Di pagi hari seperti biasa Dewi akan bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan aktivitas di luar rumah yaitu bekerja di salah satu Butik yang bernama Galeria Rose, ia sudah lama bekerja di sana sekitar 2 tahun atas rekomendasi dari sahabatnya yang memang sudah kenal dengan pemilik butik tersebut, dewi memang tidak kuliah karna sejak peristiwa kelam itu dia langsung cari pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarganya dan membiayai sekolah adiknya yang sekarang sudah kelas 3 SMK itu. Dia sudah bersiap untuk keluar dari kamarnya dan di sana sudah ada adiknya yang lagi bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Pagi mah, pagi nat". Jawab dewi dengan pakaian yang sudah rapih.
"hm pagi kak". Jawab sang adik yang lagi memakai atribut seragamnya dan mulai duduk di meja makan.
"Pagi nak, ayok sarapan dulu". Jawab sang mama yang sedang menaruh nasi goreng ke dalam piring kedua anaknya. "Nat, kapan kamu mulai ujiannya, ingat pesan mama belajar jangan main-main lagi karna ini ujian kelulusan kamu". ucapan sang mama yang melihat ke arah anak bungsunya yang lagi sarapan.
"Iya mah sepnat tau kok mah, lagian kemarin bukan main tapi sepnat lagi bahas buat ujian kelompok di rumah Andrian untuk ujian praktek mesin kapal besok, dan untuk ujian akhirnya mungkin akan keluar jadwalnya setelah ujian praktek berakhir". Jawab sepnat sambil meminum susunya setelah selesai sarapan. "Oh ya ka, nanti kalau mau pulang kabarin ya biar adek yang jemput karna hari ini bakalan pulang cepat". Yang berbicara dengan sang kaka, karna selama ini memang dia pergi dan pulang kerja naik bus atau di jemput sahabatnya yang memang searah dengan tempat sahabatnya yang pergi latihan taekwondo.
"Iya nanti kaka kabarin paling seperti biasa kaka pulang jam 8 malam, dan kamu hati-hati bawa motornya jangan ngebut". Jawab dewi sambil liat ks arah adiknya karna dia masih trauma jika denger kata-kata Kecelakaan apalagi sampe terjadi hal yang bikin dia tambah trauma dengan kehilangan orang yang dia sayangi lagi dan dia pun segera pamit ke mamanya karna hari ini dia akan di jemput sahabatnya.
"Siap kakaku yang cantik tapi cerewet, hahaha weeekkk". jawab sepnat sambil ketawa terus pamit ke mamanya dan pergi ke sekolah menggunakan motornya.
"Nih anak ngeselin banget masih pagi udah ngajak ribut, ngeselin". sambil liat sang adik yang keluar rumah dengan sedikit jengkel. "Baiklah mah, aku pamit juga ya sepertinya vevi udah sampai di depan rumah, bye mah.. Muach". ucap dewi yang pamit kepada sang mama.
"Iya kamu juga hati-hati ya nak, jangan lupa selalu berdoa supaya lancar". senyum sang mama yang melihat anaknya kini sudah dewasa dan mandiri.
Di luar gerbang rumah yang sederhana dan minimalis itu sudah ada sahabatnya yang menunggu di dalam mobil miliknya.
"Lama banget sih lu gue sampe ngantuk nih". jawabnya yang pura-pura kesel sama sahabatnya itu.
"Iya sorry tadi sarapan dulu di suruh mama, lagian gue udah suruh lu masuk sarapan lu malah gak mau malah asik nonton film pertandingan di youtube". jawab dewi yang liat sahabatnya ini dengan nada ketus.
"Gue udah sarapan roti tadi di siapin si asisten rumah tangga, lagian nih pertandingan lagi seru tau gue juga mai ikutan turnamen kayak gini tapi masih harus banyak berlatih". jawab vevi dengan nada lesunya. "Yaudah ayok kita berangkat, oh ya nanti lu bisakan pulang sendiri soalnya gue di suruh k tempat papi katanya ada jamuan perusahaan di Hotel Piramid, lu tau sendiri gue anak tunggal jadi papi bilang harus terbiasa ikut begituan karna gua nanti yang gantikan, padahal gue males ih bikin mager acara kayak gitu membosankan." jawab vevi dengan nada mengeluh.
"iya gak apa vi lagian tadi adik gue bilang mau jemput kok, ya memang harusnya lu itu bantu om di perusahaan bukannya latihan terus kasian om pasti lelah juga. Yaudah yuk pergi". jawab dewi geleng-geleng kepala liat tingkah sahabatnya yang terlewat tomboy itu.
Di tempat lain, di dalam sebuah mobil mewah Rolls-Royce Boat Tail ada dua pemuda tampan yang sama-sama punya aura dingin tapi ada yang lebih dingin bagai kutub Utara, ya dia adalah Reza sang pengusaha dan ketua mafia yang sedang duduk di belakang sambil melihat iPad nya bersama sang asisten yang duduk di depan mengendarai mobilnya.
"Bos, nanti siang jangan lupa nona muda ingin bos menemani dirinya ke toko butik untuk ke acara ulang tahun teman nona muda, katanya kalau kali ini bos tidak menemaninya dia gak akan ngomong sama bos lagi". jawab jack kepada bosnya yang lagi serius baca email di iPad nya.
"Kamu saja jack yang nemenin saya gak bisa bilang kepadanya, kalau dia ngancam bilang saja gak usah beli sekalian atau gak usah datang ke acara norak kayak gitu". jawab Reza dengan nada dinginnya.
"Tapi bos..." jawabnya terpotong dengan ucapan Reza lagi.
"Kalau saya bilang tidak bisa maka tidak bisa jack, biarkan dia marah paling cuma sebentar." jawab Reza dengan nada yang semakin dingin dan melotot ke arah spio depan yang artinya tidak bisa di bantah sama sekali.
"Baiklah bos, nanti saya yang akan menemani nona muda kalau saya yang di marahi bos naikkan gaji saya ya karna amarah nona muda sungguh buat saya pusing bos". jawab jack pasrah karna dia tau kalau nona mudanya sudah marah atau ngambek pasti seperti burung beo yang terus menerus marah tidak berhenti.
"Hm". jawab Reza singkat sambil terus fokus ke layar IPad nya.
Mobil terus berjalan dan suasana dalam mobil kembali hening namun siapa sangka bahwa akan ada keributan sebentar lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Putri Putti
anjiirrr tu vevi tajir kaya melintir🤣🤣🤣
2023-03-12
3