16. Siapa yang Kau Pilih Suamiku

"Arsy, kamu harus tahu."

Arsy menoleh ketika mendengar ucapan Laila, sangat jarang mereka memiliki waktu berdua begini semenjak menjadi istri Haris.

"Apa?" Tanya Arsy.

"Ternyata, rayuanku di sepertiga malam syahid di tengah jalan," Laila menatap Arsy serius dan ucapannya membuat Arsy bingung.

"Maksud kamu gimana, Laila?" Tanya Arsy benar-benar tidak mengerti.

"Ya, rayuanku di sepertiga malam syahid di tengah jalan. Awalnya aku bertanya-tanya, semulia apa gadis itu sehingga rayuanmu yang memenangkan pertarungan doa ternyata kamulah gadis mulia itu."

Arsy terdiam. Teringat masa lalu dirinya dan Laila sering bercerita pria yang mereka kagumi tanpa pernah menyebut nama. Doa-doa yang mereka panjatkan di sepertiga malam. Ternyata, mereka mendoakan pria yang sama.

"Tapi, tetap saja kamulah pemilik cinta mas Haris, bukan aku." Arsy merasakan sesak di dada ketika mengatakan kenyataan itu

Laila menggeleng. "Enggak. Mas Haris sudah berpaling dariku, dia mencintaimu."

Arsy menoleh lagi menatap Arsy dengan senyuman. "Tentu. Itu sudah hal wajar bila mas Haris mencintaiku, Laila. Meski kamu gadis pertama yang ditemui dan dicintai sebelum menikah, tetap saja cintaku yang halal dan membawa pahala." Arsy bangkit dari duduknya, ia tidak ingin duduk berdua lebih lama bersama Laila. "Maaf harus aku katakan ini padamu, Laila. Belajarlah untuk pahami situasi orang di sekitarmu. Jangan karena kamu yang dicintai mas Haris dapat seenaknya saja saat waktu mas Haris bersamaku. Ingat, akulah istri pertama dan namaku yang tercatat di negara sebagai istri mas Haris."

Laila kalah telak. Ia tidak dapat berkata apapun setelah Arsy bicara barusan.

***

"Ma, bisa gak sedikit saja bersikap baik pada Arsy? Kenapa mama jadi begini dengan Arsy, sekarang?" Tanya Haris merasa kesal dengan ibu Rahma. Di antara ibu Rahma, ibu Sandra, dan ibu Jannah menurut Haris hanya ibu Jannah yang tidak pernah ikut memojokkan Arsy. Hanya saja, ibu Jannah lebih banyak diam dan menurut saja.

Ibu Rahma nampak sewot mendapat pertanyaan dari Haris yang malas ia bahas. "Salahkan Arsy yang tak kunjung hamil," jawab ibu Rahma ketus.

Haris menghela nafas panjang. "Kenapa anak yang menjadi keutamaan mama, sih?"

"Ma, Arsy sudah banyak menderita selama ini. Kenapa mama begini?" Sambung Haris lagi.

"Haris. Bukankah seharusnya kamu senang karena mama menikahkan kamu dengan Laila? Perempuan yang kamu cintai sebelum almarhum papa menjodohkan kamu dengan Arsy?"

Haris hanya diam saja. Memang benar, awalnya Haris merasa bahagia karena dapat menikahi Laila. Tapi, ia tidak bisa melihat Arsy terus menerus sakit hati. Dadanya terus menerus merasa sesak setiap kali menatap mata Arsy yang menyimpan banyak luka. "Haris gak bisa sakiti Arsy terus, ma. Tolong ngerti."

"Ceraikan saja. Toh, Arsy juga gak bisa hamil sampai sekarang, kan?" Ibu Rahma mengatakan hal itu seperti tidak ada merasa bersalah sama sekali.

"MA!!!" Sentak Haris spontan.

"Kamu bentak mama? Kamu sudah berani bentak mama demi Arsy?" Ibu Rahma bangkit dan langsung masuk ke dalam kamar.

Haris melihat itu meraup wajah dengan kasar. Ia tidak sengaja membentak ibu Rahma, itu karena ia tidak terima atas ucapan mamanya.

Kenapa hanya Arsy yang disakiti?

Haris yang merasakan cinta Arsy begitu tulus padanya, ia tak mungkin sia-siakan cinta Arsy.

Haris memilih pulang ke rumahnya.

****

"Apa kamu gak bisa mengerti keadaan Laila, Arsy?!!" Bentar ibu Sandra kepada Arsy saat baru saja datang ke rumah Haris dan melihat Laila menangis.

Arsy tidak lagi menangis, ia menatap ibu Sandra dan Laila secara bergantian. Sungguh, ia tidak tahu permasalahan yang akan dihadapinya. "Keadaan yang bagaimana lagi, Bu? Semua keadaan Laila aku coba mengerti. Bukankah selama ini kalianlah yang gak pernah ngertiin posisi Arsy?"

"Arsy anak ibu. Anak ibu ini menjadi istri yang diabaikan semenjak Laila menikahi suami Arsy, Bu. Kenapa selalu Arsy yang salah?"

"Laila baru saja kecelakaan dan kehilangan calon anaknya. Seharusnya kamu ngerti!!"

Arsy tertawa hambar. Sungguh, sakit sekali. "Lalu bagaimana dengan Arsy, Bu? Arsy kehilangan cinta suami, Arsy kehilangan cinta mertua dan ibu kandung, dan lebih parahnya Arsy yang menjadi penjahatnya."

"Assalamualaikum," ucap Haris baru saja tiba di rumah.

Arsy menoleh ke arah Haris tak lupa menjawab salam suaminya itu. Dilihat Laila berlari menghampiri dan memeluk Haris. Ia pun tersenyum hambar melihat adegan itu.

Siapa yang rela suaminya dipeluk wanita lain?

Siapa yang tidak cemburu melihat suaminya menenangkan dan menghapus air mata wanita lain?

Arsy memilih diam saja menyaksikan Laila menangis dalam dekapan Haris.

"Kamu kenapa, Laila?" Tanya Haris lembut.

"Cinta mas hanya untukku kan? Mas gak akan berpaling dariku, kan?" Tanya Laila.

Tubuh Haris menegang sesaat. Ia pun menoleh ke arah Arsy yang sedang menatapnya dengan tatapan kecewa. Di urai pelukan itu kemudian ia hapus air mata Laila.

"Cinta mas untuk kamu dan Arsy sama besarnya."

Terpopuler

Comments

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

dasar suami laknat u haris klo u cinta sm arsy g mungkin u poligami

2023-07-12

0

STARLA my journey

STARLA my journey

bulshiiit
jgn samaaiin lo tuch fix pelakor berbalut agama
wanita pecinta surga g bkl maunnikah ma suami org
kecuali istriny ikhlas
lah ini istriny tersiksa
semiavocehan lo bulshittt

2023-04-27

2

Tarwiyah Nasa

Tarwiyah Nasa

Cerai aja Thor...biar gk sakit hati

2023-04-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!