One Night Love Moana
Brakk!
"Turunkan saya tuan!" Teriak wanita cantik yang kini tengah di gendong bak karung beras oleh seorang pria tampan yang tengah mabuk dan tak sadar dengan apa yang di lakukannya saat ini.
"DIAM DAN PATUH LAH!" Bentak pria tersebut kepada Moana.
Moana yang mendengar bentakan dari pria yang berada di depannya saat ini pun seketika tersentak kaget, hingga membuatnya terdiam. Moana selama ini tidak pernah mendapatkan sebuah bentakan keras dari siapa pun, dan baru kali ini ka mendapatkan nya dan itu diberikan pertama kali oleh seorang Keandra Narendra Galaxy pria tampan yang memiliki paras sempurna, dengan bola mata berwarna hitam pekat dan postur mata yang tajam setajam elang, hidung yang mancung bak perosotan serta bibir yang mempesona itu. Dikatakan semuanya sempurna namun mines nya adalah sisi kejam nya serta sifat arogannya itu.
"Hikssss..."
"Sadarlah tuan..." Lirih Moana dengan ketakutan melihat Keandra yang tidak sadar akan perbuatannya saat ini pada dirinya.
"Bantu aku hilangkan obat sialan ini dari tubuhku, berapapun yang kau inginkan akan aku berikan" Bisik Keandra di telinga Moana dengan lembut.
Plakkkk
"..."
Wanita yang memiliki paras cantik dengan bola mata berwarna hijau, hidung mancung bak perosotan, bibir mungil yang ranum, alis yang terlukis cantik yang menyesuaikan di wajah di tambah lesung pipi yang dalam, serta bulu mata yang panjang nan lentik tersebut pun mampu mendambakan dan meluluhkan banyak hati. Sayangnya tak ada satupun dari mereka yang mampu mendapatkan hati wanita cantik bernama Moana Xaviera itu.
Mendengar dirinya ditawarkan harga oleh pria yang tak dikenalinya, membuat hati Moana mendidih, apakah ia terlihat seperti wanita jalang diluar sana? Pria tampan yang tiba-tiba membawanya paksa saat ini mungkinkah memiliki kelainan mental? Atau memang karena faktor dirinya yang sedang mabuk sampai tidak sadar atas apa yang ia ucapkan tanpa ia pikirkan terlebih dahulu itu.
"Tarik kembali kata-kata anda tuan!" Marah Moana dengan ringannya melayangkan salah satu tangan cantiknya itu pada wajah Keandra.
Oh shit!
"Saya bukan wanita malam yang bisa seenaknya anda beli dengan uang tuan! Apa dimata anda saya wanita murahan yang dapat anda beli?! Saya bukan jalang sewaan yang dapat anda beli dengan harga tuan" Katanya itu dengan marah.
"Munafik!"
"Bantu aku"
"Tidak! tuan... Hikssss... Saya mohon jangan lakukan ini" Berontak Moana, tapi sayangnya tenaganya tak sekuat tenaga milik Keandra.
Keandra yang sudah di gelapkan oleh sebuah obat kuat pun tidak memperdulikan isak tangisan Moana sama sekali, bahkan sentuhan yang diberikan padanya untuk Moana pun di tepis kuat-kuat oleh Moana. Tetap saja Keandra lebih kuat lagi menginginkan Moana pada malam yang dipenuhi suara tangisan tersebut.
SREKKK
Baju cantik yang menutupi tubuh indah Moana pun kini robek dan tak dapat berbentuk kembali, jelas pemandangan yang ada di depan mata Keandra itu pun membuat hasrat Keandra lebih bergemuruh. Sampai tak segan lagi Keandra melakukan sesuatu yang tak seharusnya ia lakukan pada Moana saat ini, hal ini membuat Moana memekik penuh kesakitan. Karena permainan yang Keandra lakukan tak dimulai dengan pemanasan yang benar.
"TIDAKKKK!"
"ARGHHHHHH"
*****
Keesokan harinya...
"Erghh"
"Shit! Kepalaku sangat berat" Gumam pria tampan itu yang baru saja bangun dari tidurnya, yang mana pria tersebut terbangun setelah melakukan sebuah hal yang mungkin telah menghancurkan hidup seorang wanita.
Keandra Narendra Galaxy... Ketika dirinya baru saja membuka kedua matanya itu, ia langsung saja menelusuri setiap sudut kamar hotelnya yang ia jadikan untuk bermain dengan wanita yang tak pernah ia kenali semalam, dan dengan pandangan yang terus mencari pun membuat Keandra mendesah pelan ketika sadar bahwa mungkin wanita semalam yang tidur bersamanya itu telah pergi.
"Kemana dia pergi?"
"Bastard! Kali ini aku terkena jebakan dari si brengsek Nathaniel hingga menghancurkan hidup seseorang" Geram Keandra dengan kembali mengingat-ingat kejadian hal semalam.
Flashback
Galaxy Hotel
"Kau ingin minum Keandra?" Tanya Adam salah satu sahabat Keandra.
"Tidak"
"Bagaimana mungkin kau menawarkan minuman alkohol kepada sahabat kuno kita ini Adam? Kau tau bukan, jika ia ini tidak pernah menyentuh alkohol semenjak kepergiannya--" Celetuk Nathaniel tapi terpotong oleh Keandra lebih dahulu.
"Diam!"
"Sekali lagi kau membahas tentang dia maka aku tidak akan segan-segan mencekik dirimu saat ini juga Aniel" Ancam Keandra dengan menatap tajam wajah Nathaniel sahabatnya itu.
"Mengapa? Lagi pula aku benar bukan? Semenjak kepergiannya dia kau tidak pernah kembali menyentuh wanita dan juga alkohol, bukankah begitu Adam?" Nathaniel dengan santainya melemparkan pertanyaan untuk Adam yang sejak tadi memberikannya kode lirik untuk ia berhenti memprovokasi Keandra.
Bughhh
"Damn it! Keandra" Rintih Nathaniel yang merasa kesakitan karena mendapatkan sebuah pukulan keras di wajahnya oleh Keandra.
"Aku tidak ikutan" Sahut Adam dengan cepat mencari aman untuk dirinya sendiri, karena ia tidak ingin Keandra memukul juga.
"Adam berikan botol itu padaku, mulai malam ini dan seterusnya aku akan kembali seperti dulu! Seperti yang kalian inginkan" Pinta Keandra dingin kepada Adam untuk memberikan dirinya sebuah botol alkohol yang berdosis tinggi.
"Kau yakin Keandra?" Tanya Adam dengan nada sedikit tak percaya untuk memberikan satu botol alkohol yang kini tengah berada di depannya.
"Hmm"
"Ck"
"Sudahlah Adam, berikan saja botol alkohol itu padanya. Lagi pula ia lebih bagus seperti dulu dari pada seperti orang kuno" Ujar Nathaniel kepada Adam.
"Kau diam lah Nathaniel Ailen Akaskara! Lebih baik kau tutup mulutmu itu. Kau sudah seperti perempuan yang suka berbicara, cerewet" Geram Adam kepada sahabatnya itu.
"Woh woh, santai bro!"
"Bacot!" Kesal Keandra dengan merampas satu botol alkohol dari tangan Nathaniel, setelah satu botol alkohol yang diberikan oleh Adam tadi sudah habis.
"Keandra tung--"
Plakkkk
Karena merasa kesal dengan tingkah sembrono Keandra saat ini, tanpa sadar tangan Nathaniel memukul kepala Keandra dengan keras. Dan hal itu membuat Keandra menatap tajam wajah tanpa dosa Nathaniel saat ini, karena biasanya Nathaniel tidak akan berani memukul Keandra.
"Oh shit! Keandra bodoh"
"Fuck! Berani kau memukul ku!" Geram Keandra.
"Kenapa?" Tanya Adam sambil mengangkat satu alisnya kepada Nathaniel.
"Lihatlah karena matanya yang buta ini, ia salah mengambil botol alkohol! Botol kedua yang ia ambil adalah milikku" Sungut Nathaniel.
"Memangnya apa yang salah? apa bedanya botol ini dengan botol milikmu? Bukankah sama saja" Bagi Adam itu Nathaniel sangat tengil, jadi ia malas jika harus berhubungan dengan Nathaniel.
Plakkkk
Lagi-lagi Nathaniel memukul kepala sahabatnya, hanya saja kali ini ia memukul kepala Adam dan bukan Keandra. Karena tingkah kebodohan keduanya saat ini tengah menerjang otak keduanya, jadi Nathaniel memukulnya.
"Kau bahkan ikut bodoh dalam semalam Adam! Kau tau bukan setiap botol alkohol yang aku bawa berisi apa? HAA?!" Nathaniel benar-benar geram akan dua sahabatnya itu, namun ia kini harus mengontrol emosinya lebih dahulu.
"Ck, sialan kau"
Benar juga, Nathaniel itu senang sekali membawa alkohol berdosis perangsang. Mengapa juga Adam sampai melupakan hal itu? Jika sudah begini, bukankah sebentar lagi Keandra akan membuat kerusuhan? Jadi bagaimana ini, dan apa yang harus segera mereka lakukan.
"Cepat bawa ia ke kamar hotel miliknya sebelum obat kuat itu merangsang tubuhnya" Titah Adam meminta bantuan kepada Nathaniel untuk membawa pergi Keandra saat ini juga.
"Aku akan mencari seorang wanita untuknya" Ujar Nathaniel dengan berniat untuk pergi mencari seorang wanita yang mana nantinya akan menemani Keandra bermalam sekaligus menjadikan obat penawar untuk tubuh Keandra saat ini.
"Bodoh! Bawa Keandra terlebih dahulu, setelah itu baru kita mencari wanita untuk menemaninya. Dasar payah" Marah Adam.
"Oh baiklah"
"Berisik" Kesal Keandra yang mulai tidak sadarkan diri, hingga ketika dirinya berdiri pun ia hampir saja terjatuh, untungnya Adam bergerak cepat untuk menangkap tubuh Keandra lebih dahulu sebelum terjatuh.
Bukan Keandra tidak bisa membedakan mana alkohol berobat mana alkohol biasa, hanya saja hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Makanya ia sembrono atau sembarangan mengambil botol alkohol yang terdapat di salah satu tangan Nathaniel.
Oh yaa, mereka saat ini tengah berada di ruang club VVIP yang berada di dalam Galaxy Hotel, sebuah club yang tidak bisa sembarangan orang untuk masuk. Makanya tidak heran Adam tadi mengatakan bahwa harus membawa Kendara lebih dahulu ke kamar hotelnya. Karena memang Keandra pemiliknya, jadi sudah pasti Keandra memiliki kamar hotel tersendiri yang ia ciptakan untuk dirinya itu.
"Karena kebodohan mu aku harus repot-repot menggotong tubuhmu ini, Keandra sialan!" Maki Nathaniel.
"Jika bukan karena dirimu memancing Keandra untuk kembali minum seperti dulu, mungkin kita tidak akan seperti ini. Ini karenamu sialan!" Balas Adam dengan menatap geram wajah Nathaniel.
"BERISIK APA KALIAN TIDAK BISA DIAM" Bentak Keandra kepada keduanya secara tidak sadar akibat pengaruh alkohol berobat keras tersebut hingga membuat keduanya seketika bungkam.
*****
"Apakah disini kamar hotelmu, yang kau sewa mendadak tadi?" Tanya seorang wanita cantik kepada sang sahabat yang mana dirinya baru saja selesai bekerja dan langsung mengantarkan sang sahabat untuk pulang ke hotel tempat tinggalnya.
"Benar disini... Moana terimakasih sudah mengantarkan diriku sampai ke depan pintu kamar hotelku, seharusnya kau tidak perlu seperti ini" Jawab Kayla Isvara satu-satunya sahabat dari Moana Xaviera.
"Jangan sungkan denganku Kayla, aku senang dapat membantu dirimu kembali dengan selamat" Balas Moana dengan tersenyum manis.
"Ck, mengapa vibes nya seperti kau adalah tukang ojek yang baru saja mengantarkan costumer yang tak lain adalah aku, menuju tempat tujuannya dengan selamat" Ledek Kayla pada sahabatnya itu.
"Ya, kau bisa menganggap seperti itu. Hahahaha... Aku bercanda" Tawa Moana begitu manis itu.
"Sudahlah"
"Ya baik, kalau begitu aku pulang. Kau berhati-hatilah di sini" Ujar Moana pada Kayla.
"Hey! harusnya aku yang mengatakan itu padamu. Berhati-hatilah dijalan jangan sampai kau kenapa-kenapa, kau mengerti?" Kata Kayla pada Moana.
"Ya-ya baiklah"
"Aku pamit, sampai jumpa Kayla" Moana benar-benar sudah lelah, ia kemudian pamit dan akan segera pulang. Lalu kemudian ia tertidur pulas setelah membersihkan tubuhnya, wah di bayangkan saja sudah sangat menggiurkan apalagi Moana lakukan.
"Berhati-hatilah"
Baru saja Kayla masuk kedalam kamar hotelnya, dan Moana yang baru saja melangkahkan kakinya sedikit tidak jauh dari kamar Kayla, tiba-tiba saja lengan Moana ditarik seseorang secara kasar. Yang mana orang tersebut adalah Keandra.
Bukankah Keandra bersama dengan Adam dan Nathaniel? Jawabnya mereka berdua memang sudah mengantarkan Keandra pergi ke kamar hotelnya tapi selepas mereka berdua pergi, Keandra pun ikut keluar dan tak sengaja Keandra bertepatan melihat Moana pada saat itu juga.
Ketika Moana ingin berteriak, Keandra lebih dulu membungkam mulut Moana dengan bibirnya itu. Dan memberikan sebuah bisikan yang menakutkan di telinga Moana hingga membuat Moana menjadi patuh di dalam ketakutan yang melanda dirinya itu saat ini.
"Jangan berteriak atau kau akan tau akibatnya, sayang" Bisik Keandra pada Moana, Moana yang mendengar bisikan tersebut menjadi patuh seketika. Karena ia tidak ingin nanti dirinya terluka jika dirinya memberontak pada saat itu juga, jadi ia memilih untuk tidak memberontak dan patuh lebih dahulu.
Flashback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Uthie
sudah like dan subscribe 👍🤗
2024-02-03
0
Mommy QieS
like subscribe dulu ya kak
2023-05-20
0