Eps 18

Reza memejamkan matanya sambil menahan amarah yang rasanya ingin meledak. Lalu dia turun dari mobil menghampiri pelaku yang telah membuat kaca mobilnya pecah di area belakang karna mobil yang ia pakai punya anak buahnya jadi memang tidak di modifikasi anti peluru dan mudah pecah.

tap.tap.tap

Langkah kaki semakin mendekat, di sana Dewi dan Sepnat yang melihat aura kemarahan dari orang di depannya langsung dapat memastikan bahwa orang tersebut pasti sudah emosi atas apa yang dewi lakukan terhadap mobilnya.

Reza membuka suara di depan pelaku tersebut "Sialan, berani sekali kau merusak mobilku." katanya dengan wajah yang memerah, mata yang melotot dan tangan yang sudah terkepal sungguhlah sangat menakutkan bagi siapapun yang melihatnya.

glek..

Dengan suara gemetar dan kepala yang menunduk "Ma maafkan saya tuan, saya tidak sengaja." ucapnya yang sudah keringat dingin.

"Maaf kau bilang? Enak sekali kau bilang maaf dengan begitu mudah, aku akan membawa mu ke kantor polisi." jawabnya dengan suara sedikit tinggi dan menekan karna ia memang sudah sangat emosi.

Dewi dan sepnat yang mendengar hal itu tambah ketakutan, dada mereka gemuruh dengan hebat dan gemetaran karna baru kali ini melihat sosok yang menakutkan.

Kali ini sepnat mencoba berbicara "Tuan tolong maafkan kaka saya tuan, tolong ampuni kesalahan kami tuan." ujarnya sambil menundukkan kepala.

Reza hanya melirik dan tidak perduli dengan ucapan mereka, kini ia kembali buka suara.

"Tidak segampang itu, asal kau tahu mobil itu tidaklah murah. Jadi apa tanggungjawab kalian atas kerusakan mobil mahal ku?"

ck, sombong sekali dia . batinnya

Dewi mencoba tenang dengan menarik nafasnya "Maaf tuan, saya memang bersalah sebagai tanggungjawab atas kesalahan saya akan saya ganti kaca mobil tuan yang telah saya pecahkan." di tatapnya lawan bicaranya karna sedari tadi ia hanya menundukkan kepala.

Wajah yang mengerut "Ck, dengan cara apa kau akan tanggungjawab dengan kerusakan mobilku?" katanya remeh.

Dengan tarik nafas pelan, ia mulai menjawab "Akan saya ganti tuan dengan uang gaji saya tapi saya cuma bisa mencicil tiap bulannya." ujarnya.

"Kau, kau pikir mobilku berapa harganya.HAH?" bentaknya sambil menujukkan jarinya tepat ke arah wajah dewi, sontak dewi yang langsung kaget tidak sengaja menepis tangan tersebut alhasil reza semakin emosi dengan tingkah wanita itu yang menurutnya kurang ajar.

Tangan yang sedari tadi terkepal langsung saja mencekik leher dewi yang membuat ia dan sang adik kaget.

Wajah penuh amarah "Berani sekali kau terhadap ku, kau tidak tahu siapa aku nona."

uukkhh..

"Tuan tolong lepaskan kaka saya" sepnat yang melihat kakanya hampir kehabisan nafas mencoba melawan namun tidak bisa karna reza begitu kuat sama sekali tidak bisa di goyahkan. Sedangkan dewi yang di cekik dengan sedikit kuat mulai kesulitan bernafas dan hanya mengeluarkan air mata.

Jalanan disitu memang sudah sepi karna sudah larut malam sehingga tidak ada yang melihat aksi itu jadi tidak ada yang bisa membantu dewi dan adiknya.

Reza mulai melepaskan tangannya "Kali ini aku beri kau kesempatan untuk bernafas sekali lagi untuk bisa melihat dunia namun tidak ada untuk kedua kalinya." ucapnya yang melotot ke arah dewi.

uhuk.uhuk.uhuk..

Tangan yang sudah terlepas membuat dewi terbatuk-batuk sambil menghirup oksigen.

"Aku tidak mau kau ganti rugi dengan uang mu yang sedikit itu, besok kau datang ke perusahaan ku dan temui aku langsung, akan ku buat kau ganti rugi dengan cara yang lain namun jika kau tidak datang maka adikmu itu akan aku tembak dengan peluruku." ucapnya sambil mengeluarkan pistolnya lalu di arahkan ke kepala sepnat.

Menggeleng kan kepala "Ja jangan tuan, saya berjanji akan datang tolong jangan lakukan hal itu kepada adik saya tuan, tolong." dengan air mata yang terus mengalir.

"Hm, semua keputusan ada di tangan mu nona, jika kau tidak datang maka aku akan suruh anak buahku mencari tahu tentang keluarga mu karna itu bukan hal yang sulit untukku menemukan keberadaan kalian & selanjutnya kau tahu sendiri akibatnya."

"Baik tuan, saya besok berjanji akan datang tapi tolong jangan ganggu keluarga saya, saya bener-bener akan tanggungjawab atas perbuatan saya tuan" jawabnya gemetar ketakutan.

"Hm Bagus." jawabnya lalu ia lemparkan kartu nama ke muka dewi.

"Besok aku tunggu & batas waktumu hanya sampai jam 1 siang jika kau terlambat dan melewatkan 5 menit saja maka ku pastikan apa yang aku bilang akan terjadi kepada keluarga mu." katanya dengan nada yang menekan yang sama sekali tidak bisa di bantah. Lalu ia pun pergi ke arah mobilnya untuk melanjutkan perjalanan.

Seketika dewi langsung merosot terduduk di bawah jalanan itu dengan air mata yang semakin deras jatuh ke pipinya, sungguh ini adalah hari yang sial terlalu banyak kejadian demi kejadian yang menimpa dirinya, apalagi ia harus bertemu sosok pria yang sangat menakutkan seperti iblis menurut nya.

Sepnat yang melihat kakanya mencoba menenangkan "ka, sudah tenang sekarang kita harus segera pulang ini sudah larut malam, mama pasti khawatir di rumah, untuk masalah tadi lebih baik kita bahas saja di rumah."

"Jangan, mama jangan sampai tahu hal ini karna pasti mama akan kepikiran dan bisa jatuh sakit." ucap nya menggelengkan kepala sambil menatap sang adik.

Tarik nafas pelan "Baiklah ka, sekarang ayok berdiri kita harus pulang. Lupakan kejadian malam ini besok kita pikirkan lagi." katanya.

Dewi dan sepnat langsung melanjutkan jalan kakinya dengan mendorong motor tersebut hingga di ujung jalan ketemu sebuah bengkel kecil yang masih buka, akhirnya setelah motor mereka di perbaiki mereka langsung jalan pulang ke rumah dengan pikiran masing-masing.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di mansionnya, reza sudah di sambut oleh kepala pelayan di rumahnya yang sudah lama bekerja dengan dirinya. Ia memang tidak tinggal di mansion utama tempat orang tuanya tinggal karna ia ingin mandiri dan tidak ingin orang tuanya selalu ikut campur masalah hidupnya jadi ia lebih baik tinggal sendirian di mansionnya yang ia beli sendiri dari hasil kerja kerasnya mengembangkan perusahaan daddy nya.

Semua pelayan berbaris di depan pintu tak terkecuali anak buah mafianya yang ia tugas kan untuk berjaga di mansion nya, meraka semua sudah siap untuk menyambut tuan mudanya yang baru saja keluar dari mobil.

Menunduk hormat "Selama malam tuan muda." ucap mereka semua serempak.

"Hm, saya mau mandi air hangat siapkan sekarang juga". jawabnya dingin

Kepala pelayan yang mengerti pun menjawab "Baik tuan" langsung pergi mengikuti tuan mudanya dari belakang yang memang pergi ke arah kamar untuk menyiapkan air hangat buat mandi.

Ketika air sudah di siapkan pelayannya reza pun memasuki kamar mandinya.

"Air sudah saya siapkan tuan, kalau begitu saya permisi keluar." katanya yang hanya di balas anggukan.

Memasuki bathup air hangat yang sudah di kasih dengan wewangian aroma terapi yang beraroma mint itu membuat nya sedikit rileks, karna sejak tadi kepalanya memang sudah sakit di tambah lagi kejadian tadi yang membuat dirinya semakin sakit kepala.

Saat memejamkan matanya "Sial, kenapa wajah wanita tadi malah terlintas di kepalaku." ujarnya kesal.

Sambil tersenyum tipis "Baiklah besok aku mau liat apakah kau beneran datang atau tidak". katanya terkekeh lalu kembali memejamkan kepala nya.

Kamar Mandi Dan Kamar Tidur Tuan Muda Reza.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!