Eps 05

Di seberang negara ada dua pria tengah serius melakukan pembahasan untuk membahas sesuatu yang begitu misterius di sebuah ruangan khusus.

"Bagaimana? Apakah sudah dapat informasi dari mata-mata kita yang ada di sana?". tanya seorang pria berwajah dingin kepada anak buah kepercayaannya.

"Ya sudah tuan, mereka akan datang ke sini untuk perjalanan bisnis dan cuma datang dengan asistennya saja besok". jawab sang asisten kepada tuannya.

"Hm bagus, terus awasi pergerakannya dan cepat kabari setiap info yang kalian dapatkan!!". ucap pria dingin tersebut dengan senyum menyeringai penuh arti. 'Dad,Mom sebentar lagi pembalasan ini akan aku wujudkan setelah bertahun-tahun aku bertahan'. jawab pria itu dalam hatinya sambil mengingat atas kematian orang tuanya.

Sedangkan di perusahaan lain yang terletak di negara A duduklah seorang pria tampan di dalam ruangan kerjanya sedang sibuk melakukan pekerjaan. Perusahaannya termasuk golongan perusahaan yang sukses dan masuk jajaran 5 besar perusahaan ternama di negaranya dan di beberapa negara lainnya.

"Pagi tuan, saya mau mengingatkan nanti malam kita ada jadwal untuk memenuhi undangan dari Tuan Alex di Hotel Piramid sebagai perwakilan perusahaan kita". ucap sang asisten kepada bosnya.

"Baiklah, nanti sebelum pulang kita mampir ke butik langsung karna saya sendiri yang akan pilih jas nya jadi persiapkan untuk kedatangan kita kepada pihak butik". jawabnya kepada asistennya sambil melirik kepada asistennya lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.

"Baik tuan, akan saya informasikan kepada pihak butiknya kalau begitu saya permisi keluar". jawab asisten tersebut sambil melangkah pergi.

"hem". ucapnya singkat.

Di Butik Galery Rose, dewi dan vevi sudah sampai. Setelah mengantarkan sahabatnya diapun langsung bergegas pergi ke bengkel dan datang ke perusahaan ayahnya untuk persiapan nanti malam.

"Oke wi, gue pergi langsung ya. Bye wi". pamitnya kepada sahabatnya dengen senyum manis sambil bersiap pergi.

"Baiklah, terimakasih dan hati-hati di jalan". jawabannya sambil melambaikan tangan kepada sahabatnya yang akan berlalu pergi.

Dewi pun melangkah masuk ke dalam butik tempatnya bekerja. Di dalam sudah ada bosnya dan rekan kerjanya yang lain.

"Wi, nanti sore kita akan kedatangan tamu VVIP jadi tolong nanti sore kamu yang menyambut mereka ya karna yuni yang akan mengatur pelanggan lainnya soalnya saya ada keperluan mendadak di luar jadi tidak bisa menyambut mereka karna nanti siang saya sudah harus pergi". ucap sang bos pemilik butik tersebut.

"Baik mba, nanti saya sendiri yang akan menyambut kedatangan mereka". jawab dewi sopan kepada atasannya yang sudah banyak membantunya.

"Baiklah wi, nanti apapun permintaannya tolong di turuti ya karna dia adalah VVIP langganan kita yang sudah lama pesan di sini". jawabannya lembut kepada karyawan yang menurutnya sudah ia anggap adiknya sendiri karna dia adalah karyawan yang selalu bekerja dengan baik dan sopan.

"Baik mba". ucap dewi dengan sopan dan tersenyum lembut.

Jam sudah menunjukkan makan siang, dari tadi suara telepon terus menerus berdering di hp nya namun ia acuhkan panggilan tersebut.

tok tok tok...

"Masuk". jawabnya yang masih fokus dengan pekerjaannya.

"Permisi bos, ini sudah menunjukkan jam makan siang. Apakah bos mau makan di luar atau saya pesankan makanan?". ucap sang asisten kepada bosnya yang dingin itu.

"Pesankan saja makanan seperti biasa Jack biar saya makan di sini dan suruh Siska untuk yang pesankan". jawabnya yang masih fokus kepada berkas-berkas kerjanya tanpa melihat sang asisten yang ada di depannya itu.

"Baik bos, dan bagaimana dengan nona muda bos karna barusan dia menelepon saya katanya bos tidak menjawab teleponnya, dia bilang bos harus menemaninya ke butik untuk pesan gaun acara ultah temannya". ucap sang asisten lagi dan masih melihat ke arah bosnya.

"ck, mengganggu saja". jawabnya ketus yang kini melihat ke arah asistennya. "kau saja yang temanin jack karna aku malas pergi ke tempat yang tidak penting itu, tenang saja akan aku kasih bonus sebagai jam lemburmu nanti". jawabnya sambil melihat sang asisten. Ya jika sedang berdua saja mereka akan berbicara santai layaknya seorang sahabat kecuali jika di luar maka mereka akan bersikap sebaliknya.

"Hufft". sambil menarik nafas dalam. "Baiklah bos, kalau begitu saya ijin keluar untuk jemput nona moda dan menemani nona muda ke butik sekalian makan siang di luar". jawabnya sambil berlalu keluar pintu dengan pasrah karna ia sangat tahu betul bagaimana sikap manjanya nona muda tersebut apalagi jika sudah marah bagaikan gunung meletus yang akan terus menerus menyembur keluar.

"Hem". jawabnya dingin lalu melanjutkan lagi kerjaannya.

Di luar pintu sudah ada sekretaris bosnya yang sedang bersiap untuk pergi makan di kantin perusahaan.

"Siska, kamu pesankan makan siang untuk bos dengan pesanan seperti biasa dan kamu antar ke dalam jika pesanan sudah sampai, karna saya harus keluar siang ini". jawab asisten bosnya dingin sambil melihat ke arah sekretaris tersebut.

"Baik pak, nanti saya pesankan makan siang bos dan saya antar ke dalam ruangan bos jika pesanan sudah sampai". jawabnya sambil tersenyum manis kepada asisten bosnya. Ia memang sudah lama menyukai bosnya itu meski dingin dan cuek dia gak pantang menyerah untuk terus menggoda bosnya. Sedangkan Jackob sang asisten sudah mengetahui hal ini namun karna dia tau sikap bosnya maka diapun juga cuek saja.

"Hem, oke". jawabnya juga dingin sambil melangkah pergi keluar menuju lift karna dia sendiri pun juga tidak suka melihat sekretaris bosnya yang menurutnya memuakkan dengan tingkah sekretaris bosnya itu yang selalu bertingkah menggoda seperti ******. 'sungguh menjijikkan' jawabnya dalam hati.

'baiklah aku pesankan makan siang dulu untuk bos tampanku setelah itu baru aku pergi makan' ucap siska dalam hati sambil mendial hpnya untuk menelepon nomor restoran tempat bosnya biasa pesan makanan.

*See you next episode*..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***