Bab 13

Laila dan Qadar di antar pulang oleh Restu dengan menggunakan motor.

Tak lama mereka pun akhirnya sampai di depan rumah. Kebetulan Dita pun baru saja tiba di sana, beberapa detik sebelum mereka muncul. Dita menoleh heran melihat Restu datang ke rumahnya bersama Laila dan Qadar.

Bagaimana tidak kaget? Restu itu cowok idola di SMA, dan sekarang dia datang ke rumah Dita bersama Laila juga Qadar. Dita heran kenapa Laila bisa kenal sama Restu? Sedang dia saja yang sudah lama satu sekolahan sangat sulit untuk bisa dekat dengan cowok yang terkenal tajir itu. Dan sudah jauh-jauh hari Dita menyukai Restu.

"Loh kok kalian bisa barengan ya?" tanya Dita menghampiri mereka.

"Laila, bukannya seharusnya kamu dan Qadar pulang lebih awal?" lanjut Dita penuh selidik.

"Iya kak, soalnya Restu mau beli takjil jadi aku pulangnya bareng dia, nunggu dia bubar dulu," jawab Laila.

"Oh gitu. Tapi kok kalian bisa saling kenal?" Dita masih heran dan penasaran.

"Pas pertama Qadar masuk sekolah Restu bantu aku buat antar Qadar ke kelasnya, soalnya aku kan gak boleh masuk ke area sekolah sama Pak Satpam yang jaga," jelas Laila.

"Oya ini Kak Dita sepupu aku, kalian satu sekolah kan?" ucap Laila sambil melirik pada Restu dan Dita secara bergantian.

"Iya kami satu SMA, cuma dia kelas IPA kalau aku IPS jadi wajar sih kalau dia gak kenal aku." Dita tampak genit sambil memainkan rambutnya yang panjang.

Restu hanya melempar senyum tak begitu banyak bicara karena dia memang tak pernah tau dan tak mengenal Dita meski ternyata mereka sekolah di SMA yang sama.

"Laila! Kemana aja sih kamu jam segini baru pulang, aku udah repot di dapur dari tadi eh malah keluyuran dulu kayaknya nih anak," gerutu Mira yang kini muncul di balik pintu rumah dengan mengenakan pakaian daster yang sudah bau dapur.

Spontan semua melirik ke arahnya. Dita merasa malu karena lengkingan suara ibunya pasti terdengar oleh Restu.

"Ini loh bu, si Laila ajak temanku kesini buat beli takjil bikinan ibu," sergah Dita.

"Teman mu tapi kok sama Laila datangnya?" Mira mengernyitkan kening menatap satu persatu dari mereka.

"Dia emang teman satu SMA sama Kak Dita, namanya Restu, Bi. Dia mau beli takjil buatan bibi, nanti kalau misal cocok katanya mau beli lebih banyak lagi makanya aku bawa dia ke rumah," jelas Laila membuat mata bibinya berbinar.

"Wah bagus kalau begitu, mari masuk nak!" ajak Mira pada Restu. Dari segi penampilan Mira tangkap kalau Restu ini anak orang kaya makanya dia ramah pada Restu.

"Makasih Tante, di sini saja. Aku gak lama kok, beli takjilnya enam ya tante!" kata Restu dengan sopan.

"Oh ya bentar, kalau gitu duduk dulu di sini. Tunggu bentar, tante bungkus dulu di dalam ya!" Mira menyuruh Restu untuk duduk di kursi teras.

"Kamu masuk gih, biar aku yang temani Restu!'' kata Dita pada Laila.

Laila pun masuk ke dalam sedang Qadar memang sedari tadi sudah masuk ke dalam rumah.

"Aku bantu bibi dulu ya!" pamit Laila pada Restu.

Restu pun mengangguk ringan sebenarnya dia merasa tak nyaman di temani Dita saat ini, tapi melihat keadaan rumah tempat tinggal Laila sekarang Restu bisa menyimpulkan bagaimana sikap Mira dan Dita terhadap Laila. Kesan pertama saja sudah bisa terbaca oleh Restu bagaimana keseharian Laila di rumah ini dan perlakuan saudara Laila.

Tak berselang lama Mira kembali dengan membawa enam cup takjil yang sudah di bungkus rapi.

"Ini Nak Restu!" Mira menyodorkannya pada Restu.

"Berapa Tante?" tanya Restu sambil menerima bungkusan takjil.

"Enam puluh ribu saja," kata Mira ramah.

Restu mengambil dompet di dalam tasnya lantas mengeluarkan satu lembar uang seratus ribu.

Saat Restu mengeluarkan uang dari dompet sontak mata Mira dan Dita saling memberi kode.

"Kembaliannya buat jajan Qadar saja Tante," ucap Restu.

"Aduh makasih banyak ya! " Mira menerima uang tersebut dari tangan Restu.

"Mudah-mudahan suka terus bisa order banyak deh," lanjutnya.

"Iya pasti Tante," kata Restu sambil celingukan mencari Laila yang tak muncul lagi dari dalam.

"Laila mana Tan? Aku mau pamit pulang," tanya Restu.

"Laila sibuk di dalam," sambar Dita sambil berdiri dari duduk.

"Oh, kalau gitu aku pamit Tante, permisi!" Restu hanya berpamitan pada Mira karena dia lupa siapa nama sepupu Laila yang sedari tadi menemaninya di teras.

Mira dan Dita pun melihat kepergian Restu dari rumah mereka sampai motor Restu tak terjangkau lagi oleh pandangan.

"Dia pasti anak orang kaya," ucap Mira.

"Iya lah bu, dia tuh anak pemilik pengusaha properti di kota ini. Udah mah ganteng kaya lagi, mantu idaman kan?" ucap Dita pada ibunya.

"Lah iya dong, cari yang kek gitu baru ibu seneng!" kata Mira.

Qadar yang mendengar obrolan ibu dan anak itu hanya mengernyitkan dahi. Meski Qadar anak kecil tapi sedikitnya ia paham apa yang sedang mereka bicarakan.

bersambung,

Terpopuler

Comments

Ali B.U

Ali B.U

next

2023-03-28

3

Ai Emy Ningrum

Ai Emy Ningrum

tp yg kek Restu blom tentu mau sama anak ibu 😒😒

2023-03-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!