Moana: Ketakutan Moana

Dua pria berbadan tegap berdiri di depan pintu ruang kerja Kayla, mengenakan setelan gelap khas pengawal pribadi. Sorot mata mereka tajam, mengunci pandangan pada Kayla dan Moana yang baru saja membuka pintu. Tidak ada senyum, tidak ada basa-basi, hanya tatapan dingin yang cukup membuat udara di sekitarnya menegang. Kayla menegakkan tubuhnya, berusaha tampak tenang, meski ada getaran halus di ujung jarinya. Ia tahu, kedatangan mereka bukan untuk hal sepele.

"Maafkan kami telah mengganggu waktu kerja Anda, Nona. Kami kesini karena diperintahkan oleh Tuan kami untuk membawa wanita yang berada dibelakang Anda agar ikut bersama kami." ucap salah satu anak buah Keandra yang datang untuk membawa Moana pergi menghadap Keandra. Sesuai atas perintah Keandra tadi.

"Tunggu, kalian--"

"Benar Nona, kami adalah anak buah Tuan Keandra. Pemilik dari perusahaan ini."

"Tapi tunggu, mengapa Tuan Keandra ingin kalian membawa sahabatku menghadapnya?"

"Siapa Keandra? Kayla." bisik Moana bertanya.

"Dia adalah presdir kita, Keandra Narendra Galaxy pemilik dari perusahaan Galaxy Group ini, Moana. Kau harus mengingat namanya itu." jawab Kayla berbisik balik.

"Bolehkah aku tau mengapa Tuan presdir ingin bertemu denganku?" Moana memberanikan diri untuk bertanya pada anak buah Keandra yang datang atas perintah Keandra untuk membawanya itu.

"Maafkan kami Nona, karena kami tidak tahu mengapa Tuan Keandra ingin kami membawa Anda padanya. Sebaiknya Anda mengikuti kami saja terlebih dahulu."

"Bolehkah sahabatku ikut denganku untuk menemaniku?"

"Nona, sebaiknya Anda segera ikut kami atau jika tidak Anda akan kami bawa secara paksa, masalah sahabat Anda kami tidak menerima perintah bahwa kami harus membawa sahabat Anda juga, mohon kerja samanya Nona." jelasnya pada Moana.

"Baiklah..."

"Moana dengarkan aku," ujar Kayla. "Ruangan presdir itu tidak sembarangan orang dapat masuk. Kau adalah satu-satunya wanita yang bisa masuk kedalam ruang presdir, ingatlah bahwa kau berada di kantor saat ini. Jadi jangan takut jika kau bertemu dengan pria brengsek itu, jika kau bertemu dengannya kau bisa berteriak dan meminta pertolongan dari sekitar. Semua karyawan disini pasti akan pergi membantu dirimu..." Kayla berkata seperti itu agar Moana tidak ketakutan dan mengingat kembali pria semalam yang sudah menyetubuhi dirinya, walaupun sepertinya mustahil untuk Moana melupakan kejadian semalam, dan tidak merasa takut ketika tak sengaja berpapasan lagi

Moana mengangguk, memberikan dokumen yang ia bawa tadi. Setelahnya mulai mengikuti langkah keempat kaki anak buah Keandra itu.

"Mengapa firasatku tidak enak... bagaimana rupa wajah Tuan Keandra sebenarnya? Mengapa ia tiba-tiba memanggil diriku ke ruangannya, mungkinkah aku akan di pecat? Tapi apa kesalahanku hingga ia harus memecat diriku." batin Moana, bertarung hebat dengan isi kepalanya ini, merasa aneh karena tiba-tiba di panggil oleh atasannya yang tak pernah sama sekali ia lihat.

*****

Ruangan Keandra

"Tuan."

"Kalian berdua pergilah" titah Keandra dengan posisi yang membelakangi Moana dan kedua anak buahnya. Keandra tersenyum ketika merasakan bahwa Moana ada di belakangnya saat ini, ia bisa menebak itu karena wangi parfum yang Moana gunakan. Keandra menyukai aroma tubuh Moana yang sangat tajam menyentuh indera penciumannya.

"Adam kau keluarlah," pinta Keandra lagi, tapi pada sahabatnya Adam saat ini. "Baiklah" balas Adam dengan cepat tanpa bertele-tele, ia langsung pergi dari ruangan Keandra, meninggalkan Keandra dan Moana berdua saja.

Punggung kursi kebesaran atasannya itu terlihat tegap di hadapannya, membelakangi dirinya. Ada sesuatu dalam aura kehadiran orang itu yang membuat napasnya tercekat, membuat tengkuknya dingin seketika. Moana menelan saliva nya, gugup, tanpa tahu alasan pasti. Detak jantungnya mulai tak beraturan. Tapi begitu pria itu perlahan berbalik dan menampakkan wajahnya dunia Moana seolah membeku. Keandra.

"Moana Xaviera, umur 21 tahun. Tinggal di alamat *** dan mempunyai sahabat bernama Kayla Isvara, kalian berdua bekerja di perusahaan anak cabang Galaxy Group dengan menjabat sebagai Staf biasa dan kepala HDR pada beberapa tahun lalu. Kau lulusan dari universitas luar negeri yang terkenal bernama ***, tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini selain sahabatmu. Menarik..."

Deghhh

Moana yang melihat wajah Keandra pun seketika terkejut setengah mati, itu berhasil membuatnya seketika memundurkan langkah kaki dan tubuhnya secara bersamaan, kebelakang dengan cepat. Jantungnya mendadak terasa sesak, bahkan saat ini tubuhnya mulai lemas. Keandra presdir perusahaan tempatnya bekerja ternyata adalah pria semalam yang berhasil merusaknya. Apa-apaan dunia ini mempermainkan nya...

"Kau..." Moana panik, berusaha tetap tenang. Bayang-bayang Keandra yang memaksanya semalam masih tercetak jelas dalam benaknya itu. Kedua tangannya mengepal sampurna, ia menahan dirinya untuk tidak menangis dan juga marah.

"Kau takut denganku?" tanya Keandra, menaikkan salah satu alisnya sambil menatap wajah Moana dengan tatapan datar, karena Moana terus memundurkan langkah kakinya itu.

"Tolong lepaskan aku... Tuan."

"Mengapa kau takut denganku?" Keandra bangkit dari kursi kebesarannya, melangkahkan kakinya dengan cepat menuju Moana yang semakin kebelakang.

Keandra sudah tidak tahan untuk tidak mendekat kearah Moana yang saat ini begitu amat ketakutan. Keandra ingin memeluknya, menenangkannya, dan membisikkan kata-kata lembut agar Moana tidak takut dengannya. Namun Moana terus memundurkan langkahnya itu, ketika Keandra sudah berada di hadapannya. Moana berniat untuk kabur dan keluar dengan segera dari ruangannya, namun sayangnya pintu ruangan Keandra itu membutuhkan remote control dan membutuhkan sidik jari agar dapat terbuka dengan mudah.

"Aku ingin keluar." lirih Moana berusaha keras membuka gagang pintu ruangan Keandra, tapi tetap saja hasilnya sama, tidak terbuka dan masih tertutup dengan rapat.

"Moana." panggil Keandra lembut.

"Tidak! Jangan mendekat Tuan," pinta Moana penuh ketakutan. "Maafkan saya, saya ingin pulang. Tolong keluarkan saya dan bukakan pintunya, saya mohon. Tuan!"

Keandra menatap tubuh Moana yang gemetar di hadapannya, dan hatinya terasa terhimpit rasa bersalah yang tak terbendung. Wajah Moana pucat, matanya dipenuhi ketakutan yang seharusnya tak pernah ia rasakan, terlebih darinya. Tanpa berpikir panjang, Keandra meraih tubuh mungil itu dan memeluknya erat, seolah ingin melindunginya dari dunia, atau mungkin dari dirinya sendiri. "Maafkan aku..." bisiknya lirih, suara yang pecah tertahan di tenggorokannya. Moana tidak membalas pelukan itu, tapi tubuhnya sedikit melemas di dalam dekapan Keandra. Ia tetap menggigil, namun pelan-pelan, Keandra mengusap punggungnya lembut, mencoba menenangkan badai yang ia ciptakan sendiri.

Keandra tidak memperdulikan tangisan dan teriakan penolakan yang Moana berikan padanya, Keandra justru mempererat pelukannya pada Moana agar Moana tenang.

"Tidak lepaskan saya Tuan! Lepaskan saya." teriak Moana, sekeras mungkin merasa terkejut akan perlakuan Keandra yang tiba-tiba saja memeluk tubuhnya begitu erat.

"Jangan takut! Aku tidak akan menyakitimu. Sungguh, Moana..." bisik Keandra lembut, dan setenang mungkin. Hingga membuat Moana yang tadinya memberontak, seketika berhenti memberontak. Akan tetapi ketakutannya pada Keandra masih tetap ada.

"Jangan takut."

"Jangan lakukan hal itu lagi, Tuan. Anda menyakiti saya, jangan lakukan itu lagi."

"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Jangan takut! Aku benar-benar tidak akan menyakitimu."

Jika Adam dan Nathaniel saat ini berada di hadapan Keandra dan mendengar perkataan atau tutur kata lembut Keandra barusan, mungkin saja keduanya sudah tercengang dan merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari bibir Keandra.

Selama ini Keandra memang tidak pernah berkata lembut seperti tadi ia berkata pada Moana, hanya Moana yang berhasil mendapatkan kelembutan dari Keandra barusan, setelah kedua orang tuanya tiada, Keandra menjadi kasar dan kejam. Tidak takut dengan apapun dan siapapun, dan tidak pernah berbicara lembut pada siapapun. Tapi barusan? Karena Moana...yaaa hanya Moana yang bisa mendapatkan kelembutan dari Keandra barusan.

"Ba-bagaimana jika..."

"Shutttt. Tenanglah... Aku berjanji bahwa aku tidak akan menyakitimu. Berhenti merasa takut denganku, tenangkan lah dirimu." tutur Keandra.

Moana yang mendengar hal tersebut menjadi diam dan berhenti memberontak dan menangis, hanya masih terdengar suara isakan kecil dari dirinya. Tapi untuk menangis ia sudah berhenti, bahkan kini tubuhnya mulai berhenti bergetar ketakutan setelah mendengar ucapan lembut yang keluar dari bibir Keandra.

"Sudah tenang? Kemari dan duduklah, jangan takut Moana. Sungguh aku takkan melakukan apapun disini." Keandra menarik pelan tangan Moana, membimbing Moana menuju sofa yang berada di dalam ruangannya itu. Agar Moana bisa duduk dan tenang.

Keandra hanya ingin berbicara.

"Apa yang anda inginkan, Tuan?"

"Aku ingin membahas masalah kemari malam, tenanglah! Dengarkan aku dahulu sebelum kau takut padaku."

"Itu... lupakan saja Tuan, anggaplah bahwa semalam hanya sebuah kecelakaan kecil. Saya tahu Anda juga tidak sadarkan diri semalam bukan? Jadi Tuan... tolong lupakan saja dan jangan membahasnya lagi."

"Setelah takut melihatku, kau malah memintaku untuk melupakannya. Itu konyol Moana," ujarnya terkekeh kecil. "Moana, mungkin bagimu itu masalah kecil, namun bagiku itu besar! Aku tau bahwa semalam aku telah mengambil sesuatu yang sudah kau jaga selama ini, dan aku menyadari hal itu. Maka dari itu aku memutuskan untuk mengembalikannya padamu." jelas Keandra.

"Mengembalikan? Apa bisa..." Dengan polosnya Moana bertanya apakah memang bisa mengembalikan apa yang sudah hilang dari dirinya itu, sesungguhnya ia benar-benar tak tahu apapun.

"Jangan mencari kebohongan di mataku, karena aku tidak pernah berbohong di setiap ucapanku." tegas Keandra dingin hingga mampu menyadarkan Moana yang melamun sambil menatap kedua matanya seakan menjadi kebohongan dari dirinya.

"Bagaimana caranya?"

"Itu mudah."

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

menarik 👍

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Moana: One Night Love
2 Moana: Sebuah Keinginan
3 Moana: Pertemuan Tak Terduga
4 Moana: Ketakutan Moana
5 Moana: Nyonya Muda Galaxy
6 Moana: Perjanjian
7 Moana: Melarikan Diri
8 Moana: Dokumen Pernikahan
9 Moana: Milik Keandra
10 Moana: Tertangkap Adam
11 Moana: Bentakkan
12 Moana: Kayla
13 Moana: Prinsip Kayla
14 Moana: Kondisi Moana
15 S1 Moana: Tamparan Kayla
16 S1 Moana: Cerita Moana
17 S1 Moana: Kedatangan Adam
18 S1 Moana: Flashback
19 S1 Moana: Amanat Adam?
20 S1 Moana: Masa lalu Keandra
21 S1 Moana: Jerman
22 S1 Moana: Dua bulan kemudian
23 S1 Moana: Pregnant
24 S1 Moana: Sebuah kabar
25 S1 Moana: Berita panas
26 S1 Moana: Keperdulian Adam?
27 S1 Moana: Pinguin
28 S1 Moana: Cerita Keandra
29 S1 Moana: Kepanikan Elzeyna
30 S1 Moana: Kehadiran Keandra
31 S1 Moana: Permintaan Moana
32 S1 Moana: Name baby twins
33 S1 Moana: Kembali ke Finlandia
34 S1 Moana: Silviya
35 S1 Moana: Galaxy group
36 S1 Moana: Kejahilan Adam
37 S1 Moana: Suamiku
38 S1 Moana: Rahasia
39 S1 Moana: Kanker otak
40 S1 Moana: Penjelasan Elzeyna
41 S1 Moana: Kesalah pahaman Kayla
42 S1 Moana: Milik Adam
43 S1 Moana: Cerita Kayla
44 S1 Moana: Hukuman Keandra
45 S1 Moana: Melanggar hukuman?
46 S1 Moana: Jawaban Kayla
47 S1 Moana: Kepergian Moana dan Keandra
48 S1 Moana: Bagaskara Company
49 S1 Moana: Masa lalu Elzeyna
50 S1 Moana: Berita terkini
51 S1 Moana: Rahasia Elzeyna dan Nathaniel
52 S1 Moana: Ocehan Kayla
53 S1 Moana: Pembicaraan empat mata
54 S1 Moana: Menginginkannya!
55 S1 Moana: Pernikahan Nathaniel-Elzeyna
56 S1 Moana: Kembalinya Elzeyna
57 S1 Moana: Kegagalan lagi
58 S1 Moana: Kepulangan Moana dan Keandra
59 S1 Moana: Mengutarakan (Elzeyna)
60 S1 Moana: Demam
61 S1 Moana: Cahaya dan kegelapan
62 S1 Moana: Bibit unggul
63 S1 Moana: Kemarahan Keandra
64 S1 Moana: Balasan Moana
65 S1 Moana: Janji
66 S1 Moana: 5 tahun berlalu
67 S1 Moana: Amukan Keandra
68 S1 Moana: Cinta pertama Elmora
69 S1 Moana: Perdebatan
70 S1 Moana: Kinan Bagaskara
71 S1 Moana: Perpisahan
72 S1 Moana: Permintaan Adam
73 S1 Moana: Perceraian
74 S1 Moana: Silsilah keluarga
75 S1 Moana: Mama
76 S1 Moana: Kaylash Zegara Isvara
77 S1 Moana: Perkenalan
78 S1 Moana: Kebodohan Adam
79 S1 Moana: Kepintaran Mano
80 S1 Moana: Keberhasilan Mano
81 S1 Moana: Kekesalan Mano
82 S1 Moana: Mata-mata
83 S1 Moana: Tamu dimalam hari
84 S1 Moana: Adam dan Keandra bertengkar lagi
85 S1 Moana: Geramnya Moana
86 S1 Moana: Drama Mora dipagi hari
87 S1 Moana: Rengekan Keandra
88 S1 Moana: Keturunan bangsawan Harza
89 S1 Moana: Kejahilan Moana
90 S1 Moana: Kembali
91 S1 Moana: Adik baru
92 S1 Moana: Isi hati Keandra
93 S1 Moana: Pernikahan Adam&Kayla
94 S1Moana: Diculik
95 S1 Moana: Jurang
96 S1 Moana: Perpisahan dan kata terakhir
97 S1 Moana: Luka, perpisahan, dan kehilangan
98 S1 Moana: Pukulan hati semua orang
99 S1 Moana: Kebakaran
100 S1 Moana: Kemurkaan Keandra
101 S1 Moana: Meyakinkan Atharrazka
102 S1 Moana: A sweet memory 1
103 S1 Moana: Mencari Moana
104 S1 Moana: Perubahan sikap Athvaretta
105 S1 Moana: Bertemu Moana
106 S1 Moana: Mona Xaviera
107 S1 Moana: Cerita Keandra
108 S1 Moana: Rahasia Moana
109 S1 Moana: Kabar baik dan buruk
110 S1 Moana: Bermain
111 S1 Moana: Kedatangan Mona
112 S1 Moana: Merindukan
113 S1 Moana: Kejahilan Athvaretta
114 S1 Moana: Alergi
115 S1 Moana: Keracunan
116 S1 Moana: Apa kau Moana?
117 S1 Moana: Kemarahan Keandra
118 S1 Moana: Kamar belakang
119 S1 Moana: Diary
120 S1 Moana: Sadar
121 S1 Moana: Pamitan Mona
122 S1 Moana: Alzheimer Nolan Harza
123 S1 Moana: Fakta untuk Kayla
124 S1 Moana: Ternyata sepupu
125 S1 Moana: Kembalinya Moana Xaviera Galaxy
126 S1 Moana: Penjelasan Mona
127 S1 Moana: Pertanyaan dan pendapat Kaylash
128 S1 Moana: Kisah putra Mona
129 S1 Moana: Tangisan Kaylash
130 S1 Moana: Mona dan Moana
131 S1 Moana: Melindungi si kembar
132 S1 Moana: Maximilian Nolan Harza
133 S1 Moana: Janji Moana
134 S1 Moana: Kaylash Or Maximilian
135 S1 Moana: Dia milikmu
136 S1 Moana: Dia itu anakku!
137 S1 Moana: Kita berdua orang tuanya
138 S1 Moana: Ingin menjadi seorang kakak
139 S1 Moana: Max putraku...
140 S1 Moana: S1-TAMAT
141 S1-S2 Moana: A sweet memory 2 + Spoiler S2
142 S2 Moana: Season 2 has started...
143 S2 Moana: Melepas gelar bangsawan
144 S2 Moana: Melindungi Athvaretta
145 S2 Moana: Kemarahan Maximilian
146 S2 Moana: Kemurkaan 2 penerus Galaxy
147 S2 Moana: Awal kehancuran keluarga Pramudya
148 S2 Moana: Hancurnya Pramudya Company
149 S2 Moana: Kemurkaan Moana
150 S2 Moana: Putri berharga milik Keandra
151 S2 Moana: Drama Akhtar
152 S2 Moana: Pandangan pertama
153 S2 Moana: Obat jahat
154 S2 Moana: Kontrak kerja
155 S2 Moana: Keributan
156 S2 Moana: Rencana licik Alland
157 S2 Moana: Permintaan Alland
158 S2 Moana: Kemarahan Alazka
159 S2 Moana: Athva koma
160 S2 Moana: Athar koma
161 Moana S2: Pelarian
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Moana: One Night Love
2
Moana: Sebuah Keinginan
3
Moana: Pertemuan Tak Terduga
4
Moana: Ketakutan Moana
5
Moana: Nyonya Muda Galaxy
6
Moana: Perjanjian
7
Moana: Melarikan Diri
8
Moana: Dokumen Pernikahan
9
Moana: Milik Keandra
10
Moana: Tertangkap Adam
11
Moana: Bentakkan
12
Moana: Kayla
13
Moana: Prinsip Kayla
14
Moana: Kondisi Moana
15
S1 Moana: Tamparan Kayla
16
S1 Moana: Cerita Moana
17
S1 Moana: Kedatangan Adam
18
S1 Moana: Flashback
19
S1 Moana: Amanat Adam?
20
S1 Moana: Masa lalu Keandra
21
S1 Moana: Jerman
22
S1 Moana: Dua bulan kemudian
23
S1 Moana: Pregnant
24
S1 Moana: Sebuah kabar
25
S1 Moana: Berita panas
26
S1 Moana: Keperdulian Adam?
27
S1 Moana: Pinguin
28
S1 Moana: Cerita Keandra
29
S1 Moana: Kepanikan Elzeyna
30
S1 Moana: Kehadiran Keandra
31
S1 Moana: Permintaan Moana
32
S1 Moana: Name baby twins
33
S1 Moana: Kembali ke Finlandia
34
S1 Moana: Silviya
35
S1 Moana: Galaxy group
36
S1 Moana: Kejahilan Adam
37
S1 Moana: Suamiku
38
S1 Moana: Rahasia
39
S1 Moana: Kanker otak
40
S1 Moana: Penjelasan Elzeyna
41
S1 Moana: Kesalah pahaman Kayla
42
S1 Moana: Milik Adam
43
S1 Moana: Cerita Kayla
44
S1 Moana: Hukuman Keandra
45
S1 Moana: Melanggar hukuman?
46
S1 Moana: Jawaban Kayla
47
S1 Moana: Kepergian Moana dan Keandra
48
S1 Moana: Bagaskara Company
49
S1 Moana: Masa lalu Elzeyna
50
S1 Moana: Berita terkini
51
S1 Moana: Rahasia Elzeyna dan Nathaniel
52
S1 Moana: Ocehan Kayla
53
S1 Moana: Pembicaraan empat mata
54
S1 Moana: Menginginkannya!
55
S1 Moana: Pernikahan Nathaniel-Elzeyna
56
S1 Moana: Kembalinya Elzeyna
57
S1 Moana: Kegagalan lagi
58
S1 Moana: Kepulangan Moana dan Keandra
59
S1 Moana: Mengutarakan (Elzeyna)
60
S1 Moana: Demam
61
S1 Moana: Cahaya dan kegelapan
62
S1 Moana: Bibit unggul
63
S1 Moana: Kemarahan Keandra
64
S1 Moana: Balasan Moana
65
S1 Moana: Janji
66
S1 Moana: 5 tahun berlalu
67
S1 Moana: Amukan Keandra
68
S1 Moana: Cinta pertama Elmora
69
S1 Moana: Perdebatan
70
S1 Moana: Kinan Bagaskara
71
S1 Moana: Perpisahan
72
S1 Moana: Permintaan Adam
73
S1 Moana: Perceraian
74
S1 Moana: Silsilah keluarga
75
S1 Moana: Mama
76
S1 Moana: Kaylash Zegara Isvara
77
S1 Moana: Perkenalan
78
S1 Moana: Kebodohan Adam
79
S1 Moana: Kepintaran Mano
80
S1 Moana: Keberhasilan Mano
81
S1 Moana: Kekesalan Mano
82
S1 Moana: Mata-mata
83
S1 Moana: Tamu dimalam hari
84
S1 Moana: Adam dan Keandra bertengkar lagi
85
S1 Moana: Geramnya Moana
86
S1 Moana: Drama Mora dipagi hari
87
S1 Moana: Rengekan Keandra
88
S1 Moana: Keturunan bangsawan Harza
89
S1 Moana: Kejahilan Moana
90
S1 Moana: Kembali
91
S1 Moana: Adik baru
92
S1 Moana: Isi hati Keandra
93
S1 Moana: Pernikahan Adam&Kayla
94
S1Moana: Diculik
95
S1 Moana: Jurang
96
S1 Moana: Perpisahan dan kata terakhir
97
S1 Moana: Luka, perpisahan, dan kehilangan
98
S1 Moana: Pukulan hati semua orang
99
S1 Moana: Kebakaran
100
S1 Moana: Kemurkaan Keandra
101
S1 Moana: Meyakinkan Atharrazka
102
S1 Moana: A sweet memory 1
103
S1 Moana: Mencari Moana
104
S1 Moana: Perubahan sikap Athvaretta
105
S1 Moana: Bertemu Moana
106
S1 Moana: Mona Xaviera
107
S1 Moana: Cerita Keandra
108
S1 Moana: Rahasia Moana
109
S1 Moana: Kabar baik dan buruk
110
S1 Moana: Bermain
111
S1 Moana: Kedatangan Mona
112
S1 Moana: Merindukan
113
S1 Moana: Kejahilan Athvaretta
114
S1 Moana: Alergi
115
S1 Moana: Keracunan
116
S1 Moana: Apa kau Moana?
117
S1 Moana: Kemarahan Keandra
118
S1 Moana: Kamar belakang
119
S1 Moana: Diary
120
S1 Moana: Sadar
121
S1 Moana: Pamitan Mona
122
S1 Moana: Alzheimer Nolan Harza
123
S1 Moana: Fakta untuk Kayla
124
S1 Moana: Ternyata sepupu
125
S1 Moana: Kembalinya Moana Xaviera Galaxy
126
S1 Moana: Penjelasan Mona
127
S1 Moana: Pertanyaan dan pendapat Kaylash
128
S1 Moana: Kisah putra Mona
129
S1 Moana: Tangisan Kaylash
130
S1 Moana: Mona dan Moana
131
S1 Moana: Melindungi si kembar
132
S1 Moana: Maximilian Nolan Harza
133
S1 Moana: Janji Moana
134
S1 Moana: Kaylash Or Maximilian
135
S1 Moana: Dia milikmu
136
S1 Moana: Dia itu anakku!
137
S1 Moana: Kita berdua orang tuanya
138
S1 Moana: Ingin menjadi seorang kakak
139
S1 Moana: Max putraku...
140
S1 Moana: S1-TAMAT
141
S1-S2 Moana: A sweet memory 2 + Spoiler S2
142
S2 Moana: Season 2 has started...
143
S2 Moana: Melepas gelar bangsawan
144
S2 Moana: Melindungi Athvaretta
145
S2 Moana: Kemarahan Maximilian
146
S2 Moana: Kemurkaan 2 penerus Galaxy
147
S2 Moana: Awal kehancuran keluarga Pramudya
148
S2 Moana: Hancurnya Pramudya Company
149
S2 Moana: Kemurkaan Moana
150
S2 Moana: Putri berharga milik Keandra
151
S2 Moana: Drama Akhtar
152
S2 Moana: Pandangan pertama
153
S2 Moana: Obat jahat
154
S2 Moana: Kontrak kerja
155
S2 Moana: Keributan
156
S2 Moana: Rencana licik Alland
157
S2 Moana: Permintaan Alland
158
S2 Moana: Kemarahan Alazka
159
S2 Moana: Athva koma
160
S2 Moana: Athar koma
161
Moana S2: Pelarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!