Eps 15

Sementara waktu terus berjalan hingga tak terasa sudah pukul setengah 7 malam, di butik Galery Rose hari ini tutup lebih awal jadi dewi pun harus menunggu adiku jemput yang kemungkinan akan datang terlambat karna tadi pagi ia sempat bilang kepada adiknya pulang jam 8 malam tidak tahu akan tutup lebih cepat dari biasanya jadi dia akan menunggu adiknya di halte yang tidak jauh dari butik tempat ia bekerja karna adiknya sudah jalan ketika ia telepon tadi.

Selama menunggu di halte dewi pun asik memainkan handphone nya sambil dengerin musik kesukaannya yaitu lagu dari BTS (Boys Band yang terkenal di Korea) berjudul Life Goes On. Ketika sedang asik dengan handphone ada beberapa pria datang kepadanya.

"Serahkan barang-barang anda nona atau pisau ini akan menusuk jantungmu." kata salah satu pria itu.

Dewi hanya melirik dan melanjutkan dengerin musik di handphone nya tanpa rasa takut sama sekali. Pria itu yang melihat gadis itu cuek dan tidak takut semakin marah kepadanya.

"Kau benar-benar tidak takut rupanya nona, ini bukan sekedar ancaman tapi aku akan melakukannya jika kau tidak menyerahkan barang-barang mu nona." katanya yang terus mendekatkan pisau itu kepada dirinya.

Dewi yang melihat hal itu segera menepis tangan pria itu lalu pisau tersebut jatuh ke jalan.

"Aku tidak pernah takut mati karna hidupku pun juga sudah terasa mati jadi jika kau mengancamku dengan pisau mu itu aku tidak takut sama sekali." teriak dewi penuh amarah karna 4 pria itu sudah mengganggunya.

Dari seberang jalan ada sebuah mobil mewah yang melihat hal itu, tadinya sang asisten ingin turun untuk menolongnya namun sang bos menahannya karna ia bisa melihat jika wanita itu sama sekali tidak takut jadi lebih baik menonton dulu jika memang sudah terdesak barulang ia akan suruh asistennya untuk membantu.

"Kau bener-bener membuat ku marah nona, kau yakin tidak takut dengan kematian kalau gitu kita bersenang-senang dulu sebelum kematian menjemput mu, bagaimana nona?" tanya seorang pria yang berwajah mesum yang sedari tadi melihat dewi dari atas ke bawah dengan tatapan liarnya.

"Ck, dasar hidung belang. Apa kau kurang belaian dari istrimua sehingga kau berani berbuat mesum di luar tanpa sepengetahuan istrimu?" jawab dewi lagi yang sengaja memancing emosi pria itu. Dewi memang tidak sejago Vevi dalam ilmu beladiri tapi setidaknya dia tahu teknik dasar karna sering menemani vevi latihan jika ia sedang libur kerja.

Salah satu pria itu sudah melesatkan tinjunya dan berhasil di hindar oleh dewi lalu ia memutar tubuhnya untuk menendang akhirnya pria itu jatuh akibat tendangan dewi yang tiba-tiba apalagi ke arah jagoannya.

brukk, akhhhh...

"Dasar ****** sialan." teriaknya kesakitan karna asetnya di tendang oleh dewi yang masih memakai sepatu hils tinggi.

Lalu pria satu lagi yang dari arah belakang melakukan kuncian kepada tangan dewi hingga tangannya di pegang kuat-kuat namun tanpa di duga pria tersebut dewi membenturkan kepalanya kebelakang dan menginjak kaki pria tersebut hingga terlepas tangannya dan langsung menonjok hidung pria itu hingga berdarah.

aaakkkhhh..

Teriaknya lagi sambil merasakan kesakitan pada hidungnya.

"Bos, lebih baik saya bantu nona itu karna lawannya 4 orang dan ia sendiri." jawab asistennya yang memang sudah melihat bahwa perempuan di ujung jalan tersebut sudah kelelahan.

"Hem, bantulah selesai itu kita harus langsung pergi jangan sampai telat." katanya

"Baik bos, saya keluar dulu." ujarnya yang langsung keluar dari mobil untuk membantu perempuan itu.

"Perempuan yang tidak takut pada kematian dan tidak takut akan ancaman, bahkan bisa ilmu beladiri. Hem menarik." ucapnya yang tersenyum tipis saat mendengar ucapan wanita itu dan melihat secara langsung bagaimana wanita itu melawan.

Sesampainya di sana, asisten itu langsung membantu dewi hingga lawannya kalah dan kabur. Dewi yang melihat siapa yang membantunya langsung menghampiri untuk berterimakasih kepada pria yang menolongnya.

"Terimakasih tuan sudah membantu saya." ucap dewi yang tersenyum dan menundukkan kepalanya sopan.

'astaga manis sekali senyuman nya' ucapnya dalam hati yang terpana akan senyuman dewi. "Ah, tidak masalah nona kebetulan saya dan bos saya memang lewat jadi pas melihat nona melawan sendiri bos saya lah yang menyuruh saya turun tangan untuk membantu nona." jawabnya.

"Oh ya, dimana bos anda tuan biar saya berterima kasih langsung kepadanya?" ucap dewi yang melihat kanan kiri.

"Mobil kami ada di seberang sana nona dan bos saya ada di dalamnya tapi kami harus buru-buru pergi karna ada sesuatu yang mendesak, kalau begitu saya pamit nona." ujarnya yang ingin pergi.

"Tunggu, baiklah tolong kasih ini kepada bos anda tuan sebagai ucapan terimakasih saya, ini memang tidak mahal tapi ini adalah gantungan tas kesayangan saya dan saya ingin tuan kasih kepada bos tuan sebagai ucapan terimakasih dari saya secara tulus, mohon di ambil tuan." kata dewi menyerahkan gantungan huruf D warna ungu kepada lelaki tersebut.

"Ah baiklah nona akan saya sampaikan dan akan saya berikan kepada bos saya, kalau begitu saya pamit nona. Permisi." ucapnya lalu pergi.

"Terimakasih buat kamu yang sudah menolong ku." teriak dewi sambil melambaikan tangannya ke arah mobil yang berada di ujung jalan itu lalu tersenyum.

Sedangkan pria yang berada di dalam mobil melihat dan mendengar teriakan dewi pun ikut tersenyum. "Cantik senyuman itu sangat cantik, kau bener-bener cantik gadis kuat." ujarnya yang masih melihat ke arah dewi.

Sesampainya di mobil sang asisten menyerahkan gantungan tersebut kepada bosnya.

"Bos, ini gantungan kesayangan nona itu, ia menyerahkan ini kepada saya untuk bos atas ucapan terimakasih tulusnya karna bos mengijinkan saya untuk membantu dirinya." ucapnya sambil menyerahkan gantungan yang bertulis huruf D berwarna ungu.

Ia pun menerima gantungan tersebut lalu tersenyum tipis melihat gantungan kecil itu. Lalu ia melihat lagi ke arah jendela untuk melihat gadis itu sebelum pergi.

'aku harap kita ketemu lagi gadis kuat'.

bathin nya

"Baiklah, Jalankan mobilnya kita pergi sekarang." perintah nya kepada asisten nya.

"Baik bos". mobil pun jalan kembali ke tempat tujuan mereka.

Tidak lama motor pun berhenti tepat di depan halte. Ya, itu adalah adiknya dewi yang sudah datang ke lokasi untuk menjemput kakanya.

"Ayok ka, kita pulang mama sudah menunggu di rumah." ucapnya.

"Ya ayok kita pulang." jawab dewi kepada adik nya.

Style Baju Kerja Dewi sebagai Karyawan di Butik Galery Rose.

(jadi saat dewi melalukan tendangan itu ia sudah memakai celana lejing ya guy's karna setiap pulang kerja ia akan memakai celana lejing tambahan di roknya di karenakan ia kadang pulang harus naik motor atau naik bus yang memang pulang nya malam jadi sebagai wanita kita memang harus berjaga-jaga ketika kerjanya memakai rok pendek).

...----------------...

Terpopuler

Comments

Mam Jes

Mam Jes

sp yg bantu sih bos yg d mbl sp GK d ksh tau nmnya Thor

2023-09-21

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

bakalan berjodoh Dewi dengan bos mafia

2023-04-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!