Bab 12 Bertemu Player Lain

Mike duduk memerhatikan keadaan kota yang sudah mulai stabil. Banyak bangunan yang sudah selesai dibangun kembali. Walaupun tidak sebesar sebelumnya, tapi setidaknya ini lebih baik daripada tidak ada renovasi sama sekali.

Mike menghela napas pelan. Sudah satu hari berlalu sejak dia mendapatkan quest, tapi dia belum berhasil merekrut anggota tambahan selain dirinya. Jangankan untuk menambah anggota, dia bahkan menghindari interaksi dengan sesamanya.

"Kalau aku membuat party, bukankah mereka hanya akan menjadi beban untukku? Player yang baru pasti sama lemahnya dengan aku yang dulu, kan?" Mike menatap kosong layar sistem yang memperlihatkan quest di depannya. Tersisa enam hari lagi. Setidaknya dia harus mendapatkan satu anggota dalam waktu dua hari.

"Menyebalkan!" Mike beranjak berdiri. Matanya bergerak mencari player yang berada di kota. Sistem mengatakan kalau jumlah player di dekatnya ada enam. Itu merupakan jumlah yang terlalu sedikit untuk ukuran kota besar seperti kota Tyghu.

"Apa aku harus mengelilingi kota untuk menemukan player?" Mike mendengus kesal. Keputusannya untuk menjadi solo player digagalkan oleh sistem.

Hanya Mike yang bisa mengetahui player yang berada di sekitarnya. Dia diberikan kemampuan untuk melihat level player seperti halnya dia melihat level monster. Namun, player lain hanya bisa melih6level monster, tidak dengan level sesama player.

Mike terus mengamati orang-orang yang berseliweran, memerhatikan apakah ada tulisan level di atas kepala mereka atau tidak. Sampai akhirnya Mike menemukan player pertama sejak quest utama dimulai. Dia adalah seorang gadis beranbut pendek. Tanpa berpikir lagi Mike langsung menghampirinya.

"Hai!" Mike melambaikan tangan pada gadis itu, mencoba tersenyum.

"Oh, Hai!" Gadis itu tertegun melihat tingkah Mike yang tiba-tiba sok akrab dengannya. Sejenak gadis itu berpikir kalau mungkin Mike adalah orang aneh yang muncul akibat terjadinya bencana.

"Aku tidak akan basa-basi lagi. Dan juga aku bukan tipe orang yang pintar berinteraksi. Maaf jika aku terlalu blak-blakan, tapi kamu adalah player, kan?" Mike menunjuk gadis gadis di depannya, membuat gadis itu terperanjat kaget.

"Player? Maksudmu bukan hanya aku yang dapat melihat ini?" Gadis itu menunjuk udara kosong di depannya. Orang lain tidak mungkin bisa melihat, tapi beda halnya dengan Mike.

"Jangan bingung. Mungkin semua ini seperti tidak masuk akal, ah memang tidak masuk akal. Tapi walaupun tidak masuk akal, semua ini nyata. Termasuk denganmu yang dipilih oleh sistem untuk menjadi salah satu dari sekian player di seluruh dunia." Mike menunjuk layar hologram yang yang berada di hadapan gadis itu.

"Aku akan menjawab apapun pertanyaanmu, tapi bukankah kita harus saling berkenalan dulu?" Mike mengulurkan tangan, mengajak gadis itu untuk berkenalan. Dia terdiam sejenak, menimbang apakah akan menerima uluran tangan Mike atau tidak.

Gadis itu selalu waspada kepada orang asing, apalagi tipe orang yang seperti Mike. Bagaimana bisa dia memercayai orang asing yang bahkan baru pertama kali dia temui? Tapi mengingat ada banyak hal yang tidak dia ketahui, entah mengenai kejadian bencana ini atau mengenai sistem yang tadi di bahas oleh Mike. Tidak ada satupun dari keduanya yang masuk akal.

"Salam kenal. Namaku Martha." Gadis itu akhirnya menerima uluran tangan Mike, membuat wajah Mike dipenuhi oleh kepuasan.

"Senang bertemu denganmu, Martha. Perkenalkan, namaku Mike. Aku harap kita bisa menjadi teman baik." Mike menarik dua ujung bibirnya, melukiskan senyum di wajahnya yang kotor. Sudah beberapa hari ini dia tidak mandi.

"Jadi, bisakah kamu menjelaskan apa yang disebut sistem ini?" Martha kembali menunjuk layar yang mengambang di depannya. Sudah dari kemarin layar itu terus menunjukkan hal yang sama dan tidak mau menghilang. Martha merasa risih sekaligus penasaran dengannya.

Mike mengangguk sambil tersenyum mendengar pertanyaan Martha. Dia adalah player pertama sebelum player yang lain dipilih, jadi tentu saja wajar jika dia memiliki lebih banyak informasi dibandingkan dengan player yang lain.

"Tentu saja! Kalau begitu bisakah kita mencari tempat yang sepi terlebih dahulu? Hal penting seperti ini tidak bisa dibicarakan sembarangan."

"Apa yang penting? Aku yakin bukan hanya kita yang menerima hal seperti ini, kan?"

"Ah, benar juga! Aku rasa cepat atau lambat keberadaan player akan diketahui oleh dunia. Jadi tidak perlu menyembunyikannya lagi. Tapi untuk mempermudah memberi penjelasan supaya kamu cepat mengerti kita tetap harus pindah tempat."

"Dasar paman yang aneh!" Martha mendengus kesal. Baru kali ini dia bertemu orang yang menyebalkan seperti Mike.

"Paman katamu?!" Mike terkejut mendengarnya. Padahal dia masih menginjak usia dua puluh tiga tahun, tapi kenapa dia sudah disebut paman? Bukannya Martha memanggilnya dengan sebutan kakak?

"Jenggot dan kumis paman sudah tumbuh, tuh! Apa paman lupa mencukurnya?" Martha cengengesan melihat ekspresi Mike yang tidak suka dipanggil paman. Dia memberikan sebuah cermin kecil supaya Mike bisa melihat jenggotnya sendiri. Mike meraba-raba dagunya. Dia merasakan rambut halus yang mulai bermunculan.

"Padahal aku sudah mencukurnya dua minggu lalu." Mike melihat pantulan penampakan dirinya di cermin. Saat ini dia memang sedikit terlihat seperti seorang paman. Padahal ketika dia mencukur jenggot dan kumisnya, dia terlihat seperti remaja sembilan belas tahun.

"Penampilan mengubah segalanya." Mike mengeluh dengan penampilannya saat ini. Padahal beberapa hari lalu dia tidak memikirkan tentang penampilan sama sekali. Saat itu yang dia pikirkan hanyalah cara menjadi semakin kuat supaya bisa bertahan hidup. Tapi kali ini dia baru sadar kalau penampilan juga penting baginya.

"Memang apa yang paman lakukan sampai tidak sempat mencukur?" Martha mengangkat sebelah alis, berniat untuk mengejek Mike yang memasang wajah masam.

"Berhenti memanggilku paman atau aku tidak akan memberikan informasi apapun padamu. Padahal usiamu mungkin sembilan belas tahun, hanya lebih muda empat tahun dariku. Tapi sudah berani memanggilku paman. Dasar!" Mike melempar kaca yang dia pegang pada Martha. Gadis itu susah payah menangkap cermin yang dilempar Mike.

"Maaf saja! Tapi usiaku sudah dua puluh tiga tahun." Martha memonyongkan bibir, bersungut-sungut. Tapi dibalik wajahnya yang kesal, dia merasa senang karena ternyata orang lain mengira bahwa dia lebih muda.

"Ah, gadis sialan! Memanggilku paman padahal usia kita sama." Mike menggaruk kepala, merasa bingung harus bersikap bagaimana saat tahu ternyata dia dan Martha sesusia.

"Kemana kita harus pergi? Kamu bilang akan memberitahuku semuanya."

"Yah, aku akan memimpin jalan. Tapi kamu harus bersiap. Walaupun aku hanya memberikan penjelasan, tapi sebenarnya keadaan sendiri yang akan menjelaskannya padamu. Jadi persiapkan dirimu untuk segala kemungkinan yang akan terjadi."

"Apa maksudmu dengan mempersiapkan diri? Bukannya kita hanya akan berbincang?" Martha mengerutkan kening. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Mike.

"Sudah aku bilang kalau keadaan sendiri yang akan menjelaskannya padamu. Bisa saja ada kejadian yang berbahaya, tapi tenang saja! Selama kamu tidak berada jauh dariku, kamu akan tetap aman." Mike beranjak melangkah diikuti oleh Martha dibelakangnya. Mereka menuju ke suatu tempat yang menjadi tujuan Mike menyelesaikan sub quest.

[SUB QUEST DIPERBARUI]

DIMENSION BREAK AKAN TERJADI TIDAK JAUH DARI TEMPAT ANDA

KEMUNGKINAN MONSTER YANG AKAN MUNCUL MEMILIKI LEVEL EMPAT SEBAGAI PALING TINGGI

APAKAH ANDA AKAN MENERIMA SUB QUEST? TIDAK AKAN ADA PENALTI JIKA MENOLAK SUB QUEST YANG DIBERIKAN

[YES] [NO]

"Yes!"

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Great Egg
3 Bab 2 Reward Pertama
4 Bab 3 Mengalahkan Goblin
5 Bab 4 Menyelamatkan Little Lady
6 Bab 5 Level Up
7 Bab 6 Non Playable Character
8 Bab 7 Quest Tutorial Terakhir
9 Bab 8 Skill Kedua Eri
10 Bab 9 Membulatkan Tekad
11 Bab 10 Main Quest Dimulai
12 Bab 11 Dark Skill
13 Bab 12 Bertemu Player Lain
14 Bab 13 Anggota Pertama
15 Bab 14 Bertemu Semua Player
16 Bab 15 Dimension Break Level Menengah
17 Bab 16 Mengalahkan Orc Level 2
18 Bab 17 Membuat Party, Menyelesaikan Quest
19 Bab 18 Kedatangan Masa Lalu
20 Bab 19 Tentang 10 Pertanyaan
21 Bab 20 Peningkatan Level Anggota Party
22 Bab 21 Mengabulkan 4 Permintaan
23 Bab 22 Bertemu Big Mama
24 Bab 23 Melakukan Perlawanan
25 Bab 24 Kemunculan Troll
26 Makasiih!!!
27 Bab 25 Menambah Pasukan
28 Bab 26 Pengakuan Keberadaan Player
29 Bab 27 Undangan Akademi
30 Bab 28 International Player Academy
31 Bab 29 Pertandingan Arena
32 Bab 30 Kelas Malam
33 Bab 31 Dimension Break di Akademi
34 Bab 32 Mendapat Penghargaan
35 Bab 33 Keadaan Anggota Party
36 Bab 34 Melewati Ambang Kematian
37 Bab 35 Duel Kelompok
38 Bab 36 Identitas Miss Elyana
39 Bab 37 Keberadaan Para Konstelasi
40 Bab 38 Menerima Kerjasama
41 Bab 39 Peserta Tahap Lanjut
42 Bab 40 Laboratorium Tahap Lanjut
43 Bab 41 Eksperimen Peningkatan, Berhasil!
44 Bab 42 Setengah Bulan dan Dua Bulan
45 Bab 43 Monster Amphisbaena
46 Bab 44 Perbedaan Waktu
47 Bab 45 Persiapan Ujian Kelas Malam
48 Bab 46 Quest Diperbarui
49 Bab 47 Penyelesaian Ujian : 0%
50 Bab 48 Kembali ke Bumi
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Great Egg
3
Bab 2 Reward Pertama
4
Bab 3 Mengalahkan Goblin
5
Bab 4 Menyelamatkan Little Lady
6
Bab 5 Level Up
7
Bab 6 Non Playable Character
8
Bab 7 Quest Tutorial Terakhir
9
Bab 8 Skill Kedua Eri
10
Bab 9 Membulatkan Tekad
11
Bab 10 Main Quest Dimulai
12
Bab 11 Dark Skill
13
Bab 12 Bertemu Player Lain
14
Bab 13 Anggota Pertama
15
Bab 14 Bertemu Semua Player
16
Bab 15 Dimension Break Level Menengah
17
Bab 16 Mengalahkan Orc Level 2
18
Bab 17 Membuat Party, Menyelesaikan Quest
19
Bab 18 Kedatangan Masa Lalu
20
Bab 19 Tentang 10 Pertanyaan
21
Bab 20 Peningkatan Level Anggota Party
22
Bab 21 Mengabulkan 4 Permintaan
23
Bab 22 Bertemu Big Mama
24
Bab 23 Melakukan Perlawanan
25
Bab 24 Kemunculan Troll
26
Makasiih!!!
27
Bab 25 Menambah Pasukan
28
Bab 26 Pengakuan Keberadaan Player
29
Bab 27 Undangan Akademi
30
Bab 28 International Player Academy
31
Bab 29 Pertandingan Arena
32
Bab 30 Kelas Malam
33
Bab 31 Dimension Break di Akademi
34
Bab 32 Mendapat Penghargaan
35
Bab 33 Keadaan Anggota Party
36
Bab 34 Melewati Ambang Kematian
37
Bab 35 Duel Kelompok
38
Bab 36 Identitas Miss Elyana
39
Bab 37 Keberadaan Para Konstelasi
40
Bab 38 Menerima Kerjasama
41
Bab 39 Peserta Tahap Lanjut
42
Bab 40 Laboratorium Tahap Lanjut
43
Bab 41 Eksperimen Peningkatan, Berhasil!
44
Bab 42 Setengah Bulan dan Dua Bulan
45
Bab 43 Monster Amphisbaena
46
Bab 44 Perbedaan Waktu
47
Bab 45 Persiapan Ujian Kelas Malam
48
Bab 46 Quest Diperbarui
49
Bab 47 Penyelesaian Ujian : 0%
50
Bab 48 Kembali ke Bumi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!