Terbaring Lemah

Novi masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Ia terlihat sangat pucat dan lemah, sementara ibunya duduk di dekatnya dengan wajah yang penuh kegelisahan.

Biaya perawatan di rumah sakit yang semakin membengkak membuat ibu Novi merasa sangat terbebani. Meskipun suaminya telah berusaha mencari pinjaman dan meminjam uang dari keluarga dan teman-temannya, tetapi sepertinya masih belum cukup.

"Nak, kamu cepat sembuh ya. Mama dan papa akan terus berusaha mencari jalan keluar Nak, kami sangat menyayangi kamu." Lirih ibunya sambil terus menangis.

Ibu Novi memandang putrinya dengan hati yang penuh perasaan sedih. Ia teringat saat Novi masih kecil, saat itu ia berjanji akan selalu menjaga dan melindungi anaknya seumur hidupnya. Tapi sekarang, ia merasa tidak bisa memenuhi janjinya karena tidak mampu membayar biaya perawatan Novi di rumah sakit.

Masalah pun rasanya tidak ada habisnya. Terdengar kabar bahwa ayahnya Novi pun baru saja di PHK dari kantornya. Itu membuat situasi menjadi lebih sulit.

Berita bahwa ayah Novi di-PHK dari pekerjaannya membuat situasi keluarga Novi semakin sulit. Ibunya, yang sudah merasa terbebani dengan biaya rumah sakit Novi yang membengkak, sekarang harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari tanpa adanya sumber pendapatan dari suaminya.

Ibu Novi terlihat sangat terpuruk dan putus asa setelah mendengar kabar tersebut. Ia tak tahu harus kemana lagi ia mencari bantuan dana untuk pengobatan putrinya.

"Ma, mama kenapa nangis?" Tanya Novi yang baru terbangun dari tidurnya karena mendengar suara ibunya yang terus menangis.

"Gak apa-apa Nak, maafin mama kamu jadi terbangun ya?" Ucap sang Ibu sambil membelai sang anak.

"Mama cerita sama Novi." Desak sang anak.

"Gak apa-apa sayang. Sudah kamu tidur lagi ya nak, ini masih malam." Jelas ibunya.

"Mama jangan nangis ya, mama itu sumber kekuatan buat Novi. Kalo mama nangis Novi gimana ma?" Ucap Novi sambil berkaca-kaca.

"Iya sayang mama janji gak akan nangis lagi ya." Hibur sang ibu kepada anaknya.

Ibunya langsung menghapus air matanya. Ia tak mau terlihat lemah di depan anaknya. Ia hanya bisa berdoa kepada Tuhan agar diberikan jalan keluar atas masalah yang sedang ia hadapi.

Hari ini adalah hari Minggu, hari yang telah dijadwalkan oleh Romy untuk menjenguk lagi sahabatnya Novi di rumah sakit. Romy telah mempersiapkan diri dengan baik dan membawa beberapa buah buah untuk Novi sebagai hadiah kecil untuk meningkatkan semangatnya.

Setelah tiba di rumah sakit, Romy segera menuju ke kamar Novi. Ia melihat ibu Novi masih terlihat sedih dan kelelahan, tetapi Novi terlihat sedikit lebih baik dari kunjungan sebelumnya. Romy duduk di samping Novi dan memulai obrolan mereka.

"Pagi Nov, pagi tante." Ucap Romy menyapa Novi dan ibunya.

"Eh Nak Romy, libur sekolah ya nak jadi pagi-pagi?" Tanya ibunya Novi.

"Iya tante. Tante kalo capek boleh pulang aja dulu biar Romy ganti jagain Novi di sini." Ucap Romy menawarkan bantuan kepada ibu Novi.

"Tidak usah nak, gak apa-apa ya!"

Lalu mereka membicarakan segala hal yang terjadi selama Novi dirawat di rumah sakit dan Romy berusaha memberikan semangat pada sahabatnya. Ia mengatakan bahwa ia selalu siap membantu Novi dan keluarganya dalam segala hal yang mereka butuhkan.

Setelah beberapa saat, Romy memberikan hadiahnya pada Novi. Ia memberikan beberapa buah segar dan sebotol air minum untuk membantu menjaga kesehatannya di rumah sakit.

“Nih, kamu harus banyak makan buah sekarang!” Ucap Romy sambil mengupas buah jeruk yang ia bawa. Lalu ia menyuakan buah jeruk yang manis itu ke Novi.

Novi tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Romy, merasa sangat terharu atas kebaikan hatinya.

“Makasi ya Romy.” Ucap Novi dengan sedikit tersipu.

Mereka terus mengobrol hingga waktu kunjungan Romy berakhir. Romy berjanji akan segera kembali menjenguk Novi di lain waktu dan berharap Novi bisa segera sembuh dan pulang ke rumah.

"Aku pamit ya Nov, Tante. Nanti aku ke sini lagi" ucap Romy berpamitan.

"Iya nak terimakasih banyak ya udah nemenin Novi" ucap sang ibu.

"Iya makasih banyak ya Rom!" Seru Novi juga.

"Iya sama-sama ya!" Ucap Romy dengan senyuman tulusnya. Romy memang anak yang sangat baik.

Ketika Romy bergegas pulang dari rumah sakit, ia bertemu dengan seorang relawan yang sedang bekerja di sana. Relawan tersebut memberitahunya tentang program penggalangan dana untuk membantu anak-anak yang mengidap kanker, termasuk anak-anak yang dirawat di rumah sakit tersebut.

"Mungkin dengan cara ini aku bisa membantu Novi dan keluarganya." Ucap Romy di dalam hati.

Romy merasa tergerak hatinya untuk membantu Novi dan anak-anak lain yang sedang berjuang melawan penyakit mematikan ini. Ia berencana akan mengajak teman-temannya di sekolah untuk bergabung dalam program penggalangan dana tersebut, dan mereka semua dengan senang hati memberikan kontribusi mereka untuk membantu anak-anak yang membutuhkan.

Setelah bertemu dengan relawan di rumah sakit, Romy semakin yakin untuk bergabung dengan komunitas relawan yang fokus pada penggalangan dana untuk penderita kanker. Ia menghubungi relawan yang ditemuinya dan mereka berdiskusi untuk merencanakan beberapa acara penggalangan dana.

Pertama-tama, mereka merencanakan bazaar amal yang akan diadakan di taman kota. Romy dan relawan lainnya berencana untuk menjual barang-barang yang telah didonasikan oleh masyarakat, seperti pakaian, buku, mainan, dan barang-barang lainnya. Semua hasil penjualan akan disumbangkan untuk membantu biaya pengobatan Novi dan penderita kanker lainnya.

Selain itu, Romy juga merencanakan konser amal di mana musisi lokal akan tampil secara gratis. Tiket konser akan dijual dan semua pendapatan dari penjualan tiket tersebut akan disumbangkan untuk yayasan kanker.

Romy juga berencana untuk membuat gerakan crowdfunding online dengan membuat akun donasi di platform online dan membagikannya melalui media sosial. Dengan cara ini, masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam mengumpulkan dana untuk membantu Novi dan penderita kanker lainnya.

Romy memutuskan untuk melakukan segala sesuatu yang dia bisa untuk membantu sahabatnya, Novi, dan orang-orang lain yang sedang berjuang melawan kanker. Dia sangat bersemangat untuk merencanakan acara penggalangan dana dan mengajak banyak orang untuk bergabung dengan gerakan tersebut. Dia yakin bahwa dengan dukungan dari masyarakat, mereka akan mampu membantu Novi dan penderita kanker lainnya untuk mengatasi biaya pengobatan yang sangat mahal.

Romy menyadari bahwa berjuang melawan kanker tidak mudah, dan dia ingin menunjukkan dukungannya kepada sahabatnya dan orang-orang lain yang sedang berjuang melawan penyakit ini. Dia percaya bahwa dengan bersatu, mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dan membantu satu sama lain untuk tetap kuat dan bersemangat dalam menghadapi perjuangan mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!