mempunyai nomor telepon orang tua Novi. Romy berharap dapat mengetahui keberadaan Novi dan kondisinya yang sebenarnya.

Teman-teman kelas Romy langsung membantu dengan memberikan nomor telepon orang tua Novi. Dengan nomor tersebut, Romy dapat menghubungi orang tua Novi dan menanyakan keadaan Novi.

Setelah menghubungi orang tua Novi akhirnya Romy tahu bahwa Novi sedang sakit. Orang tua Novi memberitahu Romy bahwa Novi sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Romy langsung terkejut dan sangat khawatir. Ia merasa bersalah karena tidak mengetahui kondisi Novi sejak awal. Ia memutuskan untuk mengunjungi Novi di rumah sakit dan membawa beberapa buah-buahan dan buku untuk membantu menyenangkan hari-harinya di sana.

Setelah sampai di rumah sakit, Romy melihat keadaan Novi yang tampak pucat dan lemah. Romy sangat khawatir dan segera menghampiri Novi. Ia bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu gak kenapa-kenapa Nov?"

Novi menjawab dengan lemah, "Aku gak apa-apa kok Romy, Cuma kecapkean aja kayaknya. Makasih sudah datang menjengukku." Ucap Novi sambil berbaring lemah di atas ranjang Rumah sakit.

Romy merasa sedih melihat keadaan Novi yang sakit. Romy merasa bersalah karena telah memaksa Novi untuk mendaki gunung Merbabu, yang akhirnya membuatnya sakit. Romy merasa perlu untuk meminta maaf dan mengungkapkan rasa penyesalannya kepada Novi.

Romy kemudian berkata dengan lembut, "Maafin aku ya udah maksa kamu ke Merbabu dan kamu jadi sakit. Aku tidak bermaksud menyusahkanmu dan membuatmu sakit seperti ini. Aku janji akan lebih berhati-hati dan mempertimbangkan keadaanmu di masa yang akan datang."

Novi menjawab, "Gak apa-apa Romy, aku juga senang bisa mendaki gunung bersamamu. Ini bukan salahmu, tapi kebetulan aku sedang tidak fit. Makasih ya udah peduli dan sama keadaanku” Ucap Novi.

Romy bertanya kepada Novi, "Mama kamu marah gak sih kita pergi ke Merbabu?" setelah mereka berdua menjalani perjalanan mendaki gunung Merbabu dan akhirnya Novi harus dirawat di rumah sakit.

Novi menjawab dengan tegas, "Enggak kok Romy. Mamaku Cuma pengen aku selalu hati-hati dan memperhatikan kesehatanku saat melakukan kegiatan yang melelahkan seperti mendaki gunung. Tapi dia tahu bahwa kamu tidak bermaksud menyusahkanku dan hanya ingin berbagi pengalaman mendaki bersama-sama." Jelas Novi.

Romy merasa lega mendengar jawaban Novi dan mengucapkan terima kasih karena telah memahami situasi tersebut. Sebelum pulang, Romy kembali bertanya. Ia bertanya kepada Novi, "Kamu besok sekolah? Aku gak ada teman di kelas." Romy merasa sedih karena temannya tidak akan hadir di sekolah dan merasa kesepian di kelas tanpa teman.

Novi menjawab, "Maaf Romy, aku masih harus istirahat di rumah sakit untuk beberapa hari. Emang kepana? Kamu kan bisa main sama teman-teman yang lain.” Ucap Novi

“Yasudah kamu istirahat yang banyak ya Nov” Ucap Romy.

“Iya makasih banyak udah jenguk ke sini ya Rom!” Ucap Novi kembali.

Melihat kondisi Novi yang sangat lemah, Romy merasa ada yang janggal pada kesehatan Novi. Ia melihat bahwa Novi sangat lemah dan terlihat tidak sehat. Romy khawatir dengan kondisi Novi, apalagi setelah mengetahui bahwa Novi belum pulih sepenuhnya setelah mendaki gunung Merbabu bersama Romy.

Dengan keadaan Novi sekarang Romy jadi sadar bahwa penting untuk memperhatikan kesehatan diri sendiri dan teman-teman saat melakukan aktivitas fisik yang melelahkan seperti mendaki gunung. Ia berjanji untuk selalu memperhatikan temannya dan tidak mengabaikan tanda-tanda ketika temannya membutuhkan bantuan. Romy juga merasa bersyukur memiliki teman seperti Novi yang selalu bisa diandalkan dan saling mendukung satu sama lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!