Mike menatap pria itu tanpa ekspresi. Tidak ada tatapan bermusuhan yang dia tunjukkan. Pria berambut panjang dihadapannya juga begitu. Dia terlihat seperti orang yang tidak mempunyai ambisi. Tergambar jelas di wajahnya yang panjang.
"Maaf, tapi bisakah saya tahu nama kakak?" Gried memecah suasana menegangkan dengan melontarkan sebuah pertanyaan. Sejujurnya dia tidak ingin ada perkelahian disaat semua orang sudah lelah karena mengalahkan monster.
"Charles Mike." Mike menoleh pada Gried, menatap wajah polos bocah itu. Untuk sesaat Mike memasang wajah datar, tapi kemudian dia tersenyum saat melihat Gried yang terkejut karena ekspresi wajahnya.
"Dari mana Kak Cha tahu namaku?"
"Kak Cha?!!" Mike terkejut saat mendengar panggilan yang diberikan Gried padanya. Itu terdengar seperti panggilan untuk kakak perempuan.
"Yah, soal itu...." Mike mengalihkan pandangan. Dia sedang mencari alasan yang masuk akal. Mike tahu kalau sistem yang mereka dengan yang dia gunakan itu berbeda. Mike seperti player spesial dan mendapatkan banyak fitur yang tidak didapatkan oleh player lain.
"Apa aku diabaikan disini? Kalian terlihat sibuk dengan perbincangan kalian sendiri." Ujar pria dengan rambut panjang yang sejak tadi memerhatikan percakapan mereka.
"Ah, maaf. Kamu terlalu tidak penting sampai membuatku lupa." Mike menoleh pada pria itu, melontarkan senyum yang membuat pria itu merasa kesal.
"Aku Scepia, apa kamu menantangku?" Pria itu, Scepia, berdiri dari posisi duduknya. Dia melangkah mendekati Mike. Perawakannya kurus tinggi, membuat Mike harus mendongak saat bertatapan dengannya.
"Kapan aku bilang kalau aku akan menantangmu?"
"Kamu mengabaikanku, berarti kamu tidak menghormatiku. Jadi, itu sama saja dengan menantangku." Scepia tersenyum dengan tatapan merendahkan. Mike menggeram pelan. Rahangnya sudah mengeras sejak tadi.
"Maaf untuk itu. Ah, aku akan membawa Gried bersamaku. Apa ada yang keberatan?"
"Tunggu, tunggu sebentar! Jangan seenaknya membawa anggota kami begitu saja." Scepia memegang bahu Mike, menekannya dengan harapan Mike akan merintih kesakitan.
"Kenapa kalian sangat bersikeras ingin mempertahankannya padahal kalian sendiri yang bilang kalau dia tidak membantu apapun. Jika kalian hanya ingin mencari masalah denganku, terus terang saja! Jangan melibatkan Gried yang tidak ada sangkut pautnya." Mike memegang pergelangan tangan Scepia yang memegang bahunya.
Scepia sontak terkejut saat merasakan kekuatan genggaman Mike. Alih-alih membuat Mike kesakitan, justru dirinya yang dibuat kesakitan oleh Mike.
"Jangan salah paham. Walaupun dia tidak berguna saat melawan monster, tapi dia adalah pesuruh kami dan nyawa tambahan untuk kami." Scepia berusaha untuk tidak menunjukkan wajah yang sedang menahan rasa sakit. Dia sedikit bergidik ketika melihat raut wajah Mike yang semakin mengerut.
"Nyawa tambahan? Maksudmu Gried hanya sebagai umpan seperti yang dikatakan orang disana? Padahal kalian hanya level satu, tapi sudah berani bermain-main dengan nyawa orang lain. Sungguh sekumpulan orang yang menyedihkan." Mike melepas dengan paksa cengkeraman Scepia di bahunya. Strength mereka berada di level yang jauh berbeda, tentu saja Scepia tidak punya kesempatan untuk menyainginya.
Saat mereka tengah sibuk satu sama lain, dimension break terjadi tepat di dekat mereka. Semua player berdiri dengan kuda-kuda, bersiap melancarkan serangan pada monster yang akan muncul.
"Tidak peduli sekuat apapun dirimu, kamu tidak akan bisa mengalahkan kami sekaligus. Sekarang duduklah dan perhatikan kami mengalahkan monster. Setelah itu kamu akan mengerti kalau kami memiliki kerja sama yang sangat hebat." Scepia mendengus, berjalan mendekati tempat terjadinya dimension break.
[PERINGATAN]
TERDETEKSI MONSTER DENGAN LEVEL MENENGAH YANG SEDANG BERADA DI DEKAT ANDA.
JENIS MONSTER YANG MUNCUL ADALAH ORC, MONSTER DENGAN TINGKATAN YANG LEBIH TINGGI DARIPADA GOBLIN.
ORC LEVEL 1 SETARA DENGAN GOBLIN LEVEL LIMA.
Mike tercengang melihat peringatan yang diberikan oleh sistem. Monster yang keluar kali ini berbeda dengan yang sebelumnya mereka hadapi. Walaupun mereka berhasil mengalahkan goblin level lima, tapi monster yang akan muncul kali ini mungkin akan setara dengan goblin level sepuluh.
"Sial!" Mike mengumpat sambil menggigit bibir. Dia tidak yakin bisa menghadapi monster yang seperti itu. Tapi dia juga tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Akan sangat berbahaya jika monster seperti ini berkeliaran dengan bebas di kota.
"Ada apa, Cha? Wajahmu terlihat begitu khawatir, atau kesal?" Martha memiringkan kepala, berusaha melihat wajah Mike.
"Berhenti memanggikku seperti itu. Aku tidak punya waktu untuk meladenimu. Sekarang kita sedang berada dalam bahaya." Mike mengalihkan tatapannya pada dimension break yang sebentar lagi akan terbuka dengan sempurna.
"Bahkan kamu sampai bilang kita sedang dalam bahaya, berarti ini bukan sesuatu yang bisa aku atau mereka tangani. Apa kita akan membantu?" Martha beralih menatap player lain yang sedang menunggu datangnya monster. Martha merasa jadikan karena mereka tidak tahu kalau sekarang sedang berdiri tepat di depan ajalnya sendiri.
"Kita harus membantu. Walaupun masih berada di level satu, tapi jika memiliki kerja sama yang bagus akan sangat membantu." Mike mengulurkan tangannya, mengeluarkan pedang dari inventori. Martha sedikit kaget karena melihat Mike yang bisa menyimpan item tanpa membutuhkan yas atau semacamnya.
Mike berjalan mendekati mereka dengan raut wajah yang sangat serius. Dia tidak bisa membiarkan ada yang mati lagi.
"Dengarkan aku baik-baik, aku tidak akan mengulanginya sampai dua kali. Kalian dan rekanku bekerja samalah kalahkan monster level satu. Aku akan berusaha untuk mengalahkan monster terkuat yang akan muncul." Mike bersiap, memasang kuda-kuda.
"Aku tidak tahu kamu sekuat apa, tapi kamu terlalu meremehkan kami. Apa kamu tidak melihat bangkai monster di sana? Dia adalah monster level lima. Lalu kamu menyuruh kami bekerja sama dengan perempuan itu dan mengalahkan monster level satu? Aku tahu kamu ingin pamer kekuatan, tapi kami tidak akan membiarkan itu terjadi." Scepia mendorong mundur tubuh Mike. Dia tidak suka dengan Mike yang terkesan sombong dan memamerkan kekuatan.
"Aku tidak sedang bercanda. Terserah kalian saja, tapi jangan salahkan aku jika ada yang mati." Mike menyeka keringat di dahi. Padahal monster belum muncul, tapi dia sudah berkeringat dingin.
Mike tidak boleh takut, dia tidak boleh mundur. Sebagai player pertama, dia memiliki tugas yang berat untuk menyelamatkan orang lain yang bukan player. Bahkan dia juga masih punya tugas untuk melindungi player lain.
"Scepia, aku merasa lebih baik kita mendengarkan perkataannya." Salah satu dari mereka berusaha membujuk Scepia untuk memercayai Mike dan bekerjasama sama dengannya.
"Tidak, kalian saja sana! Aku akan menunjukkan pada orang sombong itu bahwa menjadi kuat sendirian adalah pilihan yang salah." Scepia menolak ajakan untuk bekerjasama dan memilih untuk tetap berada di garis depan.
"Shadow gate." Mike mengangkat tangan ke samping kanan. Sebuah gerbang perlahan terbentuk dari ujung jari Mike. Keluar beberapa goblin dari gerbang itu yang membuat player lain selain Martha tercengang hebat.
"Siapa bilang kalau aku sendirian? Aku masih punya rekanku dan mereka."
Angin berembus kencang dari arah terjadinya dimension break. Padahal ini masih belum monster level menengah, tapi Mike sudah bisa merasakan bulu judulnya berdiri. Dia sadar kalau dirinya masih lemah. Disaat dia sudah bertambah kuat, maka sistem akan menaikkan tingkat kesulitannya.
"Bersiaplah, tunggu aba-aba dariku untuk menyerang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments