The Great Wife (19)
"Kapan kita bisa melakukannya?"
"Besok saja saat Rion ke perusahaan."
" Apa tidak masalah jika ada yang melihatku?"
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
" Tidak. Mereka mengenalmu sebagai sepupu ku. Jadi, tidak masalah." Mommy Leona percaya diri.
" Ok. Besok kita akan memeriksanya lagi. Aku akan membayar orang yang bisa melakukan pekerjaan ini. Kalau yang ahlinya yang bekerja, kita tidak perlu bersusah payah."
Mommy Leona mengangguk setuju. Ia tidak ragu atas rencana apapun yang kekasihnya ini usulkan. Bukankah berkat ia pula, Aris bisa di singkirkan?
Keesokan harinya, Leona benar-benar menjalankan rencananya. Ia datang bersama kekasih yang di kenal orang-orang yang tinggal di mension sebagai sepupunya itu.
Mereka tidak hanya berdua, ada tiga pria dewasa lainnya yang ikut datang. Ketiga orang itulah yang telah di bayar untuk menyelidiki kamar ayah mertuanya.
Untuk memuluskan rencananya, ia memerintahkan para pelayan agar berada di luar mension. Para pelayan termasuk Ara hanya patuh saja.
Setelah di rasa aman, Leona memimpin masuk ke dalam kamar kakek Rendra.
" Jangan membuat kami kecewa. Kami sudah membayar kalian dengan mahal." tegas kekasih Leona.
"Baik, tuan." Jawab salah seorang di antara mereka yang merupakan ketuanya.
Di atas sofa, Leona dan sang kekasih hanya mengamati orang bayaran mereka beraksi.
Mereka ternyata benar-benar ahli di bidangnya. Buktinya, tanpa butuh waktu banyak mereka berhasil menemukan pintu masuk ke dalam ruang rahasia.
Melihat rak buku terbuka dan menunjukkan ruang rahasia yang mereka cari, keduanya langsung beranjak dari sofa. Mereka bergegas masuk ke dalam ruangan itu di ikuti oleh ketiga orang yang tadi berhasil menemukan dan membuka pintu rahasia.
Tidak ada yang aneh atau tampak mencolok. Semuanya biasa saja.
Hingga keberadaan sebuah brangkas menarik perhatian mereka semua.
" Bongkar brangkas itu!" Perintah terlontar tegas dari mulut pria yang beberapa tahun lebih tua dari Leona itu.
" Baik"
Salah seorang dari mereka yang ahli membongkar brangkas pun maju. Setelah mengutak-atik akhirnya brangkas bisa dibuka.
Melihat brangkas sudah bisa di buka, Leona maju dan orang yang berhasil membuka brangkas itu pun mundur.
Dengan bahagia, Leona membuka brangkas secara perlahan. Ia merasa kemenangan yang ia nantikan akan segera ia dapatkan.
" Apa-apaan ini ?" Teriak Leona emosi.
"Ada apa, sayang ?" Kekasih Leona menghampiri Leona dan mencari tahu penyebab kekasihnya marah.
" Tidak mungkin" Kekasih Leona menggelengkan kepalanya. Ia ikut terkejut melihat brangkas yang kosong.
" Apa mungkin seseorang sudah datang lebih dulu dari kita?"
Leona berpikir sejenak. Tidak ada kemungkinan lain selain seseorang sudah berhasil menemukannya lebih dahulu daripada mereka. Atau kakek Rendra yang tidak menyimpannya di brangkas itu.
"Kamu mencurigai seseorang?" Mendapat pertanyaan seperti itu, Mommy Leona hanya menggelengkan kepalanya.
Selama ini tidak ada yang patut ia curigai.
" Periksa Cctv." Ucap Leona yang di setujui kekasihnya.
Mereka pun segera pergi dari kamar kakek Rendra dengan tangan kosong.
Leona dan kekasihnya langsung pergi ke kamar atas. Mereka pergi ke kamar Leona.
Sementara ketiga pria yang di bayar oleh keduanya langsung pergi meninggalkan mension. Tugas mereka sudah selesai. Walaupun tidak berhasil mendapatkan apa yang Leona inginkan. Tapi, mereka berhasil menemukan tempat rahasia yang di cari bahkan berhasil menemukan dan membuka brangkas yang di sembunyikan.
Setelah sampai ke kamarnya, Leona langsung mengecek CCTV di depan kamar ayah mertuanya.
Leona hanya melihat, sementara kekasihnya sibuk dengan laptopnnya. Mereka terus mengecek CCTV dari hari ke hari. Mulai dari hari ini.
Setelah lama mencari, Leona yang merasa marah langsung menggebrak meja.
Brakkkk
" Tua Bangka itu sudah menipuku. Sepertinya dia tidak menyimpannya di brangkas. Tapi, di tempat lain." Geram Leona emosi.
Amarah sudah menguasainya.
" Bersabarlah. Bagaimana kalau kita lupakan masalah ini dan melanjutkan ke rencana berikutnya." Kekasih Leona bersikap santai.
" Lalu bagaimana dengan masalah ini?"
Leona tidak bisa pura-pura tidak tahu bahwa ayah mertuanya yang sudah meninggal itu menyimpan kartu as nya.
" Kita tidak perlu khawatir. Bukankah tidak ada yang tahu selain mantan mertuamu?" jawabnya enteng.
Leona mendengus. " Bagaimana kalau dia sudah mempercayakan bukti itu kepada orang kepercayaannya? Tidakkah kamu berpikir sejauh itu?"
Di tanya begitu, kekasih Leona diam. Ia mulai membenarkan apa yang di katakan Leona. Ya, mertua Leona bukanlah orang biasa. Tidak mungkin diam saja saat hidupnya sudah terancam. Dia pasti melakukan rencana cadangan.
Namun, yang jadi pertanyaan adalah siapa orang yang di beri kepercayaan oleh kakek Rendra untuk menyimpan semua bukti itu.
Keduanya diam sambil terus berpikir keras. Namun, tidak ada satu nama pun yang muncul di kepala keduanya. Semua orang kepercayaan kakek Rendra sudah berhasil mereka singkirkan satu per satu. Jika mereka lebih memilih uang, maka mereka aman. Jika mereka memilih setia, nyawa yang menjadi korban.
" Honey, bagaimana kalau kita melakukan hal lain untuk membuat rileks pikiran kita. Setelah itu, baru kita pikirkan lagi masalah ini." Kekasih Leona melihat dengan wajah penuh damba.
Di perhatikan seperti itu, Leona paham apa yang dimaksud sang kekasih yang kini sudah mulai mendekatinya.
" Baiklah. Aku juga sepertinya membutuhkan itu." jawab Leona tersenyum penuh arti.
Mendapat lampu hijau, kekasih Leona langsung melakukan aksinya bahkan tidak masalah bila ia harus melakukan di atas sofa. Karena keinginan itu sudah mencapai titik puncaknya.
Leona menyambutnya dengan senang hati. Usia yang tidak lagi muda itu tidak melunturkan semangat keduanya. Apalagi Leona yang pandai merawat tubuhnya dengan perawatan di salon langganannya, membuatnya tetap terlihat masih muda.
Akhirnya, hal yang sudah ada di pikiran keduanya pun mereka lakukan di kamar itu. Kamar pribadi Leona dengan almarhum ayah Rion semasa hidupnya. Bahkan foto pernikahan keduanya pun masih terpampang disana. Seolah menjadi saksi bisu.
"Astaghfirullah..." teriakan menggema.
TBC
...----------------...
...Jangan lupa untuk tinggalkan jejak, like, komentar dan subscribe....
...Terimakasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments