"Maaf nona, kami di perintahkan oleh tuan kami untuk membawa wanita yang berada dibelakang anda, agar ikut dengan kami sekarang" Ucap salah satu anak buah Keandra yang datang untuk membawa Moana pergi menghadap Keandra.
Sesuai atas perintah Keandra.
"Tunggu kalian--"
"Benar nona, sesuai pemikiran anda... Kami adalah anak buah tuan Keandra. Pemilik dari perusahaan ini"
"Tapi tunggu, mengapa tuan Keandra ingin kalian membawa sahabatku menghadapnya?"
"Siapa Keandra? Kayla" Bisik Moana dengan bertanya.
"Dia adalah presdir kita, Keandra Narendra Galaxy pemilik dari perusahaan Galaxy Group ini" Jawab Kayla dengan berbisik pula.
"Bolehkah aku tau mengapa tuan presdir ingin bertemu denganku?" Moana memberanikan diri untuk bertanya pada anak buah Keandra yang datang atas perintah untuk membawanya itu.
"Maaf nona, kami tidak tau mengapa tuan Keandra ingin kami memanggil anda. Sebaiknya anda ikut kami saja terlebih dahulu"
"Bolehkah sahabatku ikut denganku untuk menemaniku?" Kata Moana kembali bertanya.
"Nona sebaiknya anda segera ikut kami atau jika tidak anda akan kami bawa secara paksa, untuk masalah sahabat anda kami tidak menerima perintah bahwa kami harus membawa sahabat anda juga, mohon kerja samanya nona" Jelasnya pada Moana.
"Baiklah"
"Moana dengarkan aku, ruangan presdir itu tidak sembarangan orang dapat masuk. Kau adalah satu-satunya wanita yang bisa masuk kedalam ruang presdir, ingatlah bahwa kau berada di kantor saat ini. Jadi jangan takut jika kau bertemu dengan pria brengsek itu, jika kau bertemu dengannya kau bisa berteriak dan meminta tolong saja. Maka semua karyawan disini akan pergi membantu dirimu... Kau mengerti?" Kayla berkata seperti itu agar Moana tidak ketakutan dan mengingat kembali pria semalam yang sudah menyetubuhi dirinya, walaupun sepertinya mustahil untuk Moana melupakan kejadian semalam.
"Aku mengerti Kayla, terimakasih" Moana membalas perkataan dari Kayla, lalu kemudian dirinya pun mulai memberikan berkas dokumen tadi yang ada ditangannya pada Kayla, lalu setelah itu iapun ikut pergi bersama para anak buah Keandra yang berjumlah 2 orang.
"Tuhan! Lindungilah sahabatku, jika ia sampai terluka lagi maka aku tidak akan pernah berdoa kembali padamu" Batin Kayla.
"Mengapa firasatku tidak enak ya... Bagaimana rupa wajah tuan Keandra sebenarnya? mengapa ia tiba-tiba memanggil diriku ke ruangannya, mungkinkah aku akan di pecat? Tapi apa kesalahanku hingga ia harus memecat diriku" Moana bertarung hebat dengan isi kepalanya ini, karena merasa aneh mengapa tiba-tiba dirinya di panggil. Namun ia hanya bisa membatin karena ia tidak ingin kedua anak buah Keandra mendengarnya.
*****
Ruangan Keandra...
"Tuan"
"Kalian berdua pergilah" Titah Keandra dengan posisi yang membelakangi Moana dan kedua anak buahnya itu.
Keandra tersenyum ketika merasakan bahwa Moana ada di belakangnya saat ini, ia bisa menebak itu karena wangi parfum yang Moana gunakan. Keandra menyukai wangi minyak wangi Moana.
"Adam kau keluarlah" Pinta Keandra pada sahabatnya itu.
"Baiklah" Jawab Adam tanpa bertele-tele langsung saja pergi dari ruangan Keandra, meninggalkan Keandra dan Moana hanya berdua saja.
Glekkk
"Moana Xaviera, umur 21 tahun. Tinggal di alamat *** dan mempunyai sahabat bernama Kayla Isvara, kalian berdua bekerja di perusahaan anak cabang Galaxy Group dengan menjabat sebagai staf biasa dan kepala HDR" Ucap Keandra membacakan bio data milik Moana tanpa membalikkan tubuhnya menghadap depan untuk menatap wajah Moana, dan ia masih setia untuk membelakangi Moana saat ini.
"Suara ini... Sangat familiar" Gumam Moana pelan.
"Maaf"
"Tu-tuan, bolehkah saya bertanya? Mengapa anda memanggil saya" Tanya Moana dengan berhati-hati untuk berucap, karena tidak ingin ia melakukan kesalahan yang nantinya membuat Keandra marah.
"Karena aku mempunyai urusan denganmu, Moana Xaviera" Dengan perlahan Keandra membalikan tubuhnya menghadap Moana, hal itu membuat Moana menegang tak kala syok dengan apa yang ada di depannya saat ini.
Pria semalam?.
Deghhh!
Moana yang melihat wajah Keandra pun seketika terkejut setengah mati, dan berhasil membuatnya seketika memundurkan langkah dan tubuhnya secara bersamaan kebelakang dengan cepat. Jantungnya mendadak terasa sesak, bahkan saat ini tubuhnya mulai lemas.
Keandra presdir perusahaan tempatnya bekerja ternyata adalah pria semalam yang berhasil merusaknya.
"Kau..."
"Pr--pria semalam..." Moana panik, ia berusaha untuk tetap tenang. Bayang-bayang Keandra yang memaksanya semalam masih tercetak jelas dalam benaknya itu.
"Kau takut denganku?" Tanya Keandra dengan menaikkan satu alisnya sambil menatap wajah Moana dengan tatapan datar, karena Moana terus memundurkan langkah kakinya itu.
"Tu--tuan... Tuan saya mohon lepaskan saya... hikssss..." Pinta Moana dengan penuh ketakutan hingga kini ia menangis.
"Mengapa kau takut denganku?" Keandra bangkit dari kursi kebesarannya, ia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju Moana.
Keandra sudah tidak tahan untuk tidak mendekat kearah Moana yang saat ini begitu amat ketakutan. Keandra ingin memeluknya, menenangkannya, dan mengatakan kata-kata lembut ataupun bisikan lembut pada Moana agar Moana tidak takut dengannya.
Namun Moana terus memundurkan langkahnya itu, ketika Keandra sudah berada di hadapannya. Moana berniat untuk kabur dan keluar dengan segera dari ruangan Keandra saat ini, namun sayangnya pintu ruangan Keandra itu membutuhkan remote control dan membutuhkan sidik jari agar dapat terbuka dengan mudah.
"Aku ingin keluar" Lirih Moana berusaha keras membuka gagang pintu ruangan Keandra, tapi tetap saja hasilnya sama, tidak terbuka dan masih tertutup dengan rapat.
"Moana"
"Tidak!"
"Tidak tuan! Tidak! Jangan mendekat, tolong lepaskan saya tuan hikssss..." Tangis Moana dengan histeris.
Greppp
Keandra tidak memperdulikan tangisan dan teriakan penolakan yang Moana berikan padanya, Keandra justru dengan cepat malah menarik tubuh Moana kedalam pelukannya. Setelah melihat bahwa wanita yang berada di hadapannya saat ini tengah ketakutan akan dirinya yang mungkin terlihat menyeramkan.
Keandra berfikir mungkinkah Moana takut padanya karena semalam? Semalam kan Keandra bertindak kasar dengan Moana, jadi mungkin saja tembakkan benar.
"Aaaaaa!"
"Tidak lepaskan saya tuan! Lepaskan saya" Teriak Moana sekeras mungkin karena merasa terkejut akan perlakuan Keandra yang tiba-tiba saja memeluk tubuhnya begitu erat.
"Jangan takut! Aku tidak akan menyakitimu" Bisik Keandra pelan hingga membuat Moana yang tadinya memberontak, seketika berhenti memberontak. Akan tetapi ketakutannya pada Keandra masih ada.
"Jangan takut"
"Jangan lakukan hal itu lagi tuan, hikssss..."
"Tenanglah, aku tidak akan menyakitimu. Jangan takut! Aku benar-benar tidak akan menyakitimu" Ujar Keandra dengan lembut, selembut mungkin agar Moana tidak ketakutan padanya.
Jika Adam dan Nathaniel saat ini berada di hadapan Keandra dan mendengar perkataan lembut Keandra barusan, mungkin saja keduanya sudah tercengang dan merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari bibir Keandra itu.
Selama ini Keandra memang tidak pernah berkata lembut seperti tadi ia berkata pada Moana, hanya Moana yang berhasil mendapatkan kelembutan dari Keandra barusan, setelah kedua orang tuanya tiada, Keandra menjadi kasar dan kejam! Tidak takut dengan apapun, dan tidak pernah berbicara lembut pada siapapun. Tapi barusan? Karena Moana...Ya hanya Moana yang bisa mendapatkan kelembutan dari Keandra barusan.
"Ba-bagaimana jika..."
"Shuttt! Tenanglah... Aku berjanji bahwa aku tidak akan menyakitimu"
"Berhenti merasa takut denganku, tenangkan lah dirimu" Tutur Keandra pada Moana.
Moana pun yang mendengar hal tersebut menjadi diam dan berhenti menangis, hanya masih terdengar suara isakkan kecil dari dirinya. Tapi untuk menangis ia sudah berhenti, bahkan kini tubuhnya mulai berhenti bergetar ketakutan setelah mendengar ucapan lembut yang keluar dari Keandra yang sangat meyakinkan dirinya.
"Sudah tenang? Kemari dan duduklah, jangan takut Moana" Tanya Keandra dengan menarik pelan tangan Moana menuju sofa yang berada di dalam ruangannya itu.
Keandra hanya ingin berbicara.
"Ap-ap... Apa yang anda inginkan tuan?"
"Aku ingin membahas masalah kemari malam, tenanglah!" Jawab Keandra.
"Itu... Lupakan saja tuan, anggaplah bahwa itu hanya sebuah kecelakaan kecil. Saya tau anda juga tidak sadarkan diri semalam bukan? jadi tuan... tolong lupakan saja dan jangan membahasnya lagi"
"Bagimu kecil, bagiku besar! Aku tau bahwa semalam aku telah mengambil sesuatu yang sudah kau jaga selama ini, dan aku menyadari hal itu. Maka dari itu aku memutuskan untuk mengembalikannya padamu" Jelas Keandra.
"Mengembalikan? Apa bisa" Dengan polosnya Moana bertanya apakah memang bisa mengembalikan apa yang sudah hilang dari dirinya itu, sesungguhnya ia benar-benar sangatlah polos.
"Jangan mencari kebohongan di mataku, karena aku tidak pernah berbohong di setiap ucapanku" Tegas Keandra dingin hingga mampu menyadarkan Moana yang melamun sambil menatap kedua matanya seakan menjadi kebohongan dari dirinya.
"Bagaimana caranya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Uthie
menarik 👍
2024-02-03
0